Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
: Vivi Santoso
: B1J013049
:I
:2
: Ichsan Dwiputra Sofiadin
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara Arthropoda, antara lain :
1.
2.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas)
dan Podos berarti kaki, maka arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki
bersendi-sendi (beruas-ruas). Spesies arthropoda banyak ditemukan di darat, air
tawar, dan laut, serta didalam tanah. Arthropoda juga merupakan phylum yang paling
banyak jumlah spesiesnya, kurang lebih 75% dari jumlah keseluruhan spesies hewan
di dunia yang telah diketahui (Brotowidjoyo dan Djarubito, 1994).
Phylum Arthropoda memiliki karakteristik simetri tubuh bilateral dan tubuh
mengalami metamerisme yang terspesialisasi untuk fungsi tertentu atau tagmatisasi.
Eksoskeleton Arthropoda tersusun dari kitin yang disekresikan oleh sel kulit.
eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel
dan lunak, sehingga tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh. Oleh
karena itu, tahap pertumbuhan. Arthropoda selalu di ikuti dengan pengelupasan
eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap pelepasan
eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan
molting misalnya kepiting dan udang, sementara hewan yang mengalami ekdisis
adalah spesies dari kelas insecta. Klasifikasi Arthropoda terdiri dari subphylum
Chelicerata, Crustacea, Hexapoda, dan Myriapoda (Soemadji, 1995).
Subphylum Chelicerata memiliki organ tubuh yang dibedakan atas dua
bagian yaitu sefalotorak (prosoma) dan abdomen (opisthosoma). Anggota dari
subphylum Chelicerata memiliki 6 pasang apendik dan tidak memiliki antenna atau
manibula. Anggota subphylum Chelicerata umumnya memiliki bagian mulut yang
berfungsi sebagai penusuk dan beberapa diantara memiliki kelenjar racun.
Subphylum Chelicerata dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas Merostomata,
Archinida, dan Pygnogonida (Jasin, 1989).
Subphylum Crustacea memiliki habitat di danau, air tawar, kolam dan
sungai. Karakteristik subphylum Crustacea yaitu memiliki tubuh yang terdiri dari
cephalothorax dan abdomen. Kerangka luar tubuhnya terdiri dari zat kitin, memiliki
kepala dengan dua pasang antena, memiliki sepasang mandibula, dua pasang maxilla,
dan alat gerak yang biramous. Subphylum Crustacea dibagi menjadi lima kelas yaitu
Remipedia, Cephalocarida, Branchiopoda, Malacostraca, dan Maxillopoda (Mente,
2003).
A. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum Arthropoda adalah bak preparat dan
pinset.
Bahan yang digunakan adalah Hemiscolopendra sp., Saturnia sp., Nephila
pilipes, Agriope appensa, Hippa adactyla, Albunea symista, dan Emirita emeritus.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum antara lain :
1.
2.
Spesimen diidentifikasi.
3.
B. Pembahasan
Nephila pilipes atau sering disebut laba-laba garang gati dan Agriope
appensa atau sering disebut kementul merupakan laba-laba yang termasuk dalam
subphylum Chelicerata dan kelas Arachnida. Bagian tubuh Nephila pilipes memiliki
empat pasang ekstrimitas, pedipalpus, spinneret, sepasang mata, prosoma,
ophistosoma, dan chelicerae. Chelicerae merupakan sepasang organ pertama yang
burfungsi untuk mengangkap mangsa.
Hippa adactyla, Albunea symista, dan Emirita emeritus atau sering disebut
yutuk merupakan kepiting pasir yang termasuk dalam subphylum crustacea dan
termasuk dalam kelas Malacostraca. Kepiting pasir atau yutuk memiliki bagian tubuh
terdiri dari chepalothorax, abdomen, ekstrimitas, rostrum, sepasang mata, telson,
antenna, dan antenula. Perbedaan ketiga spesies yutuk adalah Hippa dactyla dan
Albunea symista memiliki 4 pasang jumlah pleopod, sementara Emirita emeritus
memiliki 3 pasang pleopod. Pleopod pada yutuk digunakan untuk tempat telur
setelah yutuk melakukan reproduksi.
Hemiscolopendra sp. atau sering disebut kelabang merupakan hewan dari
subphylum Myriapoda. Kelabang memiliki sepasang kaki dalam satu segmen
tubuhnya sehingga kelabang termasuk ke dalam kelas Chilopoda. Bagian tubuh
kelabang terdiri dari antena, tergum, maxilla, mandibular, sepasang mata, dan telson.
Telson pada kelabang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh.
Kupu-kupu (Saturnia sp.) dan Capung (Orthetrum sabina) merupakan
hewan yang termasuk ke dalam subphylum Hexapoda dan termasuk kelas insecta.
Kupu-kupu memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap
sehingga termasuk ke dalam ordo Lepidoptera. Kupu-kupu memiliki bagian tubuh
yang terdiri dari antena, facet (mata), sayap, dan anus.
Capung (Orthetrum sabina) merupakan hewan avetebrata yang berhabitat
terrestrial. Capung memiliki dua pasang sayap seperti jala sehingga termasuk ke
dalam ordo Odonata. Sayap capung transparan dan memiliki titik nodus serta stigma
yang digunakan untuk menjaga keseimbangan saat terbang. Capung memiliki ciri
khusus yaitu mempunyai mata facet dan oceli.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
2.
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini yakni:
1.
DAFTAR REFERENSI