Anda di halaman 1dari 6

 Jawaban Pertanyaan ligamenta vensosi (ditempati oleh ligamentum venosum ligamentum venosum arantii (embriologik berasal dari ductus

arantii). Diantara keduanya terdapat lobus caudatus. venosus arantii).


1. Jelaskan Anatomi, histologi, dan fisiologi organ terkait
(hepatobilier)! Di sebelah kanan vena cava inferior terdapat suatu Fossa sagitalis dextra dibagi oleh porta hepatis
daerah berbentuk segitiga yang dinamakan impressio menjadi dua bagian, yaitu fossa vesiva fellea (dibagian
suprarenalis. Di sebelah kiri fissura ligamenti venosi terdapat ventral, ditempati oleh vesika fellea) dan fossa vena cava
Anatomi Organ Hepatobilier sulcus oesophagealis yang ditempati oleh antrum cardiacum inferior (di bagian dorsal ditempati oleh ven cava inferior).
 HEPAR oesophagei.
Porta hepatis (fissura transversa) panjangnya kira –
Hepar merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh, Pada pars dorsalis facies diaphragmaticae terdapat kira 5 cm, memisahkan lobus quadratus disebelah ventral
menempati hampir seluruh regio hypochondrica dextra, suatu bagian yang tidak tertutup oleh peritoneum dan melekat serta lobus caudatus dan proc. caudatus di dorsal. Porta
sebagian besar epigastrium dan seringkali meluas sampai ke pada diaphragma melalui jaringan ikat longgar. Bagian hepatis ditempati oleh :
regio hypochondrica sinistra sejauh linea mammilaria. tersebut dinamakan area nuda hepatis (bare area of the liver) • Vena porta
Bentuknya seperti suatu pyramid bersisi tiga dengan basis yang dibatasi oleh partes superior et inferior ligamenti • Arteri hepatica
menunjuk ke kanan sedangkan apeks (puncak) nya ke kiri. coronaria hepatis. • Ductus choledochus
• Nervus hepaticus
Pada laki – laki dewasa beratnya 1400 – 1600 gram, Pars dextra bersatu dengan ketiga bagian lainnya • Ductus lymphaticus
perempuan 1200 – 1400 gram.ukuran melintang (transversal) dari facies diaphragmatica.
20 – 22,5 cm, vertikal 15 – 17,5 cm sedangkan ukuran Vena porta, arteri hepatica dan ductus choledochus
dorsoventral yang paling besar adalah 10 - 12,5 cm.  Facies visceralis (fascia inferior) hepar:
terbungkus oleh ligamentum hepato-duodenale. Biasanya
Cekung dan menghadap ke dorsokaudal kiri, hepar dianggap mempunyai dua lobi, yaitu lobus dextra dan
 Permukaan Hepar
ditandai oleh adanya alur dan bekas alat yang berhubungan lobus sinistra hepar.
Facies diaphragmatica (facies superior) hepar, ialah dengan hepar. Facies visceralis tertutup peritoneum kecuali di
- Lobus Dextra Hepatis
permukaan hepar yang menghadap ke diaphragma, dibedakan tempat vesica fellea. Alur – alur memberikan gambaran
atas empat bagian, yaitu pars : seperti huruf “H” dan dibentuk oleh : Lobus dextra 6 kali lebih besar daripada lobus
• Anterior (pars ventralis) a. Fossae sagitalis dextra et sinistra (kaki huruf “H”) sinistra hepatis dan menempati regio hypocondrica dextra.
• Superior Pada lobus dextra terdapat lobus quadratus dan lobus
• Posterior b. Porta hepatis (bagian yang melintang)
caudatus Spigeli.
• Dextra
Fossa sagitalis sinistra (fisura longitudinalis)
Lobus quadratus terdapat diantara vesica fellea dan
Di sisi kanan, pars anterior dipisahkan oleh memisahkan lobus dextra dan lobus sinistra hepatis. Porta
fissura ligamenti teretis, batasnya adalah:
diaphragma dari costae dan cartilago costae VI-X, sedangkan hepatis memotong tegak lurus dan membaginya menjadi dua
Ventral : margo inferior hepar yaitu bagian yang tipis, tajam
di sisi kiri dari costae dan cartilago costae VII-VIII. bagian, yaitu fissura ligamenti teretis dan fossa duktus
dan ditandai oleh adanya incisura ligamenti teretis.
