“ARTHROPODS”
DISUSUN OLEH :
Kelompok V
MALUKU HUSADA
AMBON
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan yang maha Pengasih dan Maha
Penyayang, karena atas segala karunia dan ridho-Nya yang telah dilimpahkan kepada hamba-
Nya, sehingga penyusunan Makalah mata Kuliah Farmasi Kelautan “Arthropoda” selesai tepat
pada waktunya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini banyak mendapat saran dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun
KEOMPOK 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Gambar 1 Arthropoda
Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di
dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi
tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut
eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat
oleh khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di tiap
ruas.
1. Kelas Arachnoidea
a. Mulut
b. Faring
c. Esophagus
d. Lambung isap
e. Lambung yang sebenarnya yang mempunyai 5 pasang calcum (saluran didalam
Cephalothorax)
f. Intestine
Sistem peredaran darah terdiri dari : jantung, arteri vena, dan sejumlah sinus.
Jantung terletak pada pericardium, ke bagian depan diteruskan oleh aorta yang
bercabang-cabang ke dalam jaringan-jaringan dibagian cephalothtrax, ke bagian belakang
oleh arteri caudal, juga terdapat 3 pasang arteri perut. Pernapasan dilakukan oleh trakea
dan paru-paru buku. Eksresi, alat ekskresi berupa saluran malphigi .system syaraf
umumnya mengumpul, yang berasal dari persatuan ganglion-ganglion.
Beberapa jenis hewan arachnoide adalah :
a. Scorpion-Kalajengking
Hewan ini biasanya hidup dibawah batu-batu, pada lubang-lubang di dalam tanah
atau juga ditempat-tempat yang tidak begitu bersih. Makanannya berupa insek atau laba-
laba.Hewan-hewan besar dilumpuhkan oleh sengat yang terdapat di bagian ekornya.
b. Laba-laba
Pada bagian ujung abdomen terdapat spinneret yang digunakan untuk membuat
jarring-jaring/sarang, kelisere kecil, saluran racuunpada bagian taring. Beberapa jenis
laba-laba yang kita temukan misalnya : laba-laba rumah, laba-laba harimau, laba-laba
kecapi, dan sebagainya.
2. Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki. Hewan ini banyak
dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak
mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.
Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya memanjang dan agak
pipih. Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua
pasang maksila. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.
Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun. Alat penyengat digunakan
unutk menyengat musuh atau pengganggunya. Sengatannya menimbulkan bengkak
dan rasa sakit. Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan
berjumlah seribu. Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing. Tubuhnya bulat
panjang. Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen
tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki
cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.
Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang. Bila
terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati. Contoh
hewan ini adalah kaki seribu (lulus sp.).
3. Kelas Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.
Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea
merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan
menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan
Malacostraca.
c. Lambung kelenjar
Alat indra Alat indra berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai
dan sistem yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa
saraf dua pasang antena. Sistem sarafnya berupa tangga tali. Pada
sistem sarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan
dari pasangan-pasangan ganglion keluar saraf yang menuju ke
tepi.
Klasifikasi crustacea
Brachiopoda
Tubuh brachiopoda transparan (tembus cahaya). Ukuran tubuhnya 0,25
mm hingga 10 cm. Hewan ini bergerak dengan antenanya. Brachiopoda hidup
sebagai zooplankton di laut dan di air tawar, contohnya Daphnia sp. Dan Aremia.
Ostracoda
Hewan ini umumnya berukuran sekitar 1 mm, tapi kisarannya mulai dari
0,2-0,3 mm. Hewan ini hidup sebagai zooplankton, tetapi sebagian besar hidup
sebagai bentos yang melekat di dasar perairan. Alat geraknya berupa antena.
Copepoda
Copepoda mencakup ±4.500 spesies, hewan in ihidup sebagai parasit pada
insang dan sirip ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Pada umunya
copepoda tidak mempunyai mulut dan menyerap makanan langsung dari
inangnya.
Malacostraca
Tubuh malacostraca padaa umumnya terdiri atas 14 segmen. Delapan
segmen depan merupakan sefalotoraks, sedangkan enam segmen belakang
membentuk abdomen. Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
a. Isopoda
Pada umumnya isopoda dapat menggulung seperti trenggiling. Kutu kayu
amat merugikan manusia karena membuat lubang-lubang pada galangan
kapal atau perahu.
b. Stomatopoda
Stomatopoda pada umumnya berwarna mencolok dan bentuk tubuhnya
mirip dengan belalang sembah. Hewan ini mempunyai cangkang luar berupa
karapas yang menyatu dengan dua segmen dada yang paing depan. Habitat
hewan ini adalah di laut.
c. Decapoda
Disebut decapoda karena berkaki,decapoda yang telah dikenal ±8.500
jenis, termasuk udang,kepiting,dan rajungan.
4. Kelas Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering
kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung,
jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.Insecta dapat hidup di bergagai habitat,
yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata
yang dapat terbang.
Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Tubuh Insecta
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ
yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan
mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki
sayap pada segmen kedua dan ketiga.
Bagian abdomen insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan
alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat
ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.
Organ kelaminnya dioseus.
Sistem
Keterangan
organ
Organ pernapasan berupa trakea berspikel yang terletak
Sistem
di kana-kiri pada tiap ruas. Sebagian larva bernapas
pernapasan
dengan insang trakeal pada bagian perutnya.
Sistem Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis
pencernaan serangga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung
makanan depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, dan anus
(dubur). makanan dicerna secara mekanis di lambung
otot dan secara kimiawi di lambung kalenjar.
Sistem sarafnya disebut tangga tali dengan alat
penerima rangsangan berupa :
Mata faset (majemuk)
Sistem
Antena
saraf
Alat pembuat suara (misalnya pada orthoptera dan
hemiptera) dan alat pendengar.
Alat yang mengeluarkan sinar (kunang-kunang)
Sistem
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malpighi.
ekskresi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis.
Parttenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa
dibuahi oleh spermatozoid, misalnya pada lebah ;
sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang
Sistem berlangsung di tubuh larva, misalnya pada diptera.
reproduksi Dalam perkembangan menuju dewasa, insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase
telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis.
Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh
spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
e. Sistem Saraf
Sistem saraf Arthropoda mirip dengan sistem saraf Annelida. Sistem saraf pada
laba-laba umumnya mengumpul, yang berasal dari persatuan ganglion- ganglion. Pada
kelas Insecta seperti belalang sistem saraf terdiri dari: ganglion supra esophagus atau
otak dua buah dan ganglion di bawah esofagus yang kesemuanya terletak di bagian
kepala yang akan diteruskan oleh tali-tali saraf ventral dengan 3 buah ganglion dada
dan 5 buah ganglion perut. Sistem saraf pusat meliputi: otak di bagian kepala, dan 2
buah saraf yang mengelilingi esofagus masuk ke tali saraf ventral bagian otak
meneruskan sarafnya kebagian mata, ganglion dan meneruskan sarafnya ke jaringan
disekelilingnya, sedangkan ganglion dibawah esophagus yang besar meneruskan ke
saraf-sarafnya pada mandibula, maksila dan maksileped (Campbell & Reece, 2008).
f. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada kelas Insecta berupa: alat reproduksi jantan terdiri dari
dua buah testes tampat dimana spermatozoa berkembang. Masing-masing
testes dihubungkan oleh vas deferens yang akan bersatu membentuk saluran ejakulasi
yang terbuka ke permukaan dorsal dari bagian subgenital. Sedangkan alat reproduksi
betina terdiri dari dua buah ovarium yang terdiri dari sejumlah tabung- tabung telur yang
disebut ovarioles. Ovarioles-ovarioles ini pada bagian belakang melekat pada oviduk
(saluran telur).dua buah oviduk di bagian dasar akan bersatu membentuk vagina pendek,
diteruskan ke lubang genital yang terdapat di antara ovipositor di bagian ujung dari pada
perut. Di daerah vagina terdapat seminal reseptakel yang akan menerima sperma ketika
terjadi perkawinan dan dilepaskan jika sel telur dibuahi
Arthropoda merupakan filum hewan yang mencakup serangga, laba-laba, dan krustasea.
Arthropoda memiliki eksoskeleton, tubuh beruas, dan kaki bersendi. Mereka menghasilkan
berbagai senyawa yang berperan dalam berbagai fungsi biologis, seperti perlindungan diri,
reproduksi, dan komunikasi. Beberapa senyawa yang dihasilkan oleh Arthropoda antara lain:
1. Hormon dan Feromon: Hormon dan feromon dihasilkan untuk mengatur perkembangan
dan perilaku hewan. Feromon digunakan untuk komunikasi antar anggota spesies, seperti
dalam menarik pasangan atau menandai wilayah.
2. Enzim: Arthropoda menghasilkan enzim untuk mencerna makanan mereka. Contohnya,
laba-laba menghasilkan enzim pencernaan untuk mencerna mangsanya.
3. Toksin: Beberapa Arthropoda menghasilkan toksin sebagai mekanisme pertahanan diri.
Misalnya, beberapa serangga menghasilkan zat kimia yang beracun untuk melindungi diri
dari predator.
4. Pigmen: Arthropoda juga menghasilkan pigmen yang memberikan warna pada tubuh
mereka, baik untuk kriptik (penyamaran) maupun untuk menarik pasangan.