Anda di halaman 1dari 1

Stigma dalam Kesehatan Mental Budaya Jawa

Dalam budaya Jawa “jeneng” (nama baik) adalah nilai yang diutamakan. Stigma sering
dihubungkan dengan lunturnya nama baik. Keluarga pasien psikosis fase awal sering memilih
menyembunyikan gejala ini supaya tidak mendapatkan stigma dari masyarakat. Apalagi dalam
budaya Jawa, gejala psikosis masih sering dikaitkan dengan hal-hal irasional seperti kerasukan
setan, terkena guna guna, kutukan dan lain sebagainya.
Stigma akan berpengaruh secara psikologis kepada pasien jika ia memahami maksud dari
kata kata yang dibuat stigma itu. Oleh sebab itu, stigma yang ditempelkan masyarakat dengan
memakai bahasa setempat sebetulnya lebih dalam mempengaruhi gejolak psikologis pasien. Ada
beberapa stigma terkait kesehatan mental pada masyarakat budaya Jawa, yaitu :
 Stigma Kenthir
Kenthir berarti agak sedikit gila. Dalam masyarakat Jawa, biasanya masyarakat akan
memanggil orang sekitarnya dengan panggilan “thir” jika orang tersebut mengalami gangguan
psikologis ataupun pada orang yang sudah sembuh dari gangguan psikologis yang ia alami.
Sehingga orang yang sudah tidak mengalami gangguan psikologis, ia merasa tertekan dengan
panggilan thir/kenthir tersebut kepadanya.
 Stigma Edan/Edan Lanangan
Edan langangan artinya orang gila. Sama halnya dengan stigma kenthir, masyarakat Jawa
terkadang akan memanggil orang yang mengalami gangguan psikologis dengan “edan” atau
“edan lanangan” kepada mereka.

Daftar Pustaka :
Sarwono, R. Budi. , Suwandi. (2013). Mereka Memanggilku “Kenthir.” Jurnal Psikologi UGM,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 40(1), 1–14. https://doi.org/10.22146/jpsi.7062

Anda mungkin juga menyukai