LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Hewan yang
diampu oleh :
oleh:
Kelompok 2
Kelas C 2018
BANDUNG
2019
A. Judul Laporan
Phylum Arthropoda
B. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman hewan Phylum Arthropoda.
Pencernaan Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang sempurna dengan dilengkapi alat
pencernaan lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Mulut dilengkapi dengan
alat-alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior. Mulut diadaptasikan untuk mengunyah,
menjilat atau menusuk.
c. Sistem Saraf
Sistem saraf Arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang berupa antena. Ganglia berfungsi
sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh kegiatan. Ganglia supra esophageal yang
dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas di sepanjang tubuhnya dengan ganglion dan
sepasang tali saraf lateral di setiap ruas. Organ sensoris berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan
statocyst.
d. Sistem Ekskresi
Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigi yang
berupada pada usus belakang.
e. Sistem Respirasi
Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru, paru-paru buku atau
melalui seluruh permukaan tubuhnya.
f. Sistem Reproduksi
Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis).
Sistem reproduksi Arthropoda adalah terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada juga hewan betina.
4. Klasifikasi Arthropoda
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea memiliki
tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari cephalothorax (kepala dan dada menjadi satu) serta
abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan pada
posteriornya (ujung belakangnya) sempit. Di bagian kepala Crustacea terdapat beberapa alat mulut
yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya), pasang maksilia,
pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu pasang dalam setipa ruas di
abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel di dasar perairan. Mempunyai
dua pasang antenna dan memiliki kepala yang menyatu dengan dada (cephalothorax). Crustacea
memiliki tubuh yang terdiri dari cephalothorax dan abdomen, mempunyai eksoskeleton dari zat
tanduk atau kitin, tetapi tidak mempunyai pembuluh darah kapiler. Dapat mengalami pelepasan kulit
dari tubuhnya, pertukaran udara terjadi secara difusi, dan sebagian dari pernapasan menggunakan
insang.
b. Classis Insecta
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah satu-
satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan
keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan hingga puncak gunung dari
khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar
750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari serangga adalah Entomologi. Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut.
Memiliki mulut yang bertipe pengigit, penghisap, dan penelan. Mempunyai 3 pasang kaki, dan
sebagian dari besar hidup di darat. Tubuh insecta beruas-ruas
yang terdiri dari segmen kepala (cephalo) yang ada di sepasang mata faset (majemuk), dada (thorax)
terdapat di sepasang kaki yang beruas-ruas, dan perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.
c. Classis Arachnida
Kata Arachnida berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang disebut
dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak.
Umumnya Arachnida bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Tubuh
bersegmen yang terdiri dari chepalothorax dan abdomen (tidak beruas). Mempunyai enam pasang
anggota gerak. Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit. Memiliki jumlah mata yang
beragam. Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata
tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus.
d. Classis Chilopoda
Hewan pada classis ini memiliki tubuh agak gepeng, terdiri dari kepala dan badan yang beruas-ruas
dari 15-73 ruas, dari setiap ruas memiliki satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian
belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang
"taring bisa" (masiliped) yang berfungsi untuk membutuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang
antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan yang
memangsa hewan kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya. Bersifat
karnivora dengan habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah membusuk. Contoh dari
classis Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan Lithobius forticatus atau yang mencakup
berbagai macam jenis lipan (kelabang).
e. Classis Diplopoda
Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih, memiliki bentuk tubuh yang silinder (bulat
memanjang), dan terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang
kaki. Hidup sebagai karnivora, serta banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah
dan selalu menghindar dari cahaya. Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran,
tubuhnya akan membentuk melingkar dengan bentuk spiral atau bola. Di bagian kepala terdapat
sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut tanpa taring bias. Contohnya pada kaki
seribu (Julus nomerensi).
E. Hasil Pengamatan
Tabel 3.Pengamatan Anatomi Phylum Arthropoda
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap awetan basah, dan spesimen. Dapat disimpulkan
bahwa ada banyak sekali hewan Arthropoda. Hewan-hewan yang kami amati digolongkan
kepada lima classis berdasarkan pada jumlah kaki dan stuktur tubuhnya yaitu :
1. Classis Crustacea
a. Pagurus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan
abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang. Pagurus sp. memilki capit
sebagai proteksi
diri. Ia juga memilki sepasang antenna dan antennula dan memilki mata majemuk. Berbeda
dari species crustacea yang lain cangkang pada Pagurus sp. terpisah dari tubuhnya karena ia
menggunakan cangkang bekas hewan lain seperti cangkang Gastropoda. Selebihnya karakteristik
dari Pagurus sp.
b. Macrobrachium sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan
abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang. Chephalothorax tertutup oleh
cangkang yang disebut carapace. Ujung depan carapace yang berupa tonjolan runcing dan
bergerigi disebut rostrum. Bagian kepala terdiri dari 6 ruas dan ruas pertama terdapat mata.
Seluruh tubuh udang galah terdiri dari ruas - ruas (segmen) yang terbungkus oleh eksoskleton
yang terbuat dari bahan kitin yang diperkeras oleh bahan kapur. Macrobrachium sp atau dalam
bahasa indonesia disebut udang galah adalah salah satu species dari classis Crustacea yang cukup
familiar karena biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
c. Cambarus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan
abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang. Cephalothorax terdiri atas 13
ruas. Kepala merupakan gabungan dari 5 somit (segmen tubuh) yaitu dua pasang antenna,
sepasang mandibula dan dua pasang maxilla. Tubuhnya beruas terdiri atas plat (lembaran) dorsal
yang disebut tergum. Plat ventral disebut sternum, plat yang menggantung menyebelah disebut
pleuron, plat antara pleuron dan kaki disebut epineura. Chephalothorax ditutupi cangkang keras
yang disebut carapace, bagian carapace yang menonjol disebut rostrum. Abdomen umumnya
terdiri atas 6 ruas. Di ujung abdomen terdapat telson. Pada bagian kepalanya terdapat sepasang
mata, sepasang antenna yang panjang, dan sepasang antennule yang lebih pendek dari antenna.
Cambarus sp. memiliki lima pasang kaki jalan pada bagian thorax
dan lima pasang kaki renang yang memilki selaput yang terdapat pada abdomen. Kaki renang
ini juga digunakan untuk mengangkut telur. Cambarus sp. sangat umum dimanfaatkan sebagai
bahan makanan dan memilki nilai protein yang cukup tinggi.
d. Squilla mantis
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan
abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan bernafas dengan insang.
2. Classis Insecta
a. Dynastes neptunus
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Memiliki sepasang antena.
Tubuhnya dilapisi eksokeleten dan terdiri dari kepala, dada dan perut. Semakin ke arah posterior
segmen tubuhnya semakin membesar. Pada bagian tubuhnya berwarna hitam terlihat bintik-
bintik berwarna putih dengan susunan tertentu.
c. Oryctes rhinocerus
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea.
d. Valanga sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Species ini mempunyai
sepasang antena, dua buah mata majemuk dan dua pasang sayap dimana sayap depan lebih
sempit dibandingkan dengan sayap belakang. Memiliki tiga pasang kaki dimana kaki belakang
mempunyai ukurang yang lebih besar dibandingkan dengan kaki lainnnya.v bagian kepalanya
dilengkapi dengan antena serta terdapat alat-alat tambahan lainnya berupa tiga buah mata
sederhana (ocelli). Pada ruas pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengaran yang
disebut tympanum.
e. Gryllus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Spesies ini termasuk dalam
ordo Orthoptera Memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit
yang disebut tegumina. Sayap belakangnya berupa membran dan dilipat seperti kipas dan
terletak dibawah sayap depan. Alat mulut pada species ini tipe menggigit.
f. Xylocopa latipes
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan bernafas dengan trakea. Hewan ini memiliki dua
pasang sayap yang seperti selaput dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
g. Mantis religiosa
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, , dan bernafas dengan trakea. Species ini mempunyai delapan segmen. Bentuknya unik
dengan bagian kepala yang kecil dan seperti segitiga. Bagian tubuhnya semakin ke arah posterior
semakin membesar. Kakinya berjumlah tiga pasang. Tipe mulutnya pengunyah. Species ini juga
memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit yang disebut
tegumina. Sayap belakang berupa membran yang dapat dilipat seperti kipas dan terletak di
bawah sayap depan. Tubuhnya
tersusun oleh eksokleton yang melindungi sistem organ yang lunak sebelah dalam.
Eksokeleton merupakan kutikula yang terbagi atas segmen-segmen.
3. Classis Arachnida
a. Limulus polyphemus
Limulus polyphemus memiliki tiga bagian utama tubuh yaitu kepala daerah, yang dikenal
sebagai (prosoma), bagian perut (opisthosoma), dan ekor tulang belakang (telson). Karapak
berbentuk seperti tapal kuda, dan warna abu-abu kehijauan sampai coklat gelap. Betina biasanya
25 sampai 30 persen lebih besar dari laki-laki dan dapat tumbuh hingga 60 cm panjang (termasuk
ekor). Limulus polyphemus memiliki kemampuan langka yaitu dapat menumbuhkan kembali
anggota badan hilang , dengan cara yang mirip dengan bintang laut. Otak dan jantung pada
Limulus polyphemus berada di prosoma.
b. Nephila sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan
abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan bernafas dengan paru-paru buku. Nephila sp. memiliki
struktur tubuh beruas-ruas. Memiliki alat pencernaan lengkap, sistem peredaran darah terbuka.
