Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH UJIAN PRAKTEK BIOLOGI

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PADA


HEWAN ARTHROPODA

NAMA: JOVI SATRIA ADAM


KELAS: XII IPA
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah Filum Arthropoda ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada junjunan kita, Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya,
para sahabatnya, dan para pengikutnya yang senantiasa ta’at hingga akhir zaman.
Makalah ini saya susun guna sebagai tugas ujian praktek Biologi. Dalam makalah ini
dipaparkan materi tentang perbedaan dan prsamaan pada hewan Artropoda. Dengan
demikian,diharapkan kami mampu mengetahui, memahami, dan menyimpulkan materi-materi
tersebut.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan atau kekeliruan,
oleh karna itu saya menerima kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
penyusunan makalah di waktu yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 2
2.1. Arthropoda .................................................................................................................. 2
2.2. Kecoa ........................................................................................................................... 3
2.3. Lobster ......................................................................................................................... 3
2.4. Jangkrik ....................................................................................................................... 3
2.5. Yuyu ............................................................................................................................ 4
BAB III METODEOLOGI PENELITIAN ................................................................................ 5
3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ................................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................................................ 5
3.3. Langkah Kerja ............................................................................................................. 5
3.4. Tabel Hasil Pengamatan .............................................................................................. 7
3.5. Pertanyaan ................................................................................................................... 8
3.6. Jawaban Pertanyaan .................................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 10
4.1. Kesimpulan................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup
serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa
ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk
simbiosis dan parasit. Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani ἄρθρον árthron, "ruas,
buku, atau segmen", dan πούς pous (podos), "kaki", yang jika disatukan berarti "kaki
berbuku-buku".Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbuku-buku atau hewan
beruas.
Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu: tubuh
bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota
tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan Artropoda), simetribu bilateral,
eksoskeleton berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan
hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka,
hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa
menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh;
sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
Sistem saraf mereka seperti tangga tali, terdiri atas sebuah ganglion anterior atau
otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan
dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali saraf ganglion yang berlokasi di bawah
kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi. Tabung kosong yang masuk
kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan
insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
1.2. Tujuan
a. Mengamati bentuk dan struktur hewan dan kelas Crustacea, Myriapoda, dan
Arachnoida
b. Mengidentifikasi spesies dari kelas Crustacea, Myriapoda, dan Arachnoida

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Arthropoda
Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup
serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa
ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk
simbiosis dan parasit. Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani ἄρθρον árthron, "ruas,
buku, atau segmen", dan πούς pous (podos), "kaki", yang jika disatukan berarti "kaki
berbuku-buku”. Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbuku-buku atau hewan
beruas. Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu: tubuh
bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota
tubuh bersegmen berpasangan (asal penamaan Artropoda), simetribu bilateral,
eksoskeleton berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan
hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka,
hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa
menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh;
sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi. Umumnya, ada empat
klasifikasi hewan arthropoda.
1. Crustacea
Umumnya, hewan crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada
yang hidup di darat. Anggota badan yang banyak pada crustacea sangat
terspesialisasi. Udang galah dan udang karang, misalnya, memiliki 19 pasang
anggota badan. Kelompok ini adalah satu-satunya arthropoda dengan dua
pasang antena. Tiga pasang atau lebih anggota badan crustacea dimodifikasi
sebagai bagian dari mulut, termasuk mandibula yang keras. Kaki untuk berjalan
ditemukan pada toraks, berbeda dari serangga crustacea yang memiliki anggota
tubuh pada abdomen. Anggota tubuh crustacea yang hilang dapat diregenerasi
kembali.
2. Arachnoidea
Arachnoidea disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya
bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh di kelas ini yang
jumlahnya 32 spesies. Ukuran tubuh pada kelompok arachnoidea bervariasi.
Panjang tubuhnya sekitar kurang dari 0,5 mm - 9 cm. Tubuhnya terdiri atas
sefalotoraks, abdomen, empat pasang kaki, dan tidak memiliki mandibula.
Hewan arachnoidea merupakan hewan terestrial atau hewan darat. Hewan di
kelompok ini hidup secara bebas maupun menjadi parasit bebas bersifat
karnivora.
3. Insecta
Ciri khusus insecta adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena
itu pula mereka sering pula disebut hexapoda. Tubuh insekta terdiri atas caput,
thorax dan abdomen. Pada caput terdapat antena, mata dan mulut dengan
bagian-bagiannya. Sebagian insekta hidup di dalam air tawar, tanah, lumpur,
dan parasit pada tanaman atau hewan lainnya. Makanan insekta bermacam-

2
macam, misalnya bagian tanaman seperti akar, batang, daun, buah-buahan, biji
dan butir tepung sari dari tanaman.
4. Myriapoda
Klasifikasi myriapoda terdiri atas ordo diplopoda dan ordo chilopoda.
Ordo diplopoda adalah kelas yang berbentuk bulat memanjang, memiliki
banyak segmen, tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung garam kalsium,
dan warna tubuhnya mengkilap. Kepala memiliki 2 mata tunggal, sepasang
antena pendek, dan sepasang mandibula. Ordo chilopoda memiliki bentuk tubuh
pipih dorsoventral, terdiri atas 15-173 ruas, yang masing-masing ruas terdapat
sepasang kaki, kecuali 2 ruas terakhir dan 1 ruas pertama, yaitu kepala. Ruas
terakhir memiliki alat penjepit beracun dan berguna untuk membunuh hewan
lain. Antena panjang dengan 12 ruas.
2.2. Kecoa
Klasifikasi kecoak (Periplaneta americana) :
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Bilateria
Filum : Arthropoda
Sub Filum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Sub Kelas : Pterygota
Ordo : Blattodea
Famili : Blattidae
Sub Famili : Blattinae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta americana
Kecoa Periplaneta americana dewasa memiliki panjang sekitar 4 cm dengan
tinggi sekitar 7 mm. Warna tubuhnya merah kecoklatan dengan garis batas kekuningan
pada bagian kepala. Badan kecoa dibagi ke dalam tiga bagian, bagian badan berbentuk
oval dan tipis dengan pronotum yang melapisi bagian kepala. Pronotum merupakan
struktur seperti plat yang menutupi seluruh permukaan dorsal thoraks. Kecoa juga
memiliki mulut pengunyah, antena panjang dan bersegmen serta sayap depan berkulit
dan sayap belakang yang rapuh. Bagian ketiga adalah abdomen dari kecoa (Bell, 2007).
2.3. Lobster
Klasifikasi lobster (Cherax sp) :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthrophoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decaphoda
Famili : Paliniridae
Genus : Panulirus
Spesies : Cherax quadricarinatus.
Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) termasuk keluarga crustacean atau
udang-udangan. Secara karakteristik pun, tidak jauh berbeda dengan lobster laut. Yang

3
membedakan adalah warna tubuhnya sangat indah dan bervariasi. Lobster hias juga
terkenal tahan banting. Karena itu, tidak perlu khawatir jika listrik tiba-tiba padam
sehingga aerator di akuarium mati. Lobster masih bisa bertahan hidup. Bahkan, meski
tidak ada air. Sebab, lobster bisa hidup hingga dua hari tanpa air. Ia memiliki rongga
karapas yang dapat menyimpan air dan menyerap oksigen.
2.4. Jangkrik
Klasifikasi jangkrik (Gryllus bimaculatus) :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthrophoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Grylludae
Genus : Grillus
Spesies : Gryllus bimaculatus
Jangkrik merupakan serangga atau insekta berukuran kecil sampai besar yang
berkerabat dekat dengan belalang dan kecoa karena diklasifikasikan ke dalam ordo
Orthoptera. Jangkrik juga merupakan hewan yang aktif pada malam hari dan berdarah
dingin Klasifikasi jangkrik adalah filum Arthopoda, kelas Hexapoda (Insecta), ordo
Orthoptera, sub ordo Ensifera, famili Gryllidae (Jangkrik), sub famili Gryllinae
(Jangkrik lapang/rumah), genus Gryllus, spesies Gryllus bimaculatus (Jangkrik
Kalung), Morfologi tubuh jangkrik pada umumnya yaitu terdiri atas tiga bagian utama
kepala, toraks (dada) dan abdomen (perut) serta setiap spesies jangkrik memiliki
ukuran dan warna yang beragam.
2.5. Yuyu
Klasifikasi yuyu (Parathelphusa convexa) :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthrophoda
Sub Filum : Crustacea
Kelas : Insecta
Ordo : Decapoda
Famili : Gecarcinucidae
Genus : Parathelphusa
Spesies : P. convexa
Ketam atau yuyu (Gecarcinucoidea) adalah sejenis kepiting air tawar. Kata ini
diambil dari bahasa Jawa yuyu yang berasal dari bahasa Jawa Kuno hayuyu. Ketam air
tawar ini ada banyak jenisnya, dan kerap didapati di sungai-sungai, danau, dan
persawahan; termasuk di parit-parit dan tanah bencah di sekitarnya. Dalam ilmu
zoologi, jenis-jenis yuyu biasanya tergolong ke dalam suku Parathelphusidae atau
Gecarcinucidae, superfamilia Gecarcinucoidea.