Seluruhnya tertutup oleh peritoneum, kecuali disepanjang venosus.
Dorsal : porta hepatis
perlekatannya dengan ligamentum falciforme hepatis. Kanan : fossa vesica fellea
Fisura ligamenti teretis merupakan bagian ventral,
ditempati oleh ligamentum teres hepatis (embriologi berasal Kiri : fissura ligamenti teretis
Bagian dari pars superior dekat jantung mempunyai
cekungan yang dinamakan impresio (fossa) cardiaca. Di dari V. umbilikalis) dan terdapat diantara lobus quadratus dan
Lobus caudatus Spigeli terdapat pada facies dorsalis
sebelah kanan, pars posterior lebar dan tumpul sedangkan di lobus sinister hepatis.
lobus hepatis dextra setinggi vertebrae Th X-XI, batas –
sebelah kiri tajam. Agak ke kanan bagian tengah terdapat batasnya :
Fossa ductus venosus terdapat dibagian dorsal diantara
sulcus venae cavae (ditempati oleh vena cava inferior). Kira – Kaudal : porta hepatis
lobus caudatus an lobus sinistra hepar. Ditempati oleh
kira 2-3 cm ke sebelah kiri vena cava inferior terdapat fissura Kanan : fossa venae cava inferior
Kiri : fissura ligamenti venosi Diantara hepar dan curvatura minor terdapat Ductus hepaticus dibentuk oleh ductus hepaticus
Proc. caudatus adalah penonjolan yang menghubungkan ligamnetum hepato-gastricum sedangkan dengan duodenum dextra dan ductus hepaticus sinistra, masing – masing berasal
lobus caudatus dan lobus hepatis dextra, membentang miring dihubungkan oleh ligamentum hepato-duodenale. dari lobus hepatis dextra dan lobus hepatis sinistra. Bersama
ke arah lateral dari tepi distal lobus caudatus ke facies – sama dengan ductus cysticus, ductus hepaticus membentuk
visceralis lobus hepatis dextra disebelah dorsal porta hepatis. ductus choleduchus.

- Lobus Sinistra Hepatis  VESICA FELLEA = GALLBLADDER

Lebih kecil dan lebih rata dari lobus dextra, terletak


di regio epigastrica dan regio hypochondrica sinistra.

Ductus choledochus, arteri hepatica dan vena porta


yang terbungkus di dalam ligamentum hepato-duodenale di
sebelah ventral foramen epiploicum Winslowi membentuk
suatu triad (tiga serangkai) yang dinamakan hepatic triad,
dengan susunan sebagai berikut2 :
• Ductus choledochus
• Vena porta
• Arteri hepatica

LIGAMENTUM HEPATICAE Hepar difiksasi oleh :


• Ligamentum coronaria hepatis
1. Merupakan lipatan peritoneum : • Ligamentum triangulare hepatis
• Ligamentum falciforme hepatis • Vena cava inferior Vesica Fellea merupakan suatu kantung berbentuk
• Ligamentum coronaria hepatis memanjang. Berjalan dari cauda anterior pada fossa vesica
• Ligamentum triangulare dextra Vascularisasi hepar, yaitu : fellea ke cranio-posterior sampai porta hepatis. Morfologi
• Ligamentum triangulare sinistra • Arteri hepatica vesica fella terdiri dari corpus, collum dan fundus. Fundus
• Vena porta vesica fella terletak pada costa 8-9 dexter, di sebelah lateral
Ligamentum falciforme hepatis dibentuk oleh dua • Vv. hepaticae m.rectus abdominis, yaitu pada arcus costarum dexter.
lembaran peritoneum yang menjadi satu ligamentum Berbatasan di dorso-caudal dengan colon transversum dan
Dalam perjalanannya ke dalam parenkim hepar A.
coronaria hepatis terdiri dari atas dua lembar, lembar pars descendens duodeni.
Hepatica dan V. Porta terbungkus didalam capsula fibrosa
dibagian dorsal berjalan ke ren dan glandula suprarenalis
Glissoni.3. Sedangkan persarafan hepar berasal dari : Histologi Organ Hepatobilier
dextra sehingga dinamakan ligamentum hepato-renalis.
