BAB 1
PENDAHULUAN
Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting, banyak faktor
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini
yaitu dari 0 – 5 tahun. Masa ini sering juga disebut dengan fase “Golden Age”. Golden
Age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak
secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan.
sehingga dikatakan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Masa kritis anak pada
usia 6 – 24 bulan, karena kelompok umur ini merupakan saat periode pertumbuhan
kritis dan kegagalan tumbuh (growth failure) mulai terlihat (Alatas, 2007).
meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, bahasa, motorik (kasar dan halus),
personal sosial dan adatif. Pemantauan perkembangan anak berguna untuk menemukan
upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan
indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis tumbuh kembang anak.
2
Salah satu proses kemampuan motorik anak adalah kemampuan motorik kasar
yang berkaitan dengan gerakan yang dipengaruhi oleh gerakan otot-otot besar (Alatas,
2007).
Brown dan Pollit (1996) melalui terlebih dahulu menurunnya status gizi. Status gizi
yang kurang tersebut akan mrnimbulkan kerusakan otak, letargi, sakit dan penurunan
intelektual. Gangguan perkembangan yang tidak normal antara lain ditandai dengan
1.2 Tujuan
keterlambatan perkembangan motorik kasar anak di Dusun II, Desa Tinggede selatan,
Kecamatan marawola
pendekatan sistematis.
segera.
3
1. Observasi
binaan.
2. Wawancara
4. Menentukan kasus
5. Intervensi
6. Penyuluhan
8. Dokumentasi
9. Lampiran
4
1.4 Manfaat
1. Keluarga Binaan
2. Desa
Dengan asuhan ini dapat menghasilkan masyarakat yang sehat dan jauh
3. Institusi
4. Penulis
ditingkat keluarga.
5
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2) Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada
hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
system pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku seseorang
terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia merespon baik secara
pasif mengetahui, bersikap, mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada
pada dirinya maupun aktif (tindakan) yang dilakukan sehubungan dengan
penyakitan sakit tersebut. Perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan
sendirinya sesuai dengan tingkat-tingkat pencegahan penyakit yakni :
a) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
(Health Promotion Behavior) adalah respon untuk melakukan
pencegahan penyakit.
b) Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (Health Seeking
Behavior) yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan.
c) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (Health Rehabilitation
behavior) yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha
pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit
Dari uraian di atas nampak jelas bahwa perilaku adalah merupakan konsepsi
yang tidak sederhana, sesuatu yang kompleks, yakni suatu pengorganisasian
proses-proses psikologis oleh seseorang yang memberikan predisposisi
melakukan response menurut terhadap suatu obyek.
3) Pelayanan kesehatan
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada di masyarakat (Upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat atau UKBM). Sampai sekarang pelayanan kesehatan bagi
keluarga tidak dalam bentuk paket untuk setiap menit keluarga, tetapi dalam
pelayanan invidu untuk setiap amggota keluarga.
4) Genetika dan keturunan
Keluarga di bentuk menjadi 2 macam manusia dengan bermacam-macam
gen dan sifat yang mempengaruhi anak-anak mereka. Pelayanan genetika
dalam konteks pelayanan kesehatan keluarga di anggap sulit dan mahal
untuk di laksanakan dan membutuhkan metode teknologi yang tinggi
dengan ahli khusus (Bapelkes, 2009)
7
b. Prioritas masalah
Syarat untuk memutuskan adanya masalah :
- Adanya kesengajaan
- Adanya rasa tidak puas
- Adanya rasa tanggung jawab
koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau
berurutan. Artinya setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai dahulu sebelum memasuki
tahapan selanjutnya. Tidak semua bayi akan menguasai suatu keterampilan di usia yang
sama, karena perkembangan anak bersifat individual. Tapi perbedaan itu tidak
disebabkan bayi yang satu lebih pandai daripada bayi yang lain (bidanku.com, diakses
usianya yaitu:
Sejak lahir bayi sudah memiliki refleks untuk menggerakkan kaki dan
Mengangkat kepala saat telungkup umumnya baru bisa dilakukan bayi usia 2
bulan. Namun tidak menutup kemungkinan jika sebelum usia 2 bulan, bahkan
Memiringkan badan umumnya sudah dapat dilakukan bayi usia 3-4 bulan.
4. Telungkup Sendiri
Bayi berusaha untuk telungkup sendiri umumnya dapat dilakukan di usia 4-5
bulan.
5. Duduk
Di usia 4-6 bulan bayi belum bisa duduk sendiri, namun orangtua sudah bisa
6. Merangkak
12
meskipun beberapa bayi sudah dapat melakukannya di usia 6-7 bulan. Tetapi
7. Berdiri
Berdiri sendiri mulai belajar dilakukannya di usia 9 bulanan lalu di usia 10-12
8. Berjalan
Meskipun beberapa bayi sudah bisa berjalan sebelum menginjak usia 1 tahun,
1. Kecukupan Gizi
Gizi yang seimbang harus diberikan dengan baik agar pertumbuhan fisik
terasah dengan baik. Sebaliknya, kondisi gizi yang kurang/buruk tentu akan
13
umum.
2. Kematangan Otot
Ada bayi yang memiliki gangguan kematangan otot dan ini sangat
3. Berat Badan
Berat tubuh kurang atau berlebihan amat berkemungkinan membuat bayi jadi
4. Kenyamanan
misalnya seperti bedong dan kaus kaki. Terkadang bayi jadi sulit
mengerakkan kaki karena terikat bedong atau enggan melangkah karena kaus
5. Pengalaman Negatif
6. Sakit
2014).
Bayi akan tertarik untuk menggapainnya dengan kaki atau tangan. Atau bisa
namanya dari arah depan atau membelai kepala dan leher belakangnya.
Latihlah gerakan ini dengan membunyikan mainan dari arah samping atau
4. Telungkup Sendiri
Misalnya saat bayi mulai miring ke kanan, letakkan kaki kirinya ke depan.
mainan di depan posisi bayi saat miring. Biasanya bayi akan tertarik untuk
menggapai mainan yang mengeluarkan bebunyian tadi hingga lambat laun dia
akan telungkup. Kita dapat menstimulasinya berulang kali sampai dia bisa
melakukannya sendiri.
5. Duduk
Pada usia 4-6 bulan, orangtua sudah bisa memposisikan bayi untuk duduk
melakukannya karena posisi ini dapat melatihnya untuk mampu duduk sendiri
meski cuma sebentar tanpa di bantu di usia 6-7 bulan. Lalu di usia 8 bulan
6. Merangkak
meskipun awalnya dia hanya menggeser posisinya sedikit dengan perut atau
7. Berdiri
kedua tangannya di depan si kecil. Hal ini berguna untuk menariknya supaya
16
berpegangan dan berdiri. Atau agar anak rajin melakukan aktivitas ini, kita
8. Berjalan
Stimulasi yang tepat dapat membuatnya lebih cepat berjalan. Caranya, dengan
Stimulasi yang tepat dapat membuatnya lebih cepat berjalan. Caranya, dengan
lebih cepat terampil berjalan. Cobalah minta sang anak untuk mengayunkan
yang terpisah 2-3 langkah di depan dan siap memeluknya. Awalnya mungkin
bayi akan takut, namun bila terus di latih, bayi akan berani melakukannya.
