Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAHASA INDONESIA

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


“PERMASALAHAN KATA DALAM MEMBUAT WACANA
TULIS”

KELOMPOK 6

MUSTAQIM KHUSAINI 2112030019

NADRAH RAHMI 2112030009

RIANA PUTRI LADIKA 2112030036

DOSEN PENGAMPU

LIDYA ARMAN M.Pd

MANAJEMEN DAKWAH A

FAKULTAS DAKWAH & ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL

PADANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul ‘Permasalahan Kata Dalam Membuat Wacana Tulis ‘ dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Permasalahan Kata
Dalam Membuat Wacana Tulis Dalam Bahasa Indonesia dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah
ini kami ucapkan terima kasih.

Padang, 27 September 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN
A. PEMILIHAN KATA YANG TEPAT (DIKSI)
B. BENTUK-BENTUK KATA (MORFOLOGI)

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah kata sering kita dengar dan sering kita gunakan.
Malah barangkali kata kata ini hampir setiap hari dan setiap saat selalu kita gunakan
dalam segala kesemptan dan untuk segala keperluan. Namun, kalau di tanya apakah kata
itu? Maka jawabannya barangkali tidak semudah menggunakannya. Para linguis yang
sehari-hari bergelut dengan kata ini, hingga dewasa ini kiranya tidak pernah mempunyai
kesamaan pendapat mengenai konsep apa yang disebut kata itu.

Para tata bahasawan tradisional biasanya memberi pengertian terhadap kata


berdasarkan arti dan ortografi. Menurut mereka kata adalah satuan bahasa yang memiliki
satu pengertian atau kata adalah deretan huruf yang di apit oleh dua buah spasi dan
mempunyai satu arti. Dalam kajian bahasa arab malah di katakan “kata-kata dalam
bahasa arab biasanya terdiri dari tiga huruf”. Pendekatan arti dan ortografi dari kata
bahasa tradisional ini banyak menimbulkan masalah. Kata-kata seperti sikat, kucing,
dan spidol  memang bisa dipahami sebagai satu kata; tetapi bentuk-bentuk
seperti matahari, tiga puluh  dan luar negeri  apakah sebuah kata, ataukah dua buah kata,
bisa di perdebatkan orang. Pendekatan ortografi untuk bahasa-bahasa yuang
menggunakan hurufnya Latin, bisa dengan mudah dipahami meskipun masih timbul
persoalan. Pendekatan ortografi ini agak sukar di terapkan untuk bahasa yang tidak
menggunakan huruf Latin, sebab, misalnya, bagaimana kita harus menentukan spasi pada
aksara Cina, Jepang, atau juga aksara Arab.

Kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian atau deretan huruf yang
diapit duah buah spasi dan mempunyai satu arti. Kata diambil dari bahasa
sansekerta “katha” yang artinya “bahasa”, “konversasi”, “cerita” atau dongeng.

Pengertian secara sederhana kata adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti.
Namun, kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti tersendiri mengenai kata.
Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan fikiran yang dapat digunakan dalam
berbahasa. Yang kedua yakni kata juga sebanding dengan penegrtian ujar atau bicara.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara dalam pemilihan kata yang tepat atau diksi?


2. Apa saja bentuk bentuk kata atau morfologi?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah mengetahui mengenai hakikat kata,
makna kata (simantik), pemilihan kata yang tepat (diksi), bentuk bentuk kata (morfologi)
serta untuk menambah pengetahuan dan mempermudah proses pembelajaran serta
bermanfaat bagi kita semua.

BAB II PEMBAHASAN

A. PEMILIHAN KATA YANG TEPAT (DIKSI)


Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentukeberhasilan
dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata,
melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadapmakna dan
informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanyadigunakan dalam
berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis. Dalam bahasa tulis
pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidakdengan kata-kata
yang kita pilih.
Pilihan kata (diksi) adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untukdipakai
dalam suatu kalimat atau wacana dan kejelasan lafal untuk memperoleh efektertentu dalam
berbicara di depan umum atau dalam karang mengarang.
Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih kata. Istilah ini bukan saja digunakan
untukmenyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi
persoalangaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.Diksi atau pilihan kata
mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakaiuntuk menyampaikan suatu
gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau
menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya manayang paling baik
digunakan dalam suatu situasi. Pilihan kata yang tepat dan sesuaihanya dimungkinkan
oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apayang
ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Di samping itu, pemilihankata itu
harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.Sedangkan
kelompok kata (frase) adalah satuan gramatikal yang terdiri atas duakata atau lebih
yang tidak melampaui batas fungsi, (Keraf, Gorys, 1985).

B. BENTUK-BENTUK KATA (MORFOLOGI)

Secara etimologi, kata morfologi datang dari kata morf yang memiliki arti wujud
dan kata logi yang memiliki arti pengetahuan. Maka, secara harfiah kata morfologi
memiliki arti pengetahuan berkenaan wujud.

Dalam pengkajian ilmu bahasa, morfologi memiliki arti cabang linguistik yang
sangkut-paut wujud kata dan peralihannya dan imbas dari peralihan itu pada makna
(arti) dan kelas kata.

Manusia ialah salah satu spesies yang mempunyai bahasa. Ini bawa kita pada ilmu
bahasa, atau study mengenai bahasa dan susunannya.

Morfologi sebagai pengontrol dan penyambung dari unit-unit memiliki makna


paling kecil pada suatu bahasa.

Tiap bahasa manusia tergantung pada suara. Saat suara tertentu dipadukan dengan
tertentu, kata, frasa, dan pada akhirnya kalimat bisa dibikin. Seperti itu langkah pesan
dikirimkan dan diterima.

Untuk pahami morfologi, Anda perlu ketahui istilah morfem, yang disebut unit
paling kecil dari sebuah kata dengan arti. Morfem lebih dari sekedar huruf.

Saat beberapa huruf digabungkan jadi satu sisi kata yang saat ini mempunyai
makna, karena itu Anda mempunyai morfem.

Morfologi pelajari bagaimana unit-unit arti ini, atau beberapa bagian kata, bisa
ditata pada suatu bahasa.
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentukeberhasilan
dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata,
melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadapmakna dan
informasi yang ingin disampaikan.

Bentuk bentuk kata (morfologi) merupakan cabang linguistik yang sangkut-paut


wujud kata dan peralihannya dan imbas dari peralihan itu pada makna (arti) dan kelas
kata.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih


jauh dari kata sempurna maka dari itu, kami berharap mendapatkan saran dari para
pembaca supaya kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

majalahpendidikan.com

wordpress.com

argadiaerlin97.wordpress.com

www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai