Status fungsional adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan
partisipasinya dalam kehidupan masyarakat, kedua hal tersebut meliputi : (1) aktivitas fisik
dasar dan kemampuan berpikir, seperti berjalan, memusatkan perhatian, dan berkomunikasi,
serta aktivitas rutin sehari-hari seperti makan, buang air besar atau buang air kecil, mandi,
memakai baju, dan transfer. (2) kehidupan sosial, seperti sekolah, bermain untuk anak-anak,
dan bekerja atau mengurus rumah tangga dan berinteraksi dengan orang lain.
Status fungsional pada anak bertitik tolak pada tingkat perkembangan anak yang
dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya : masa sebelum lahir (antenatal), masa persalinan
(perinatal), masa pasca persalinan (post natal). Dalam program rehabilitasi medik, pengukuran
status fungsional bertujuan untuk : (1) merencanakan program terapi, adanya alat ukur status
fungsional dapat secara sistematis mendata masalah keterlambatan fungsional penderita, (2) menilai
hasil atau kemajuan dari terapi. Ada beberapa jenis alat ukur status fungsional anak yang telah
diteliti dan digunakan dalam profesi medis. Masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Diantara alat ukur status fungsional anak yang paling sering digunakan dalam program rehabilitasi
adalah WeeFIM (Functional Independence Measure for Children). WeeFIM mempunyai kelebihan-
kelebihan dibandingkan dengan alat ukur yang lain, yaitu : lebih singkat dan sederhana (skor 1-7),
prosedur pelaksanaannya mudah, waktu yang diperlukan lebih cepat (15-20 menit), validitas dan
reliabilitasnya telah diuji pada populasi anak normal maupun anak dengan disabilitas
Cara pelaksanaan :
1. Berpindah (transfer), terdiri dari: transfer ke kursi/kursi roda, transfer pada aktivitas
2. Kognisi sosial, terdiri dari: interaksi sosial, pemecahan masalah, dan memori
1. Tingkat I: tanpa bantuan (mandiri), terdiri dari mandiri penuh, mandiri terbatas
2. Tingkat II: dengan bantuan, terdiri dari bantuan minimal, bantuan sedang, bantuan
Penilaian tingkat I :
1. Nilai 7 : mandiri penuh, artinya anak melakukan semua aktivitas secara mandiri, tanpa
modifikasi dan tanpa menggunakan alat bantu atau alat adaptif dan dalam waktu yang
layak/masuk akal, tanpa risiko
2. Nilai 6 : mandiri terbatas (sebagian), artinya anak melakukan aktivitas secara mandiri
walaupun memerlukan satu atau semua hal berikut: penggunaan alat bantu atau alat
adaptif, waktu yang melebihi dari waktu yang layak untuk melakukan aktivitas, dan atau
aktivitas dengan risiko
3. Nilai 5 : dengan pengawasan atau persiapan, artinya anak melakukan aktivitas secara
mandiri, walaupun memerlukan satu atau semua hal berikut: bisikan lisan atau isyarat dan
atau persiapan aktivitas
Penilaian tingkat II
1. Nilai 4 : dengan bantuan minimal, artinya anak melakukan 75 % - 99 % dari seluruh aktivitas
2. Nilai 3 : dengan bantuan sedang, artinya anak melakukan 50 % - 74 % dari seluruh aktivitas
3. Nilai 2 : dengan bantuan maksimal, artinya anak melakukan 25 % - 49 % dari seluruh aktivitas
4. Nilai 1 : dengan bantuan total/penuh, artinya anak melakukan < 25 % dari seluruh aktivitas
Tanggal :
Nama : …………………… Jenis kelamin : L/P
Umur : ………… tahun
**Kelompok mandiri : dengan pengawasan, mandiri sebagian sampai mandiri penuh, dengan skor
weeFIM per item 5-7.
**Kelompok tidak mandiri : butuh bantuan penuh sampai bantuan minimal, dengan skor
weeFIM per item antara 1-4