Anda di halaman 1dari 20

1.Aenun Zikra Marsya (P3.73.34.1.17.

001)
2.Alifah B. Setyaningrum (P3.73.34.1.17.002)
3.Amelia windi Febianti (P3.73.34.1.17.003)
4.Ara Prihartini ( P3.73.34.1.17.004)
5.Clarissa Salwa Safira (P3.73.34.1.17.005)
6.Defri Niamaytami (P3.73.34.1.17.006)
7.Devy Wulan Dari (P3.73.34.1.17.007)
8.Dimas Damai Alqindi (P3.73.34.1.17.008 )
9.Dini Desty Sabila (P3.73.34.1.17.009 )
10.Donna Nadia K (P3.73.34.1.17.010)
11.Elita Anggarani (P3.73.34.1.17.011)
12.Fadjry Eka W. (P3.73.34.1.17.012)
13.Fenia Ganda Winata
14. M. Irsyadul Ibad
(P3.73.34.1.17.013)
(P3.73.34.2.17.032) Pemeriksaan
15. Lutfi Rahmawati Lubis (P3.73.34.2,17.031)
16. Afifah Wulandari ( P3.73.34.2.17.002)
17. Augustine Firdausika F (P3.73.34.2.17.010)
Heksokinase
18. Dzakiyah Ghina Farhah (P3.73.34.2.17.015)
19. Landinia Safitri C ( P3.73.34.2,17.028) Kelompok 1
20. Aliffiya
21. Alya Laurenza
22. Astari Azizah
23. Lina Agrefina (P3.73.34.2,17.029)
24. Hanifah Fitriyani
25. Kartika Widya Astri ( P3.73.34.2,17.027)
26. Indah Permata Sari (P3.73.34.2,17.026 )
27. Robiatul Adawiyah
28. Siti Fatimah
29. Tasha Dwi Sarah
METABOLISME KARBOHIDRAT

Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar intake makanan sehari-hari, dan
berfungsi sebagai bahan bakar oksidasi dan menyediakan energi untuk proses
metabolisme lainnya
Karbohidat dalam makanan terutama adalah polimer heksosa dan yang penting adalah
glukosa, laktosa, fruktosa, dan galaktosa. Hasil utama dari metabolisme karbohidrat yang
terdapat dalam darah adalah glukosa (WIlliam F. Ganong, 2010)

(enzim heksokinase)

Glukosa masuk ke dalam sel  fosforilasi  glukosa-6-phospat


Glukosa-6-phospat  berpolimerisasi  glikogen (disimpan dalam hati dan otot rangka)
METABOLISME GULA DARAH

Gula darah diserap oleh dinding usus  ke aliran darah  masuk ke hati 
disintesis menghasilkan glikogen  dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau
dilepaskan untuk dibawa ke aliran darah ke dalam sel yang membutuhkan.

Kadar gula dikendalikan oleh hormon insulin  jika insulin kurang dari
kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi  glukosa darah
meningkat  apabila melebihi ambang batas ginjal  glukosuria

Tujuan pemeriksaan kadar glukosa dalam darah, dan untuk memonitoring serta
mendiagnosa adanya penyakit Diabetes Melitus.
METABOLISME GULA DARAH

Gula darah diserap oleh dinding usus  ke aliran darah  masuk ke hati 
disintesis menghasilkan glikogen  dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau
dilepaskan untuk dibawa ke aliran darah ke dalam sel yang membutuhkan.

Kadar gula dikendalikan oleh hormon insulin  jika insulin kurang dari
kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi  glukosa darah
meningkat  apabila melebihi ambang batas ginjal  glukosuria

Tujuan pemeriksaan kadar glukosa dalam darah, dan untuk memonitoring serta
mendiagnosa adanya penyakit Diabetes Melitus.
JENIS PEMERIKSAAN GLUKOSA

Glukosa Sewaktu

Glukosa Puasa
Glukosa 2 jam PP

TTGO (Test Toleransi Glukosa Oral)


METODE PEMERIKSAAN GLUKOSA

Hegedron
Jensen
O-Toluidin Oksidase

Enzimatik Dehidrogenase

Heksokinase
 Metode pengukuran glukosa darah dapat dibedakan
menjadi metode kimia dan enzimatik. Metode
kimia saat ini tidak digunakan lagi karena tidak
spesifik dan umumnya tergantung pada reaksi
reduksi. 

 Metode enzimatik mempunyai spesifisitas lebih baik,


umumnya mengunakan enzim glukosa
oksidase (GOD), heksokinase, dan glukosa
dehidrogenase.

 Enzim Glukosa Oksidase (GOD) dapat bereaksi


dengan oksigen dalam darah, sehingga
dapatmenyebabkan kesalahan pengukuran kadar
glukosa darah/ intervensi oksigen pada hasil Hal ini
sangat berbeda dengan enzim
 Glukosa Dehidrogenase(GDH) yang tidak bereaksi
dengan oksigen, karena itu enzim ini dianggap lebih
baik. (Tiettz,1994).
Metode Pengukuran Kadar
Glukosa Darah

 Metode GOD banyak digunakan saat ini.


Akurasi dan presisinya baik (karena enzim GOD
spesifik untuk reaksi pertama), tapi reaksi kedua
rawan interferen (tak spesifik). Interferen yang
bisa mengganggu antara lain bilirubin,asam urat,
dan asam askorbat. (Sudoyo, 2006)

 Metode Heksokinase juga banyak digunakan.


Metode ini memiliki akurasi dan presisi yang
sangat baik dan merupakan metode referensi,
karena enzim yang digunakan spesifik untuk
glukosa.
Metode Heksokinase
 Metode Heksokinase merupakan metode rujukan
pemeriksaan glukosa.
 Sangat spesifik untuk glukosa karena tidak ada
karbohidrat lain yang dapat dioksidasi oleh glukosa-
6 phospat dehidrogenase
 Prinsip : reaksi kimia antara glukosa dengan ATP
dengan enzim heksokinase sebagai katalisator
merubah glukosa menjadi glukosan 6 fosfat
AbX Pentra

Sampel : Serum
  Persiapan Pasien:
 .Puasa 10 14 jam termasuk menghentikan merokok dan
olahraga tetapi diperbolehkan minum air putih Tidak
mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2
minggu terakhir.
 Pasien dalam keadaan stabil, tidak ada perubahan berat
badan, pola makan, kebiasaan merokok, minum kopi dan
alkohol dalam 2 minggu terakhir sebelum dites.
 Pasien tidak sedang mengalami stres oleh penyakit akut

 Persiapan Sampel:
 Waktu pengambilan sampel darah pasien dalam posisi
duduk yang sudah dilakukan selama 5 menit.
 Pada saat pengambilan darah, pemasangan tomiquet
sebaiknya tidak lebih 1 menit. .
 Serum sebaiknya dipisahkan dari sel darah merah
Cara kerja AbX Pentra
 Tekan on/off ,periksa washer,rinse,rak kuvet,reagen dan
lakukan control sebelum alat digunakan. Setelah semua
telah dilakukan alat siap digunakan.
 Ambil serum sebanyak 500 µl.
 Masukkan serum kedalam cupo sample. Beri lable sesuai
identitas pasien.
 Letakkan cup sample pada rak sample.
 Pada main menu,klik worklist,klik patient,klik add new (+).
 Isi data pasien dan tes yang akan dilakukan,klik ok.
 Kemudian letakkan rak sample pada sample tray dialat.
 Pada saat meletakkan rak,lampu pada sample tray harus
berwarna hijau. Apabila masih berwarna merah tekan tombol
“pause” dan tunggu hingga lampu berwarna hijau.
 Klik “start” program akan berjalan secara otomatis.
 Hasil pemeriksaan akan tampol dimonitor dan dapat di print
out.
Kelebihan
 Metode heksokinase banyak digunakan
 Metode ini memiliki presisi dan akurasi yang
sangat baik dan merupakan metode
reference karena enzim yang digunakan
spesifik untuk glukosa
 Lebih kecil kemungkinan terjadi human error
 Waktu inkubasi sedikit lebih cepat dan
penggunaan reagen lebih irit bila
dibandingan dengan pemeriksaan GOD PAP
Kekurangan
 Secara ekslusif untuk glukosa 6 fosfat,
sehingga terfosforilasi fruktosa dan
manosa tidak bereaksi dengan reaksi
indikator.
Pra-Analitik :

 Persiapan alat dan bahan ( Reagen )


 Alat dalam keadaan kering, dan bersih
 Sample yang akan digunakan dalam
keadaan baik
Analitik
 Pemipetan reagen ataupun sample
 Homogenisasi
 Waktu inkubasi
Pasca Analitik
 Salah membaca hasil
 Salah menyimpulkan hasil pekerjaan/
pemeriksaan yang telah dilakukan
Faktor Kesalahan
 TeknikPemipetan yang tidak sesuai
 Homogenisasi yang kurang tepat
 Kesalahan programming pada
Spektrofotometer
 Waktu lamanya inkubasi

Anda mungkin juga menyukai