B.Motorik Halus
Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik halus adalah
gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-
otot kecil saja. Oleh karena itu gerakian didalam motorik halus tidak membutuhkan
( Depdiknas:2007:1)
Menurut Dini P dan Daeng Sari (1996:72) motorik halus adalah aktivitas
17
motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus gerakan ini menuntut
koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang
Yudha M Saputra dan Rudyanto (2005: 118) menjelaskan bahwa motorik halus adalah
memasukkan kelereng. Sedangkan menurut Kartini Kartono (1995: 83) motorik halus
adalah ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan tangan serta penugasan
terhadap otot-otot urat pada wajah. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Astati
(1995 : 4) bahwa motorik halus adalah gerak yang hanya menggunakan otot-otot
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil yang membutuhkan koordinasi gerak
Menurut Lindya (2008) motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk melakukan gerakan pada bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
adalah suatu proses kematangan yang berhubungan dengan aspek deferensial bentuk
atau fungsi termasuk perubahan sosial emosional. Proses motorik adalah gerakan yang
langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses persyaratan yang menjadikan
pengorganisasian penggunaan otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering
a. Faktor Genetik
perkembangan motorik misal otot kuat, syaraf baik, dan kecerdasan yang
cepat.
Janin yang selama dalam kandungan dalam keadaan sehat, tidak keracunan,
Kesehatan dan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca melahirkan
e. Rangsangan
f. Perlindungan
Perlindungan yang berlebihan sehingga anak tidak ada waktu untuk bergerak
misalnya anak hanya digendong terus, ingin naik tangga tidak boleh dan akan
g. Prematur
h. Kelainan
Individu yang mengalami kelainan baik fisik maupun psikis, social, mental
i. Kebudayaan
misalnya ada daerah yang tidak mengizinkan anak putri naik sepeda maka tidak
akan diberi pelajaran naik sepeda roda tiga.Poerwanti Endang dan Widodo Nur,
a. Faktor Intern
Faktor interen adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri yang meliputi
j. Faktor eksternal
Faktor eksternal adealah faktor yang berasal dari lingkungan luar diri anak baik yang
Sedangkan pendapat Endang Rini Sukamti, (2007: 47) bahwa kondisi yang
b. Seandainya dalam awal kehidupan pasca lahir tidak ada hambatan kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan dan semakin aktif janin semakin cepat
c. Kelahiran yang sukar khususnya apabila ada kerusakan pada otak akan
d. Kondisi pra lahir yang menyenangkan, khususnya gizi makanan sang ibu lebih
mendorong perkembangan motorik anak yang lebih cepat pada pasca lahiran
e. Seandainya tidak ada gangguan lingkungan maka kesehatan gizi yang baik pada
faktor-faktor yang mempengaruhi motorik halus tidak lepas dari sifat dasar
genetik serta keadaan pasca lahir yang berhubungan dengan pola perilaku yang
dibarikan kepada anak serta faktor internal dan eksternal yang ada disekeliling
Pada usia 0-6 bulan, ASI Eksklusif sangat baik diberikan pada bayi. Pada usia
selanjutnya, bayi tetap mendapat atau diberi ASI. Akan tetapi, seiring perkembangan
dan pertumbuhannya, kecukupan zat gizi bayi tidak bisa terpenuhi hanya dari ASI.
kepada bayi. MPASI terbagi menjadi dua, yaitu MPASI yang dibuat sendiri dirumah
Menurut pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr.
Fiastuti Witjaksono MS, SpG(K) mengungkapkan bahwa MPASI merupakan masa atau
titik kritis makan anak. Menurut Lilian Juwono (2004), MPASI yang memenuhi syarat
adalah:
1. Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A,
2. Bersih dan aman. Artinya tak aada patogen bakteri penyebab penyakit atau
organisme yang berbahaya lainnya. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya atau
toksin. Tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras maupun yang membuat
anak tersedak. Tidak terlalu panas serta tidak terlalu pedas atau asin.
4. Bahan makanan tersebut tersedia di daerah dimana keluarga tinggal dan harganya
terjangkau.
5. Mudah disiapkan.
1. Energi
Kebutuhan energi pada usia 6-24 bulan adalah 950 kkal per hari yang berfungsi
2. Protein
Kebutuhan protein pada usia 6-24 bulan adalah 20 gram yang berfungsi untuk
3. Lemak
Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak
untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam lemak esensial
4. Vitamin A
5. Vitamin C
daya tahan tubuh, dan menyerap kalsium yang diperlukan untuk pembentukan
6. Yodium
7. Kalsium
24
Kalsium penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot,
8. Zinc/zat seng
Zinc tersebar di semua sel, jaringan, dan organ tubuh. Zinc diperlukan untuk
pertumbuhan, fungsi otak, yang mempengaruhi respon tingkah laku dan emosi
anak.
