Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR HISTOLOGI VESICA URINARIA

a. Transitional epithelium
Epitel transisional merupakan jenis tipe jaringan dimana terdiri atas beberapa lapis sel
epitel yang memiliki kemampuan untuk berkontraksi maupun berkembang. Sesuai nama
epitel ini yaitu transisional yang berarti memiliki fungsi transisi saat terjadi tingkat
penumpukan, penggelembungan, pembesaran atau dikenal dengan istilah distensi. Epitel tipe
struktur jaringan transisional umumnya bisa ditemukan pada bagian urothelium, mulai dari
kandung kemih, ureter, uretra superior serta kelenjar saluran prostat.
Saat organ kandung kemih dalam keadaan normal (tidak merenggang) maka bentuk
jaringan sel-sel transisional dari epitel ini akan tampak cuboidal dengan memiliki puncak
kubah menyerupai sel berbentuk payung. Sedangkan saat kandung kemih terisi penuh urine
(terjadi tingkat distensi dimana ada penumpukan zat) maka jaringan transisional akan
berkontraksi dan mengompres sehingga sel-sel tadi menjadi merenggang dan pipih/gepeng
serta tidak teratur bentuknya.

Dalam keadaan kosong epitel menebal. Dalam keadaan vesica urinaria terisi epitel meregang
sehingga menipis.

Jaringan epitel transisional berfungsi sebagai:


1. Mengakomodasi fluktuasi dari volume cairan pada organ dikarenakan memiliki
kemampuan merenggang dengan mudah.
2. Sebagai pembatas antara lumen atau pembatas di dalam ruangan cekung/berlubang
sebuah saluran dengan batas aliran darah.
3. Mencegah reabsorbsi limbah beracun serta patogen yang terbawa oleh aliran darah.
4. Membatasi membran sel dengan sel-sel lainnya sehingga zat lain tidak akan masuk
menembus jaringan ini.
b. Lamina propria
Lamina propria adalah lapisan tipis jaringan ikat yang membentuk bagian dari lapisan
lembab yang dikenal sebagai selaput lendir atau mukosa, yang melapisi berbagai tabung
dalam tubuh, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran urogenital.
Jaringan ikat lamina propria longgar dan kaya sel. Sel-sel lamina propria bervariasi dan
dapat mencakup fibroblas, limfosit, sel plasma, makrofag, leukosit eosinofilik, dan sel mast.
Ini memberikan dukungan dan nutrisi ke epitel, serta sarana untuk mengikat ke jaringan di
bawahnya. Penyimpangan pada permukaan jaringan ikat, seperti papila yang ditemukan di
lidah, meningkatkan area kontak lamina propria dan epitelium.
c. Detrusor Muscle
Otot detrusor adalah otot polos yang ditemukan di dinding kandung kemih. Ini terdiri dari
tiga lapisan serat otot polos (tidak disengaja). Sebagian besar serat dari lapisan eksternal
disusun longitudinal. Mereka dari lapisan tengah sebagian besar diatur dalam konfigurasi
melingkar, dan serat otot dari lapisan internal yang memiliki pengaturan longitudinal.
Otot detrusor, otot detrusor urinae, propion muskularis kandung kemih dan propolis
muskularis (kurang tepat), adalah otot polos yang ditemukan di dinding kandung kemih. Otot
detrusor tetap rileks sehingga memungkinkan kandung kemih untuk menyimpan urin, dan
berkontraksi saat buang air kecil untuk melepaskan air seni. Terkait adalah otot sfingter
uretra yang menyelubungi uretra untuk mengontrol aliran urin ketika mereka berkontraksi.
d. Adventitia
Lapisan terluar terdiri atas dengan jaringan ikat kolagen dan elastik, terutama kolagen
tipe I. Pada pembuluh yang lebih besar, terdapat vasa vasorum bercabang-cabang luas dalam
adventitia.
e. Ureteral Opening
Ureteral opening yaitu lubang yang terdapat pada kandung kemih yang menghubungkan
dengan saluran uretra. Lubang inilah yang digunakan sebagai jalur urin menuju uretra.
f. Trigone
Vesica Trigone adalah daerah segitiga bagian dalam kandung kemih yang dibentuk oleh
dua lubang ureter dan lubang uretra internal. Di area ini sangan sensitive terhadap kadar
cairan yang ada. Pada tingkat tertentu urinary bladder akan mengirim sinyal ke otak untuk
mengosongkannya. Semakin penuh urinary bladder maka sinyal akan semakin kuat.

Anda mungkin juga menyukai