Anda di halaman 1dari 81

TUGAS BACA

Oleh
dr. Ni Made Dewi Aryati

Pembimbing
dr. Ketut Ariawati, SpA(K)

PPDS1 Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/ RSUP Sanglah Denpasar


2017
DARAH LENGKAP
SEL DARAH MERAH
 Hb
 Ery/RBC
 Hct
 MCV
 MCH
 MCHC
 RDW – CV & SD
 Red Blood Cell Histogram

SEL DARAH PUTIH


• WBC
• Differential count
- Percentage
- Absolute
• WBC Sctattergram
Bila terjadi penurunan jumlah dari :
TROMBOSIT
• Jumlah Trombosit 2 jenis sel darah < lower limit  bisitopenia
• MPV 3 jenis sel darah < lower limit  pansitopenia
• PDW  Kemungkinan Dx/ Anemia aplastik atau
• Platelet Histogram leukemia
Hemoglobin /Hb
 Normal : Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl.
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl.
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl.
Anak anak : 11-13 gram/dl.

Kriteria ANEMIA menurut WHO 1968:


 Laki dewasa : Hb< 13 g/dl
 Wanita dewasa : Hb< 12 g/dl
 Wanita hamil : Hb< 11 g/dl
 Anak 6-14 tahun : Hb<12 g/dl
• Anak 6 bulan-6 tahun : Hb<11 g/dl
Kriteria Klinik : Hb < 10 g/dl
 Bila Hb 16 -18 gr/dl  eritremia
>18 gr/dl  polisitemia

Eritrosit (RBC) : Normal :


(4.5 -6.0) juta/mm3  laki- laki
(4 – 5,2 ) juta/mm3  wanita
(3.8-6.1) juta/mm3  bayi
(3.6-4.8) juta/mm3  anak
De Maeyer E. WHO 1989
Nilai MC (mean corpuscular) eritrosit
MCV (Mean Corpuscular Volume) Normal : (80-95) fL
 < 80  mikrositer  eritrosit kecil dari normal Anemia mikrositer
 > 95  makrositer eritrosit besar dari normalAnemia makrositer

MCH(Mean Corpuscular Hemoglobin): (27 – 34 ) pg


 < 27 pg hipokromik  Anemia hipokromik
 > 34 pg  hiperkromik Anemia hiperkromik

MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) : ( 31- 35) g/dl


Fungsi sama dengan MCH

Greer JP et al . Wintrobe Clinical Hematologi 2004


KLASIFIKASI ANEMIA
I. Berdasarkan Morfologi Eritrosit
a. Anemia hipokromik mikrositer (MCV < 80 fl, MCH < 27 pg)
1 anemia efisiensi besi
2 thalasemia
3 anemia akibat penyakit kronis
4 anemia sideroblastik

b. Anemia normokromik normositer (MCV 80-95, MCH 27–34)


1 anemia paska perdarahan akut
2 anemia aplastik
3 anemia hemolitik
4 anemia mieloptisik
5 anemia pada leukemia akut dll

c. Anemia makrositer ( MCV > 95 fl)


1 anemia defisiensi asam folat, vitamin B12
2 anemia pd penyakit kronis, hipotiroid