4
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


1. Waktu penelitian : 8, Februari 2023
2. Tempat : Ruang Laboratorium Biologi SMA Kartika Wijaya
Surabaya
3. Objek Penelitian : kecoak (Periplaneta americana), jangkrik (Gryllus
bimaculatus), lobster (Cherax sp),
yuyu (Parathelphusa convexa)
3.2. Alat dan Bahan
ALAT
1. Loupe
2. Bak preparat
3. Jarum pentul
4. Sarung tangan
BAHAN
- Udang
- Kecoak / Menje
- Jangkrik
- Yuyu
3.3. Langkah Kerja
a. Letakkan specimen ke atas bak preparat. Kemudian amati bagian bagian yang
tampak dari luar, dapat juga menggunakan loupe untuk melihat bagian bagian
kurang terlihat
b. Setelah pengamatan morfologi dilakukan, kemudian gambarlah specimen tersebut
di kertas
c. Gambar morfologi tersebut diberi keterangan yang kalian diketahui

5
3.4. Tabel Hasil Pengamatan

NAMA JUMLAH SEGMEN ALAT ALAT GAMBAR GAMBAR


No. GAMBAR LITERTUR
HEWAN KAKI TUBUH GERAK RESPIRASI TANGAN FOTO

1 Kecoa 6 3 Kaki Trakea

2 Udang 8 3 Kaki Trakea

3 Jangkrik 6 3 Kaki Trakea

4 Yuyu 8 1 Kaki Trakea

7
3.5. Pertanyaan
1. Buatlah deskripsi karakteristik masing masing kelas Arthropoda dan berikan contoh
untuk masing masing kelas tersebut!
2. Jelaskan arti ekonomi dalam kehidupan ekosistem Arthropoda bagi kehidupan
manusia?
3. Arthropoda dianggap memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Annelida,
dalam hal apa saja persamaan yang dimiliki oleh kedua filum tersebut?
4. Apakah semua anggota fhylum Arthropoda beracun? berikan contoh hewan jika
memang ada yang beracun!
3.6. Jawaban Pertanyaan
1. -Kelas Insekta: yaitu salah satu anggota dari filum arthropoda. Anggota Insecta
sangat beragam dan mempunyai ciri khusus yaitu kakinya berjumlah enam buah.
Oleh sebab itu Insecta disebut juga Hexapoda.
Contoh: kumbang, lebah, kecoa, rayap, lalat, jangkrik, nyamuk, bedbugs, pinjal,
kutu, kissing bugs
- Kelas Crustacea: filum Arthropoda yang sebagian besar hidup di laut dan bernapas
dengan insang. Tubuhnya terbagi dalam kepala (cephalo), dada (thorax), dan perut
(abdomen). Kepala dan dada bergabung membentuk kepala-dada (chepalothorax)
Contoh: lobster, kepiting, udang, udang karang, teritip
- Kelas Arachnoidea: Arachnoidea disebut juga kelompok laba-laba, meskipun
anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh di kelas ini
yang jumlahnya 32 spesies.Ukuran tubuh pada kelompok arachnoidea bervariasi.
Panjang tubuhnya sekitar kurang dari 0,5 mm - 9 cm. Tubuhnya terdiri atas
sefalotoraks, abdomen, empat pasang kaki, dan tidak memiliki mandibula. Hewan
arachnoidea merupakan hewan terestrial atau hewan darat. Hewan di kelompok ini
hidup secara bebas maupun menjadi parasit bebas bersifat karnivora.
Contoh: laba-laba, kalajengking, ketonggeng, tungau, caplak, dan kutu
- Kelas Myriapoda: Klasifikasi myriapoda terdiri atas ordo diplopoda dan ordo
chilopoda. Ordo diplopoda adalah kelas yang berbentuk bulat memanjang, memiliki
banyak segmen, tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung garam kalsium, dan
warna tubuhnya mengkilap. Kepala memiliki 2 mata tunggal, sepasang antena
pendek, dan sepasang mandibula. Ordo chilopoda memiliki bentuk tubuh pipih
dorsoventral, terdiri atas 15-173 ruas, yang masing-masing ruas terdapat sepasang
kaki, kecuali 2 ruas terakhir dan 1 ruas pertama, yaitu kepala. Ruas terakhir
memiliki alat penjepit beracun dan berguna untuk membunuh hewan lain. Antena
panjang dengan 12 ruas.
Contoh: Diplopoda (luwing atau kaki seribu), dan Chilopoda (kelabang atau lipan).
2. Arti ekonomi dalam dalam ekosistem arthropoda adalah berperan sebagai bahan
makanan, mengendalikan hama sehingga hasil panen manusia berhasil, membantu
menghancurkan sampah sehingga manusia memiliki lingkungan hidup yang bersih
3. -Termasuk dalam kerajaan Animalia.
-Sama - sama memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral.
-Keduanya terdiri dari hewan triploblastic dengan tiga lapisan germinal.

8
-Memiliki tingkat sistem organ organisasi.
-Sama - sama terdiri dari struktur tubuh tersegmentasi.
-Sama - sama terdiri dari kerangka hidrostatik.
-Keduanya terdiri dari ganglion serebral dengan saraf saraf ventral.
-Terdiri dari mulut pada satu ujung tubuh dan anus di ujung yang lain.
-Sama - sama mengalami reproduksi seksual
-Memiliki jenis larva yang sama.
4. Tidak semuanya, Contoh anggota fhylum Arthropoda beracun:
Chilopoda : kelabang
Diplopoda : kaki seribu
Insecta : Hymenoptera (lebah, tawon, semut api)
Arachnids : laba-laba, kalajengking, dan caplak

9
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu Arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas.
Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku.
Ciri-ciri umum yang dimiliki anggota filum arthropoda yaitu tubuh simetri
bilateral, triploblastik selomata, terdiri atas segmen-segmen yang saling berhubungan
dibagian luar, dan memiliki tiga lapisan germinal (germlayers) sehingga merupakan
hewan tripoblastik. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar
(eksosketelon).
Filum Arthopoda dibagi menjadi empat subfilum yaitu Trilobita, Chelicerata,
Onychophora, dan Mandibulata. Arthropoda dapat dibagi menjadi 6 kelas, yaitu
Crustacea, Onychophora, Arachnida, Chilopoda, Diplopoda, dan Insecta. Tetapi
kadang-kadang kelas Chilopoda dan Diplopoda dimasukkan kedalam satu kelas yaitu
Myriapoda.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Artropoda
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecoak
https://id.wikipedia.org/wiki/Lobster_air_tawar
https://id.wikipedia.org/wiki/Yuyu
https://id.wikipedia.org/wiki/Jangkrik
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6165963/hewan-arthropoda-karakteristik-ciri-ciri-
dan-klasifikasinya
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Arthopoda/molfiles/konten1.html
https://kkp.go.id/djprl/bpsplmakassar/page/3754-lobster

11

Anda mungkin juga menyukai