#bulan #tahun
ABSTRAK
Perubahan alih fungsi yang pada awalnya digunakan sebagai alat penolak bala dan
pengusir wabah penyakit, saat ini digunakan oleh sebagian masyarakat Jakarta untuk
kegiatan mengamen sebagai cara untuk melestarikan dan mencari nafkah. Perubahan pada
bentuk boneka ondel-ondel saat ini juga tidak lagi menakutkan agar lebih menarik untuk
di lihat. Lalu pada cara memainkan kesenian tari ondel-ondel ini juga mengalami
perubahan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode deskriptif dan verifikatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan diambil
kesimpulannya. Berdasarkan pengujian hipotesis dinamika dan eksistensi nilai-nilai
kebudayaan pada kesenian tari ondel-ondel ngamen memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap persepsi masyarakat Betawi. Selain dari nilai korelasi, nilai lainnya diperlihatkan
pula pada perhitungan koefisien determinasi yaitu dengan mengkuadratkan koefisien
korelasi.
ABSTRACT
Change over function at first used as an instrument repellent his and repellent an
outbreak of the disease, is currently used by some the citizens activities singing for money
as a way to preserve and earn a living. Changes in the form of a puppet ondel-ondel
today also no longer scary that it more attractive to look at. And on how to play art dance
ondel-ondel this also changed. Method in this research used a quantitative approach with
the methods descriptive and verifikatif, namely the results of research then processed and
extracted in conclusion. Based on the testing of hypotheses the dynamics and existence
the cultural values of at art dance ondel-ondel ngamen having influence a significant
impact on perceptions of betawi. Besides correlation value, other value shown also on a
calculation the coefficients determination namely by squaring a correlation coefficient.
Key Words : The Dynamics, Existence, The Cultural Values of Art Dance Ondel-
Ondel Ngamen, Knowledge.
2
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
belum menemukan titik akhir. Kesenian
seperti tari ondel-ondel yang mulai
kehilangan fungsinya, pada akhirnya juga
akan kehilangan tempat untuk tampil.
Sehingga para seniman ondel-ondel yang
masih bertahan dengan kesenian ini
menggunakannya sebagai alat untuk kegiatan
mengamen agar dapat tetap bertahan hidup
dan juga sekaligus menjaga kelestariannya.
3
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
5
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
pula melalui proses belajar dan mengamati antarbudaya tidak apat dielakkan dari
sekitar.
KAJIAN LITERATUR
Komunikasi Budaya
Kebudayaan merupakan nilai dan
norma yang berlaku pada masyarakat yang
di sudah di wariskan secara turun
menurun. Kebudayaan yang dianut oleh
suatu kelompok masyarakat sangat
beragam. Bahasa, tarian, upacara
keagamaan, hingga cara makan, bertamu,
dan lain-lainnya berbeda-beda antara
masyarakat di wilayah satu dengan
wilayah lainnya. Komunikasi dan budaya
adalah sebuah kesatuan yang tidak dapat di
pisahkan, karena tanpa komunikasi sebuah
kebudayaan tidak dapat di lestarikan.
7
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
9
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
11
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
Eksistensi Kebudayaan
13
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
15
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
zaman dulu yang telah di wariskan hingga demi kelangsungan hidup anak cucu dan
saat ini. Menurut ketua Lembaga beraya,
Kebudayaan Betawi bapak Yahya Andi
Saputra dalam tulisannya yang berjudul
“Ondel-Ondel Antara Ngamen dan
Simbol” menjelaskan pengertian dan
fungsi kesenian tari ondel-ondel sebagai
berikut :
Pengetahuan Masyarakat
17
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
19
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
1. Faktor internal
a. Umur
Umur merupakan variabel
yang selalu diperhatikan dalam
20
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
mempengaruhi pengetahuan.
Umur adalah lamanya hidup
seseorang dalam tahun yang
dihitung sejak dilahirkan.
Semakin tinggi umur seseorang,
maka semakin bertambah pula
ilmu atau pengetahuan yang
dimiliki karena pengetahuan
seseorang diperoleh dari
pengalaman sendiri maupun
pengalaman yang diperoleh dari
orang lain.
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan
proses menumbuh
kembangkan seluruh
kemampuan dan perilaku
manusia melalui pengetahuan,
sehingga dalam pendidikan perlu
dipertimbangkan umur (proses
perkembangan klien) dan
hubungan dengan proses belajar.
Tingkat pendidikan juga
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi persepsi
seseorang atau lebih mudah
menerima ide-ide dan teknologi.
Pendidikan meliputi peranan
penting dalam menentukan
kualitas manusia dianggap akan
memperoleh pengetahuan
implikasinya. Semakin tinggi
pendidikan, hidup manusia akan
membuahkan pengetahuan yang
baik yang menjadikan hidup
yang berkualitas.
c. Pekerjaan
Bekerja pada umumnya
merupakan kegiatan yang
menyita waktu. Bekerja bagi ibu-
ibu akan mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan keluarga.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan
seluruh kondisi yang ada
disekitar manusia dan
pengaruhnya yang dapat
mempengaruhi perkembangan
21
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
22
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
ondel. Selain sebagai pemenuh kebutuhan
hidupnya, kegiatan mengamen dengan
23
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
25
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
Kerangka Berfikir
Dinamika
Pengetahua
Masyarakat
Eksistensi
Hipotesis Penelitian
Setelah penyusunan kerangka
pemikiran, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan yang menjadi dugaan
sementara (hipotesis). Hipotesis adalah
pernyataan atau jawaban sementara
terhadap rumusan penelitian yang
dikemukakan (Husaini Usman, 2014: 38).
Adapun hipotesis mayor pada penelitian ini
yaitu :
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif
verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Metode deskriptif digunakan untuk
menggambarkan permasalahan dan metode
verifikatif digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh rumusan masalah.
Penelitian ini dilakukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis status
sosial ekonomi dan gaya hidup terhadap
perilaku komunikasi masyarakat.
27
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
28
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
variabel independen adalah kecil atau justru
29
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
sama sekali tidak ada, dengan kata lain Melakukan uji-t, untuk menguji
model-model linier regresi ganda yang pengaruh masing-masing
baik adalah yang tidak mengalami variabel
multikolinearitas. Pendektesian terhadap
multikolinearitas dengan melihat nilai
tolerance harus diantara 0,0 – 1 serta VIF
harus lebih rendah dari angka 10 (Sufren
dan Natanael 2014:104).
4. Uji Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk
melihat kekuatan atau besar
hubungan antara dua variabel
(Sufren dan Natanael, 2014:69).
6. Uji T
30
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
bebas terhadap variabel terikat
hipotesis.
7. Uji F
Uji F untuk mengetahui pengaruh
seluruh variabel bebas secara
simultan terhadap variabel terikat.
31
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
33
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
35
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
37
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
membawa perubahan-perubahan
terhadap kesenian tari ondel-ondel. Creswell, J.C. (2010). Researc Design.
Hal ini karena dinamika yang Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
terjadi pada nilai-nilai kebudayaan Dr. Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntan, Drs.
kesenian tari ondel-ondel memiliki Bambang Supomo, M.Si. Akuntan.
pengaruh terhadap Pengetahuan (2002). Metedologi Penelitian
masyarakat Betawi. Bisnis. Yogyakarta : Edisi
2. Dalam menyajikan sebuah Pertama, Penerbit BPFE.
pertunjukan, para pengamen Elly, M. Setiadi, dkk. (2006). Ilmu Sosial
ondel- ondel harus lebih dan Budaya Dasar. Jakarta:
mengutamakan eksistensi nilai- Prenada Media Group.
nilai kebudaan pada kesenian tari Garna, Yudistira, K. (1992). Teori-teori
ondel-ondel. Sehingga ondel-ondel Perubahan Sosial. Bandung:
ngamen bukan hanya sebagai Program Pascasarjana Universitas
sebuah sarana hiburan semata. Pajajaran.
Eksistensi kesenian tari ondel- Geertz, C. (1992). Tafsir Kebudayaan
ondel harus lebih di perhatikan lagi (Refleksi Budaya). Yogyakarta:
oleh para pengamen ondel-ondel, KANISIUS.
agar pengetahuan masyarakat Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis
Betawi dapat menjadi lebih baik. Multivariate Dengan Program
3. Selain memiliki keinginan untuk SPSS. Semarang: Edisi Keempat,
melestarikan kesenian tari ondel- Penerbit Universitas Diponegoro.
ondel, masyarakat Betawi juga Irwanto, dkk. (1996). Psikologi Umum:
harus memberikan kontribusi lebih Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta:
berupa tindakan-tindakan atau PT. Gramedia Pustaka Utama.
wujud nyata dalam melestarian Irwanto, dkk. (2002), Psikologi Umum.
kesenian tari ondel-ondel Betawi. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Masih banyak faktor-faktor lain Koentjaraningrat. (1969). Rintangan-
selain dinamika dan eksistensi Rintangan Mental Dalam
kesenian tari ondel-ondel yang Pembangunan Ekonomi di
dapat mempengaruhi persepsi Indonesia Bhratara:
masyarakat. Untuk itu perlu Djakarta.Utama.
adanya penelitian lebih lanjut Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu
mengenai hal tersebut. Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Koentjaraningrat. (1996). Kebudayaan
REFERENSI Mentalis dan
Buku : Pembangunan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Abidin, Zainal. (2007). Analisis Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Ilmu
Eksistensial. Jakarta: PT. Raja Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Grafindo Persada. Kotler. (2002). Manajemen Pemasaran.
Albert Bandura, (1986). Social Jakarta: Prenhalindo.
Foundations of Thought and Mulyana, Dedy. (1990). Komunikasi Antar
Action: A Social Cognitive Budaya. Bandung: Rosdakarya
Theory. Englewood Cliffs, NJ: Ningrum, E. (2006). Tempat Ruang dan
Prentice Hall. Sistem Sosial. Bandung: UPI Press.
Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. Ostina, Panjaitan. (1996). Manusia Sebagai
Malang: UMM Press. Eksistensi. Jakarta: Yayasan
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Sumber Agung.
Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Priyatno, Duwi. (2013). Analisis korelasi,
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Regresi, dan Multivariate dengan
Bagus, Lorens. (2005). Kamus Filsafat. SPSS. Yogyakarta : Gava Media.
Jakarta: Gramedia Pustaka.
38
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
Rakhmat, Jalaluddin. (1985). Metode
39
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
Jurnal Penelitian :
Eddy. (2009). “Kontinuitas Sejarah dan
Pengembangan Kebudayaan
Nasional dalam Pembinaan
Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.
Jurnal IPS. “vol” 17, (32), 1-6
Frank Pajares dan Dale H. Schunk, Self-
Beliefs and School Success:
Journal of Self-efficacy, Self-
Concept, and School Achievement.
Perfilyeva, M.B. (2012). Professional Self-
Actualization as the Basis of
Employee Loyalty. Journal of
Siberian Federal University
Humanities & Social Sciences,3
(5),423-429.
Ngare, Ferdinandus. (2014). “Studi
Komunikasi Budaya Tentang
Upacara Ritual Congko Lokap Dan
Penti Sebagai Media Komunikasi
Dalam Pengembangan Pariwisata
Daerah Manggarai Provinsi Nusa
Tenggara Timur”. Jurnal Ilmu
Komunikasi. JIKA. Vol. 1 No.1 Hal.
41
Website :
Pendapat Pro dan Kontra Kesenian Tari
Ondel-Ondel Ngamen;
https://www.brilio.net/serius/ini-
kata-budayawan-soal-
menjamurnya-pengamen-ondel-
ondel-160416s.html
Pendapat sejarahwan tentang kesenian tari ondel-
ondel ngamen;
41
Ecodemica, Vol. No. #bulan #tahun
http://betawikita.id/pages/NS%201
.html
https://www.eyeem.com/a/572936
1
http://www.nyoozee.com/trending/
sejarah-ondel-ondel-jakarta/
http://www.orbitdigital.net/article/
ondel-ondel-maskot-betawi-si-
penjaga-kampung
BIODATA PENULIS
42