Alat reproduksi berumah dua.
4. Classis Chilopoda
a. Scolopendra sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, mempunyai satu pasang kaki bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Spesies
Arthropoda integumennya terdiri dari epidermis berlapis tunggal dan kutikula atau dapat disebut
sebagai eksoskeleton. Eksoskeleton berfungsi sebagai pelindung dari predator, mengurangi
penguapan dan intrusi air. Hewan ini bernapas menggunakan paru-paru buku, sudah memiliki
sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Modifikasi kaki-kaki pada segmen pertama
Scolopendra adalah terdapatnya cakar racun yang khas, berisi kelenjar racun yang besar,
mengelilingi bagian proksimal dan median, dan terbuka pada bagian dalam tarsungulum.
Panjang dan ukuran cakar racun bervariasi antar species.
5. Classis Diplopoda
a. Spirobolus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu cephal, thorax dan
abdomen, mempunyai dua pasang kaki bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Tubuhnya
memiliki bentuk bulat dan memanjang dengan banyak kaki kecil. Biasanya hewan ini berwarna
coklat tua. Mereka memiliki rahang yang digunakan untuk mengunyah dan menggiling bahan
organik, seperti daun atau kayu hingga terurai. Karena mereka tidak memiliki kutikula lilin untuk
mencegah kehilangan air, kaki seribu menghabiskan sebagian besar waktunya di daerah lembab.
Ketika terganggu, kaki seribu akan meringkuk ke dalam kumparan ketat untuk perlindungan.
Habitatnya di tempat yang lembab seperti di bawah kayu, batu, atau rumput ilalang. Serta
persebarannya cukup luas selama kelembapan air di udara cukup. Tidak menimbulkan bahaya
serius seperti pada Scolopendra yang mengandung racun tetapi pada beberapa species dapat
mengeluarkan bau.
G. Pertanyaan
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap Species yang Anda temukan ?
tuliskan persamaan-persamaan tersebut !
Jawaban :
Persamaan-persamaan tersebut adalah pada struktur tubuh beruas-ruas dan simetri tubuhnya
yang bilateral simetris. Memiliki tiga lapisan sel dan sudah memiliki coelom yang sebenarnya
(triploblastik schizocoelom).
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut sehingga
dimasukan pada classis yang berbeda ? tuliskan perbedaan-perbedaannya !
Jawaban :
Ya. Perbedaan tersebut terdapat pada keberadaan bagian tubuhnya ada yang menyatu
(chephalothorax) pada clasis Crustacea dan Arachnida, ada yang dapat dibedakan menjadi cephal
dan thorax pada classis Insecta, Diplopoda dan Chilopoda. Lalu ada pada jumlah kaki pada setiap
ruas tubuhnya, alat respirasi yang dimiliki seperti insang, trachea, paru-paru buku, dan paru-paru.
Serta, perbedaan pada habitat hidupnya.
4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Arthropoda yang anda temukan!
Jawaban :
Beberapa manfaat pada hewan yang ada di filum Arthropoda yaitu :
a. Peranan Crustacea
1) Sebagai bahan makanan yang kaya akan protein tinggi, seperti udang, lobster, dan kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber bagi
makanan ikan, seperti anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
b. Peranan Insecta
1) Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu para petani
karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
2) Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis
mellifera).
3) Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang menghasilkan
sutra (contoh Bombix mori).
4) Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis melifera).
8) Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai
makanan.
c. Peranan Arachnida
Dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga hama. Namun pada hewan-
hewan, Arachnida lebih banyak merugikan terutama hewan-hewan Acarina.
d. Peranan Chilopoda dan Diplopoda
Memiliki andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.
Membantu proses penguraian sampah organik, karena kemampuannya memakan partikel-
partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil. Contohnya luwing atau lipan.
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai Phylum Arthropoda,
lengkapilah tabel berikut ini !
Phylum Arthropoda
Pencernaan Makanan Terdiri dari alat pencernaan yang
sempurna dan lengkap yang terdiri dari
mulut, kerongkongan, usus, dan anus.
Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut
dan anus terdapat di segmen posterior.
Mulut diadaptasikan untuk mengunyah,
menjilat atau menusuk, dan anus berada
dibagian ujung tubuh.
a) Crustacea dan Insecta secara
saprozoik dan holozoic.
b) Arachnida secara holozoic.
c) Chilopoda dan Diplopoda secara
saprozoic.
H. Kesimpulan