Greer JP et al . Wintrobe Clinical Hematologi 2004


KLASIFIKASI ANEMIA
II. Klasifikasi Etiopatogenesis
A. Gangguan Produksi Eritrosit
1. Kekurangan bahan pembentuk darah
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia defisiensi B12 & asam folat
2. Gangguan Utilisasi Besi
a. Anemia akibat penyakit kronik
b. Anemia sideroblastik
3. Kerusakan sumsum tulang
a. Hipoplasia  Anemia aplastik
b. Infiltrasi  anemia mieloptisik
4. Gangguan eritropoetin
a. Anemia pada GGK
5. Disfungsi sumsum tulang
a. Anemia diseritropoetik
b. Anemia pada sindroma mielodisplastik
Klasifikasi Etiopatogenesis (lanjutan)
B. Perdarahan
a. Anemia pasca perdarahan akut
b. Anemia pasca perdarahan kronik
C. Anemia akibat hemolisis
1. Faktor ekstrakorpuskuler
a. Akibat proses imun
b. Hipersplenisme
c. Akibat bahan kimia/fisik
d. Akibat infeksi bakteri atau parasit
e. Akibat faktor mekanik
2. Faktor intrakorpuskuler
a. Gangguan membran eritrosit (membranopati)
Hereditary spherocytosis
b. Gangguan ensim eritrosit (ensimopati)
Defisiensi G6PD
c. Gangguan pembentukan hemoglobin (hemoglobinopati)
Hemoglobinopati struktural: HbS, HbE, dll
Thalassemia
D. Bentuk Campuran
Greer JP et al . Wintrobe Clinical Hematologi 2004
Hematokrit/Ht
 Normal Pria : 40 - 48 % Wanita : 37 - 43 %
Anak: 31-45% batita: 35-44% bayi: 29-54%,
Bayi kurang 1 bulan atau neonatus: 40-68%
 Secara tak langsung menggambarkan nilai Hb.
 Interpretasi
- Bila rendah  anemia
- Bila tinggi  polisitemia, dehidrasi.

Red cell distribution width (RDW) 


 Variasi ukuran erytrosit.
 Normal : 11,6 -46,8
 Meningkat  anemia pernisiosa, variasi dalam ukuran erytrosit
(anisositosis) bersama dengan variasi dalam bentuk (poikilositosis)
Leukosit

(1-3) % (2-8)% (20-40)%, - batang (2-6)%


(0-1)%
- segmen (50-70)%

Normal : (4000 – 10.000)/mm3


Bila jumlah leukosit :
 < 4.000/mm3  Leukopenia
 > 10.000/mm3  Leukositosis
 > 30.000/mm3 + sel muda Reaksi leukomoid
atau Leukemia
Trombosit/Platelet
Normal : (150.000 -440.000 )/mm3
< 150.000/mm3  Trombositopenia
> 440.000/mm3  Trombositosis.

Mean platelet volume (MPV)


- ukuran rata-rata trombosit dlm darah.
- normal : 9 -12 fL
- meningkat : bila jumlah platelet yg diproduksi. meningkat
- menurun : penurunan jumlah trombosit
Platelet distribution width (PDW)
- indikasi variasi ukuran trombosit yg dapat menjadi tand
pelepasan platelet aktif
- normal : 9,8 - 15,2 fL
Laju Endap Darah/LED
Westergren  Indonesia
Pria : <10 mm/jam
Wanita : <15 mm/jam
Anak : <10 mm/jam pertama
Wintrobe
Pria : <10 mm/ jam
Wanita : < 20 mm/jam
Interpretasi LED
A. Rendah:
- Poliglobulinemia polisitemia vera
- Kadar albumin meningkat
- Eritrosit kecil
- Viscositas darah meningkat

B. Meninggi:
1. Peningkatan non spesifik dari fibrinogen dan globulin
sebagai respon terhadap cidera, radang kehamilan.
2. Peny radang akut : lokal dan sistemik
3. Kelainan/peny disproteinemia MM
4. Peny kronis : TBC, artritis rematoid
5. Tumor solid nekrosis
Hapusan darah tepi
Menilai morfologi, jumlah:
- Eritrosit
- Leukosit
- Trombosit
• Pewarnaan:
- Wright
- Giemsa
- May Grunwald – Giemsa (MGG)
• Teknik pemeriksaan : counting area
tail body head
Hemopoesis
Greer JP et al . Wintrobe Clinical Hematologi 2004
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Retikulosit
 Ukuran: 8 - 12 m
 Bentuk: bulat
 Warna sitoplasma:
pucat
 Granularitas:
granul tunggal atau
multipel, pekat,
lembayung
 Bentuk inti: tidak
ada
 Distribusi dalam
darah: 0.5 - 1.5 %
dari jumlah eritrosit
 Pewarnaan:
supravital, dengan
Cresyl blue
 Perbesaran: x 1000