9. Zat besi
energi yang diperlukan tubuh, pembentukan sel darah yang membantu proses
Asam folat sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah
merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel
darah merah, dan mencegah anemia (kompas.com, diakses pada 27 Maret 2014).
25
BAB 3
TINJAUAN KASUS
sebelah timur wilayah marawola dengan perkiraan luas wilayah sebesar 75Km2 dan
DisusunOleh :
INGGRID PUTRIYANTI
NIM : PO7124117013
PADA KELUARGA
1. Kepala Keluarga
1.1 Nama : Tn.A
1.2 Umur : 48 tahun
1.3 Jenis Kelamin : laki-laki
1.4 Pendidikan terakhir : SLTA/SEDERAJAT
1.5 Pekerjaan Pokok : buruh bangunan
1.6 Pekerjaan Tambahan :tidak ada
1.7 Agama : Islam
1.8 Suku / Kebangsaan : poso
1.9 Alamat : Desa tinggede selatan
1.10 Nikah yang ke :1
1.11 Lama Menikah : 26 tahun
1.12 Penghasilan Keluarga : Rp.400.000-500.000 per minggu
28
B
L P T TT S TS
S
Tidak
1. Ny.G √ islam √ IRT ada √
islam
3. An.M.a √ √ - √
4. An.M.a √ islam √ - √
islam
5. An.L √ √ - √
Keterangan :
T : Tamat TS : Tidak Sekolah
TT : Tidak tamat BS : Belum Sekolah
S : Sementara
29
Keterangan :
Laki-laki : Meninggal : X
T I D A K ADA
T I D A K A D A
31
V. SUMBER AIR
1. Sumber Air Minum
1.1. Ledeng (PAM) (√ )
1.2. Sumur Gali ( )
1.3. Sumur Pompa Tangan ( )
1.4. Sungai ( )
1.5. Mata Air ( )
1.6. Penampungan Air Hujan ( )
2. Tempat mengambil air minum
2.1. Ledeng (PAM) ( √)
2.2. Sumur Gali ( )
32
VII. SAMPAH
1. Tempat keluarga membuang sampah
1.1. Tempat sampah (√)
1.2. Selokan ( )
1.3. Sungai ( )
1.4. Lubang tempat sampah ( )
33
2.2.2.6 Kurang ( )
2.2.2.2 Cukup ( )
2.3. Selera Makan Ibu Hamil
2.3.1. Tidak ada selera ( ), Alasan…………….
2.3.2. Baik ( )
2.4. Frekuensi ……….. kali perhari
2.5. Makanan Pantang Selama hamil
2.5.1. Ada ( )
2.5.2 Tidak Ada ( )
Bila ada apa ……………………………………………………….
Alasan ……………………………………………………………
3. Persalinan
3.1 Persalinan terakhir
3.1.1. Tempat bersalin : BKIA ( ), Puskesmas (√ ), RS ( ),
Rumah ( )
3.1.2. Ditolong Oleh : Dokter ( ), Bidan (√ ), Perawat ( ),
Dukun ( )
3.1.3. Proses persalinan : Normal (√ ), Tidak ( )
Bila tidak, ditolong dengan : Alat ( ), Operasi ( )
4. Masa Nifas
4.1. ASI : Ada (√ ), Tidak ada ( )
4.2. PASI : Ada ( ), Tidak ada (√ ). Bila ada Jenis ……………….
4.3. Keluhan Masa Nifas : Ada ( ), Tidak ada ( √ )
Jenis keluhan ………………………………………………………
Cara mengatasinya …………………………………………………
4.4. Perawatan masa nifas : Tahu (√ ), Tidak Tahu ( )
4.5. Makanan pantang selama Nifas : Ada ( ), Tidak ada (√ )
Kalau ada, sebutkan …………………………………………………
Alasannya ………………………………………………………….
4.6. Porsi makan banyak ( Ya )
4.7. Penyakit selama Nifas : Perdarahan ( T ), Kejang ( T ), Infeksi ( T )
4.8. Apakah ibu sampai saat ini menyusui bayi : Ya ( √ ), Tidak ( )
Jika tidak, alasannya ………………………………………….
4.9. Frekuensi menyusui
4.9.1. Bila bayi menangis (√ )
4.9.2. 8 kali sehari ( )
4.9.3. 6 kali sehari ( )
4.9.4. …………………………………………………
38
5. Keluarga Berencana
5.1. Apakah ibu menjadi Akseptor KB : Ya ( √ ), Tidak ( )
Kalau Ya, jenis apa :
5.1.1. Pil / Suntik (pil),Jenis
5.1.2. Implan ( )
5.1.3. Susuk ( )
5.1.4. IUD ( )
5.1.5. ………………………………………………………………
……………………………………………………
5.2. Siapa yang mendorong ibu mengikuti KB ( )
5.2.1. Kesadaran sendiri (√ )
5.2.2. Disuruh Petugas Kesehatan ( )
5.2.3. Disuruh Pamong ( )
5.2.4. ………………………………………………………………
……………………………………………………
5.3. Pemeriksaan : Teratur ( √ ), Tidak ( )Jika Tidak, alasannya tidak ada
keluhan…………………………………………………………………
………………………….
LAIN-LAIN……………………………………………………..
1. PUS (1 ORANG)
2. WUS ( 1 ORANG )
( Inggrid Putriyanti )
Nim : P07124117013
42
DisusunOleh :
INGGRID PUTRIYANTI
NIM : PO7124117013
1. Judul kasus
“Asuhan kebidanan keluarga Tn. A umur 32 tahun Terhadap Ny.G umur
35 Tahun dengan masalah Tumbuh kembang anak ”.
2. Pelaksanaan Asuhan
Pelaksanaan asuhan kebidanan dilakukan dengan model
3. Identitas
A. Pengkajian keluarga
1. Biodata
Nama : Tn “A”
Umur : 38 Tahun
Perkawinan ke : I (Satu)
Agama : Islam
N Umur Hubu
o L P ngan
rga n an
.gamar th DERAJA
aljannah T
argam th
dongi
3. Genogram
Keterangan :
Laki-laki : Meninggal : X
a. Sifat Keluarga
1) Tipe keluarga merupakan inti yang terdiri dari suami,istri dan 3 orang anak.
b. Kebiasaan Sehari-hari
1) Pola makan
jam mulai pukul 13.00-14.00 wita kecuali kepala keluarga yang jarang tidur
4) Pekerjaan sehari-hari
Tn “A” bekerja sehari-hari sebagai Buruh dan Ny “G” sebagai ibu rumah
5) Personal hygiene
hari
Ayah berasal dari suku poso ,dan istri berasal dari suku kaili . suami istri cukup
5. Faktor Lingkungan
a.Rumah
ukuran 9 x 6 m²
1. Prinsip Pendokumentasian
Dokumentasi dalam bidang kesehatan atau kebidanan adalah
suatu pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan
perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan (bidan,dokter/perawat dan petugas kesehatan lainnya).
Catatan pasien merupakan dokumen yang legal dan bermanfaat
bagi dirinya sendiri juga bagi tenaga kesehatan yang mengandung arti
50
STANDAR I : Pengkajian
a. Pernyataan Standar
Bidan mengumpulakn semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
b. Kriteria Pengkajian
Data tepat, akurat dan lengkap
Terdiri dari data subjektif ( hasil anamnesa : biodata keluhan
utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang
sosial budaya ).
STANDAR II : Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan
a. Pernyataan Standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan
diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
b. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah
Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukkan.
STANDAR III : Perencanaan
a. Pernyataan standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan
masalah di tegakkan
b. Kriteria perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien, tindakan segera, tinfakan antisipasi dan asuhan secara
komprehensif
57
a. Denah Rumah
Jl. merpati
Kamar
Ruang Tamu
Kamar
Dapur
Wc
59
1) Sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari adalah air sumur
pompa
8) Tempat pembuangan
3) Fasilitas kesehatan ( Puskesmas ) cukup dekat dari rumah dengan jarak 1-2
Km
6. Riwayat Kesehatan
1) Kondisi kesehatan Tn “A” dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan
b. Keluarga Berencana
7. Pengkajian Psikososial
a. Status
b. Konsep diri
Bapak dan ibu baik. Bapak dan ibu menjawab pertanyaan dengan ramah
a. Keluarga Berencana
Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana sudah cukup baik dan ibu sudah
b. Kesehatan lingkungan
Keluarga khususnya ibu sangat berharap dapat dibantu dalam mengatasi masalah
yang dialami.
a. Tn “A”
N : 80x/m P : 22x/m
b. Ny “G”
N : 80x/m S : 36,5ºC
62
c. An “M.A”
N : 84x/m
S : 36,5ºC
P : 20x/i
d. An “ M.A”
N : 80x/m
S : 36,7ºC
P : 20x/m
e. An “L”
N : 80x/m LK : 43cm
S : 36,5ºC LLA : 15 cm
P :24x/m LD : 45 cm
BB : 9 kg PB : 30cm
63
DisusunOleh :
INGGRID PUTRIYANTI
NIM : PO7124117013
TINJAUN KASUS
Hari/Tanggal : 6 maret 2019
Jam : 13.30 WITA
Tempat` : RT 001/Rw 001 Kec. marawola
IDENTITAS
I. Biodata
a) Anak
Nama : An.L
Umur : 2 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Lahir : Normal
Tanggal Lahir : 18 Maret 2017
b) Orang Tua
Nama Ibu : Ny.G Nama Ayah : Tn.A
Umur : 32Tahun Umur : 38 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : buruh
Alamat : Jl.merpati Alamat : Jl.merpati
65
F) Riwayat Imunisasi
Jenis Umur Diberikan
BCG
Hepatitis B1 6 Bulan
Hepatitis B2 7 Bulan
Hepatitis B3 9 Bulan
Polio 1 6 Bulan
Polio 2 7 Bulan
Polio 3 9 Bulan
66
Polio 4 11 Bulan
DPT 1 6 Bulan
DPT 2 7 Bulan
DPT 3 9 Bulan
Campak 6Bulan
f) Keadaan Gizi
1) PASI
a. Jenis : tidak ada
b. Lama : tidak ada
c. Jumlah : tidak ada
d. Nafsu Makan : Baik
2) Makanan Tambahan : nasi
3) Pola Nutrisi
Setiap hari An.L makan-makanan jenisnya seperti nasi,lauk, sayur dan
susu. Porsi makannya 1 piring kecil setiap 3 kali sehari. Pantangan dan
masalah tidak ditemukan
4) Pola Aktivitas
Pergerakkan dan Keaktifan An.L normal/baik
5) Pola Istirahat
An.L tiidur siang + 2 jam dan tidur malam + 10 jam setiap harinya.
Tidak ditemukan adanya keluhan
6) Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi BAB + 1-2 kali/hari. Warna Coklat, Bau Khas dan tidak
ditemukan adanya keluhan
b. BAK
Frekuensi BAK + 4-5 kali/hari. Warna kuning, Jernih, Bau khas dan
tidak ditemukan adanya keluhan
67
7) Personal Hygine
An.L Mandi setiap 2 kali/hari menggunakan sabun dan menggosok gigi 2
kali/hari menggunakan pasta gigi dan sikat gigi. Keramas satiap 3
kali/minggu menggunakan shampoo.
