mengobati anemia atau untuk memberi resipien beberapa unsur lain dari darah
plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah.Sel-sel darah terdiri dari
sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45%.Sel dan keping darah lebih
1
a. Plasma darah
Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan
b. Sel darah
melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sumsum tulang belakang. Ada
mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan
Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah 5,1 - 5,8 juta permililiter
kubik darah, dan pada wanita normal 4,3 - 5,2 juta permililieter kubik darah.
berinti diproduksi dalam yolk sac. Pertengahan trimester masa gestasi, hati
terdapat juga eritrosit dalam jumlah cukup banyak yang diproduksi dalam
3
limpa dan limfodus. Selama bulan terakhir kehamilan dan sesudah lahir,
serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan sel-
sel plasma). Setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah menuju
leukosit ialah menyediakan pertahanan yang kuat dan cepat terhadap setiap
dalam tubuh. Metrofil adalah sel-sel matang yang dapat menyerang dan
menghancurkan bakteri dan virus bahkan dalam darah sirkulasi. Sebaliknya,
makrofag mulai hidup sebagai monosit darah yang merupakan sel imatur
yang mengganggu.
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil
leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil,
0,4% basofil, 5,3% monosit, dan 30% limfosit. Masa hidup leukosit
cakram dan tidak berinti Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu
keping darah akan dihancurkan. Jumlah keping darah adalah 150 ribu - 400
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu : 1. Jaringan luka papar ke
darah dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma
benang fibrin.
Bila spesimen darah yang telah diambil dan telah diproses tidak langsung
1) Siapkan bahan bahan yang akan disimpan ; serum, darah EDTA, FTA, slide,
dalam plastic klip kecil dan diberi slica gel. Satukan semua filter tersebut ke
3) Slide dimasukan kedalam kotak slide, diganjal dengan tissue, kemudian kotak
slide diberi lakban serta ditulis rekap nomor specimen pada kertas label yang
ditempel di kotak
penyimpanan makanan/minuman.
tepat dari segi klinis penyakit dan hasil pemeriksaan laboratorium. Transfusi dapat
mengakibatkan penyulit akut atau lambat dan membawa risiko transmisi infeksi
antara lain HIV, hepatitis, sifilis dan risiko supresi sistem imun tubuh. Transfusi
darah diperlukan dalam merawat banyak masalah medis seperti kanker dan
7
kelainan darah, prosedur operasi yang besa, atau keadaan dimana kehilangan
tersedianya darah dan komponen darah yang aman, mudah didapat, harga
Transfusi darah atas indikasi yang tidak tepat tidak akan memberi
keuntungan bagi pasien, bahkan memberi risiko yang tidak perlu. Misalnya,
operasi atau mempercepat pulangnya pasien dari rumah sakit. Transfusi darah atau
plasma untuk perdarahan akut masih sering dilakukan padahal terapi dengan infus
NaCl 0.9% atau cairan pengganti lainnya sama efektifnya bahkan lebih aman dan
murah.
Hemoglobin (Hb) <7 g/dl, terutama pada anemia akut. Transfusi dapat
spesifik lain, maka batas kadar Hb yang lebih rendah dapat diterima.
2. Transfusi sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dl apabila
laboratorium.
3. Transfusi tidak dilakukan bila kadar Hb ≥10 g/dl, kecuali bila ada indikasi
oksigen lebih tinggi (contoh: penyakit paru obstruktif kronik berat dan
≤11 g/dL; bila tidak ada gejala batas ini dapat diturunkan hingga 7 g/dL
(seperti pada anemia bayi prematur). Jika terdapat penyakit jantung atau
b. Transfusi Trombosit
transfusi masif.
Selama transfusi tubuh akan menerima “whole blood” atau komponen darah
seperti sel darah merah, platelet dan plasma. Berikut adalah macam-macam
transfusi darah:
hipovolemik, bedah mayor dengan perdarahan >1500 ml. Darah lengkap ada 3
macam, yaitu:
Darah segar
Yaitu darah yang baru diambil dari donor sampai <48 jam sesudah
pembekuannya masih lengkap termasuk faktor labil (V dan VIII) dan fungsi
eritrosit masih relatif baik. Kerugiannya sulit diperoleh dalam waktu yang
diperlukan waktu lebih dari 4 jam dan resiko penularan penyakit relatif
banyak.
Darah Baru
Yaitu darah yang disimpan < 6 hari sesudah diambil dari donor. Faktor
pembekuan disini sudah hampir habis, dan juga dapat terjadi peningkatan
Darah Simpan
oksigen sukar dilepas ke jaringan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar
penyimpanan, atau dengan sentrifugasi putaran tinggi. Sebagian besar (2/3) dari
plasma dibuang. Satu unit PRC dari 500 ml darah lengkap volumenya 200-250 ml
dengan kadar hematokrit 70-80%, volume plasma 15-25 ml, dan volume
antikoagulan 10-15 ml. Mempunyai daya pembawa oksigen dua kali lebih besar
dari satu unit darah lengkap. Waktu penyimpanan sama dengan darah lengkap.
Secara umum pemakaian PRC ini dipakai pada pasien anemia yang tidak
talasemia, gagal ginjal kronis, dan perdarahan-perdarahan kronis yang ada tanda
“oksigen need” (rasa sesak, mata berkunang, palpitasi, pusing, dan gelisah). PRC
diberikan sampai tanda oksigen need hilang. Biasanya pada Hb 8-10 gr/dl.
atau 1 unit dapat menaikkan kadar hematokrit 3-5 %.Keuntungan transfusi PRC
Kerugian PRC adalah masih cukup banyak plasma, lekosit, dan trombosit
yang tertinggal sehingga masih bisa terjadi sensitisasi yang dapat memicu
samping komponen non eritrosit maka dibuat PRC yang dicuci (washed PRC).
Dibuat dari darah utuh yang dicuci dengan normal saline sebanyak tiga kali untuk
menghilangkan antibodi. Washed PRC hanya dapat disimpan selama 4 jam pada
c. Leukosit/Granulosit konsentrat
Diberikan pada penderita yang jumlah leukositnya turun berat, infeksi yang
tidak membaik/ berat yang tidak sembuh dengan pemberian antibiotik, kualitas
Leukosit menurun. Komponen ini dibuat dari seorang donor dengan metode
pemutaran melalui hemonetic –30. Dengan alat ini darah dari donor dilakukan
plasma.Indikasi :
Penderita neutropenia dengan febris yang tinggi yang gagal dengan antibiotik
penderita neutropenia dengan panas yang tinggi dan gagal diobati dengan
antibiotik yang adekuat lebih dari 48 jam. Efek pemberian transfusi granulosit
tampak dari penurunan suhu badan penderita terjadi pada 1-2 jam setelah
transfusi.
d. Trombosit
trombosit. Komponen ini didapat dari darah segar dengan metode pemutaran
volumenya 25-40 ml/unit yang berisi minimal 5,5×1010 platelet dan beberapa sel
biasanya akan menaikkan jumlah platelet sebesar 9.000-11.000 /m3 luas badan.
Sehingga untuk keadaan trombositopenia yang berat dibutuhkan sampai 8-10 unit.
Dari 250 ml darah utuh diperoleh 125 ml plasma. Plasma banyak digunakan
sebagai berikut:
Dari darah utuh segar (<6 jam). Berisi semua faktor pembekuan (juga faktor
Didapat dari pemisahan darah segar (darah donor < 6 jam) dengan metode
Karena dibuat dari darah segar, maka hampir semua faktor-faktor pembekuan
masih utuh selama penyimpanan –30oC kecuali trombosit. Tapi bila disimpan
pada temperatur 4oC, maka semua faktor pembekuan yang labil itu akan rusak
bedahatau kauter.
- Untuk koreksi defisiensi faktor koagulasi yang mana untuk faktor yang
dibutuhkan.
konsentrasialbumin.
dari darah lengkap yang telah mengalami penyimpanan. Dari 250 cc darah
lengkap diperoleh 125 cc plasma. Dapat bertahan selama 2 bulan pada suhu
4oC. Indikasi:
- Mengganti protein plasma yang hilang pada luka bakar yang luas.
ini sekarang tidak dianjurkan lagi karena lebih aman menggunakan terapi
Sebelum ditransfusikan, periksa sekali lagi sifat dan jenis darah serta
pemasangan infus dengan jarum besar (16-18). Jarum yang terlalu kecil (23-25)
menghalangi bekuan fibrin dan partikel debris lainnya. Transfusi set baku
memiliki saringan dan ukuran pori-pori 170 mikron. Pada keadaan normal, sebuah
transfusi set dapat digunakan untuk 2 sampai 4 unit darah. Vena terbaik untuk
kanulasi darah adalah vena pada bagian dorsal tangan dan pada lengan atas.