Catatan: Retikulosit yang ditunjuk mengandung granul halus ( sisa


zat-zat ribonukleat). Dalam gambar ada 6 retikulosit
SEL ERITROSIT NORMAL (NORMOSIT)
Ukuran: 6 - 9 m
Bentuk: bulat
Warna sitoplasma: merah
jambu atau abu-abu
Granularitas: tidak ada
Distribusi dalam darah:
> 90 % dari eritrosit normal
dalam darah
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x500

Catatan: Gambar memperlihatkan eritrosit normal terlihat pada bagian slide yang tepat.
Hanya sedikit eritrosit yang tumpang tindih, tetapi pada semua sel lain ada halo sentral
yang jelas.
Mikrosit
Catatan: 1.Mikrosit 
2.Normosit
Eritrosit dalam gambar
kebanyakan adalah
mikrosit dan
diameternya jauh lebih
kecil daripada diameter
limfosit kecil (10-12
m).
Derajat hemoglobinisasi
cukup.
Trombosit normal dan
ada satu ovalosit .

 Ukuran: < 6 m
 Distribusi: dalam darah :< 10 % dalam darah
 Pewarnaan: MGG Perbesaran: x500
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood CellMorphology
Makrosit
Catatan: 1.Makrosit 
2.Eliptosit
Anak panah menunjukkan
normosit. Kebanyakan
eritrosit adalah makrosit
(bandingkan dengan
limfosit).
5 ovalosit terlihat.

 Ukuran: 9 - 12 m
 Distribusi dalam darah: < 10 % dari eritrosit
dalam darah normal
 Pewarnaan: MGG Perbesaran: 500 ×
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood CellMorphology
Megalosit  Ukuran: > 12 m
 Distribusi dalam
darah: < 2 %
dari eritrosit
dalam darah
normal
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran:
x500
Catatan:
Contoh tipikal
dari anisositosis
eritrosit Anak
panah menunjuk
satu dari enam
megalosit. Juga
banyak terlihat
makrosit dan
mikrosit.
 Definisi: Terdapat
sekaligus mikrosit,
Anisositosis makrosit dan
normosit dalam
darah
 Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran:: x500

Catatan:
Anisopoikilositosis
eritrosit. Satu
megalosit dan
banyak makrosit dan
mikrosit. Di antara
poikilosit terlihat
skistosit dan ovalosit
.Limfosit kecil bisa
digunakan sebagai
pembanding ukuran
 Definisi: Pucat
Hipokromia berlebihan pada bagian
tengah eritrosit, melebihi
sepertiga diameternya.
Disebabkan
hemoglobinisasi yang
tidak adekuat
 Distribusi dalam darah:
< 10 % dari eritrosit
dalam darah normal
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x500

Catatan:
Kebanyakan sel
memperlihatkan halo
sangat besar (sel
hipokrom), yang
mencapai lebih
daripada sepertiga
diameternya. Hanya
sedikit sel yang
Polikromasia
 Definisi: teritrosit
mengambil pewarnaan
basa dan asam
sehingga terlihat agak
lembayung. Ini
disebabkan adanya
asam ribonukleat di
dalam sel. Sel-sel ini
adalah retikulosit.
 Distribusi dalam
darah: < 1.5 % dari
eritrosit dalam darah
normal
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x500

Catatan: 1. eritrosit polikromatik 2.basophilic stippling


Polikromasia intensif.. Di dekat sel yang ditunjuk anak panah, 3 sel lainnya memperlihatkan
polikromasia . Semua sel ini adalah mikro-, makro atau megalosit dan tidak memperlihatkan zona
perinuklear. Dalam perkembangannya ini sesuai dengan Retikulosit. Juga cukup banyak
anisositosis dan satu sel dengan basophilic stippling. Trombosit normal.
Eliptosit/Ovalocyte  Definisi: eritrosit
berbentuk oval
atau lonjong
kadang-kadang
disebut sel
seperti pensil.
 Distribusi dalam
darah: < 10 %
dari eritrosit
dalam darah
normal
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran:
x1000

Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah ovalosit..
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood CellMorphology
 Definisi: Eritrosit
Lakrimosit/Tear Drop dengan bentuk
seperti air mata. (sel
ini berbeda dengan
pseudolakrimosit
yang memiliki
sitoplasma merah
jambu pada salah
satu kutupnya. Sel-
sel ini terlihat
banyak sekali pada
bagian film darah
yang tipis.
 Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x1000

Catatan: anak panah


menunjuk sebuah
lakrimosit. Juga
banyak ovalosit dan
trombosit normal.
 Definisi: Eritrosit
Sel sasaran/ Target sel yang memiliki
daerah gelap di
tengahdikelilingi
oleh cincin
sitoplasma yang
1 berwarna terang
tanpa hemoglobin
 
 Distribusi dalam
darah: < 2 % dari
eritrosit dalam
darah normal.
1 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran:
x1000

Catatan: anak
panah menunjuk
salah satu dari 2 sel
sasaran/target
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood Cell Morphology
 Definisi: Eritrosit
Akantosit dengan tonjolan
sitoplasma runcing
dan tidak teratur
seperti duri. Adanya
duri sitoplasma
mengakibatkan
berkurangnya daerah
pucat ditengah sel
 Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Catatan: Dalam gambar


terlihat 6 akantosit (dua
diantaranya ditunjuk oleh
anak panah) dan
beberapa ekinosit. Juga
ada mikrositosis ringan.
1.akantosit  2.burr-cell  
3.mikrosit
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood Cell Morphology
 Definisi:
Burr cells /ekinosit Eritrosit dengan
tonjolan
sitoplasma yang
teratur.
Sel biasanya
bikonkaf.
 Distribusi
dalam darah:
normal tidak ada
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran: x
1000

Catatan: Terlihat
banyak ekinosit,
ada satu eritrosit
normal di
antaranya.
Skistosit  Definisi:
Eritrosit dengan
bentuk tidak
teratur
 Distribusi
dalam darah:
normal tidak ada
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran: x
1000

Catatan:
1.Skistosit
2.Mikrosit
Skistosit yang
ditunjuk adalah
satu dari 6 yang
terlihat dalam
gambar. Juga ada
anisositosis.
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood Cell Morphology
 Definisi:
Stomatosit Eritrosit dengan
daerah pucat
memanjang
 Distribusi
dalam darah: <
5% dari eritrosit
dalam darah
normal
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran: x
Catatan:
1000
Dalam gambar
ada beberapa
stomatosit
dan 3 trombosit
normal.
Sferosit  Definisi:
Eritrosit memiliki
diameter lebih
kecil daripada
normal; tanpa halo
di tengah dan
berwarna lebih
gelap.  
 Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x
1000

Catatan: Dua
sferosit dengan
diameter lebih
kecil daripada
eritrosit normal ,
tidak ada halo
dan warna lebih
gelap
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood Cell Morphology
Sel sabit/ Sickle cells  Definisi: Eritrosit
yang memanjang
dan melengkung
dengan dua kutup
yang runcing.
 Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran: x
1000
Catatan: Satu
drepanosit.
Anisopoikilositosis
jelas. Pewarnaan
eritrosit. kurang
baik
Brain B et al Diagnosis from the Blood Smear N Engl J Med 2005;353:498-507
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and Introduction to Platelet and White Blood Cell Morphology
 Definisi: Keberadaan
Poikilositosis berbagai bentuk
sekaligus dari eritrosit
dalam darah
 Distribusi dalam darah:
< 10 % dari eritrosit
dalam darah normal
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Catatan:
1.sel sasaran  
2.eliptosit 
3.akantosit 
4.stomatosit
5.burr-cell 
6.eritrosit polikromatik
Anisopoikilositosis yg
jelas dari eritrosit
dengan adanya berbagai
bentuk.
• Definisi: granul
sangat halus dan
Pappenheimer’s bodies gelap, terpisah atau
bersambungan
dalam sitoplasma
eritrosit. sering di
daerah pinggir
eritrosit, mungkin
setara dengan
granul besi dari
siderosit.
• Distribusi dalam
darah: sejumlah
kecil dalam darah
• Pewarnaan: MGG
• Perbesaran: x 1000
.
Catatan: Pada banyak
eritrosit dijumpai
Pappenheimer’s
bodies (granule
ditunjuk oleh ujung anak
panah). Juga ada
anisositosis, ovalosit
dan skistosit, sel
polikromatofilik.
Cincin Cabot  Definisi: cincin
yang terbentuk
karena kegagalan
eritropoiesis.
Mungkin terbentuk
dari bagian
kumparan mitosis
(a mitotic spindle)
 Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x
1000

Catatan: Cincin
Cabot ditunjuk
anak panah. Juga
anisositosis
eritrosit dan
beberapa
stomatosit.
Howell-Jolly bodies  Definisi: fragmen
kromatin bulat
yang tinggal dalam
sitoplasma eritrosit
dewasa yang
diakibatkan
pembelahan
abnormal
dari.eritroblas
 Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x
1000

Catatan: Dalam
gambar ada 3
sel dengan
Howell-Jolly
bodies
Basophilic stippling  Definisi: granula
sitoplasma halus
yang tersebar rata
 Distribusi dalam
darah: < 0.1 % dari
eritrosit dalam darah
normal
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Catatan:
Sel dengan
basophilic
stippling. juga ada
anisositosis dan
mikrositosis, ovalosit
dan skistosit
Leptosit  Definisi: Eritrosit
dengan daerah
tengah pucat
yang besar dan
daerah
sitoplasma yang
tipis. Diameter sel
ini lebih besar
daripada eritrosit
normal tetaoi
volumenya sama
 Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran: x
Catatan: anak panah
1000 anulosit
menunjuk
yang khas. dengan
halo perinuklear
besar dan sitoplasma
tipis.
Eritroblas dalam darah  Definisi: Sel
dengan inti padat
dan gelap seperti
yang terdapat
dalam sumsum
 Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada. Hanya ada
dalam darah
neonatus.
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x
1000

Catatan:
Eritroblas
Polikromatofilik
dalam darah. Juga
banyak trombosit
agranular dan
ssedikit anisositosis
yang sukar dinilai
dalam gambar ini
Sel darah merah mengerut (crenated)  Definisi:
Eritrosit dengan
sitoplasma
mengerut.
 Ini adalah
artefak biasa.
 Distribusi
dalam darah:
tidak ada
 Pewarnaan:
MGG
 Perbesaran: x
1000

Catatan: Semua
eritrosit
mengalami
pengerutan
sitoplasma
(crenated)
Jones KW. Evaluation of Cell Morphology and
Introduction to Platelet and White Blood Cell
Morphology
Hemopoesis
Limfosit dalam darah tepi (1)
Ukuran: 10 - 15 m
Bentuk: bulat, kadang-
kadang oval
Warna sitoplasma: biru
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat atau
agak oval
Tipe kromatin: homogen,
padat
Rasio inti/sitoplasma:
tinggi atau sangat tinggi
Nukleolus: tidak terlihat,
kadang-kadang hampir
tidak terlihat , satu
nukleolus kecil
Distribusi: 
darah: 25 - 40 % 
sumsum tulang: 5 - 20 %
Pewarnaan: MGG
Perbesaran:  x1000

Catatan: Limfosit kecil dalam darah.Juga ada satu skistosit.


Limfosit dalam darah tepi(2)

Catatan: Ukuran: 15 - 25 m Bentuk: tidak teratur


Warna sitoplasma: biru
Limfosit reaktif yang terlihat selama Granularitas: sedikit, granula azurofilik tebal
infeksi, khususnya infeksi virus. Namun Bentuk inti: oval, tidak teratur
bisa juga dijumopai dalam darah normal. Tipe kromatin: halus, homogen
Terlihat beberapa stomatosit Rasio inti/sitoplasma: sedang atau rendah
Nukleolus: tidak kelihatan Distribusi darah: < 10 %
Pewarnaan: MGG Perbesaran: x1000
Limfoplasmosit Sel plasma dlm darah tepi

Ukuran: 10 - 20 m Bentuk: oval


Warna sitoplasma: biru tua Granularitas:tak ada Sel plasma dalam darah dengan halo
Bentuk inti: oval atau tidak teratur dekat inti, yang menandai maturasi sel.
Tipe kromatin: berkelompok Juga terdapat metamielosit neutrofil
Rasio inti/sitoplasma: sedang atau rendah Eritrosit sukar dinilai.
Nukleolus: tidak terlihat atau hampir tidak terlihat,
Ada pembentukan Rouleaux.
Distribusi darah: < 2 %
Pewarnaan: MGG Perbesaran: x1000
Hemopoesis
Mieloblas di dalam darah tepi
 Ukuran sel: 15 - 25 m
 Bentuk sel: oval, kadang-
kadang bulat
 Warna sitoplasma: biru,
tanpa halo perinuklear jelas
atau dengan halo dengan
halo perinuklear melebar
 Granularitas: sitoplasma
nongranular atau sedikit
granula azurofilik
 Bentuk inti: biasanya oval,
kadang-kadang tidak
teratur, jarang bulat
 Tipe kromatin: halus,
dengan tampilan retikular
 rasio inti/sitoplasma:
tinggi atau realtif tinggi 
 Nukleolus: tampak, ukuran
sedang atau besar 1 sampai
4; lebih terang dari kromatin
 Keberadaan:
 darah: tidak ada 
 sumsum tulang: < 5%
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Keterangan: Satu mieloblas dan 2 sel neutrofil yang dewasa . Terlihat  mielosit dan
neutrofil batang. Trombosit tidak mengandung granul . 1.mieloblas  2.Mielosit neutrofil 
3.neutrofil batang
Promielosit di dalam darah tepi
 Ukuran sel: 15 - 30 m
 Bentuk sel: oval atau bulat
 Warna sitoplasma: biru
muda, dengan halo jelas,
Granularitas: pekat,
azurofilik banyak
 Bentuk inti: oval
 Tipe kromatin: awal
kondensasi
 Ratio inti/sitoplasma:
sedang, rendah atau sangat
rendah
 Nukleolus: tampak,ukuran
sedang atau besar ,lebih
terang dari kromatin, 1-2.
Kadang-kadang tak terlihat
 Keberadaan:  
 darah: tidak ada
 sumsum tulang: < 5 %
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Keterangan: Promielosit mengandung sangat banyak granul primer dan halo


perinuklear yang jelas. Juga terlihat trombosit agranular dan anisositosis dari eritrosit
Mielosit neutrofil di dalam darah tepi
 Ukuran sel: 15 - 25 m
 Bentuk sel: oval atau bulat
 Warna sitoplasma: biru
muda atau merah jambu.
halo tidak terlihat
 Granularitas: banyak granul
azurofilik pekat dan
neutrofilik
 Bentuk inti: oval atau
berbentuk ginjal
 Tipe kromatin: memadat
sebagian
 Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
 Nukleolus: tidak terlihat
 Keberadaan: 
 darah: tidak ada  
 sumsum tulang: 5 - 20 %
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Keterangan: Mielosit neutrofil muda di dalam darah. Juga 2 neutrofil dewasa, limgosit
dan trombosit.
Neutrofil Metamielosit darah tepi
 Ukuran sel: 14 - 20 m
 Bentuk sel: oval atau bulat
 Warna sitoplasma: pink
 Granularitas: sedikit
azurofilik neutrofilik,
 Bentuk inti: lonjong,
semicircular
 Tipe kromatin: padat
 Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
 Nukleolus: tak terlihat
 Keberadaan:  
 darah: tidak ada 
 sumsum tulang: 10 - 25 %
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran:  x1000

Keterangan: Metamielosit dalam darah. Juga anisocytosis dari erithrosit. Satu sferosit terlihat. Trombosit normal.
Neutrofil Batang dalam darah tepi
 Ukuran sel: 14 - 20 m
 Bentuk sel: oval atau bulat
 Warna sitoplasma: pink
 Granularitas: sedikit
azurofilik neutrofilik,
 Bentuk inti: lonjong,
semicircular
 Tipe kromatin: padat
 Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
 Nukleolus: tak terlihat
 Keberadaan:
 darah: < 5% 
 sumsum tulang: 5 - 20 %
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x1000

Keterangan: 2 bentuk batang dan satu neutrofil segmen. Juga da sel-sel krenasi dan trombosiy tanpa
granul.
Neutrofil Segmen dalam darah tepi
 Ukuran sel: 14 - 20 m
 Bentuk sel: oval atau bulat
 Warna sitoplasma: pink
 Granularitas: sedikit
azurofilik neutrofilik
 Bentuk inti:
berlobus(normal kurang dari
5 lobus)
 Tipe kromatin: padat
 Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
 Nukleolus: tak terlihat
 Keberadaan:  
 darah: 40 - 75 % 
 sumsum tulang: 5 - 20 %
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x1000

Keterangan: Neutrofil segmen berlobus tiga dengan granularitas halus


Granulasi toksik dalam neutrofil
 Granularitas: butir tebal,
lebih eosinofilik daripada
neutrofil tipikal.. Granul-
granul tunggal dengan
kecenderungan
beragregasi
 
 Keberadaan di darah:
normal tidak ada
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x1000

Keterangan: Neutrofil batang dengan granuasi toksik gelap dan banyak. Juga terlihat anisositosis dari
eritrosit. Banyak ovalosit. Trombosit nortmal.
Neutrofil: Pelger-Huet
 Bentuk inti: Semua
neutrofil segmen
memiliki inti batang
(berbentuk dua
lobus).Anomali ini juga
terjadi pada eosinofil.
Makna klinis tidak ada.
Fungsi neutrofil
normal. 
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x1000

Keterangan: Semua neutrofil memiliki bentuk batang. Inti tidak terbelah


Neutrofil-Dohle’s Bodies
 Definition: Inklusi
berbentuk titik-titik
berwarna biru,
sitoplasma nongranular
dalam sitoplasma pink
dari neutrofil matang.
 Keberadaan:
 darah: normal tidak
ada.  
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x1000

Keterangan: Döhle’s body ditunjuk anak panah..Juga anisositosis dari trombosit.


Neutrofil: Shift to the Left
 Definisi: Peningkatan
neutrofil batang atau
adanya neutrofil muda
dalam darah tepi 
 Keberadaan : normal
tidak ada
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran:  x1000

Keterangan: Shift to the left ke stadium promielosit dari granulopoiesis. Juga anisositosis dari
erithrosit. 1.neutrofil segmen  2.neutrofil batang  3.neutrofil metamielosit  4.Mielosit neutrofil 
5.promielosit
Hemopoesis
Basofil dalam darah tepi
 Ukuran sel: 12 - 18 m
 Bentuk sel: bulat atau oval
 Warna sitoplasma: merah
jambu, ditutupi granul dan
nukleus
 Granularitas: basofilik
gelap, uuran bervariasi.
Jumlah bervariasi
 Bentuk inti: bentuk oval
pada basofil muda dan
berbentuk lobular pada
basofil dewasa
 Tipe kromatin: padat, pucat
 Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
 Nukleolus: tak tampak
 Keberadaan:
 darah: < 1 % 
 sumsum tulang: < 1 %
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Keterangan: Satu basofil. Juga mikrositosis


