Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

NAMA : Nia Denita Tumanggor

KELAS : TLM 2B
JUDUL PRAKTIKUM : Identifikasi Morfologi Laba-laba (Lactrodectus mactans)

HARI / TANGGAL : Senin, 13 Juni 2022

PRAKTIKUM KE :14

DASAR TEORI :

Pengertian Phylum Arthropoda


Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang
berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata
dan bilateral simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala (cephal), dada (thorax) , dan
abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton).
Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas
tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami
pergantian kulit (eksdisis).

Karakteristik Arthropoda

a. Tubuh bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelomata),


tubuh atau kaki beruas-ruas. Kepala (cephal), dada (thorax) dan abdomen jelas atau
kepala dan dada bersatu (cephalothorax).
b. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) keras, dan ekor.

c. Appendages satu pasang setiap ruas (somite) atau tidak ada, masing-masing
dihubungkan dengan sendi.

d. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat
kitin.
e. Memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin , sebagai hasil sekresi epidermis,
melakukan ekdisis pada interval tertentu.

f. Memiliki ukuran tubuh yang beragam.

g. Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara.

h. Sifat hidup arthropoda adalah parasit, heterotropik, dan hidup dengan bebas.

i. Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru atau paru-paru
(berbuku).

j. Umumnya berumah dua, fertilisasi umumnya internal. Pada beberapa Crustacea


parthenogenesis.

k. Bereproduksi secara aseksual dan seksual.

l. Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai dari mulut, kerongkongan, usus,
dan anus. Mulut diadaptasikan untuk mengunyah, menjilat atau menusuk, dan anus
berada di bagian ujung posterior.

m. Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak
mengandung hemoglobin melainkan hemosianin. Darah akan kembali ke dalam jantung
melalui rongga tubuh (haemocoel), sistem arteri semakin berkembang.

n. Sistem ekskresi dengan kelenjar hijau atau coxal, atau saluran Malpighi yang bersatu
dengan usus.

o. Sistem saraf dengan ganglia supra esophageal yang dihubungkan ke tali saraf (nerve
cord) yang meluas di sepanjang tubuhnya dengan ganglion dan sepasang tali saraf
lateral di setiap ruas. Organ sensoris berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan
statocyst.

Sistem Organ Arthropoda

a. Sistem Peredaran Darah


Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan darahnya berwarna biru, karena
mengandung hemosianin. Darah akan kembali ke dalam jantung melalui rongga tubuh
(haemocoel), sistem arteri semakin berkembang.
b. Sistem Pencernaan
Pencernaan Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang sempurna dengan
dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan
anus. Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior.
Mulut diadaptasikan untuk mengunyah, menjilat atau menusuk.

c. Sistem Saraf
Sistem saraf Arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang berupa antena. Ganglia
berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh kegiatan. Ganglia supra
esophageal yang dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas di sepanjang
tubuhnya dengan ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap ruas. Organ sensoris
berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan statocyst.

d. Sistem Ekskresi
Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan pembuluh
malpigi yang berupada pada usus belakang.

e. Sistem Respirasi
Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru, paru-paru
buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya.

f. Sistem Reproduksi
Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan
paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda adalah terpisah, artinya ada hewan jantan
dan ada juga hewan betina.

Klasifikasi Arthropoda
Berdasarkan bentuk struktur tubuhnya Arthropoda terbagi menjadi 4 Kelompok :

a. Kelas Crustacea
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.
Crustacea memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari cephalothorax
(kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan)
tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya)
sempit. Di bagian kepala Crustacea terdapat beberapa alat mulut yang berupa sepasang
antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya), pasang maksilia, pasang
maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu pasang dalam setipa ruas di
abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel di dasar perairan.
Mempunyai dua pasang antenna dan memiliki kepala yang menyatu dengan dada
(cephalothorax). Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari cephalothorax dan
abdomen, mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk atau kitin, tetapi tidak mempunyai
pembuluh darah kapiler. Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya, pertukaran
udara terjadi secara difusi, dan sebagian dari pernapasan menggunakan insang.
Contohnya : Daphnia pulex dan Asellus aquaticus (kutu air), udang, kepiting, ketam &
rajungan.

b. Kelas Insecta
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta
adalah satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta
sangat luas dengan keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan
hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup
banyak yang sedikitnya didunia sekitar 750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam
100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga adalah
Entomologi. Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut. Memiliki mulut yang
bertipe pengigit, penghisap, dan penelan. Mempunyai 3 pasang kaki, dan sebagian dari
besar hidup di darat. Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen kepala
(cephalo) yang ada di sepasang mata faset (majemuk), dada (thorax) terdapat di
sepasang kaki yang beruas-ruas, dan perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.
Contohnya : Belalang (Dissostura sp) , Jangkrik (Gryllus sp) , Kecoak (Blatta
orientalis), Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros), Apis indica (lebah madu),
Oecophyla smaragdina (semut rangrang), Lalat (Musca domestica), Nyamuk, Walang
sangit (Leptocorixa acuta)

c. Kelas Arachnida
Kata Arachnida berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba
yang disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-
laba, tungau atua caplak. Umumnya Arachnida bersifat parasit yang merugikan
manusia, hewan dan tumbuhan. Tubuh bersegmen yang terdiri dari chepalothorax dan
abdomen (tidak beruas). Mempunyai enam pasang anggota gerak. Hidup di darat, air
laut, dan ada juga yang parasit. Memiliki jumlah mata yang beragam. Di bagian kepala-
dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata tunggal, mulut
kelisera dan pedipalpus.
Contohnya : Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp), Tungau
(Dermacentor sp.) segala macam laba-laba.

d. Kelas Myriapoda
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (toraks), dan
beruas-ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200 segmen. Dibagian kepala terdapat satu pasang
antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus). Eksoskeleton berupa
kulit keras dari zat kitin, fungsi: melindungi alat-alat dalam, tempat melekatnya otot &
memberi bentuk tubuh. Kulit kitin yang tipis terletak pada perbatasan antara dua
segmen, yaitu di bawah kulit kitin yang tebal. Kulit kitin yang tipis membuat hewan ini
dapat bergerak leluasa. Myriapoda ikut andil dalam memecah bahan-bahan
organik/serasah karena kemampuannya memakan partikel- partikel sampah (detritus)
menjadi partikel yang lebih kecil untuk membentuk humus. Contoh: kelabang Lithobius
forticatus & Scolopendra morsitans, kaki seribu (Julus nomerensis)

BAHAN / ALAT :

• Alat :
1. Penggaris
2. Pinset
3. Cutter
4. Mikroskop
• Bahan :
1. Laba-laba (Lactrodectus mactans)

CARA KERJA :

1. Hewan-hewan dari insecta diamati bagian morfolofinya


2. Hewan-hewan yang sudah diamati, digambar dan diberi keterangan
3. Hewan-hewan yang sudah diamati diberi klasifikasi

HASIL ANALISA :

1. Gambar Laba-laba (Lactrodectus mactans)

1 3

Ciri – ciri :
• Laba-laba memiliki 2 segment tubh (Cephalothorax ata kepala yang bersatu
dengan leher, dan abdomen atau perut)
• Jumlah kaki laba-laba 8 pasang
• Sayap tidak memiliki sayap dan tidak memiliki antena
• Jumlah mata laba-laba 2 sederhan dan laba-laba mempunyai rahang menusuk
• Berkembang biak dengan bertelur

Keterangan gambar :
1. Kaki
2. Palpus
3. Chelicerata
4. Perut
5. Chepalothorax
6. Perut

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=jmqIgM04Nl8
KESIMPULAN :

Dari praktikum ditemukan morfologi dari laba-laba :

• Laba-laba memiliki 2 segment tubh (Cephalothorax ata kepala yang bersatu dengan
leher, dan abdomen atau perut)
• Jumlah kaki laba-laba 8 pasang
• Sayap tidak memiliki sayap dan tidak memiliki antena
• Jumlah mata laba-laba 2 sederhan dan laba-laba mempunyai rahang menusuk
• Berkembang biak dengan bertelur

MEDAN, 13 JUNI 2022

PRAKTIKAN,

Nia Denita Tumanggor

Anda mungkin juga menyukai