Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN CARDIAC TROPONIN

Pemeriksaan Troponin
Troponin I jantung (cTnl) dan troponin T jantung (cTnT) adalah protein dalam sel
otot lurik yang merupakan spesifik penanda spesifik kerusakan jantung. Bila
terjadi cidera pada jaringan miokardium, protein ini dilepaskan ke dalam aliran
darah. Peninggian kadar troponin dapat dilihat dalam 1 jam terjadinya infark
miokard (M3) dan menetap selama satu minggu atau lebih. Kadar troponin dalam
darah mulai naik dalam waktu 4 jam setelah permulaan MCI, selanjutnya
meningkat terus dan dapat diukur sampai 1 minggu.
Tes troponin merupakan tes yang berguna untuk mendiagnosis MCI (myocardium
infarction = infark jantung) fase akut tetapi belum dapat menggantikan tes
biokimia lama yang selalu dipergunakan walaupun tes troponin lebih spesifik
daripada tes CKMB.
Tujuan Pemeriksaan :
Untuk mendeteksi dan mendiagnosis AMI dan penyakit reinfarksi
Untuk menilai penyebab nyeri dada
Uji ini digunakan untuk membantu dalam penilaian cidera miokard dan
sample multipel akan diambil untuk mendeteksi adanya fluktulasi pada
kadar troponin serum
Persiapan pasien
Pasien tidak perlu membatasi makanan dan cairan sebelumnya
Pasien diberitahu siapa yang akan melakukan pungsi vena dan kapan
Pasien diberitahu kemungkinan mengalami perasaan sedikit tidak nyaman
akbat pungsi dan turniket.
Prosedur dan Perwatan Pascauji :
1. Lakukan pungsi vena dan kumpulkan sampel dalam tabung yang berisi
aktivator bekuan.
2. Jika terjadi hematom pada lokasi pungsi, kompres air hangat
Perhatian :
Ambil setiap spesimen sesuai dengan jadwal kemudian catat tanggal dan saat
pengambilan setiap spesimen
Nilai rujukan :
Belum adanya starndardisasi untuk nilai rujukannya. Masing-masing pembuat
reagen mempunyai nilai rujukan sendiri. Oleh karena itu, hasil laboratorium
dapat bervariasi. Beberapa laboratorium mungkin menyebut hasil positif jika uji
tersebut memperlihatkan kadar yang dapat dideteksi, dan laboratorium lain
mungkin memberikan kisaran dari hasil yang abnormal.
Nilai rujukan Troponin I (Metode DPC Immulite) :

1. Nilai antara 0,04 dan 0,1 g/L diinterpretasikan sebagai tidak pasti
2. Nilai diatas o,1 g/L diinterpretasikan sebagai nekrosis sebagian sel otot
jantung
3. Pada oprasi jantung dan takikardia yang berlangsung lama dapat sedikit
meninggi
4. Pada orang normal nilai < 0,2 g/L. Kadar cTnI >2,0 g/L memberi kesan
adanya cedera jantung.
Nilai rujukan Troponin T (Metode DPC Immulite) :
1. kadar cTnT <0,1 g/L. Hasil immunoassay cepat cTnT kualitatif yang >0,1
g/Ldianggap positif terhadap cedera jantung. Selama cedera jaringan
berlanjut, kadar troponin akan tetap tinggi.
Temuan abnormal
Kadar troponin meningkat secara cepat dan terdteksi dalam 1 jam terjadina
cedera sel miokard. Kadar cTnI tidak terdteksi pada orang yang tidak mempunyai
cedera jantung.
Faktor yang mempengaruhi
1. Olahraga berat yang berlangsung lama (Meningkatkan kadar troponin
darah meskipun tanpa kerusakan jantung yang berarti)
2. Obat-obatan kardiotoksik seperti doksorubisin (meningkatkan kadar
troponin darah)
3. Penyakit ginjal, prosedur bedah tertentu (mungkin meningkatkan kadar
troponin darah)
Diagnosis MCI ditentukan oleh pemeriksaan klinis dan EKG serta pemeriksaan
laboratorium. Tes troponin tidak diperiksa sendiri sebaiknya disertai dengan
pemeriksaan laboratorium lain seperti CK-MB, CK, CRP, hsCRP, dan AST.

Daftar Pustaka
Kosasih E. N. dan A.S Kosasih, 2008, Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Klinik. Edisi Kedua. Tangerang : KARISMA publishing Group
Williams Lippincott & Wilkins, 2003, Handbook of diagnostic tests, 3 rd ed.
Diterjemahkan oleh : dr. David Putra Jaya & dr. Lydia I. Mahendra, Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
F.A Davis Philadelphia, 2004, Widmanns clinical interpretation of laboratory
tests. Diterjemahkan oleh :dr. Brahm U. Dan dr. Dewi Wulandari, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai