Anda di halaman 1dari 17

Imunologi

TRansplantasi

Oleh :

A.Meryam Susanti, S.Tr. A.K., M. Imun


Transpalantasi

Transplantasi merupakan suatu teknologi


medis untuk penggantian organ tubuh
pasien yang tidak berfungsi dengan organ
dari individu lain. Transplantasi ini
ditujukan untuk mengganti organ yang
rusak atau tak berfungsi pada penerima.
istilah pada Transplantasi:
Autograft: memakai jaringan sendiri
Isograft/syngeneic: identitas genetik antara
donor dan resipien sama (kembar monozigot)
Allograft/allogeneic (homograft): donor dan
resipiendari spesies sama, tetapi genetik tidak
identik
Xenograft/xenogeneic (heterograft): donor
danresipien dari spesies berbeda (misalnya tikus
danmanusia).
Hukum Transplantasi

Transplan akan diterima bila resipien dan


donor memiliki gen histokompatibilitas
tertentu yang sama. Autograft dan isograft
biasanya memberikan hasil yang baik,
sedang allograft sering ditolak, karena
respon imun yang ditimbulkan limfosit dan
produknya.
Istilah lain pada Transplantasi

Histokompatibilitas: kemampuan
seseoranguntuk menerima transplan dari
orang lain, suatu keadaan bila tidak
terjadi respon imun.
Gen histokompatibilitas: gen yang
menentukan apakah transplan dapat
diterima, yang terpenting adalah MHC
Sel passenger
Sel leukosit donor yang terdapat dalam jaringan
transplan. Sel tersebut sangat penting dalam
mensensitisasi sel Th resipien terhadap antigen
donor, karena sama-sama memiliki MHC kelas
II.
Cross-matching

Dilakukan untuk menguji serum resipien terhadap


preformed antibodi terhadap sel donor. Komplemen
biasanya ditambahkan ntuk membantu lisis sel donor.
Jika preformed antibodi terhadap molekul MHC donor
ada dalam serum resipien sel donor akan lisis (positif
cross-match). Jadi tidak cocok untuk resipien.
Penolakan

Penolakan pertama ditimbulkan oleh sel Th


resipien yang mengenal MHC allogeneic dan
imunitas humoral (antibodi). Sel tersebut akan
merangsang sel T sitotoksik yang juga mengenal
antigen MHC allogeneik dan membunuh
transplan.

Penolakan kedua akan lebih cepat karena sudah


terjadi sensitisasi oleh transplan pertama dan
adanya memori.
Penolakan hiperakut

Terjadi dalam beberapa menit sampai beberapa


jam sesudah transplantasi.

Terjadi akibat destruksi oleh antibodi yang


sudah ada akibat transfusi darah atau kehamilan
sebelumnya.
Penolakan Akut

Pada resipien yang sebelumnya tidak disensitisasi


terhadap transplan allograft dan
pengobatan imunosupresi yang kurang.

Penolakan terjadi setelah beberapa minggu


sampai bulan.

Proses kerusakan vaskuler dan parenkimal yang


diperantarai oleh sel T dan antibodi setelah
minggu pertama transplantasi
Penolakan Kronis

Hilangnya fungsi organ yang dicangkokkan


terjadi setelah beberapa bulan – tahun sesudah
organ berfungsi normal disebabkan karena
timbulnya intoleransi terhadap sel T. Kadang-
kadang timbul setelah pemberian imunosupresan
dihentikan.
Penyakit Graft vs Host

Bila sel yang imunokompeten (sel T) asal donor


(sumsum tulang) mengenal dan memberikan respon
imun terhadap jaringan resipien. Sel-sel yang
diserang adalah semua sel yang termasuk MHC
kelas II.

Tanda respon: pembesaran kelenjar limfoid, hati,


diare, kulit kemerahan, rambut rontok, berat badan
menurun, dan akhirnya meninggal.

Anda mungkin juga menyukai