FILUM ARTHROPODA
Disusun Oleh:
Novita Indah Firdaus
X-1 / 22
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Filum Arthropoda
ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjunan kita, Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini penulis susun guna sebagai tugas mata pelajaran Biologi.
Dalam makalah ini dipaparkan materi tentang pengertian, karakteristik, serta
contoh spesies-spesies dari filum Arthropoda. Dengan demikian, diharapkan
penulis mampu mengetahui, memahami, dan menyimpulkan
materi-materi
tersebut.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan
atau kekeliruan, oleh karna itu penulis menerima kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam penyusunan makalah di waktu yang akan
datang.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian.........................................................................................
2.2 Karakteristik Umum.........................................................................
2.3 Kelas Sub Kelas dan Ordo................................................................
2.4 Contoh Spesies-Spesies dan Klasifikasinya.....................................
2.5 Manfaat dan Kerugian Serangga..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Platyhelminthes,
Nemathelminthes,
Annelida,
Mollusca,
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Arthropda.
2. Untuk mengetahui karakteristik umum Arthropoda.
3. Untuk mengetahui kelas, sub kelas, dan ordo.
4. Untuk mengetahui contoh-contoh spesies Arthropoda dan klasifikasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas.
Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku.
Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000
spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000
m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.
Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba,
kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal
hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di
darat.
2.2 Karakteristik Umum
Hewan Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik
selomata, dan tubuhnya bersegmen. Ciri-ciri umum yang dimiliki anggota filum
arthropoda yaitu tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, terdiri atas
segmen-segmen yang saling berhubungan dibagian luar, dan memiliki tiga lapisan
germinal (germlayers) sehingga merupakan hewan tripoblastik. Tubuh ditutupi
lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula
sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh
epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga
mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan. Tubuh
memiliki kerangka luar dan dibedakan atas kepala, dada, serta perut yang terpisah
atau bergabung menjadi satu. Setiap segmen tubuh memiliki sepasang alat gerak
atau tidak ada.
Arthropoda berespirasi dengan menggunakan paru-paru buku, trakea atau
dengan insang. Pada spesies terestrial bernafas menggunakan trakhea atau pada
arachnida menggunakan paru-paru buku atau menggunakan keduanya. Ekskeresi
dengan menggunakn tubulus malpighi atau kelenjar koksal. Saluran pencernaan
sudah lengkap, terdiri atas mulut, usus dan anus. Sistem peredaran darah berupa
sistem
peredaran
darah
terbuka,
beredar
melalui
jantungorgan
dan
ukurannya mengalami
pengurangan.
Crustacea bernapas dengan insang dan ada juga yang yang
menggunakan permukaan tubuhnya. Alat ekskresi berupa sepasang badan yang
disebut greenland (kelenjar hijau), terletak pada bagian ventral dari
cefalotoraks di depan esofagus. Bereproduksi secara kawin, jenis kelamun
terpisah. Sistem saraf berupa tangga tali. Alat pencernaan dilengkapi dengan
mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Sistem peredaran darah terbuka.
B. Arachnoidea
myria=banyak,
podos=kaki)
merupakan hewan berkaki banyak. Pembagian tubuh Myriapoda ini terdiri atas
kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (thoraks). Dibagian kepala
terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal
(ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit. Alat
gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di setiap
segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada
tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya. System pernapasannya berupa
satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali
pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya. Sistem pencernaan,
saluran pencernaanya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda
bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen I, sedangkan Diplopoda
bersifat herbivor, pemakan sampah atau daun-daunan. System reproduksi
secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal).
Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
1. Sub Kelas Chiliopoda
Chiliopoda disebut juga centipede, tubuhnya pipih dan bersegmensegmen. Jumlah segmen tersebut tidak sama tergantung pada jenis
spesiesnya spesiesnya yaitu berkisar antara 15-17 segmen. Tiap segmen
tersebut mempunyai sepasang kaki kecuali 2 segmen terakhir dan sebuah
segmen di belakang kepala. Pada segmen yang di belakang kepala tersebut
terdapat sepasang cakar beracun yang disebut maxilliped, digunakan untuk
membunuh mangsanya. Antena panjang terdiri dari 12 segmen atau lebih.
Contoh: Lithobius forficatus (kelabang/lipan).
2. Sub Kelas Diplopoda
Diplopoda disebut juga Millipede. Tubuhnya bulat panjang dan
terdiri
dari
25-100
segmen
atau
lebih
tergantung
jenis
cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8
ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap
ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang beruasruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu
telson yang berbentuk runcing. Udang memiliki sepasang mata majemuk (mata
facet) bertangkai dan dapat digerakkan, mulutnya terletak pada bagian bawah
kepala dengan rahang (mandibula) yang kuat. Terdapat sepasang sungut besar
atau antenna dan dua pasang sungut kecil atau antennula. Udang juga memiliki
sepasang sirip kepala (scophocerit) dan sepasang alat pembantu rahang
(maxilliped). Untuk alat gerak udang memiliki lima pasang kaki jalan
(pereopoda), kaki jalan pertama, kedua dan ketiga bercapit yang dinamakan
cheladan pada bagian dalam terdapat hepatopankreas, jantung dan insang.
Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya
hidup diperairan laut, 10% diperairan air tawar dan 1% di perairan teresterial.
Udang laut merupakan tipe yang tidak mampu atau mempunyai kemampuan
terbatas dan mentolerir perubahan salinitas. Kelompok ini biasanya hidup
terbatas pada daerah terjauh pada estuari yang umumnya mempunyai salinitas
30% atau lebih. Kelompok yang mempunyai kemampuan untuk mentolerir
variasi penurunan salinitas sampai dibawah 30%. Hidup di daerah terestrial dan
menembus hulu estuari dengan tingkat kejauhan bervariasi sesuai dengan
kemampuan spesies untuk mentolerir penurunan tingkat salinitas.
Adapun klasifikasi dari udang windu adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum
: Arthropoda
Class
: Crustacea
Subclass : Malacostraca
Order
: Decapoda
Suborder : Dendrobranchiata
Family
: Penaeidae
Genus
: Penaeus
Species
: Penaeus monodon
B. Kepiting
(Callinectes
sapidus)
Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh. Tubuh
kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin,
Kelas Arachnoidea
A. Laba-Laba (Nephila maculata)
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering
kita jumpai, yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu
sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian
posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala)
dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat
sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan.
Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut. Pada bagian
abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada
bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk
kerucut dan dapat berputar bebas.
napas berupa 4 pasang paru-paru buku, terletak sebelah ventral segmen III dan
XV. Bersifat vivipar dan merupakan binatang karnivora.
Adapun klasifikasi dari kalajengking adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum
: Arthropoda
Sub filum : Chelicerata
Kelas
: Arachnoidea
Sub kelas : Arachnida
Ordo
: Scorpionida
Genus
: Hemiscorpius
Spesies
: Hemiscorpius lepturus
2.4.3 Kelas Myriapoda
A. Lipan/Kelabang (Scolopendra sp.)
Lipan atau kelabang (bahasa Inggris: centipede) adalah hewan
arthropoda yang tergolong dari kelas Chilopoda dan upafilum Myriapoda.
Lipan adalah hewan metamerik yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas
tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan
nokturnal.
Lipan mudah ditemukan di daerah yang diarsir seperti bagian bawah
daun-daun mati, batu, gua, hutan, dan bahkan bagian dalam rumah. Mereka
biasanya ditemukan di daerah iklim seperti padang pasir, pegunungan, dan
hutan. Mereka adalah arthropoda soliter dan malam. Pada siang hari mereka
pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap. Jika cuaca terlalu
basah atau terlalu kering, mereka mencari tempat lain untuk datang berlindung
di dalam rumah.
Lipan dianggap sebagai hewan berbisa meskipun bisa lipan kurang
mematikan manusia, tetapi lipan biasa dikonsumsi di Thailand dan di beberapa
bagian Afrika. Bahkan pengobatan Cina memotong atau menggunakan bagian
dari lipan sebagai obat untuk penggunaan oral, meskipun efektivitas
pengobatan ini belum terbukti secara ilmiah.
Adapun klasifikasi dari kelabang adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Myriapoda
Sub kelas : Chilopoda
Ordo
: Scolopendromorpha
Famili
: Scolopendridae
Genus
: Scolopendra
Spesies
: Scolopendra sp.
Kelas Insecta
A. Jangkrik (Gryllus assimilis)
Hewan ini hidup diberbagai habitat, baik lingkungan basah ataupun
lingkungan kering, terutama yang dinaungi rumput. Selain itu Gryllus sp.
(jangkrik) dapat ditemukan di rumah-rumah, sisa tanaman yang lembab.
Beberapa jenis jangkrik pandai bersuara, suara itu dihasilkan dari saling
menyentuhkan tegumina bersama-sama. Hewan ini aktif di malam hari dan
mampu bergerak dan melompat dengan cepat.
Hewan yang sudah dewasa umumnya berwarna hitam, sedangkan
nypha berwarna kuning pucat dengan garis - garis coklat. Antena panjang dan
kaku seperti rambut. Hewan dewasa akan kehilangan sayap setelah menetap di
lingkungan sawah. Hampir semua hewan ni bertindak sebagai predator. Telur
penggerek batang padi, penggulung daun.
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Family
: Grylludae
Genus
: Gryllus
Spesies
: Gryllus assimilis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas.
Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku.
Ciri-ciri umum yang dimiliki anggota filum arthropoda yaitu tubuh simetri
bilateral, triploblastik selomata, terdiri atas segmen-segmen yang saling
berhubungan dibagian luar, dan memiliki tiga lapisan germinal (germlayers)
sehingga merupakan hewan tripoblastik. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang
merupakan rangka luar (eksosketelon).
Arthropoda dapat dibagi menjadi 6 kelas, yaitu Crustacea, Arachnida,
Chilopoda, Diplopoda, dan Insecta. Tetapi kadang-kadang kelas Chilopoda dan
Diplopoda dimasukkan ke dalam satu kelas yaitu Myriapoda.
DAFTAR PUSTAKA