DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU:
IKA MARUYA KUSUMA.,M.Si
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan idenya sehingga
makalah ini dapat disusun.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..............................................................................................................I
MEMBRAN SEL......................................................................................................................1
DINDING SEL........................................................................................................................4
SITOPLASMA DAN ORGANEL-ORGANELNYA...........................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
ii
A. MEMBRAN SEL
a. FOSFOLIPID
Molekul fosfolipid
Bisa dilihat terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala
mempunyai muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian
kepala bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat
hidrofobik atau tak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid
amfipatik. Molekul penyusun membran sel berkombinasi membentuk lapisan
fosfolipid rangkap. Disebut lapisan fosolipid rangkap karena mempunyai dua
bagian yang sifatnya saling bertolak belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat
hidrofilik (dapat berinteraksi dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik
(tidak dapat berinteraksi dengan air).
Fungsi fosfolipid
Fungsi dari fosfolipid yaitu sebagai bahan penyusun membran sel. Beberapa
fungsi biologik lainnya antara lain sebagai surfaktan paru-paru yang mencegah
perlekatan dinding alveoli paru-paru pada ekspirasi.
b. PROTEIN
Molekul protein
Molekul protein umumnya mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein memiliki peran penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
1
Struktur protein
Struktur protein bisa dilihat sebagai hierarki, yaitu berupa struktur primer,
sekunder, tersier, dan kuartener. Berikut adalah penjelasanya
Struktur primer protein adalah urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida
Struktur sekunder protein merupakan struktur tiga dimensi lokal dari
banyaknya rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan pada ikatan
hidrogen.
Struktur tersier adalah gabungan dari berbagai aneka ragam struktur sekunder.
Struktur tersier umumnya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein mampu
berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil
Struktur kuartener yang banyak diketahui yaitu enzim Rubisco dan insulin.
d. KOLESTEROL
Kolesterol terletak pada bagian di dekat kepala fosfolipid. Fungsi kolesterol adalah
untuk menjaga kestabilan fosfolipid dalam segala keadaan. Pada saat keadaan panas,
maka kolesterol dapat menghambat pergerakannya agar fosfolipid tidak menjadi
terlalu cair. Sedangkan ketika suhu dingin, fosfolipi akan menghambat interaksi antar
lemak sehingga membran lemak tidak membeku.
2
7. Salah satu fungsi membran sel yaitu sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang bisa melewati membran sel antara lain yaitu:
molekul hidrofobik (CO2 dan O2)
molekul polar yang sangat kecil (air dan etanol).
2. Sifat kimia membran mampu digambarkan dari perbedaan polaritas. Bila suatu
membran mempunyai kepolaran yang nyaris sama dengan kepolaran umpan, jadi,
membran mempunyai permeabilitas yang tinggi dikarenakan membran yang polar
mudah menarik
3
B. DINDING SEL
a. LAMELA
Lamela adalah lapisan yang terdapat pada bagian luar dinding sel yang memiliki
kandungan pektin, berfungsi untuk pelekat antara sel yang satu dengan sel yang lain.
d. PEKTIN
Pektin adalah salah satu dari polisakharida pada matriks dinding sel tumbuhan.
Molekul glikoprotein dinding sel akan beranyaman dengan molekul-molekul pektin.
e. MOLEKUL SELULOSA
tersusun atas rangkaian linear ribuan unit glukose. Setiap rangkain linear yang
berbentuk sebagai pita ini masing masing dihubungkan oleh ikatan hidrogen sehingga
4
terbentuk agregat panjang yang tersusun dari 60-70 molekul selulose membentuk
mikrofibril. Mikrofibril ini dikelilingi oleh rantai selulose yang padat tetapi memiliki
jumlah lebih banyak.
f. HEMISELULOSA
Hemiselulosa adalah kumpulan molekul yang terdiri atas campuran polisakarida yang
heterogen.
Dinding sel dari tumbuhan yang telah berdiferensiasi dicocokkan dengan fungsi
sel tersebut. Pada tumbuhan terdapat 3 kelompok sel dewasa yang dibedakan berdasarkan
fungsinya, yaitu:
1. Sel epidermal.
Epidermal menutupi permukaan tumbuhan. Umumnya, sel epidermal
tumbuhan memiliki dinding sel primer yang tebal. Selama proses diferensiasinya,
bagian luar dinding sel primer tumbuhan tersebut ditambahkan lapisan lain yang
tersusun atas polimer asam lemak, lapisan ini disebut sebagai kutin. Kutin umumnya
tersusun atas campuran bahan lilin. Lapisan luar dinding sel primer tumbuhan ini
disebut sebagai kutikula yang memiliki fungsi pelindung infeksi, kerusakan dan
penguapan air. Kutikula yang ada pada serangga atau krustasea (Crutacea) sangat
berbeda dengan kutikula pada dinding sel tumbuhan.
2. Sel floem
Floem adalah jaringan tumbuhan yang bertanggung jawab untuk mengangkut
bahan-bahan hasil fotosintetesis (umumnya merupakan sukrosa) ke bagian lain
tumbuhan. Sel floem terdiri atas susunan pipa pipa yang berkembang dari sel
prekambium dan sel kambium yang berdinding tipis. Dinding sel primer menebal
dengan penambahan selulose dan hemiselulose. Bagian dinding sel yang terletak pada
ujung ujungnya berlubang lubang sebagai saringan sehingga terjadi hubungan
membaran plasma antara sel sel yang berdekatan. Kemudian inti sel akan
berdegenarasi sehingga sel akan mati dengan meninggalkan ruangan kosong yang
saling berhubungan membentuk pipa dengan sekat-sekat berbentuk saringan.
5
3. Sel xilem
Xilem adalah jaringan tumbuhan yang terbentuk dari pembelahan sel sel
kambium tumbuhan yang berdinding tipis. Jaringan sel sel telah dimodifikasi menjadi
susunan pipa yang bertugas untuk pengangkutan air yang mengandung ion ion
anorganik dari akar menuju bagian bagian lain dari tumbuhan. Dalam
perkembangannya, dinding sel xilem membentuk dinding sel melingkar pada
beberapa tempat sebagai cincin. Pada ujung ujung yang berdekatan dengan dinding
sel yang berbentuk silindris, dinding sel yang hilang, sehingga pada saat sel sel di
dalamnya mati maka terbentuklah pipa pipa panjang. Penebalan dinding sel utamanya
diperkuat oleh meningkatnya kada bahan lignin.
6
C. SITOPLASMA dan ORGANEL-ORGANELNYA
Cairan yang berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya
disebut sitosol, padatannya berupa organel-organel. Sitosol tersusun atas: air, protein,
asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol punya nama
lain: matriks sitoplasma). Padatan sitoplasma terdiri dari organel-organel dan
mempunyai sifat fisik berubah-ubah karena mengandung protein. Dapat berupa fase
sol (cair) dan fase gel (gelatin, padat) tergantung kondisi sel.
Fungsi Sitoplasma:
ORGANEL-ORGANEL SEL
1. NUKLEUS
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada
di dalam sel. Terletak di tengah sel dan berbentuk
bulat/oval. Kromosom tersusun atas protein dan
DNA (berfungsi untuk menyampaikan informasi
genetik dan sintesis protein). RNA berfungsi
untuk sintesis protein saja.
7
Nukleus terdiri atas:
Membran Nukleus, terdiri membran luar dan dalam. Membran luar langsung
berhubungan dengan RE, dan akhirnya ke membran sel.
Nukleoplasma, Disebut juga matriks nukleus (tersusun atas air, protein, ion,
enzim, dan asam inti) yang bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-benang
kromatin (benang penyerap warna), pada saat proses mitosis maka benang
kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom (tersusun atas protein
dan DNA). Lalu DNA akan mentranskripsi diri (mengkopi diri) menjadi RNA
dan dikeluarkan ke sitoplasma.
Nukleolus disebut juga anak inti, terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi
(sintesis RNA) di dalam nukleus. Jadi, nukleolus adalah bukan organel tetap,
melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi (karena bila
proses transkripsi berhenti, maka nukleolus akan mengecil atau menghilang).
Fungsi nukleus:
pengendali seluruh kegiatan sel.
pengatur pembelahan sel
4. RIBOSOM
Tersusun atas: RNA-ribosom dan protein;
tidak punya membran; ribosom tidak punya
membran.
Menurut bentuknya: maka ada ribosom
terdiri dari unit besar dan unit kecil.
Ribosom disintesis oleh nukleolus.
5. BADAN GOLGI
Badan Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas membran berbentuk
kantong pipih, berupa pembuluh,
gelembung kecil, atau bentukan seperti
mangkok.
Cara kerja kompleks golgi: RE
menampung dan menyalurkan protein ke
Badan Golgi, Badan Golgi mereaksikan
protein itu dengan glioksilat sehingga
terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke
luar sel. (Maka badan golgi disebut juga
sebagai organel sekretori).
Fungsi Golgi:
- menambah glioksilat pada protein;
- sebagai organel sekretori;
- mensintesis (membentuk) glikopida;
- membentuk dinding sel tumbuhan;
- membentuk lisosom
6. LISOSOM
9
(Lyso = pencernaan; soma = tubuh) merupakan membran yg berbentuk
kantong kecil yg berisi enzim hidrolitik
(hidrolase) yang disebut lisozim;
berfungsi untuk pencernaan intra sel
(mencerna zat-zat yang masuk kedalam
sel).
Proses pencernaan oleh lisosom,
contohnya pada saat sel menelan benda
asing berupa bakteri secara fagositosis.
Enzim lisosom tidak aktif mencerna
jika membran lisosom pecah, jika
membran pecah maka enzim lisosom akan keluar dari membran dan mencerna sel itu
sendiri.
7. PEROKSISOM
Peroksisom (dikandung banyak pada
sel-sel yang banyak melakukan
respirasi; Contoh: Sel hati, ginjal, otot
mengandung enzim katalase,
menguraikan hidrogen peroksida yang
bersifat racun (H2O2) menjadi oksigen
dan air.
Dan berperan dalam metabolisme lemak
dan fotorespirasi.
8. MITOKONDRIA
Merupakan penghasil energi
(ATP) karena berfungsi untuk respirasi.
Secara umum mitokondria berbentuk
butiran atau benang dan bersifat plastis
(mudah berubah). Mitokondria
berkembang biak dengan membelah diri
dari mitokondria sebelumnya
(pembelahan pada bakteri). Memiliki 2
membran: membran luar dan dalam membran luar mirip dengan membran plasma.
Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk krista (membuat
permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi menjadi semakin efektif)
terjadi dalam membran dalam mitokondria dan matriks (tersusun atas air, protein,
enzim respirasi, garam, DNA dan ion-ion).
Reaksi Respirasi yang terjadi :
- reaksi dekarboksilasi oksidatif
- daur Krebs
- transfer elektron.
10
9. MIKROTUBULUS dan MIKROFILAMEN
Mikrotubulus: pada gelendong
sel; berupa benang-benang, spindel
yang menghubungkan 2 kutub sel
pada waktu pembelahan (gerakan
kromosom dari daerah equator ke
kutub masing-masing dikendalikan
oleh mikrotubulus). Selain itu berguna
pula untuk penyusun sentriol, flagela,
dan silia. Secara umum dapat
disimpulkan berguna pada pergerakan
sel.
Mikrofilamen: merupakan benang-
benang halus, tipis, dan memanjang.
Mempunyai 2 protein yaitu aktin dan
miosin, banyak terdapat pada sel-sel otot
dan membentuk rangka dalam pada sel.
Contohnya menyebabkan kontraksi pada
sel-sel otot; tetapi apabila aktin dan miosin
saling menjauh maka akan terjadi relaksasi;
Amoeba: berperan dalam pembentukan
pseudopoda, gerakan sel, gerakan
sitoplasma, pembelahan sel yaitu
terbelahnya sel menjadi 2 sel anak karena
ditarik mikrofilamen yg menghubungkan
membran.
10. VAKUOLA
Pada sel tumbuhan bersifat menetap.
Biasanya ada pada sel-sel parenkima,
kolenkima. Tonoplas vakuola yang
dibatasi membran.
Fungsi:
- Tempat cadangan makanan.
Amilum dam gula disimpan di
vakuola, jika diperlukan dapat
digunakan kembali. Contoh: akar
ketela pohon (tepung) dan di batang tebu(gula).
- Menyimpan pigmen. Dalam vakuola pada sel-sel mahkota bunga ada pigmen
merah, biru, kuning,dll. Hal ini yang menyebabkan mahkota bunga berwarna
warni.
- Menyimpan minyak asiri. Minyak asiri tergolong minyak eteris. Sampai
sekarang, belum diketahui guna minyak ini untuk tumbuhan. Contoh: minyak
kayu putih, peppermint,aroma harum pada bunga.
11
- Menyimpan sisa metabolisme. Sisa metabolisme tidak bisa dikeluarkan
tumbuhan, oleh karena itu disimpan di vakuola. Misal:Asam oksalat, alkaloid,
getah karet.
11. PLASTIDA
12. SENTRIOL
Struktur berbentuk bintang yang
berfungsi dalam pembelahan sel. Sentriol
bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis
dan meiosis.Tiap sentriol terdiri dari sebaris
12
silinder sebanyak 9 mikrotubula. Fungsinya adalah untuk memisahkan kromosom
selama mitosis.
DAFTAR PUSTAKA
Smith, C.A. and E.J. World. (1993). Cell Biology. New York: Chapman & Hall.
13