Eosinofil dewasa dalam darah tepi
 Ukuran sel: 15 - 25 m
 Bentuk sel: oval atau bulat
 Warna sitoplasma: pucat,
ditutupi granul
 Granularitas: eosinofilik
(orange-red)banyak
 Bentuk inti: lobulated,
semicircular
 Tipe kromatin: padat
 Ratio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
 Nukleolus: tak tampak
 Keberadaan:
 darah: 2 - 4 % 
 sumsum tulang: < 2 %
 Pewarnaan: MGG
 Perbesaran: x 1000

Keterangan: Satu eosinofil dengan inti berlobus dua. Juga anisositosis dari eritrosit dan
ovalosit. Trombosit normal
Monosit dalam darah tepi

Keterangan: Monosit khas dengan Keterangan: Monosit. Rasio


sitoplasma biru lembayung yang berisi inti/sitoplasma sedang, pewarnaan
vakuola-vakuola kecil. basofilik pekat dari sitoplasma
pada beberapa titik dan struktur sitoplasma
seperti marmer. Banyak trombosit
dengan granulasi normal.
LEUKEMIA MIELOBLAS AKUT LEUKEMIA LIMFOBLAS AKUT

Terdapat banyak mieloblas dalam darah. Sel leukemia terdiri dari limfoblas
Perhatikan ciri mieloblas: sitoplasma dengan ukuran yang berbeda-beda, ada
berwarna biru tanpa granula, kromatin yang kecil, sedang dan besar (pada b).
halus dengan nukleolus yang jelas. Inti sel hampir tidak tampak. Nukleolus
Pada gambar tampak juga normoblas dan tidak sejelas seperti pada mieloblas,
netrofil berbentuk pseudo Pelger- Huet. kromatinnya halus.

Atlas Hematologi Ringkas


Hemopoesis
Trombosit normal
Ukuran: 1 - 4 m
Bentuk: bulat atau
oval, dengan pinggir
tidak teratur
Warna sitoplasma:
biru
Granularitas: granul
ungu halus mengisi
bagian tengah
trombosit
Pinggir tipis tanpa
granul pada bagian
tepi sel. Granul yang
sedikit atau tidak ada
di dalam trombosit
merupakan suatu
anomali morfologis.
Inti: tidak ada

Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x500

Catatan: Trombosit normal dengan derajat granulasi benar.


Giant platelet

Ukuran: > 6 m
Bentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak rata
Catatan: Trombosit raksasa dengan
Warna sitoplasma: biru granulasi normal
Granularitas: granul ungu halus yang mengisi bagian
tengah trombosit
Pinggir tipis tanpa granul pada bagian tepi dari sel
Distribusi: dalam film darah tepi hanya satu giant
platelet
Pewarnaan: MGG Perbesaran: x1000
Trombosit hipogranular Ukuran: 1 - 4 m
Bentuk: bulat atau oval,
dengan pinggir tidak rata
Warna sitoplasma: biru
Granularitas: granul
ungu halus mengisi
bagian tengah trombosit
Pinggir tipis tanpa granul
pada bagian tepi sel.
Granul yang sedikit atau
tidak ada di dalam
trombosit merupakan
suatu anomali
morfologis.
Inti: tidak ada
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000

Catatan: Satu
trombosit raksasa
dengan degranulasi
mencolok dan
granulasi pada salah
satu kutup
Anisositosis trombosit

Definisi: Terdapatnya
beragam ukuran
trombosit dalam darah
termasuk trombosit
raksasa
 
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000

Catatan: Anisositosis
trombosit. Granulasi
normal.
Terlihat juga beberapa
stomatosit.
Platelet satellitism
Platelet satellitism merupakan
fenomena perlekatan platelet pada
leukosit

Merupakan fenomena invitro


tanpa ada klinis yang signifikan

80

Anda mungkin juga menyukai