Anda di halaman 1dari 28

ARTRHOPODA DAN

ECHINODERMATA
DISUSUN OLEH :

NADELA ANDRIANI SHANIA FARANI

JASMINE ZAHRIEN
PUTRI
ARTHOPODA
• Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis
lainnya. Artropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani ἄρθρον árthron, "ruas,
buku, atau segmen", dan πούς pous (podos), "kaki", yang jika
disatukan berarti "kaki berbuku-buku"[2]. Artropoda juga dikenal
dengan nama hewan berbuku-buku atau hewan beruas.

• Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain


yaitu: tubuh bersegmen, segmen biasanya bersatu menjadi dua
atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan
(asal penamaan Artropoda), simetribu bilateral, eksoskeleton
berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai
pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut
dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang
biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju
kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga
tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
• Sistem saraf mereka seperti tangga tali, terdiri atas sebuah ganglion anterior atau
otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang
menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali saraf ganglion yang
berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi.
Tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas
keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada
silia atau nefridia.

• Penglihatan mereka bergantung pada berbagai variasi kombinasi mata majemuk


dan ocelli (mata tunggal) yang berbentuk mangkuk pigmen: pada kebanyakan
spesies ocelli hanya dapat mendeteksi arah dari sumber cahaya, dan mata
majemuk adalah sumber informasi utama, tetapi mata utama pada laba-laba
adalah ocelli yang dapat membentuk bayangan dan dalam beberapa kasus, dapat
berputar untuk melacak mangsa. Arthopoda juga memiliki berbagai sensor kimia
dan mekanik, sebagian besar didasarkan pada modifikasi dari banyak setae
(bulu) yang keluar melalui kutikula mereka. Metode repoduksi artropoda
beragam; semua spesies darat menggunakan pembuahan dalam, tetapi sering
dilakukan dengan cara pemindahan sperma tidak langsung. Spesies air
menggunakan pembuahan dalam atau pembuahan luar. Hampir semua
artropoda bertelur, tetapi kalajengking melahirkan setelah telurnya menetas di
dalam tubuh induknya. Atropoda muda bervariasi bentuknya, mulai dari
menyerupai dewasa dengan ukuran lebih kecil hingga berupa larva dan ulat yang
tidak memiliki kaki berbuku-buku yang akhirnya akan mengalami metamorfosis
total untuk mencapai bentuk dewasa. Penjagaan induk terhadap artropoda
muda bervariasi dari yang tidak ada sama sekali hingga penjagaan yang lama,
seperti yang dilakukan oleh kalajengking.
• Garis evolusi artropoda dapat ditelusuri dari
periode Kambrium. Kelompok ini umumnya
dianggap sebagai monofiletik dan banyak
analisis mendukung penempatan artropoda
bersama dengan cycloneuralia dalam superfilum
Ecdysozoa. Tetapi, hubungan dasar Metazoa
belum diketahui secara pasti. Begitu pula
hubungan di antara sesama kelompok artropoda
masih sering diperdebatkan.
• Artropoda memiliki kontribusi terhadap suplai
makanan manusia, baik langsung (sebagai
makanan) maupun tidak langsung, seperti
membantu penyerbukan. Beberapa spesies
tertentu diketahui merupakan vektor penyakit
berbahaya bagi manusia, hewan, dan
tumbuhan.
KERAGAMAN
• Estimasi jumlah spesies artropoda bervariasi antara 1.170.000 dan 5
hingga 10 juta serta meliputi lebih dari 80% seluruh spesies hewan yang
diketahui masih hidup saat ini.[6][7] Jumlah spesiesnya masih sulit
ditentukan karena penghitungannya berdasarkan model asumsi yang
diproyeksikan ke wilayah-wilayah lain dari dari penghitungan di lokasi-
lokasi tertentu diterapkan dengan skala ke seluruh dunia. Sebuah studi
tahun 1992 mengestimasikan bahwa ada 500.000 spesies hewan dan
tumbuhan hanya di Kosta Rika, dan 365.000 di antaranya adalah
artropoda.

• Mereka adalah anggota penting dari ekosistem laut, air tawar, daratan,
dan udara, dan merupakan salah satu dari hanya dua kelompok hewan
besar yang telah beradaptasi untuk hidup dalam lingkungan kering.
Kelompok lainnya adalah amniota yang anggota-anggotanya adalah
reptil, burung, dan mamalia.[9] Salah satu anggota kelompok artropoda,
serangga, adalah kelompok yang paling banyak spesies di antara semua
kelompok ekologis di lingkungan darat dan air tawar.[8] Spesies paling
ringan memiliki berat kurang dari 25 mikrogram (satu per satu juta
gram),[10] sementara yang paling berat memiliki berat lebih dari 70 gram
(2,5 oz).[11] Beberapa krustasea yang hidup saat ini berukuran jauh lebih
besar, sebagai contoh, kaki kepiting laba-laba jepang dapat mencapai 4
meter (13 ft),[10] dan artropoda yang paling berat saat ini adalah lobster
amerika dengan berat lebih dari 20 kg (44 lbs).
SEGMENTASI
• Embrio semua artropoda bersegmen, terdiri atas
serangkaian modul yang berulang. Nenek moyang terakhir
dari artropoda mungkin memiliki tubuh yang terdiri atas
serangkaian segmen yang belum terdiferensiasi, masing-
masing dengan sepasang embelan yang berfungsi sebagai
anggota tubuh. Tetapi, semua artropoda, baik yang masih
hidup maupun yang telah punah, memiliki segmen-segmen
yang terkelompok-kelompok menjadi tagmata tempat
segmen dan anggota tubuhnya terspesialisasi dalam
berbagai cara.[9] Hasil pengelompokan itu adalah banyak
tubuh serangga yang terlihat terdiri atas tiga bagian dan
tubuh laba-laba terdiri atas dua bagian.[12] Faktanya tidak
ada tanda-tanda segmentasi pada tubuh tungau.[9]
Artropoda juga memiliki dua elemen tubuh yang bukan
merupakan bagian dari rangkaian segmen berulang ini,
sebuah akron di depan mulut dan sebuah telson di
belakang anus. Mata menempel pada akron.[9]
KLASIFIKASI
• Artropoda umumnya diklasifikasikan dalam lima upafilum, yang salah
satunya telah punah:[13]
• Trilobitomorpha adalah upafilum yang terdiri atas banyak spesies laut
yang telah punah.
• Chelicerata meliputi laba-laba, tungau, kalajengking, dan organisme lain
yang terkait. Karakteristik mereka adalah memiliki kalisera, yaitu
tambahan di atas/di depan mulut. Kalisera pada kalajengking tampak
seperti cakar kecil yang digunakan untuk makan, tetapi kalisera pada
laba-laba telah berkembang menjadi taring yang menyuntikkan racun.
• Myriapoda meliputi kaki seribu, lipan, dan kerabatnya. Mereka memiliki
banyak segmen tubuh, setiap segmen memiliki satu atau dua pasang
kaki. Mereka kadang-kadang dikelompokkan dengan hexapoda.
• Krustasea umumnya adalah hewan air (kecuali kutu kayu) dan
karakteristiknya adalah memiliki tambahan biramous. Termasuk dalam
Crustacea adalah lobster, kepiting, teritip, udang, dan banyak lainnya.
• Hexapoda meliputi serangga dan tiga ordo kecil hewan mirip serangga
dengan enam kaki toraks. Mereka kadang-kadang dikelompokkan
dengan myriapoda, dalam sebuah kelompok yang dinamakan Uniramia,
meskipun bukti genetik lebih cenderung mendukung pengelompokan
yang lebih dekat antara hexapoda dan crustace.
• Artropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia.
Empat dari lima bagian spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah
di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang
mencapai awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies
dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang
diketahui sekarang. Artropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan
praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Artropoda
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus
di Afrika Selatan.

• Artropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-


liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini
mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin.
Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah
ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal
dari tubuhnya.
ECHINODERMATA
• kelompok hewan berduri yang bergerak lamban dengan
bantuan kaki tabung dan berada di kelaman laut. Istilah
echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
echi yang berarti berduri, dan derma yang berarti kulit.
Echinodermata hidup di laut atau air payau.

• Echinodermata tidak hidup parasit, dengan beberapa


spesies hidup menempel (sesil). Pada Echinodermata
dewasa memiliki bagian tubuh berbentuk simetri radial
yakni bagian tubuh yang mendistribusikan dalam susunan
melingkar disekitar poros tengah. Sedangkan pada bagian
larvanya memiliki tubuh yang simeteri bilateral,
yakni bagian tubuh yang satu berdampingan dengan bagian
tubuh yang lain, dan jika ditarik garis dari depan ke
belakang terlihat bagian tubuh sama antara kiri dan kanan.
Larva echinodermata adalah hewan mikroskopis,
transparan, bersilia, dan umumnya berenang bebas di laut.
CIRI CIRI ECHINODERMATA
• Tubuh echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan
memiliki rongga tubuh atau disebut dengan tripoblastik
• Mempunyai bentuk tubuh yang simetri bilateral pada
saat masih larva, dan disaat dewasa bentuk tubuhnya
simteri radial
• Memiliki kulit tubuh yang terdiri atas zat kitin
• Bergerak dengan ambulakral yakni kaki tabung dengan
lubang-lubang kecil yag fungsinya untuk menghisap.
• Memiliki sistem pencernaan sempurna kecuali bintang
laut yang tidak mempunyai anus.
• Tidak mempunyai sebuah sistem ekskresi
• Perkembangbiakan secara seksual
• Pada permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan
yang menyerupai duri
• Memiliki sebuah sistem tabung jaringan hidrolik
SISTEM ORGAN
ECHINODERMATA
• Sistem peredaran darah, Echinodermata mempunyai
sebuah sistem peredaran darah yang masih belum. Bila
digambarkan secara sederhana, pembuluh darah berawal
dari yang mengelilingi mulut, Sesudah itu berjabang pada
setiap kaki tabung.
• Sistem pernapasan, Echinodermata dilakukan engan
menggunakan insang atau pupula (tonjolan pada rongga
tubuh).
• Sistem persarafan, Echinodermata terdiri atas saraf yang
berbentuk lingkaran (cincin) yang mempersarafi mulut,
dan saraf radial yang mirip tali mempersarafi pada bagian
lengan atau kaki tabung.
• Sistem pencernaan, berupa mulut, esofagus, lambung,
usus, dan anus. Dapat dikatakan, sistem pencernaannya
sudah sempurna. Tetapi tidak terdapat sistem ekskresi
pada hewan Echinodermata.
• Reproduksi Echinodermata
• Echinodermata berkembang biak secara seksual,
yakni hewan jantan dan betina yang melepaskan sel
gametnya ke air laut, dan proses fertilisasi yang
berlangsung secara eksternal (di dalam air laut).
• Cara Hidup Echinodermata
• Echinodermata merupakan hewan yang hidup
secara bebas artinya habitat hewan ini bisa dimana
saja, bisa di laut pantai sampai laut dalam.
Makanan tergantung kepada jenisnya. Contoh
makanan yaitu plankton, atau organisme yang mati
atau membusuk.
KLASIFIKASI
ECHINODERMATA
• 1. Kelas Archoidea
Archoidea adalah hewan berbentuk bintang yang biasa disebut
dengan bintang laut. Asteroida banyak ditemukan di laut pantai.
Asteroidea adalah kelas filum echinodermata yang
mempunyai spesies terbanyak, yaitu sekitar 1.600 spesies.
Archoidea mempunyai bagian tubuh oral (Bagian tubuh dengan
mulut) dan bagian aboral (Bagian tubuh dengan anus). 2. Kelas
Echinoidea
• Echinoidea merupakan Echinodermata yang tubunya dipenuhi
bagian berbentuk seperti duri. Bulu Babi atau landak laut
adalahsalah satu jenis dari kelas Echinoidea. Bentuk tubuh
utamanya agak bulat dan tidak mempunyai lengan, tapi terdapat
duri yang banyak. Ada yang mempunyai duri pendek adapula yang
panjang. Duri dari Echinoidea terbentuk oleh zat kapur. Tubuh
Echinoidea mempunyai otot yang berfungsi untuk memutar duri
tersebut sehingga dapat membuatnya bergerak. Mulut dari hewan
ini mempunyai struktur mirip rahang yang membantu dalam
memakan mangsa.
• 3. Kelas Crinoidea
• Crinoidea mempunyai bentuk tubuh menyerupai bunga atau
tumbuhan. Crinoidea merupakan anggota filum echinodermata
yang memiliki spesies paling sedikit (sekitar 550 spesies) dan
merupakan kelompok paling primitif dari filum echinodermata.
Hewan ini hidup di pantai sampai dengan kedalaman laut 3.500
meter di bawah permukaan laut. Tubuhnya tidak memiliki duri, dan
apabila memiliki tangkai disebut lilia laut (Apabila bertangkai ia
akan menempel pada dasar laut dengan sirri, yaitu bagian ujung
tangkai yang memiliki zat tanduk), sedangkan yang tidak memiliki
tangkai disebut bintang laut berbulu. 4. Kelas Ophiuroidea