• Nn. Vagi dextra et sinistra
Ligamentum triangulare dextra (ligamentum • Plexus symphaticus coeliacus  HATI
lateralis dextra) dibentuk oleh kedua lembaran ligamentum Apparatus excretorius hepar adalah salurang yang Hati terletak di lokasi yang sangat strategis. Semua
coronaria hepatis. Ligamentum triangulare sinistra berhubungan dengan penyaluran sekresi yang dihasilkan oleh nutrien dan cairan yang di serap di usus masuk ke hati
(ligamentum lateralis sinistra) di sebelah kiri berakhir sebagai hepar, terdiri atas : melalui vena porta hepatis, kecuali produk lemk
suatu ikat fibrosa yang kuat yang dinamakan appendix • Ductus hepaticus kompleks,yang diangkut oleh pembuluh limfe. Produk yang
fibrosa hepatis • Vesica fellea di absorbsi mula – mula mengalir melalui kapiler – kapiler
• Ductus cysticus hati yaitu sinusoid ( vas sinusoideum ). Darah vena porta
• Ductus choledochus yang kaya nutrien mula—mula di bawa ke hati sebelum
masuk kesirkulasi umum,karena darah vena dari organ antara hepatosit dan darah. Selain sel endotel,sinuosid hati adventitia atau serosa. Dinding kandung empedu tidak
pencernaan di vena porta hepatis miskin oksigen, arteri juga mengandung makrofag yang di sebut sel kuffer, terletak mengandung muskularis mukosa atau submukosa.
hepatika dari aorta mendarahi sel – sel hati dengan darah di sisi luminal sel endotel.
yang mengandung oksigen,sehingga hati mendapat darah dari
dua sumber.
Hati terdiri atas unit – unit heksagonal yaitu lobulus
hepaticus ( hati ). Di bagian tengah setiap lobulus terdapat
sebuah vena sentralis,yang di kelilingi secara radial oleng
lempeng sel hati,yaitu hepatosit,dan sinusoid kearah perifer.
Di sini jaaringaan ikat akan membentuk kanalis porta atau
daerah porta ,tempat terdapatnya cabang-cabang arteri
hepatika ,vena porta hepatis,duktus biliaris dan pembuluh
limfe. Pada manusia di temukan tiga sampai enam daerah
porta setiap lobulus. Darah arteri dan darah vena dari daerah
port perifer mula – mula bercampur di sinusoid hati saat
Mukosa terdiri dari epitel selapis silindrid dan jaringan ikat
mengalir ke arah vena sentralis. Dari sini,darah masuk ke
lamina propria di bawahnya mengandung jaringan ikat
sirkukasi umum melalui vena hepatika yang keluar dari hati
longgar, beberapa jaringan limfoid difus,dan pembuluh
dan masuk ke vena kava inferior.
darah,venula dan arteriol. Dalam keadaan tidak teregang,
dinding kandung empedu memperlihatkan lipatan mukosa
temporer yang menghilang saat kandung empedu teregang
oleh empedu . lipatan mukosa mirip dengan villi di usus
Hepatosit mengeluarkan empedu ke dalam sluran yang halus namun ukuran dan bentuknya berbeda dan susunannya
halus di sebut kanalikulus biliaris yang terletak diantara tidak teratur. Kriptus atau diverikulum terdapat
hepatosit. Kanalikulus menyatu di tepi lobulus hati di daerah diantaralipatan mukosa dan sering membentuk identasi yang
porta sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudia dalam di mukosa. Pada potongan melintang, divertikulum
mengalir ke dalam duktus heatikus yang lebi besar yang atau kriptus di lamina propria mirip dengan kelenjar tubular.
membawa empedu keluar dari hati. Di dalam lobulus hti, Namun, tidak ada kelenjar di dalam kandung empedu, kecuali
empedu mengalir di dalam kanalikulus biliaris ke duktus di collum vesicae biliaris. Di bagian eksternal lamina propia
biliaris di daerah porta, sementara darah dalam sinusoid yaitu otot kandung empedu dengan berkas sert otot polos
mengalir ke vena sentralis. Akibatnya, emedu dan darah tidak tersusun acak yang tidak menunjukkan lapisan – lapisan yang
bercampur. jelas dan serta elastik yang tesebar. Di sekeliling berkas serat
otot polos terdapat lapisan tebal jaringan ikat padat yang
Sinusoid hati adalah saluran darah yang melebar dan  KANDUNG EMPEDU mengandung pembuluh darah besar, arteri dan vena,
berliku – liku, di lapisi oleh lapisan tidak utuh sel endotel Kandung empedu adalah organ kecil berongga yang pembuluh limfe dan saraf. Serosa melapisi seluruh
berfenestra yang juga menunjukan lamina basalis yang melekat pada permukaan bawah hati. Empedu di produksi permukaan kandung empedu yang menggantung bebas.
berpori dan tidak utuh. Sinusoid hati di pisahkan dari oleh sel hepatosit dan kemudian mengalir ke dan di simpan di Lanjutan jringan ikat, tempat kandung empedu melekat pada
hepatosit di bawahnya oleh spatium perisinusoideum. dalam kandung empedu. Empedu keluar dari kandug melalui permukaan hati di sebut adventisia.
Akibatnya, zat makanan yang mengalir di dalam sinusoid duktus sistikus dan masuk ke duodenum melalui duktus
memiliki akses langsung melalui dinding endotel yang tidak bilaris komunis menembus papila duodeni mayor.
utuh dengan hepatosit. Struktur dan jalur sinuosid yang Kandung empedu adalah suatu kantong berotot. Dinding
Fisiologi Organ Hepatobilier
berliku di hati memungkinkan pertukaran zat yang efisien kandung emepedu terdiri atas mukosa,muskularis dan
transport ke dalam sirkulasi sebagai Sebuah kompleks tak terkonjugasi berikatan dangan albumin dalam satu
 HEPAR dengan albumin,walaupun sejumlah kecil dialirkan ke dalam kompleks larut-air, kemudian diangkut oleh darah ke sel-sel
Hati mempunya fungsi yang sangat beraneka ragam. sikulasi secara terpisah. Bilirubin larut lemak akan diubah hati. Metabolism bilirubin di dalam hati berlangsung dalam
Terutama dalam hal metabolisme karbohidrat, protein, lemak menjadi larut air oleh hati melalui beberapa langka yang tiga langkah: ambilan, konjugasi, dan ekskresi.
dan vitamin. Fungsi utama hati adalah pembentukan dan terdiri atas fase penggambilan spesifik,konjugasi dan
ekskresi empedu. Hati mengekskresikan empedu sebanyak 1 ekskresi.  Pembentukan bilirubin
liter perhari ke dalam usus halus. Sebenarnya bilirubin terkonjugasi tidaak direabsobsi
Penyakit hemolitik atau peningkatan laju destruksi
dari duktus biliaris atau usus melainkan pada kolon. Kolon
o Hepar memiliki fungsi untuk memperhaatikan kadar glukosa eritrosit merupakan penyebab tersering dari pembentukan
dapat mengkonjugasi bilirubin dan mengkonversi menjadi
darah selalu normal bilirubin yang berlebihan. Konjugasi dan transfer pigmen
tetrapirol larut air yang dikenal sebagai urobilinogen.kira-kira
o Hepar juga menyimpan glukosa dalam Bentuk glikogen empedu berlangsung normal, tetapi suplai bilirubin tak
setengah dari urobilinogen akan direabsobsi dan
o Fungsi hati dalam metabolism protein adalah menghasilkan terkonjugasi melampaui kemampuan hati. Hal ini
diekskresikan oleh ginjal dan dikeluarkan bersama fases
protein plasma berupa albumin,protombin,fibrinogen,dan mengakibatkan peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi
sebagai sterkobilin.
faaktior pembekuan lainya dalam darah. Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air,
o Fungsi hati dalam dalam metabolism lemmak adalah  VESICA FELLEA sehingga tidak dapat do ekskresi dalam urine dan tidak terjadi
menghasilkan lipoprotein,kolestrol,fosfolipid asam bilirubinuria.
asetoasetat. Di vesika fellea yang akan di bahas adalah sekresi
bilirubin sampai ke usus, Bilirubin sama sekali tidak terlibat Beberapa penyebab lazim ikterus hemolitik adalah
o Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin,khususnya vitamin
dalam pencernaan tetapi merupakan produk sisa yang hemoglobin abnormal (hemoglobin S pada anemia sel sabit)
yang disimpan di dalam hati yaitu vitamin yang larut dalam
diekresikan didalam empedu. Bilirubin adalah pigmen kuning eritrosit abnormal (sterositosis herediter), antibodi dalam
minyak.
yang menyebabkan empedu berwara kuning. Didalam saluran serum (inkompatibilitas Rh atau transfusi akibat penyakit
cerna di modifikasi oleh enzim-enzim bakteri,menghasilkan hemolitik autoimun) pemberian obat-obatan dan peningkatan
 EMPEDU
warna tinja yang coklat khas. Jika tidak terjadi sekresi hemolisis
Empedu beberpa dalam membantu pencernaan dan bilirubin,tinja akan beerwarna putih keabuan. Dalam keadaan
 Gangguan ambilan bilirubin
absobsi lemak,ekskresi metabolit hati dan produk sisa seperti normal sejumlah kecil bilirubin direabsorbsi oleh usus
kolesterol,bilirubin dan logam berat. Sekresi empedu kembali ke darah dan akhirnya di eksresikan di urin. Ambilan bilirubin tak terkonjugasi terikat—alnumin oleh
membutuhkan aktivitas hepatosit (sumber empedu primer) Bilirubin juga berperan menyebabkan warna urin kuning. sel hati dilakukan dengan memisahkan dan meningkatkan
dan kolangiosit yang terletak sepanjang dukutus empedu. Ginjal tidak dapat mengekresikan bilirubin sampai menggalir bilirubin terhadap protein penerima. Hanya beberapa obat
Asam-basa empedu dibentuk dari kolesterol di dalam melewati hati dan usus. Jika bilirubin dibentuk terlalu yang telah terbukti berpengaruh dalam ambilan bilirubin oleh
hepatosit,diperbanyak pada struktur cincin hidroksilasi dan bilirubin dibentuk terlalu cepat dari pada laju ekskresinya hati; asam flavaspidat (dipakai untuk mengobati cacing oita) ,
bersifat larut dalam air akibat konjugasi dengan glisin,taurin maka bahan ii menumpuk ditubuh dan meyebabkan ikterus. novobiosin dan bebrapa zat warna kolesisrografik.
dan sulfat. Asam empedu mempunyai kegunaan seperti Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi dan ikterus biasanya
deterjen dalam mengemulsi lemak,membantu kerja enzim menghilang bila obat pencetus dihentikan.
pancreas dan penyerapan lemak intraluminal. Konjugasi 2. Jelaskan metabolisme bilirubin normal!
garam-garam empedu selanjutnya direabsobsi oleh transport Sekitar 80 hingga 85% bilirubin terbentuk dari pemcahan
aktif spesifik dalam ileum terminalis, walaupun sekitar 20 % eritrosit tua dalam sistem monosit-makrifag. Masa hidup rata- 3. Jelaskan definisi ikterus dan jenis-jenis dari ikterus!
intestinal dikonjugasi oleh bakteri ileum. rata eritrosit adalah 120 hari. Setiap hari di hancurkan sekitar Ikterus adalah akumulasi abnormal dari bilirubin di dalam
Bilirubin,suatu pigmen kuningdengan Sebuah 50 ml darah, dan menghasilkan 250 sampai 350 mg/dl tubuh yanhg terjadi bila kadarnya melebihi 3mg/dl pada
struktur tetrapirol yang tidak larut dalam air berasal dari sel- bilirubin. Globin mula-mula dipisahkan dari heme, setelah itu orang dewasa dan 5 mg/dl pada neonatus. Hal ini akan
sel darah yang telah hancur (75%),katabolisme protein- heme diubah menjadi biliverdin. Bilirubin tak terkonjugasi menyebabkan warna kekuningan pada kulit, sklera, dan
protein hem lain (22%) dan inaktivasi eritropoiesis sumsum kemudian dibentuk dari biliverdin. Biliverdin adalah pigmen membran mucus
tulang 3%. Bilirubin yang tidak terkonjugasi akan di kehijauan yang di bentuk melalui oksidasi bilirubin. Bilirubin
Ikterus dibagi menjadi dua yaitu ikterus fisiologis dan dehydrogrnase deficiency (G6DP) adalah gangguan yang hanya satu dari seratus bayi yang memang sakit, baisanya ada
patologis terkait X resesif sehingga terutama disertai bayi-bayi laki- masalah pada hati atau ketidakcocokan darah.
a. Ikterus Fisiologis laki, meskipun bayi-bayi perempuan menderita penyakit yang
Ikterus fisiologis adalah warna kuning yang timbul pada hari kurang parah. Penyakit ini diderita oleh lebih dari 100 juta 4. ASI
kedua atau ketiga dan tampak jelas pada hari kelima atau orang diseluruh dunia dan dapat menyebabkan sakit kuning Pemberian ASI ekslusif harus merupakan norma
keenam serta menghilang pada hari ke 10-14. Ikterus neonatal. Orang tua bayi-bayi yang sakit harus diberi nasihat fisiologis yang terorganisasi, tampak bahwa bayi yang diberi
fisiologis dapat terjadi karena adanya metabolisme normal untuk menghindari pengobatan tertentu ynag dapat diberikan ASI secara ekslusif kurang terwakili dengan baik pada
bilirubin pada bayi baru lahir usia minggu pertama. melalui air susu ibu atau langsung diberikan kepada bayi populasi wanita yang menyusui tetapi dalam kecenderungan
Peningkatan kadar bilirubin pada hari-hari pertama (beberapa antibiotik, aspirin dan paracetamol) ketika bayi sakit kuning lebih dapat diterima bahwa bayi-bayi kurang
kehidupan dapat terjadi pada sebagian besar neonatus. Hal mengalami infeksi karena keadaan tersebut dapat memmicu ASI memiliki bilirubin yang meningkat diakhir minggu
ini disebabkan karena tingginya kadar eritrosit neonatus dan hemolisis yang menyebabkan terjadinya sakit kuning. pertama dan tidak dapat sembuh pada akhir minggu kedua.
umur eritrosit yang lebih pendek (80-90 hari) dan fungsi B. Faktor persalinan
hepar yang belum matang. Peningkatan bilirubin ini tidak 2. Komplikasi kehamilan (DM, inkompabilitas ABO dan Rh) 1. Trauma Lahir (Sefalhematom)
melebihi 10mg/dl pada bayi cukup bulan dan 12mg/dl pada a. Diabetes Mellitus (DM) Sefalhematom adalah perdarahan dibawah lapisan
bayi kurang bulan yang terjadi pada hari 2-3, dan mencapai Kehamilan ditandai oleh beberapa factor yang tulang tengkorak terluar akibat benturan kepala bayi dengan
puncaknya pada hari ke 5-7, kemudian menurun kembali mengasilkan status diabetikogenetik sehingga insulin dan panggul ibu. Paling umum terlihat pada sisi samping kepala.
pada hari ke-14. Ikterus fisiologis juga dapat terjadi karena metabolism karbohidrat berubah dalam rangka membuat Ukuran nya bertambah sejalan dengan waktu, kemudian
kurangnya protein Y dan Z, enzim glukoronil transferase glukosa lebih siap pakai bagi janin. Peningkatan kadar menghilang dalam waktu 2-8 minggu. Hanya sekitar 5-18%
yang belum cukup jumlahnya. Selain itu bisa karena estrogen, progresteron dan prolaktin menyebabkan bayi dengan sefalhematom memerlukan foto rongen kepala
pemberian minum yang belum mencukupi. Bayi yang puasa hyperplasia progresif pada sel beta pancreas yang dan menimbulkan komplikasi seperti ikterus (kuning) dan
panjang atau asupan kalori/cairan yang belum mencukupi mengakibatkan disekresinya insulin lebih dari 50% anemia
akan menurunkan kemampuan hati untuk memproses (Hiperinsulinemia) pada trimester ketiga kehamilan. Namun 2. Infeksi
bilirubin. demikian, progresteron, laktogen placenta manusia dan Ikterus terjadi 24 jam dari saat kelahiran dikarenakan
b. Ikterus Patologis kortisol merupakan antagonis insuin dan akan mengurangi infeksi kongenital, dimana bayi yang terkena mungkin
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar efektivitas insulin. Keadaan ini disebut dengan mekanisme memiliki hiperbilirubinemia terkonjugasi ringan.
patologis atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang hemat glukosa yang memungkinkan glukosa dalam jumlah C. Faktor Neonatus
disebut hiperbilirubinemia. Hiperbilurubinemia dapat terjadi besar diambil oleh sirkulasi maternal dan diallirkan ke janin 1. Faktor genetik
karena beberapa hal yang mekanismenya dibagi atas tiga melalui placenta dengan proses yg disebut dengan difusi Salah satu yang berhubungan dengan factor genetik
yaitu fase prahepatik, fase intrahepatik dan fase pascahepatik. infertilisasi. adalah penyakit spherocytosisherediter yaitu penyakit
Ikterus patologis juga bisa menyebabkan kernikterus yaitu b. Inkombilitas ABO dan Rh dominan autosomal yang menyebabkan sel darah merah
suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin inderek Ketidaksesuaian ABO terjadi pada 10-15% berbentuk bulat, yang dapat menyebabkan hemolisis parah
pada otak. kehamilan tetapi jumlah yang mengakibatkan hemolisis dan sakit kuning yang dapat terjadi dengan tiba-tiba ketika
signifikannya hanya sedikit.ketika golongan darah ibu adalah system imun mengenali sel-sel yang abnormal.
O dan golongan darh bayi nya A atau B, antihemolisis IgG 2. Obat-obatan
4. Faktor resiko apa saja yang menyebabkan ikterus? melewati placenta dan menyebabkan hemolisis sel darah Pengaruh hormone atau obat yang mengurangi
A. Faktor maternal merah pada bayi, dimana sakit kuning hemolitik terjadi kesanggupan hepar untuk mengadakan konjugasi bilirubin,
1. Ras atau kelompok etnik tertentu (Asia, native American, dalam 24 jam pertama kelahiran. ini bermula pada hari keempat hingga hari ketujuh dan
Yunani) 3. Penggunaan infuse oksitosin dalam larutan hipotonik menghilang selepas hari ke 3 hingga 10 minggu, dimana
Glukosa 6 fosfat dehydrogenase adalah enzim yang gangguan dalam transportasi bilirubin dalam darah terikat
normalnya melindungi sel darah merah dan sel-sel lain dari Selama minggu pertama kehidupan, banyak bayi oleh albumin ini dapat mempengaruhi adanya obat atau zat
perlukaan oksidatif dan hemolisis. Glukose 6 phosphate yang mengalami ikterus. Sebagian besar bayi ini tidak sakit, kimia yang mempengaruhi ikatanalbumin.
Faktor yang menyebabkan ikterus adalah sebagai berikut: Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi terutama disebabkan meningkat beberapa hari hingga minggu kedua setelah lahir,
oleh tiga mekanisme pertama, sedangkan mekanisme dan setelah itu ikterus akan menghilang. Apabila bilirubin tak
1. Prehepatik (ikterus Hemolitik) keempat terutama menyebabkan hiperbilirubinemia terkonjugasi pada bayi baru lahir melampaui 20 mg/dl, terjadi
terkonjugasi. suatu keadaan yang disebut sebagai kernikterus. Keadaan ini
Ikterus ini disebabkan karena produksi bilirubin
dapat timbul bila suatu proses hemolitik (seperti
yang meningkat pada proses hemolisis sel darah merah
1.Pembentukan bilirubin berlebihan eritroblastosisfetalis) terjadi pada bayi baru lahir dengan
(ikterud hemolitik). Peningkatan bilirubin dapat disebabkan
Penyakit hemolitik atau peningkatan laju destruksi eritrosit defisiensi glukoronil transferase normal.
oleh beberapa factor, diantaranya adalah infeksi, kelainan sel
merupakan penyebab tersering dari pembentukan bilirubin
darah merah, dan toksin dari luar tubuh, serta dari tubuh itu
yang berlebihan. Seperti, ikterus hemolitik merupakan suplai
sendiri.
bilirubin tak terkonjugasi melampaui kemampuan hati. Hal 4. Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi
2. Pascahepatik (obstruktif) ini mengakibatkan peningkatan kadar bilirubin tak Gangguan eksresi bilirubin, baik yang disebabkan oleh faktor
terkonjugasi dalam darah. Bilirubin tak terkonjugasi tidak fungsional maupun obstruktif, terutama menyebabkan
Adanya obstruktif pada saluran empedu yang larut dalam air, sehingga tidak dapat dieksresi dalam urine terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi. Bilirubin
mengasilkan bilirubin konjugasi akan kembali lagi kedalam dan tidak terjadi bilirubinemia. terkonjugasi larut dalam air, sehingga bilirubinuria serta urine
sel hati dan masuk ke dalam urin. Sementara itu, sebagian Beberapa penyebab lazim ikterus hemolitik adalah yang gelap. Urobilinogen feses dan urobilinogen urine sering
lagi tertimbun dalam tubuh sehingga kulit dan sclera hemoglobin abnormal (sferositosis herediter), antibodi dalam menurunan sehingga feses terlihat pucat. Peningkatan kadar
berwarna kuning kehijauan serta gatal. Sebagai akibat dari serum (inkompatibilitas Rh atau transfusi atau akibat bilirubin kerkonjugasi dapat disertai bukti – bukti kegagalan
obstruksi saluran empeu menyebabkan ekskresi bilirubin ke penyakit hemolitik autoimun), pemberian beberapa obat, dan eksresi hati lainnya, seperti peningkatan kadar fosfatase
dalam saluran pencernaan berkurang, sehingga feses akan peningkatan hemolisis. Pada orang dewasa, pembentukan alkali, AST, kolestrol, dan garam empedu dalam serum kadar
berwarna putih keabu-abuan, liat dan seperti dempul. bilirubin berlebihan yang berlangsung kronis dapat garam empedu yang meningkat dalam darah menimbulkan
menyebabkan terbentuknya batu empedu yang mengandung gatal – gatal pada ikterus. Ikterus akibat hiperbilirubinemia
3. Hepatoseluler sejumlah besar bilirubin: diluar itu, hiperbilirubinemia ringan terkonjugasi biasanya lebih kuning dibandingkan akibat
Konjugasi bilirubin terjadi pada sel hati apabila sel umumnya tidak membahayakan. Pengobatan langsung hiperbilirubinemia tak terkonjugasi. Perubahan warna
hati mengalami kerusakan maka secara otomatis akan ditunjukan untuk memperbaiki penyakit hemolitik. Akan berkisar dasar orage – kuning muda atau tua sampai kuning –
menganggu proses konjugasi bilirubin sehingga bilirubin tetapi kadar bilirubin tak terkonjugasi yang melebihi 20 hijau muda atau tua bila terjadi obstruksi total aliran empedu.
direct meningkat dalam aliran darah. Bilirubin direct mudah mg/dl pada bayi dapat menyebabkan terjadinya kernikterus. Perubahan ini merupakan bukti adanya ikterus obstruktif.
diekskerikan oleh ginjal karena sifatnya yang mudah larut
dalam air, namun sebagian masih tertimbun dalam aliran 2.Gangguan ambilan bilirubin
darah. Ambilan bilirubin tak terkonjugasi terikat – albumin oleh, sel
hati dilakukan dengan memisahkan dan mengikat bilirubin
5. Patofisiologi ikterus! terhadap protein penerima. Ada beberapa obat yang telah
Empat mekanisme umum yang menyebabkan terbukti berpengaruh dalam ambilan bilirubin oleh hati : asam
hiperbilirubinemia dan ikterus : flavaspidat (dipakai untuk mengobati cacing pita).
1. Pembentukan bilirubin yang berlebihan Novobiosin dan beberapa zat warna kolesistografik.
2. Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh
hati. 3.Gangguan konjugasi bilirubin
3. Gangguan konjugasi bilirubin Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi ringan (<12,9 mg/ 100
4. Penurunan eksresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu ml) yang timbul antara hari kedua dan kelima setelah lahir
akibat faktor intrahepatik dan ekstrahepatik yang bersifat disebut sebagai ikterus fisiologis neonatus, ikterus neonatal
fungsional atau disebabkan oleh obstruksi mekanis. yang normal ini disebabkan oleh imaturitas enzim glukoronil
transferase. Aktivitas glukoronil transferase biasanya

Anda mungkin juga menyukai