Anda di halaman 1dari 24

Autoimun Spesifik Organ dan

Jaringan

D4 Teknologi Laboratorium Medis

Oleh :

A.Meryam Susanti, S.Tr. A.K., M. Imun


Defenisi Autoimun

Autoimunitas adalah respon imun terhadap antigen jaringan


sendiri yang disebabkan oleh mekanisme normalnya gagal
untuk mempertahankan self tolerance sel B, sel T atau
keduanya.

Kegagalan pada toleransi imunitas sendiri

Penyakit autoimun adalah kerusakan jaringan atau


gangguan fungsi fisiologis yang ditimbulkan oleh respon
autoimun
Pada penyakit tertentu antibodi yang diproduksi oleh tubuh
ditujukan untuk melawan sel atau jaringan tubuh itu sendiri.

Tipe antibodi ini disebut autoantibodi dan

Penyakitnya disebut penyakit autoimun (autoimmune


diseases).
Etiologi autoimun

Teori tentang terjadinya penyakit autoimun :

Reaksi silang dengan antigen bakteri


Rangsangan molekul poliklonal

Kegagalan autoregulasi
AUTOIMMUNITY VS. AUTOIMMUNE DISEASE

Autoimmunity Autoimmune disease

• Bergantung pada faktor


•Self reaktive limfosit dan
genetik virus dan hormon
antibodinya kurang
•Berpotensi reversibel • Terjadinya kerusakan yang
•Insidennya lebih tinggi pada parah pada jaringan
• Gejala klinis
usia menua
• Kejadiannya perlahan tapi fatal
• Familiar clustering
Symptoms
Diagnosa beberapa simptom pada penyakit autoimmune parah

• Kelelahan • Pembengkakan
• Depresi • Ruam
• Kehilangan otot • Tubuh sakit
• kram • Tremor
• Irritability • Kelelahan
• Keringat berlebihan • Kehilangan nafsu
• Insomnia makan
• Kehilangan koordinasi
Penyakit autoimun : bila reaksi autoimun à kerusakan
jaringan patologik

Mekanisme kerusakan akibat :


Destruksi sel (Ab >< permukaan sel)
Pembentukan kompleks imun (Ag><Ab) à kerusakan
jaringan sistemik

Reaksi imunologik selular

Sel T sitotoksik tersensensitasi à rusak sel / jaringan


(spesifik organ)
Faktor-faktor yang berkontribusi pada
perkembangan penyakit autoimun

1. Genetik, yaitu haplotipe HLA tertentu meningkatkan risiko


penyakit autoimun.
2. Kelamin (gender), yaitu wanita lebih sering daripada pria.
3. Infeksi, yaitu virus Epstein-Barr, mikoplasma, streptokok,
Klebsiella, malaria, dll, berhubungan dengan beberapa penyakit
autoimun;
4. Sifat autoantigen, yaitu enzim dan protein (heat shock protein)
sering sebagai antigen sasaran dan mungkin bereaksi silang
dengan antigen mikroba;
5. Obat-obatan, yaitu obat tertentu dapat menginduksi penyakit
autoimun;
6. Umur, yaitu sebagian besar penyakit autoimun terjadi pada usia
dewasa.
Klasifikasi Penyakit autoimun

1. Khas organ (organ specific) dengan pembentukan antibodi


yang khas organ.
Thiroiditis, dengan auto-antibodi terhadap tiroid;
Diabetes Mellitus, dengan auto-antibodi terhadap pankreas
Sclerosis multiple, dengan auto-antibodi terhadap susunan
saraf
Penyakit radang usus, dengan auto-antibodi terhadap usus.

2. Bukan khas organ (non-organ specific), dengan pembentukan


auto antibodi melibatkan lebih dari satu organ.
Ex
Systemic lupus erythemathosus (SLE), arthritis rheumatika,
vaskulitis sistemik dan scleroderma, dengan auto-antibodi
terhadap berbagai organ.
PENYAKIT Autoimun dimediasi oleh
ANTIBODI DAN KOMPLEKS IMUN

 Organ-spesifik penyakit autoimun


 Autoimun hemolitik anemia
 Autoimun trombositopenia
 Myasthenia gravis
 Penyakit Graves
 Goodpasture Sindrom >>paru paru dan ginjal

 Sistemik penyakit autoimun


Lupus eritematosus sistemik (SLE)

 Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas atau reaksi


terhadap antigen mikroba
Polyarteritis nodosa
PENYAKIT autoimun dimediasi oleh T SEL
 Organ-spesifik penyakit autoimun
 Tipe 1 diabetes mellitus
 Multiple sclerosis à penyakit sistem saraf yang mempengaruhi otak dan
sumsum tulang

 Sistemik penyakit autoimun


 Rheumatoid arthritis *
 Sistemik sclerosis à* penyakit jaringan ikat yang tidak diketahui
penyebabnya ditandai oleh fibrosis kulit & organ visceral serta kelainan
mikrovaskuler
 Sjogren syndrome *

 Penyakit yang disebabkan oleh autoimunitas atau reaksi terhadap


antigen mikroba
 Penyakit radang usus (penyakit Crohn, ulcerative colitis)
 Inflamasi myopathies àgangguan endokrin, gangguan metabolik,
infeksi otot atau inflamasi : obat-obatan karena Mutasi dalam gen
Faktor yang berperan pada autoimunitas

A. Sequestered antigen

adalah antigen sendiri letak anatomi jauh sehingga


tidak terpajan dengan sel B dan sel T dari sistem imun.
Keadaan normal dilindungi dan tidak ditemukan untuk
dikenal sistem imun.
Faktor yang berperan pada autoimunitas

B. Gangguan presentasi.

Terjadi pada presentasi antigen, infeksi meningkatkan


respon MHC dan kadar sitokin yang rendah

mis : TGF-β dan gangguan respon terhadap IL-2


Faktor yang berperan pada autoimunitas

C. Ekspresi MHC yang tidak benar.

Sel β pankreas pada penderita dengan IDDM


mengekpresikan kadar tinggi MHC-1 dan MHC-2,

subjek sehat mengekpresikan MHC-1 yang lebih sedikit


dan tidak mengekpresikan MHC-2 sama sekali.
Faktor yang berperan pada autoimunitas

D. Aktivasi sel B policlonal.

Autoimunitas dapat terjadi oleh karena aktivasi sel B


policlonal oleh oleh virus EBV.

LPS dan parasit malaria merangsang sel B secara


langsung menimbulkan autoimunitas
Faktor yang berperan pada autoimunitas

E. Peran CD 4 dan reseptor MHC

Gangguan yang mendasari penyakit autoimun sulit


diidentifikasi.

Penelitian pada model hewan menunjukkan bahwa


CD-4 merupakan efektor utama pada penyakit
autoimun
Faktor yang berperan pada autoimunitas

F. Keseimbangan Th1 dan Th2

Penyakit autoimun organ spesifik terbanyak


terjadi melalui sel T CD4.

Keseimbangan T1 dan th2 dapat mempengaruhi


terjadinya autoimunitas.

Th1 peran pada autoimunitas


Th2 melindungi terhadap induksi dan progres
penyakit
Faktor yang berperan pada autoimunitas

G. Sitokin pada autoimunitas.

Sitokin dapat menimbulkan translasi berbagai faktor


etiologis kedalam kekuatan patogenik dan
mempertahankan inflamasi fase kronis serta destruksi
jaringan.
Pembagian penyakit autoimun menurut mekanisme

1)Melalui autoantibodi autoantigen (AIHA, ITP,


Grave, Hashimoto, miksedema primer, miastenia
gravis, seliak)
2)Melalui antibodi dan sel T terbentuk kompleks
imun RA dan LES (sistemik), sindrome
sjogren, guillain bare, miastenias gravis, grave,
DM, hashimoto, ITP, pemfigus, dermatomiositis
(organ)
3)Melalui kompleks antigen-antibodi LES,
miastenia gravis, DM tipe I, sklerosis multipel
4)Melalui komplemen LES
Examples of Organ Specific

Graves-Basedow´s
Hashimoto’s disease disease
(thyroiditis) • hyperfunction of
hypofunction of thyreoid thyreoid,
thyreotoxicosis
• autoantibodies against
TSH receptor
HASHIMOTO’S THYROIDITIS
Kelenjar tiroid diserang oleh limfosit dan fagosit menyebabkan
keradangan dan tiroid menjadi bengkak (goiter)

a) Gbr kelenjar tiroid normal sel epitel folikularnya berbentuk seperti


kubus
b) Hashimoto’s thyroiditis limfositnya mengalami infiltrasi
Clinical features of SLE

Anda mungkin juga menyukai