• Ophiuroidea merupakan kelas yang bentuknya menyerupai bintang


laut, tapi mempunyai lengan yang lebih panjang dan lebih kurus dan
cakram pusat tubuh yang lebih jelas. jika kakinya digerakkan maka
pergerakannya menyerupai ular, oleh sebab itu Kelas Ophiuroidea
juga disebut dengan Bintang Mengular. Kaki tabungnya ini tidak
mempunyai penyedot dan juga bergerak dengan mencambukkan
kakinya sehingga kaki ini lebih mudah patah. Kaki / lengan ini juga
berfungsi untuk menangkap mangsanya kemudian memasukkannya
ke dalam mulut. Beberapa jenis pemakan cacing, moluska, suspensi
atau bangkai. Hewan ini tidak mempunyai anus dan biasanya hidup
di sela bebatuan.
• 5. Kelas Holothuroidea
• Holothuroidea merupakan kelas filum
Echinodermata yang mempunyai tubuh bulat
memanjang dari permukaan oral ke permukaan
aboral. Tubuhnya terlihat seperti bentuk buah
timun sehingga sering disebut dengan timun
laut. Tapi konsistensi tubuhnya agak berbeda
dengan kelas lain, hewan ini mempunyai tubuh
yang lunak dan halus, ia digolongkan ke dalam
Echinodermata karena mempunyai bagian tubuh
kelipatan lima dan memiliki sistem ambulakral.
Mentimun laut mempunyai tentakel pada
bagian oral berjumlah 10 – 30 buah
PERANAN ECHINODERMATA
• Peran Echinodermata yang menguntungkan:
Echinodermata dimanfaatkan manusia, antara lain:
– Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang
memiliki peternakan bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia,
terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.
– Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang
kering atau kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat
perdagangan teripang dunia. Di negeri China, mentimun laut
dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
– Echinodermata memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai
menjadi bersih
• Peran Echinodermata yang merugikan: Sedangkan
peranan merugikan, antara lain:
– Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat
budidaya kerang mutiara.
– Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena
memakan polip Coelenterata.
SEKIAN PRESENTASE DARI KAMI, LEBIH
DAN KURANG KAMI MOHON MAAF

EEHHH

SAMPAI LUPA :”

ADA YANG INGIN BERTANYA?

SIKIT AJA YAK KALAU BISA WKWKWK

-adel cantik:p
• Klp 2:echinodermata merupakan binatang triplobastik selomata,tubuhnya
simetris radial dan umumnya memiliki duri
• Klp 5: bintang laut berkembang biak scr aseksual dan seksual, bintag laut
memliki organ seksual distiap lengannya ketika bintang laut bertelur ia dpt
mengeluarkan 12 higga 24jt telur.

Anda mungkin juga menyukai