Anda di halaman 1dari 3

Skill Lab

Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, dan Konseling Thalassemia pada Anak

I. Pendahuluan

Anemia merupakan satu di antara berbagai masalah yang sering ditemukan pada anak. Anemia dapat
disebabkan oleh berbagai etiologi mulai dari anemia karena kekurangan nutrien hingga akibat kelainan
bawaan. Anemia bukan merupakan diagnosis tetapi merupakan petunjuk pada klinisi bahwa telah
terjadi penurunan volume sel darah merah yang harus dicari penyebabnya. Anemia adalah
berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya konsentrasi hemoglobin di bawah nilai normal
sesuai usia dan jenis kelamin. Thalassemia merupakan salah satu penyebab anemia pada anak.

Penilaian pucat bervariasi terutama pada anak berkulit putih atau berkulit gelap. Pada pemeriksaan fisis
harus diperhatikan 3 tanda gejala utama yaitu pucat, perdarahan dan pembesaran organ hati, limpa
serta pembesaran kelenjar getah bening. Pada dugaan ke arah tumor padat perlu dicari kemungkinan
adanya massa atau benjolan. Konseling penderita thalassemia juga sangat penting agar anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.

II. Tujuan

Mampu melaksanakan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan konseling yang baik yang mengarah ke
diagnosis anemia pada anak.

III. Learning Objective

Setelah mengerjakan skill lab anamnesis anemia mahasiswa mampu melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan konseling yang baik

IV. Rancangan acara pembelajaran

Waktu (menit) Aktivitas belajar mengajar Keterangan


10 menit Pendahuluan dan penjelasan Narasumber
30 menit Demonstrasi anamnesis, pemeriksaan fisik dan konseling Narasumber
40 menit Demonstrasi oleh instruktur, mahasiswa melakukan Instruktur, mahasiswa
simulasi secara bergantian dengan dibimbing oleh
instruktur
70 menit Self practice, mahasiswa melakukan sendiri secara Instruktur, mahasiswa
bergantian

V. Prosedur

No Langkah/ tugas
ANAMNESIS
1. Memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas (termasuk usia, jenis kelamin, suku bangsa)
3. Menanyakan keluhan utama
4. Menanyakan keluhan tambahan
5 Menanyakan sudah berapa lama keadaan ini berlangsung
6 Menanyakan adanya infeksi
7 Menanyakan adanya faktor pencetus (obat, bahan kimia, radiasi)
8 Menanyakan riwayat makanan
9 Menanyakan adanya kuning, gangguan saraf, otot, nyeri sendi atau nyeri tulang (sakit kepala,
vertigo, tinnitus, pusing,dll)
10 Menanyakan adanya perdarahan
11 Menanyakan adanya pembesaran organ dan kelenjar limfe
12 Melakukan pemeriksaan fisik keadaan umum pasien, conjunctiva anemis, sklera ikterik,
pemeriksaan kelenjar getah bening, pemeriksaan hepar dan lien
13 Melakukan konseling kepada orang tua pasien
PEMERIKSAAN FISIK
1 Lihat bentuk muka/wajah perubahan bentuk muka seperti frontal bossing, facies cooley dapat
merupakan tanda khas dari penyakit hemolitik menahun.
2 Mata adanya mikrokornea dapat merupakan tanda dari anemia aplastik congenital (sindroma
fanconi), sclera yang ikterik menunjukkan adanya proses hemolisis atau adanya proses
eritropoeisis yang inefektif.
3 Kulit dan mukosa jaundice dan hiperpigmentasi sering merupakan tanda dari anemia aplastik
yang congenital atau akibat penumpukan besi (iron overload). Kulit tipis dan keriput, adanya
warna rambut yang cepat berubah warna (beruban), glositis, stomatitis angularis merupakan
tanda defisiensi besi dan vitamin B12. Salmon pink seborrhoic dermatitis ditemukan pada
histiocytosis sel langerhans
4 Kuku kuku yang mudah patah, pecah-pecah, berbentuk seperti sendok (spoon nails) disebut
koilonichia yang merupakan suatu tanda khas ADB
5 Gangguan neuromuscular kelemahan otot sering menyertai anemia berat. Parestesi sering
ditemukan pada anemia perniciosa
6 Gangguan gastrointestinal glositis dan atropi papil lidah banyak dijumpai pada anemia
perniciosa dan ADB. Hipertropi ginggiva sering menyertai anemia pada leukemia akut. Ulkus
dengan lesi nekrotik di sekitar mulut dan faring sering sebagai tanda dari suatu leukemia akut atau
anemia aplastik.
7 Pembesaran organ hepatosplenomegali, adanya massa abdomen, pembesaran kelenjar getah
bening
KONSELING Pasien Thalassemia
1 Pada pasien dengan thalassemia diperlukan tranfusi sel darah merah yang teratur, mengurangi
komplikasi anemia dan eritropoiesis yang tidak efektif, membantu pertumbuhan dan
perkembangan selama masa anak-anak dan memperpanjang ketahanan hidup pada thalasemia
mayor. PRC terutama PRC leukodepleted. Hb pra-transfusi 9-10 g/dL, dengan target Hb post
tranfusi 12-13 g/dL.
2 Pemberian agen kelasi besi untuk menghindari penumpukan zat besi di organ yang dapat
menyebabkan: Fibrosis hati, fibrosis paru, hipogonadisme, diabetes mellitus, Hipotiroid,
hipoparatiroid, kardiomiopati, gagal jantung, bahkan kematian.
Minum obat kelasi besi secara teratur, deferoxamine diberikan lima kali dalam seminggu/
deferasirox satu kali sehari/ deferiprone tiga kali sehari
3 Pemberian vitamin E dan asam folat
VI. Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan : 150 menit

Tempat : Bukit besar

VII. Referensi

Oski FA : diagnosis approach to the anemic patient

WHO: a guide for programme manager

Lanzkowksky: manual of pediatrics hematology and oncology

Anda mungkin juga menyukai