Dalam keadaan darurat dapat dilakukan venaseksi untuk menjamin kelancaran dan
kecepatan transfusi.
Waktu mengambil darah dari lemari es, perhatikan plasmanya. Jika ada
tanda-tanda hemolisis (warna coklat hitam, keruh) jangan diberikan. Darah yang
Jangan menggunakan larutan lain karena dapat merugikan. Larutan dekstrose dan
larutan garam hipotonik dapat menyebabkan hemolisis. Ringer laktat atau larutan
terjadi reaksi transfusi akan sulit untuk menentukan apakah hal itu terjadi akibat
Jika sejumlah besar darah akan ditransfusikan dalam waktu yang singkat,
maka dibutuhkan darah hangat, karena darah yang dingin akan mengakibatkan
hendaknya pada suhu 37-39oC. Karena bila lebih 40oC, eritrosit akan rusak. Pada
100 ml pertama pemberian darah lengkap hendaknya diteliti dengan hati-hati dan
diberikan 10-15 ml/kgBB dalam waktu 2-4 jam. Jika tidak ada hemovolemia
maka batas aman transfusi adalah 1 ml/kgBB/jam (1 unit kurang lebih 3 jam) atau
1000 ml dalam 24 jam. Tetapi jika terdapat gagal jantung yang mengancam maka
kultur yang ideal untuk bakteri, sebaiknya transfusi satu unit darah tidak boleh
transfusi yang cepat sampai 6-7 bag dalam setengah jam. Setelah sirkulasi tampak
secara rutin sebelum transfusi untuk mencegah reaksi. Reaksi panas pada dasarnya
adalah tanda bahaya bahwa sedang terjadi reaksi transfusi. Diuretika hanya
diperlukan pada pasien anemia kronis yang perlu transfusi sampai 20 ml/kgBB
dalam 24 jam.
beberapa komplikasi. Berikut ini adalah komplikasi yang dapat disebabkan oleh
a. Komplikasi Imunologi
Komplikasi imunologi biasanya terjadi pada pasien yang telah menerima donor
darah sel darah merah, sel darah putih, platelet, dan protein plasma. Komplikasi
yang dapat terjadi adalah reaksi transfusi hemolitik dan reaksi transfusi imun non
hemolitik.
Reaksi Transfusi Hemolitik
Reaksi hemolitik seringkali terjadi akibat adanya destruksi dari sel darah merah
oleh antigen eritrosit dari resipien. Reaksi ini dibagi menjadi reaksi hemolitik
Pada pasien yang sadar, gejala yang dapat ditunjukkan adalah menggigil,
demam, mual, muntah, nyeri dada, dan nyeri pinggang. Pada pasien yang
ginjal dapat terjadi secara cepat. Apabila darah yang diberikan kurang dari
5% dari total volume darah maka reaksi yang terjadi tidak akan sampai
5. Berikan mannitol
asing seperti adanya Kell, Duffy, atau Kidd antigen. Reaksi hemolitik
lambat terjadi 2-21 hari setelah transfusi. Gejala yang dapat ditimbulkan
antara lain malaise, jaundice, dan demam. Selain itu dapat juga
pemeriksaan direk coomb test untuk mendeteksi antibodi yang berada pada
Reaksi ini terjadi pada pasien yang menerima transfusi sel darah putih,
- Reaksi Febris
Reaksi febris biasanya terjadi pada pasien yang menerima transfusi sel darah
Pusing, mual, dan muntah juga dapat terjadi. Reaksi ini disebabkan oleh
- Reaksi Urtikaria
gatal tanpa disertai dengan febris. Reaksi ini terjadi pada 1% pasien yang
obat-obat antihistamin.
- Reaksi Anafilaktik
berat. Reaksi ini dapat muncul walau hanya memberikan beberapa mililiter
dan syok.
- Nonkardiogenik
Reaksi transfusi non hemolitik pada non kardiogenik dapat berupa edema
paru, penyakit graft vs host, dan purpura post transfusi, serta imuno
komplikasi yang jarang terjadi pada pasien yang telah ditranfusi darah.
21
ARDS merupakan akibat dari adanya interaksi antara antibodi anti HLA
Sel T donor mampu memulai reaksi respon imun langsung pada jaringan
biasanya terjadi 3-30 hari pasca transfusi. Manifestasi klinis yang sering
terjadi adalah adanya demam tinggi dan ruam kemerahan pada kulit.
Temuan lain adalah adanya aplasia dan sumsum tulang dan pansitopeni.
sinar gamma dengan dosis radiasi 15-30Gy selama 1-5 menit unit untuk
Trombositopenia jarang terjadi pada pasien yang ditransfusi darah dan hal
Infeksi virus
hepatitis post transfusi yaitu kurang dari 1% (antara 1:150 sampai 1:5000
transfusi), dengan gejala dan tanda sebanyak 75% anikterik, kurang dari 50% bisa
menjadi penyakit hepatitis kronis dan sekitar 10-20% berkembang menjadi sirosis
adalah virus type 1 (HIV-1) yang dapat mengakibatkan penyakit defisiensi imun
seperti Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Selain itu dapat juga
Infeksi parasit
toxoplasmosis, dan penyakit Chagas’. Akan tetapi kasus ini sangat jarang terjadi.
Infeksi bakteri
Kontaminasi bakteri mempengaruhi 0,4% konsentrat sel darah merah dan 1-2%
hasil paparan terhadap bakteri kulit pada saat pengambilan darah, kontaminasi alat
dan manipulasi darah oleh staf bank darah atau staf rumah sakit pada saat
pelaksanaan transfusi atau bakteremia pada donor saat pengambilan darah yang
dalam waktu kurang dari 30 menit. Transfusi masif adalah transfusi sejumlah
darah yang telah disimpan, dengan volume darah yang lebih besar daripada
volume darah resipien dalam waktu 24 jam. Berikut adalah bahaya spesifik dari
KASUS
1.1.Identitas
Nama : Tn. T
Usia : 39 tahun
No RM : 285-98-42
Tanggal masuk IGD : 8 Februari 2013
1.2.Keluhan Utama
Muntah darah delapan jam sebelum masuk rumah sakit.
1.6.Pemeriksaan Fisik
Berat badan: 71 kg Tinggi badan: 168 cm
Keadaan Umum : kompos mentis, tampak sakit sedang
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Frekuensi nadi : 100x/menit
Frekuensi pernapasan : 18x/menit
Kulit : sawo matang
Kepala : normosefal
Rambut : hitam, persebaran merata, tidak mudah tercabut
Mata : konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-
Telinga, hidung, tenggorokan : dalam batas normal
Gigi dan mulut : oral hygiene cukup
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru : vesikuler +/+, ronkhi -, wheezing –
Perut : buncit, lemas, hati dan limpa tidak teraba, bising
usus normal
Alat kelamin : tidak diperiksa
Anus : feses hitam
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
KGB : tidak teraba
1.7.Pemeriksaan Penunjang
Radiologi: tidak tampak kelainan radiologis pada cor dan pulmo saat ini.
Elektrolit
Natrium 143 135-145
Kalium 4 3,5-5,5
Klorida 111
Kimia darah
Ureum 21,7
Kreatinin 0,88
SGOT 30
SGPT 19
GDS 120
Protein total 5,12 ↓; Albumin 2,70 ↓; Globulin 2,42 ; Bilirubin total 0,90;
Bilirubin direk 0,32 ↑; Bilirubin indirek 0,54
1.8.Diagnosis Kerja
Hematemesis melena suspek PVO dd/ stress ulcer
1.9.Rencana Terapi
1.O2 2 lpm
2.IVFD (intravenous Fluid Drops) NS/ 8 jam, omeprazole 8 mg/jam (2 ampul/10
jam), somatostatin 1 ampul/12 jam
3.Nat alirkan
4.Vit. K 3x10 mg IV
5.Transamin 3x1 ampul
6.Sucralfat 4 CI
7.Cefotaxim 3x1 mg
8.Transfusi darah PRC Hb<8 g/dL, target Hb 9 g/dL