Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FILUM ARTHROPODA
KELAS ARACHNOIDEA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi Invertebrata

Dosen Pengampu : Nur Eka Hindrasti, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK V

Nama Anggota:

Herlina Nababan : 180384205027

Megawaty Junita Pardede :180384205039

Selvi Saleha : 180384205041

Siti Zahani : 180384205007

PROGRAM SRUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNG PINANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan
rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan
waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan
bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis
ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi untuk
menyusun makalah ini.

Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena
itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk
melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.

Tanjung pinang, 05 Desemeber 2019

(kelompok V)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti
kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Hampir 90%
dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Bila
dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata filum
Arthropoda menduduki urutan nomor satu diantara jenis-jenis hewan lain. Dari
filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau serangga merupakan jenis yang terbesar
(sekitar satu juta spesies). Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya yang baik,
cepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan penyebaran yang sangat luas
yaitu mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Arthropoda adalah hewan
triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan bilateral simetris. Tubuhnya
terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhannya dibungkus oleh zat
kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara ruas-ruas
terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan.
Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami pergantian kulit.
Atrhropoda dibedakan menjai 4 kelas yaitu, Crustacea (udang-udangan), Myriapoda,
Arachnoidea dan Insecta. Arachnoidea adalah sebuah kelompok yang sebagian besar
hewan terestrial yang meliputi laba-laba, tungau, kutu, dan kalajengking.
Arachnoidea memiliki tubuh bersegmen terdiri atas cephalothorax (kepal-dada),
serta abdomen (perut) yang tidak beruas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Arachnoidea?
2. Bagaimana ciri-ciri dari Arachnoidea?
3. Bagaimana struktur tubuh dari Arachnoidea?
4. Bagaimanakah fisiologi dari Arachnoidea?
5. Bagaimanakah klasifikasi dari Arachnoidea?
6. Bagaimana siklus hidup Arachnoidea?
7. Apa saja peranan dari Arachnoidea?

C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari Arachnoidea
2. Untuk dapat mengetahuii ciri-ciri Arachnoidea
3. Untuk dapat mengetahui struktur tubuh Arachnoidea
4. Untuk dapat mengetahui fisiologi Arachnoidea
5. Untuk dapat mengetahui klasifikasi Arachnoidea
6. Untuk dapat mengetahui siklus hidup Arachnoidea
7. Untuk dapat mengetahui peranan Arachnoidea
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Arachnoidea
Arachnoidea adalah kelas hewan invertebrata Arthropoda dalam subfilum
Chelicerata. Istilah arachnoidea berasal dari bahasa Yunani άράχνη atau arachne,
berarti laba-laba, dan juga merujuk pada figur mitologi Yunani, Arachne.
Arachnoidea merupakan sebuah kelompok yang sebagian besar hewan terestrial
yang meliputi laba-laba, tungau, kutu, dan kalajengking. Arachnoidea memiliki
tubuh bersegmen terdiri atas cephalothorax (kepal-dada), serta abdomen (perut)
yang tidak beruas. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput
(kepala) dan bagian toraks (dada). Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba
terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen terdapat
spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar
bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran
kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus
mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan
mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak
mangsa. Umumny Arachnida bersifat parasit yang merugikan manusia.

B. Ciri-ciri Arachnoidea
a) Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya
b) Terdapat empat pasang kaki untuk berjalan, tidak mempunyai sayap maupun
antena.
c) Jumlah mata bervariasi dan biasanya mempunyai delapan (8) buah mata sederhana
di bagian depan
d) Terdapat satu pasang kalisera (seperti taring pisau atau alat sengat yang
mengandung racun berbentuk gunting atau catut untuk merobek danmelumpuhkan
mangsa)
e) Sepasang pedipalpus atau alat cepit berbentuk seperti kaki dengan cakar yang
berfungsi sebagai indera, tangan,untuk memegang mangsa maupun alat untu
melakukan kopulasi.
f) Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut spinerets.
g) Antara sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit seperti pinggang, disebut
pedisel.
h) Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus untuk
memegang makanan.
i) Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air

C. Klasifikasi Arachnoidea
Kelas Arachnida terdiri dari 3 ordo, yaitu:
1. Ordo Scorpinoida
Yaitu mencakup berbagai macam kalajengking dan kala buku. Contoh
spesiesnya yaitu Hadrurus sp.,Hadogenes troglodytes, Typhlochactas
mitchellie, dll.
Ciri-ciri :
 Tubuh terdiri dari cephalothorax dan abdomen.
 Anggota dari ordo ini hidup di tanah
 cephalothorax pendek, mempunyai kaki 4 pasang dan 1-6 pasang mata.
 Abdomen bersegmen, terdiri atas proabdomen dan postabdomen (seperti
ekor dan mempunyai alat sengat).
 Makanan utama yaitu serangga dan laba-laba.
 Mangsa di cengkeram dengan pedipalpus( alat capit) dan di cabik dengan
chelisera.
 Penglihatannya tidak sempurna(mata tunggal), sehingga di bantu dengan
indera peraba yang berupa bulu-bulu yang tersebar di tubuhnya terutama
pada setiap buku-buku.
 Struktur Tubuh

Struktur Tubuh Kalajengking :

Kalajengking mempunyai mulut yang disebut khelisera, sepang pepidalpi


seperti capit yang digunakan untuk menangkapmangsa dan alat pertahanan
dan dilengkapi berbagai tipe rambut sensor. Tubuhnya dibagi menjadi 2
bagian yaiutu chepalotoraxs( gabungandari bagian kepala dan dada) dan
abdomen (perut). Chepalotoraxs ditutupi oleh karapas atau pelindung kepala
yang biasa mempunyai sepasang mata median dan 2-5 pasang mata lateral
di ujung depan. Abdomen terdiri atas 12 ruas yang jelas, dengan bagian 5
ruas terakhir membentuk metasoma (ekor). Ujung abdomen disebut telson,
yang bentuknya bulat yang mengandung kelenjar racun (venom).

Contoh :
Kingdom : Animalia
Filum : Athropoda
Kelas : Arachnoidea
Ordo : Scorpiones
Famii : Caraboctonidae
Genus: Hadrurus
Spesies : Hadrurus sp.
2. Ordo Arachnida/Araneae
Yaitu mencakup berbagai jenis laba-laba. Contoh spesiesnya dalah, laba-
laba jaring kuda, laba-laba primitive liphistius, laba-laba penjerat, laba-laba
penjaring Thalassius, laba-laba pemburu, laba-laba serigala, dll.
Ciri-ciri :
 Tubuh terdiri atas cephalotoraks dan abdomen tidak bersegmen
 Di cephalotoraks terdapat 6 alat tambahan seperti 1 pasang kalisera yang
mengandung racun 1 pasang pedipalpus, 4 pasang kaki jalan
 Mata sederhana terletak dekat ujung cput, umumnya terdiri terdiri atas 8
ocelli
 Memiliki spineret
 Bernafas dengan paru-paru ada juga yang bernafas dengan trakea
 Mempunyai 6 pasang yang berfungsi memintal benang sutra
 Alat ekskresi berupa tabung malphigi yang menuju ke anus

 Struktur tubuh laba-laba

laba-laba hanya memiliki dua segmen bagian depan disebut


cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari
kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut
abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen
terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus. Pada
cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang
mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat
pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut
pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan
dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam
perkawinan,mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan
tubuh mangsanya. Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal
(mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga.
Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak
dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-
laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada
beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan
bagus, termasuk dalam mengenali warna.

 Struktur Anatomi Laba-Laba

Anatomi laba-laba meliputi, esophagus, lambung penghisap, sekum,


rectum, kelenjar-kelenjar hepatic, saku kloaka dorsal dan anus sebagai
sistem digesti. Paru-paru yang terdiri dari lamel-lamel yang berlipat dalam
ruang pernafasan, jantung pada bagian dorsal abdomen yang terletak di
ruang pericardial dan menerima darah melaluli sepasang ostium. Darah
dipompa keluar melalui pembuluh-pembuluh terus masuk ke sinus-sinus
tubuh. Sinus ventral menghubungkan sinus-sinus itu dengan paru-paru,
tabung Malphigi sebagai sistem eksresi , ganglion ventral dan ganglion
dorsal sebagai sistem saraf dan perasa, gonad pada bagian ventral abdomen.

Contoh :
Kingdom : Animalia
Filum : Athropoda
Kelas : Arachnoidea
Ordo : Araneae
Famii :Theridiidae
Genus: Latrodectus
Spesies : Latrodectus mactans

3. Ordo Acarina
Yaitu mencakup berbagai macam tungau dan caplak. Contoh spesiesnya
yaitu Sarcoptes scabei, Prosoptes equi, Otodectes cynotis, dll
Ciri-ciri :
 Bertubuh bulat dan oval
 Abdomen bersatu dengan chepalotoraks
 Tubuh tidak bersegmen
 Ordo Acarina terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu sengkenit dan tungau
 Sistem pernapasannya adalah trakea
 Bersifat parasit
 Mempunyai mulut yang dapat menusuk dan menghisap
 Tubuhnya tidak berbuku-buku
 Habitatnya pada dari bantal atau kasur yang terbuat dari kapuk
 Struktur tubuh Tungau:

Badan tungau berevolusi dari badan beruas-ruas, idiosoma


terbagi menjadi propodosoma, metapodosoma, dan opisthosoma.
Gnathosoma terdiri atas hypostome (maxilla), chelicerae dan pedipalps.
Hypostome merupakan rahang atas, chelicerae merupakan alat mulut
khas yang terdiri atas tipe pisau, tipe gunting, dan tipe berbilah tiga serta
berfungsi juga sebagai organ sensor, dan pedipalps merupakan organ
menyerupai kaki. Tungau tidak mempunyai antena, melainkan organ
menyerupai rambut yang disebut setae yang terdapat pada seluruh
permukaan badan. Tungau dapat mempunyai atau tidak mempunyai
mata, dan bila mempunyai, berjumlah 1-5. Idiosoma merupakan bagian
badan lebih besar yang terdapat di bagian belakang gnathosoma, dimana
terdapat kaki, organ reproduksi luar dan anus, serta sejumlah organ
sensor gerakan dan berbagai sensor lainnya. Idiosoma dapat terdiri
menjadi perisai dorsal (punggung), sternal (dada), genital (alat kelamin),
dan anal (anus). Gnathosoma terdiri dari hypostome (rahang atas),
chelicerae (alat mulut khas yang terdiri atas tipe pisau, tipe gunting, dan
tipe berbilah tiga serta berfungsi juga sebagai organ sensor)
dan pedipalps (organ menyerupai kaki.). Tungau tidak mempunyai
antena, tetapi mempunyai organ menyerupai rambut yang
disebut setae yang terdapat pada seluruh permukaan badan. Tungau dada
yang mempunyai atau tidak mempunyai mata, dan bila mempunyai
mata, berjumlah 1-5. Idiosoma merupakan bagian badan lebih besar
yang terdaoat di bagian belakang gnathosoma, di mana terdapat kaki,
organ reproduksi luar dan anus, serta sejumlah organ sensor gerakan dan
berbagai sensor lainnya.

Contoh : Sarcoptes scabei


Kingdom : Animalia
Filum : Athropoda
Kelas : Arachnoidea
Ordo : Acarina
Famii : Sarcoptidae
Genus: Sarcoptes
Spesies : Sarcoptes scabei

D. Fisiologi Arachnoidea
1. Sistem Reproduksi
Arachnida memiliki alat kelamin terpisah. Gonad terdapat dalam bagian ventral
abdomen,dan terbuka keluar dekat ujung anterior abdomen pada permukaan
ventral .Ketika kopulasi,sel-sel sperma di pindahkan dari hewan jantan ke hewan
betina oleh palpus yang telah berubah bentuknya .fertilisasi internal; telur di
letakkan dalam kokon-kokon sutera,yang pada beberapa kasus di bawa ke mana-
mana.untuk hewan betina sampai telurnya menetas. Sistem reproduksi, terjadi
secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi di dalam
tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan dan hewan betina terpisah
(diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.

2. Sistem Pernapasan
Arachnida bernapas dengan menggunakan trakea dan ada juga yang
menggunakan paru-paru buku, terletak di bagian ventral perut sebelah depan.
3. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan pada kelas Arachnida terdiri dari, Mulut yang berbentuk
seperti lubang kecil, Faring, Esofagus, Lambung isap, Lambung yang sebenarnya,
mempunyai 5 pasang calcum (saluran /kantung buntu) di dalam cephalothorax.
Perut tersebut terletak di bagian cephalotorax. Mempunyai intestine yang
merupakan saluran di dalam perut yang hampir lurus yang membesar pada satu
bagian. Di bagian ujung belakang usus terdapat suatu kantong yang disebut
stercoral pocket Sistem pencernaan dimulai dari mulut, perut, usus halus, usus
besar, kantung, feses dan anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang
usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen.

4. Sistem Peredaran Darah


Sistem Peredaran darah pada Arachnida adalah peredaran darah terbuka terdiri
dari, jantung, arteri vena dan sejumlah sinus. Jantung terletak pada pericaridum,
ke bagian depan diteruskan oleh aorta yang bercabang-cabang ke dalam jaringan-
jaringan bagian chepalotorax, kebagian belakang oleh arteri caudal.s

5. Sistem Digesti
Makanannya berupa cairan tubuh hewan lain yang diisap melalui mulut dan
esofagus. Pengisapan itu di lakukan oleh lambung pengisap, yang berlanjut
sebagai lambung yang mempunyai 5 pasang kantung lateral yang di sebut sekum.
Kantung-kantung itu ketika melewati pengkerutan lalu menyempit, tetapi melebar
lagi dan menerima kelenjar-kelenjar hepatik yang dapat di anggap sebagai hati.
Rektum mempunyai saku kloaka dorsal dan melanjut ke anus.

6. Sistem Syaraf
Sistem saraf pada Arachnoidea adalh ganglion atau saraf tangga tali Ganglion-
ganglion ventral bersatu dengan ganglion dorsal, dan membentuk sebuah massa
syaraf yang ditembus oleh esofagus dan mengeluarkan banyak cabang. Ganglion
dorsal itu sering disebut otak. Alat perasa yang pokoknya berupa 8 buah mata
sederhana.
E. Siklus Hidup Arachnoidea

Siklus hidup tungau telinga Otodectes cynotis, mulai telur hingga dewasa
memerlukan waktu sekitar 21 hari. Siklus ini terjadi melalui beberapa tahap, yaitu :
Tahap 1 : Telur
Setelah dewasa tungau betina biasanya bertelur setiap hari. Setiap hari rata-rata
menghasilkan 5 butir telut. Telur-telur tersebut diletakkan di sarungan telinga
kucing. Setelah 4 hari telur tersebut menetas menjadi larva
Tahap 2 : Larva
Setelah 4 hari, larva tungau hidup dan makan selama 4 hari kemudian beristirahat
selama 24 jam. Selama masa istirahat tersebut terjadi pergantian kulit (molting)
menuju tahap berikutnya.
Tahap 3 : Nimfa
Pada tahap ini bentuk tungau sudah seperti bentuk dewasanya. Bentuk nimfa ini
terdiri dari 2 fase yaitu protonimfa dan deutonimfa. Masing-masing fase nimfa
makan selama 3-5 hari, istirahat, kemudia molting menuju tahap berikutnya
Tahap 4 : Tungau dewasa
Tungau deasa berukuran kira-kira 0,4mm, berwarna putih-krem atau kecoklatan
dan dapat dilihat oleh mata telanjang atau lup. Tungau telinga hidup dengan
memakan sekresi telinga yang mengelupas. Tungau telinga dapat hidup dan
mencapai umur 2 bulan. Dalam 1 saluran telinga bisa terdapat ribuan tungau dan
dapat menular melalui kontak langsung.

F. Peranan Arachnoidea
Adapun peranan dari arachnoidea yang menguntungkan yaitu bermanfaat untuk
pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Peranan Arachnoidea
yang merugikan adalah :
1. Sarcoples scabei menyebabbkan gatal dan kudis pada manusia
2. Otodectes cynotis menyebabkan tungau kudis pada telinga kucing dan anjing
3. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada domba kelinci dan kuda
4. Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak, contohnya caplak
5. Sarangnya menyebakan rumah menjadi kotor, contohnya laba-laba
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arachnoidea adalah kelas hewan invertebrata Arthropoda dalam subfilum
Chelicerata. Arachnoidea merupakan sebuah kelompok yang sebagian besar hewan
terestrial yang meliputi laba-laba, tungau, kutu, dan kalajengking. Arachnoidea
memiliki tubuh bersegmen terdiri atas cephalothorax (kepal-dada), serta abdomen
(perut) yang tidak beruas. Kelas Arachnida terdiri dari 3 ordo, yaitu, Ordo
Scorpinoida, yaitu mencakup berbagai macam kalajengking dan kala buku. Contoh
spesiesnya yaitu Hadrurus sp.,Hadogenes troglodytes, Typhlochactas mitchellie, dll.
Ordo Arachnida/Araneae yaitu mencakup berbagai jenis laba-laba. Contoh
spesiesnya dalah, laba-laba jaring kuda, laba-laba primitive liphistius, laba-laba
penjerat, laba-laba penjaring Thalassius, laba-laba pemburu, laba-laba serigala, dll.
Ordo Acarina yaitu mencakup berbagai macam tungau dan caplak. Contoh
spesiesnya yaitu Sarcoptes scabei, Prosoptes equi, Otodectes cynotis, dll. Adapun
peranan dari arachnoidea yang menguntungkan yaitu bermanfaat untuk
pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Peranan Arachnoidea
yang merugikan adalah, Sarcoples scabei menyebabbkan gatal dan kudis pada
manusia, Otodectes cynotis menyebabkan tungau kudis pada telinga kucing dan
anjing, Psoroptes equi menyebabkan kudis pada domba kelinci dan kuda.
DAFTAR PUSTAKA

1. Campbell N. A.J.B.Reece & L.G. Mitchell.2004. Biologi Edisi Ke-5/jilid 2.


Erlangga: Jakarta
2. Yanti, Febri.2018. Buku Ajar Taksonomi Invertebrata. Yogyakarta: Depublish
3. Kimball, JW.2010. Biologi jilid 3. Erlangga: Jakarta
4. Reece.Mitchel.2003.Biologi. Erlangga: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai