Anda di halaman 1dari 20

Idiopatic trombositopenia purpura

Disusun Oleh :

Ariana Rum
Cut Indry Setiawaty
Dian Qatrunnada
Maghfirah Novi Zindriany
Sausan Afra
Definisi
 ITP merupakan singkatan dari Idiopathic Thrombocytopenic Purpura.
 Idiopathic berarti tidak diketahui penyebabnya.
 Thrombocytopenic berarti berkurangnya jumlah trombosit dalam darah atau darah
tidak mempunyai platelet yang cukup.
 Purpura berarti perdarahan kecil yang ada di dalam kulit, membrane mukosa atau
permukaan serosa
 Jadi, ITP merupakan suatu kelainan berupa gangguan imunitas (kekebalan tubuh)
yang ditandai dengan jumlah trombosit rendah, yaitu <150.000 mm3 sehingga
dapat menyebabkan pendarahan.
ITP dapat diklasifikasikan :
 berdasarkan usianya (anak-anak dan dewasa)
 berdasarkan durasi penyakitnya (akut dan kronis)
 serta adanya penyakit atau kondisi lain yang menjadi
penyebabnya (primer dan sekunder).
Gejala Klinis
 Memar mudah muncul atau terjadi pada banyak bagian tubuh.
 Perdarahan akibat luka yang berlangsung lebih lama.
 Perdarahan yang terjadi di bawah kulit dan terlihat seperti bintik-bintik merah-
keunguan yang terjadi pada kaki.
 Perdarahan dari hidung atau mimisan.
 Darah pada urine atau tinja.
 Perdarahan pada gusi, terutama setelah perawatan gigi.
 Perdarahan berlebihan saat menstruasi.
 Sangat kelelahan.
Etiologi
 Penyebab dari ITP tidak diketahui secara pasti, mekanisme
yang terjadi melalui pembentukan antibodi yang menyerang
sel trombosit, sehingga sel trombosit mati.
 Secara normal, sistem imun membuat antiboodi untuk
melawan benda asing yang masuk kedalam tubuh. Pada ITP,
sistem imun melawan platelet dalam tubuh sendiri.
Lanjutan...
 ITP kemungkinan juga disebabkan oleh
 hipersplenisme,
infeksi virus,
intoksifikasi makanan atau obat atau bahan kimia,
pengaruh fisis (radiasi, panas),
kekurangan faktor pematangan (misalnya malnutrisi),
koagulasi intravaskular diseminata (KID),
autoimun.
Faktor Risiko
 Jenis kelamin
Wanita dua kali berisiko mengembangkan ITP daripada pria.

 Infeksi virus
Banyak anak-anak yang menderita ITP mengalami gangguan
kesehatan setelah terinfeksi virus, misalnya gondok, campak
bahkan infeksi saluran pernafasan.
Patofisiologi
 Kerusakan trombosit pada ITP, melibatkan autoantibodi terhadap
gliko protein yang terdapat pada membran trombosit.
 Penghancuran terjadi terhadap trombosit yang diselimuti antibodi.
 Hal tersebut dilakukan oleh makrofag yang terdapat pada limpa
dan organ retikulo endotelial lainnya.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap.
Pada pemeriksaan ini ditemukan bahwa:
 Hb sedikit berkurang, eritrosit normositer, bila anemi berat
hypochrome mycrosyter.
 Lekosit meninggi pada fase perdarahan dengan dominasi PMN.
 Pada fase perdarahan, jumlah trombosit rendah dan
bentuknya abnormal.
 Lymphositosis dan eosinofilia terutama pada anak
Lanjutan..
2. Pemeriksaan darah tepi.
Hematokrit normal atau sedikit berkurang
3. Pemeriksaan Aspirasi sumsum tulang
 Jumlah megakaryosit normal atau bertambah
 Hitung (perkiraan jumlah) trombosit dan evaluasi hapusan darah tepi. Hal ini
dapat menentukan dengan cepat adanya trombositopenia dan kadang-kadang
dapat ditentukan penyebabnya.
 Tidak perlu dilakukan bila ditemukan limfadenopati, organomegali, anemia,
atau kelainan jumah leukosit
Cara Pemeriksaan Darah
 Eritrosit (RBC) : mengetahui kelainan sel darah merah yang
berfungsi dalam transport oksigen ke tubuh. Normal (Laki-laki : 4,5-
6,5 x 1012/Liter dan Perempuan : 3,9-5,6 x 1012/Liter).
 Hemoglobin (HGB) : menentukan konsentrasi Hb (protein dalam
eritrosit yang berfungsi membawa oksigen kedalam tubuh) pada
komponen darah. Normal (Laki-laki : 12,5-16,5x109/Liter dan
Perempuan : 11,5-15,5x109/Liter)
Lanjutan..
 Leukosit (WBC) : mengetahui kelainan pada sel darah putih.
Normal (Anak-anak : 4500-13.500 sel/mm3 , Dewasa: 4500-
10.000 sel/mm3 )
 Hematrokit (HCT) : berguna menentukan keadaan anemia,
kehilangan darah. Normal (Laki-laki : 40-54% , Perempuan : 36-
47% dan Children : 32-42%)
Lanjutan..
Autoimmune
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana
perkembangan autoimun di dalam tubuh kita biasanya pada tahap
awal dilakukan tes skrining dengan tes ANA, kemudian pemeriksaan
anti ds-DNA.

Bila kedua tes ini negatif dan yang tidak normal hanya trombosit
kita maka kemungkinan menyebabkan ITP, namun jika keduanya
positif atau ada salah satunya positif kemungkinan terkena lupus.
  
Penatalaksanaan Terapi
1. ITP Akut :
 Ringan: observasi tanpa pengobatan → sembuh spontan.
 Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum
naik, maka berikan kortikosteroid.
 Bila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan
immunoglobulin per IV.
 Bila keadaan gawat, maka berikan transfuse suspensi trombosit.
2. ITP Menahun
 Kortikosteroid diberikan selama 5 bulan.
 Misal: prednisone 2 – 5 mg/kgBB/hari peroral. Bila tidak berespon
terhadap kortikosteroid berikan immunoglobulin (IV).

 Imunosupressan: 6 – merkaptopurin 2,5 – 5 mg/kgBB/hari


peroral.
 Azatioprin 2 – 4 mg/kgBB/hari per oral.
 Siklofosfamid 2 mg/kgBB/hari per oral.
 Splenektomi.
STUDI KASUS
 Pasien laki-laki, usia 3 tahun 2 bulan datang ke UGD RSAM dengan
keluhan timbul memar sebanyak 3 buah pada punggung sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya hanya terdapat bercak
berwarna merah dipunggung namun bercak ini tidak hilang dan
berubah warna menjadi merah kebiruan. Sejak 2 hari pasien
mengeluh memar serupa timbul menyebar pada kedua tangan dan
kaki.
 Pada pemeriksaan laboratorium darah Rutin : Hb 12,6 gr/dl, Ht 36
%, Leukosit 13300/μl, Trombosit 12000/μl, MCV 79 fl, MCH28 pg,
MCHC 35gr/dl. Gambaran Darah Tepi Eritrosit Gambaran
Normokrom normositer, Leukosit Sel Granulosit: Neutrofil segmen
+, Neutrofil batang +; Sel Agranulosit Limfosit matur +, Sel Blas
tidak ditemukan, Trombosit jumlah menurun, besar trombosit
normal.
Pada pasien ini terapi yang diberikan adalah injeksi metilprednison 25
mg/8 jam. Banyak penelitian secara acak mengkonfirmasi bahwa
kortikosteroid meningkatkan kadar trombosit lagi dengan cepat
daripada yang tidak mendapat pengobatan. Dosis metilprednisolon
adalah 1-2 mg/kg/hari dengan dosis tinggi dapat diberikan sampai 30
mg/kg/hari. Sehingga pemberian pada kasus yaitu sebesar 75
mg/hari tidak melebihi dari dosis tinggi. Pemberian dosis tinggi
steroid ini dibutuhkan dalam pengobatan ITP.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai