Sindrom Cushing adalah sekumpulan gejala yang terjadi akibat tingginya kadar
hormon kortisol dalam tubuh. Kondisi ini juga umum dikenal sebagai
hiperkortisolemia dan lebih sering terjadi pada perempuan. Hormon kortisol sering
disebut hormon stres karena dikeluarkan oleh tubuh sebagai respons atas stres.
Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan gula darah, membantu meningkatkan
metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein, serta menekan daya tahan tubuh.
Penyebab utama dari kondisi ini adalah obat-obatan kortikosteroid dan kelainan pada
sistem produksi kortisol.
1. Obat-obatan kortikosteroid
Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya masalah pada salah satu atau kedua
kelenjar adrenal, atau peningkatan kadar hormon adrenokortikotropik (ACTH),
yaitu hormon yang mengatur produksi kortisol.
Pada kasus yang jarang terjadi, tumor yang tumbuh di organ tubuh lainnya
juga dapat memproduksi ACTH, baik tumor yang bersifat ganas maupun
jinak.
Beberapa pasien memiliki kelenjar adrenal yang tidak berfungsi dengan baik.
Umumnya, hal ini disebabkan oleh tumbuhnya tumor jinak di korteks adrenal,
yang disebut dengan adenoma adrenal.
1. Usia
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien dalam rentang usia 25 hingga 40
tahun. Jika Anda termasuk dalam rentang usia tersebut, risiko Anda untuk
menderita penyakit ini jauh lebih besar.
2. Jenis kelamin
Selain faktor usia, jenis kelamin juga dapat memengaruhi. Penyakit ini lebih
banyak terjadi pada pasien berjenis kelamin perempuan dibanding dengan pria.
Apabila Anda menderita penyakit diabetes tipe 2, peluang Anda untuk terkena
sindrom ini jauh lebih besar.
Berat badan berlebih atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko Anda untuk
terkena sindrom Cushing.
Jika di keluarga Anda terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit ini, ada
kemungkinan penyakit ini dapat diturunkan pada Anda
Gejala utama yang umumnya ditunjukkan oleh penyakit ini adalah kenaikan berat
badan. Meningkatnya kadar kortisol menyebabkan lemak menumpuk di beberapa
bagian tubuh, terutama wajah, perut, dan dada.Gejala-gejala lainnya yang mungkin
muncul pada penderita Cushing syndrome adalah:
1. Obesitas
2. Deposit lemak, terutama pada bagian tengah tubuh, wajah (menyebabkan wajah
berbentuk bulat, seperti bulan/moon-shaped face), di antara bahu dan bagian atas
punggung (menyebabkan bentuk seperti punuk kerbau/buffalo hump)
3. Memar pada payudara, lengan, perut dan paha
4. Kulit yang menipis dan mudah memar
5. Cedera kulit yang sulit disembuhkan
6. Jerawat
7. Kelelahan
8. Kelemahan otot
9. Intoleransi glukosa
10. Kehausan yang meningkat
11. Urinasi yang meningkat
12. Pengeroposan tulang
13. Tekanan darah tinggi
14. Sakit kepala
15. Disfungsi kognitif
16. Kegelisahan
17. Mudah kesal
18. Depresi
19. Mudah mengalami infeksi
Jika tidak ditangani, sindrom Cushing bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Depresi berat
Diabetes
Kolesterol tinggi
Mudah terserang infeksi
Pengeroposan tulang (osteoporosis) dan patah tulang
Kehilangan massa otot
Penggumpalan darah di kaki atau paru-paru
Serangan jantung
Stroke
Kematian
Beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi
Cushing syndrome adalah sebagai berikut:
1. Tidur cukup
Waktu, lama, dan kualitas tidur memengaruhi kadar kortisol. Misalnya saja, 28
penelitian terhadap pekerja shift menemukan bahwa kadar kortisol meningkat
pada orang yang tidur di siang hari ketimbang di malam hari.
Pada olahraga dengan intensitas sedang, hormon kortisol tetap meningkat pada
orang yang sedang tidak fit. Jadi, tetaplah olahraga namun semampunya tubuh
saja dan jangan dipaksakan. Ini salah satu cara menurunkan hormon kortisol.
3. Belajar Rileks
Ada banyak latihan rileksasi yang sudah terbukti bisa mengurangi kadar
kortisol. Pernapasan dalam adalah teknik simpel untuk mengurangi stres dan
bisa digunakan kapanpun dan di manapun.
4. Bersenang-senang
Cara menurunkan hormon kortisol lainnya adalah dengan berbahagia dan
bersenang-senang. Pikiran positif berhubungan dengan kadar kortisol yang
lebih rendah, serta tekanan darah yang lebih rendah. Pikiran positif juga
meningkatkan sistem imun. Aktivitas yang meningkatkan kepuasan hidup
memang meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk mengontrol
kadar kortisol juga.
Teman dan keluarga adalah sumber kebahagiaan di dalam hidup, namun juga
bisa menjadi sumber stres juga. Dinamika tersebut juga memengaruhi kadar
kortisol. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang stabil dan hangat memiliki kadar kortisol yang
lebih rendah ketimbang anak yang berasal dari kelurga penuh konflik.
Salah satu dari sekian banyak fungsi kortisol untuk merangsang pemecahan
protein, yang penting untuk membangun dan memelihara otot. Paparan
kortisol berlebih dapat menyebabkan otot kehilangan massanya, sehingga
mudah melemah. Makanan diet protein tinggi membantu mencegah hal
tersebut. Pilih makanan tanpa lemak dan kaya protein seperti ikan, kacang-
kacangan, tahu, lentil, yogurt rendah lemak, dan keju rendah lemak.
Rokok dan alkohol tidak pernah memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh,
terlebih bagi pengidap sindrom cushing. Konsumsi alkohol berlebihan dapat
merusak jaringan hormon aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, menghasilkan
gejala yang hampir sama dengan kelainan ini. Sementara itu, rokok dapat
meningkatkan komplikasi terkait sindrom ini.
Dapus :
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Cushing Syndrome. Kahn, A. Healthline
(2020). Everything You Need to Know About Cushing’s Syndome.