8) Riwayat Menyusi
Ibu mengatakan sejak lahir bayinya minum ASI sampai usia 6 bulan
G) Data Objektif
a) Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Keadaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compomentis
c. Tanda-tanda Vital
Nadi : 90x/m
Suhu : 36,8oC
Pernapasan :28 x/m
2) Antropomentri
a. Tinggi Badan : 30 cm
b. Berat Badan : 9 Kg
c. Lingkar Kepala : Cm
d. Lingkar dada : 41 cm
e. Lingkar lengant : 15 Cm
3) Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala : Tidak ada benjolan, Tidak ada nyeri
b. Rambut : Rambut keriting, Warna hitam dan bersih
c. Muka : Bentuk Oval dan tidak ada udem
d. Mata : Simetris, Konjungtiva tidak anemis
dan sklera tidak ikterik
e. Hidung : Simetris, Tidak ada polip dan tidak ada
68
infeksi
f. Mulut :Simetris daan tidak ada stomatitis
g. Gigi : Tidak ada gigi berlubang dan tidak
ada caries gigi
h. Telinga : Simetris, Tidak ada serumen dan secret
i. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroi,
kelenjar limfe dan vena jugularis
j. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada,
Bunyi jantung teratur
k. Payudara : Simetris, Tidak ada benjolan atu massa
dan terdapat putting Susu
l. Abdomen : Tida ada bekas operasi dan ttidak
ada benjolan atau massa
m. Anus : Tidak ada hemoroid
n. Kulit : Sawo matang
o. Tulang Belakang : Tidak ada lordosis , Kifosis dan scoliosis
4) Pemeriksaan Penunjang
a. HB : Tidak dilakukan
b. Golongan Darah : Tidak dilakukan
c. Albumim : Tidak dilakukan
5) Pemeriksaan Khusus
a. KPSP (Kuisoner Pra Skrining Perkembangan )
No Ya Tidak
Bediri dengan 1 kaki selama 2
1 Gerak Kasar
detik
2 Melompat dengan kedua kaki Gerak Kasar
3 Menggambar garis lurus Gerak Halus
4 Menumpuk 8 buah Kubus Gerak Halus
Bicara dan
5 Mengenal 2- 4 warna
Bahasa
69
Bicara dan
6 Menyebut nama,umur daan tempat
Bahasa
Mengerti arti kata dibawah,diatas Bicara dan
7
di depan dan dibelakang Bahasa
Bicara dan
8 Mendengarkan cerita
Bahasa
Mencuci dan mengeringkan tangan Sosialisasi dan
9
sendiri kemandirian
Mengenakan celana Panjang dan Sosialisasi dan
10
baju kemeja kemandirian
Interprestasi : Jumlah jawaban Ya adalah 10, Tes Daya Dengar An.L
Sesuai dengan perkembangannya
11. TDD (Tes Daya Dengar)
No Ya Tidak
Perlihatkan benda-benda yang ada di sekeliling
anak seperti sendok, cangkir, bola, bunga dan
sebagainya. Suruh anak menyebutkan nama
1
benda-benda tersebut. Apakah anak dapat
meneyebutkan nama benda-benda tersebut
dengan benar ?
I) Penatalaksanaan
Tanggal : 6 maret 2019
Jam : 14.30 WITA
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- TTV :
N : 90 x/m S : 36,8OC R: 28 x/m
73
- Antropometri
TB : 30 cm BB : 9 Kg LD : 45
LiLa : 15 cm PB : 30 cm
- An.L petumbuhan dan perkembangannya normal
Evaluasi : Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan
2. Meganjurkan kepada ibu untuk menimbang anaknya secara rutin pada saat
posyandu
Evaluasi: Ibu mengatakan bersedia untuk mmenimbang anaknya secara rutin
di posyandu
3. Melakukan kontrak waktu dengan ibu dan keluarga untuk di lakukan
kunjungan kembali minggu depan
Evaluasi : Ibu dan keluarga bersedia untuk dilakukann kunjungan
ulang
INTERPRETASI DATA
anak
74
I. DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
perencanaan.
III. PLANNING/INTERVENSI
pada bayi.
c. Jelaskan kepada keluarga tentang cara menstimulasi motorik kasar pada bayi.
d. Jelaskan kepada keluarga tentang pemenuhan asupan gizi yang cukup untuk
keadaan anak
IV. IMPLEMENTASI
Ajari anak makan makanan bervariasi, perkenalkan dengan satu persatu, tapi
bergantian untuk semua makanan karena tidak ada satupun makanan yang
jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi, lemak,
1) Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium,
2) Bersih dan aman. Artinya, tak ada patogen bakteri penyebab penyakit atau
organisme yang berbahaya lainnya. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya
atau toksin. Tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras atau yang
membuat anak tersedak, atau tidak terlalu panas serta tidak terlalu pedas.
harganya terjangkau.
V. EVALUASI
bayi
c. Keluarga sudah mengerti tentang cara stimulasi motorik kasar pada bayi
d. Keluarga sudah mengerti tentang pemenuhan asupan gizi yang cukup untuk
DATA PERKEMBANGAN 1
Data Subjektif : - Ibu mengatakan bahwa bayinya dalam keadaan baik/tidak sakit.
Data Objektif :
- BB : 10 kg - PB : 30 cm
- Lla : 15 cm - Ld : 45 cm
Assesment :
keadaan anaknya
78
Planning/Perencanaan :
b. Jelaskan kepada keluarga tentang cara pemberian makan yang baik pada anaknya
anaknya
DATA PERKEMBANGAN 2
Data Subjektif : - Ibu mengatakan bahwa bayinya dalam keadaan baik/tidak sakit.
- Ibu mengatakan bahwa nafsu makan anaknya sudah baik dan berat
Data Objektif :
- BB : 11 kg - Lk : 37 cm
- Lla : 15 -Ld : 46 cm
Assesment :
keadaan anak.
Planning/Perencanaan :
b. Anjurkan kepada keluarga untuk tetap memberikan makanan yang dapat memenuhi
anaknya.
80
BAB 4
PEMBAHASAN
a. Analisa Data
perkembangan motorik kasar pada bayi, cara stimulasi motorik kasar pada bayi dan
pemenuhan asupan gizi yang cukup untuk bayi (6-24 bulan). Keluarga bersedia tetap
membawa bayinya ke posyandu sesuai jadwal agar mendapatkan imunisasi lengkap dan
bersedia berkolaborasi dengan dokter untuk memastikan keadaan bayi dan perencanaan
4.2 Pembahasan
lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kelainan tonus otot
motorik, seperti anak yang sering di manja tidak dilatih melompat,dan berbicara seperti
faktor keterbatasan waktu dan faktor pengasuhan yang diberikan kepada anaknya
Kebutuhan nutrisi dan gizi pada bayi tidak terpenuhi sehingga menyebabkan anak
81
tersebut memiliki proporsi berat badan yang kurus dan tidak sesuai dengan usia anak
perkembangan motorik kasar pada bayi serta pemberian/pemenuhan gizi dan nutrisi
yang cukup untuk bayi, serta kolaborasi dengan dokter untuk memastikan keadaan bayi
untuk selanjutnya.
BAB 5
PENUTUP
A.Kesimpulan
Asuhan keluarga binaan pada bayi Tn. Amirudin dengan masalah keterlambatan
perkembangan motorik kasar. Adapun kebutuhan yang diperlukan dalam asuhan yaitu
konseling mengenai pentingnya stimulasi motorik kasar dan pemenuhan asupan gizi
Rencana yang dilakukan yakni pelaksanaan dan intervensi yang diberikan yaitu :
pada bayi.
82
5. Memberi informasi dan penyuluhan tentang pemenuhan asupan gizi yang cukup
a. Saran
1. Keluarga Binaan
2. Desa
3. Kesehatan Kader
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu//11448257/Contoh_Laporan_Keluarga_Binaan_tentang_kete
rlambatan_perkembangan_Motorik_kasar_bayi
84
85