Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada
tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen
bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan
abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka
luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel
kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang
kuat.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang
yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang
disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian
berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai
otak.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi
(pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan
dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet
pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil
fertilisasi berupa telur.
Klasifikasi Arthropoda
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan
kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum,
yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
Arachnida
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga
kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.Kalajengking
adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32
spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil
dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat)
yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas
bersifat karnivora.
Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini
terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula
Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal
merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa
(segmen pada kaki insecta).
Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan
hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang
kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat
lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh
Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang
seperti cacing.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang
bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli
(mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota
badan pada tiap segmennya.
Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke
trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan
melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi
dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
1. Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak
pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula
dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan
sepasang spirakel.
2. Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya
bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti
keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila
dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua
pasang spirakel.
Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora
atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang
bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan
tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
3. Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang
keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Ciri Arthropoda
1. Tubuh tersegmentasi. Ini berarti bahwa mereka akan memiliki tubuh
yang terdiri dari lebih dari satu bagian. Laba-laba memiliki dua segmen
dan lalat memiliki tiga segmen.
2. Banyak kaki bersendi atau anggota badan. Laba-laba memiliki 8 kaki, kaki
seribu dapat memiliki … Ratusan! lalat memiliki tiga segmen.
3. Sebuah eksoskeleton. Ini adalah kerangka eksternal. Seperti baju besi,
melindungi tubuh arthropoda. Ketika arthropoda lahir eksoskeleton yang
lembut tapi mengeras dengan cepat dan dapat ditumpahkan saat
makhluk tumbuh. Arthropoda adalah invertebrata, yang berarti bahwa
mereka tidak memiliki tulang belakang.
4. berdarah dingin. Arthropoda adalah berdarah dingin – yang berarti, suhu
tubuh mereka tergantung pada suhu lingkungan sekitar mereka.
Arthropoda adalah beberapa hewan paling menarik di dunia.
5. habitat. Arthropoda yang di seluruh dunia dalam distribusi mereka dan
menempati berbagai habitat termasuk laut dalam, perairan pesisir,
habitat darat, sungai dan sungai air tawar, hutan, gurun, semak belukar,
dan padang rumput.
6. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas),
rangka luar (eksoskeleton) keras, dan ekor.
7. Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen
(perut) yang bersegmen-segmen
8. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat
protein dan zat kitin
9. Memiliki ukuran tubuh yang beragam
10.Bentuk tubuh simteris bilateral
11.Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan
bebas
12.Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru
(berbuku)
13.Bereproduksi secara aseksual dan seksual
14.Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai dari mulut,
kerongkongan, usus, dan anus
15.Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
16.Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang
tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin
Ciri Umum Arthropoda
Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai
rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuh Arthropoda berbuku-buku/ beruas-
ruas, kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari
bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan
dapat memberikan bentuk tubuh.
Reproduksi Arthropoda
Reproduksi Arthropoda dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual
Arthropoda dengan melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa
pembuahan oleh hewan jantan) dan paedogenesis(terjadi reproduksi pada
individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin Arthropoda sudah
terpisah
Jenis Arthropoda
Arthropoda dikelompokkan atas Crustaceae (udang-
udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea(labah-labah), dan Myriapoda (kaki
seribu).
a) Ciri-ciri Crustaceae
Crustaceae disebut juga sebagai kelompok udang-udangan, contohnya: udang,
kepiting, dan yuyu. Anda tentu sudah mengetahui tempat hidup kelompok
hewan ini, yaitu di air laut, danau, dan sungai.
Contoh dari anggota ini adalah udang windu (Penaeus), udang galah
(Macrobium resenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis), ketam
(Parathelpusa tredenlata), kepiting (Portunus sexdentalus), dan rajungan
(Neptunus pelagicus).
Tubuh hewan ini mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin
dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang. Antenanya
berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh,
sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan.
Tubuh dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala Insekta terdapat
sepasang antena yang dapat digunakan untuk membau dan meraba. Terdapat
juga mulut, mata majemuk (mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus).
Mulut insekta menurut fungsinya dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe
penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe pengisap (kupu-kupu), tipe penusuk
dan pengisap (nyamuk), dan tipe penggigit (belalang).
Bagian dada terdiri atas 3 ruas dan terdapat 3 pasang kaki beruas-ruas, juga
terdapat sayap. Adapun pada perut terdapat 6 sampai 11 ruas, pada ruas
belakang posterior sebagai alat reproduksi. Pada Insekta betina terdapat alat
peletak telur yang disebut ovipositor serta kantung untuk menyimpan sperma.
c) Ciri-ciri Arachnoidea (Labah-Labah)
Pada kelompok Arachnoidea, tubuhnya memiliki kepala (bersatu dengan dada
disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat sepasang kelisera,
bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai alat sengat berisi
kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit berbentuk seperti
gunting, dan empat pasang kaki; tidak mempunyai antena, bernapas dengan
paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya.
(1) Ciri-ciri Scorpionidae
(2) Ciri-ciri Arachnida (Labah-Labah)
Pada Acarinae (caplak) terdapat kepala, dada, dan abdomen yang menjadi satu
dan tidak beruas-ruas, memiliki empat pasang kaki beruas-ruas. Caplak ada
yang hidup sebagai parasit dan ada pula yang bebas. Jika hidupnya sebagai
parasit pada anjing, maka caplak betina akan menghisap darah anjing hingga
tubuhnya menggelembung. Bila hendak bertelur, maka akan meloloskan diri
dan memilih tempat untuk bertelur, kemudian mati.
Pada manusia, caplak dapat menyebabkan penyakit kudis, yaitu hidup parasit
pada kulit. Caplak ini menyebabkan rasa gatal pada kulit karena caplak betina
saat bertelur membuat lubang parit pada kulit dan telurnya diletakkan dalam
parit.
d) Ciri-ciri Myriapoda
Tubuh lipan atau kelabang hanya terdiri atas kepala dan badan. Tidak ada
bagian dada. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat
peraba besar, dan sepasang alat peraba kecil yang beruas-ruas.
Arthropoda memiliki anggota tubuh dengan struktur dan fungsi yang berbeda-
beda, misalnya sayap untuk terbang, kaki untuk berjalan atau berenang, capit
untuk menangkap mangsa, alat kopulasi, alat untuk pertahanan tubuh, dan
alat reseptor sensori.
Alat ekskresi berupa tubulus Malpighi atau kelenjar ekskresi. Sistem saraf
berupa sistem saraf tangga tali yang dilengkapi dengan ganglia atau otak.
Organ sensori Arthropoda berkembang baik, yaitu mata untuk penglihatan,
antena untuk sentuhan dan penciuman, dan reseptor olfaktori sebagai indra
penciuman.
Sistem Organ Arthropoda
Mempunyai 2 pasang
sayap lurus, sayap depan
Kecoa,
Orthoptera tebal, tipe mulut penggigit,
belalang,Jangkrik
mengalami metamorfosis
tak sempurna.
Semua sayapnya sama,
tipe mulut penggigit,
Isoptera Rayap, laron
metamorfosis tak
sempurna.
Hemiptera Mempunyai 2 pasang Walang sangit,kutu
sayap, sayap depan tebal, busuk
sayap belakang tipis,
metamorfosis tak
sempurna, tipe mulut
penusuk dan pengisap.
Memiliki 2 pasang sayap,
sayap depan lebih keras
dibandingkan sayap
Kutu daun,
Homoptera belakang, tipe mulut
kutuKepala
penusuk dan pengisap,
metamorfosis tak
sempurna
Memiliki 2 pasang sayap
tidak dilipat, sayap depan
dan belakang hampir
Odonata sama, tipe mulut Capung
pengunyah dan penggigit,
metamorfosis tidak
sempurna.
Memiliki 2 pasang sayap
depan tebal seperti perisai,
Coleoptera sayap belakang tipis, tipe Kepik air
mulut penggigit,
metamorfosis sempurna.
Memiliki 2 pasang sayap
yang bersisik warna-warni,
Lepidoptera Kupu-kupu
tipe mulut pengisap,
metamorfosis sempurna.
Memiliki satu pasang
sayap tipis, tipe mulut Nyamuk,
Diptera
penusuk dan penjilat, lalatRumah
metamorfosis sempurna.
Memiliki 2 pasang sayap
yang berupa selaput tipis,
Hymenoptera Semut, lebahMadu
tipe mulut penggigit,
metamorfosis sempurna.
Tidak memiliki sayap,
tubuhnya pipih lateral,
berkaki pendek dan kuat
Kutu anjing,kutu
Siphonophtera untuk melompat. Bermata
kucing,kutu tikus
tunggal, tipe mulut
menusuk dan menghisap,
metamorfosis sempurna.