Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

“MASA DEWASA”

OLEH :

NAMA : ANDI FIRTA NURWAFIQ AZIZAH

NIM : 20600119078

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 3,4

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “masa dewasa”.
Shalawat dan Do’a diperuntukkan selalu kepada Nabi Muhammad SAW karena
beliau-lah yang membawa kita dari zaman gelap gulita menuju zaman terang-
berenang seperti sekarang.

Makalah ini berisi pemahaman tentang fase awal, fase pertengahan dan
dewasa akhir. Yang dimana mahasiswa masih belum mengetahui masa remajanya,
Sehingga penulis menyusun makalah ini untuk meningkatkan pemahaman.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun pembacanya


sebelumnya kami memohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam makalah
ini. Untuk itulah saya berharap kritikan dan saran dari siapapun pembacanya dapat
menjadi acuan bagi saya untuk membuat makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Makassar, 29 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….....iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..1

A. Latar Belakang…………………………………………………………...........1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..1

C. Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2

A. Fase Dewasa Awal..........................................................................................2

B. Fase dewasa pertengahan................................................................................5

C. Fase Dewasa akhir.........................................................................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................15

A. Kesimpulan....................................................................................................15

B. Saran..............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari


perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai
dengan meninggal. Terapan dari ilmu psikologi perkembangan digunakan di
berbagai bidang seperti pendidikan dan pengasuhan, organisasi-industri,
pengoptimalan kualitas hidup dewasa tua, dan penanganan remaja.

Masa dewasa adalah masa awal dan masa sulit seseorang individu dalam
menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan baru dan harapan social barunya. Pada
masa ini, seorang individu dituntut untuk melepaskan ketergantungan kepada orang
tua dan berusaha untuk mandiri sebagai seorang manusia dewasa.

Istilah dewasa merunjuk pada manusia yang telah matang. Dewasa ialah
orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita seutuhnya.
Pada masa ini, seseorang individu akan mengalami masa dimana ia telah
menyelesaikan pertumbuhan dan mengharuskan dirinya untuk berkecimbung
dengan masyarakat dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan fase dewasa awal ?
2. Jelaskan fase dewasa tengah ?
3. Jelaskan fase dewasa akhir?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fase dewasa awal
2. Untuk mengetahui Fase dewasa tengah
3. Untuk mengetahui fase dewasa akhir

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Fase Dewasa Awal
1) Pengertian fase dewasa awal
Masa beranjak dewasa (dewasa awal) emerging adulthood adalah
sebuah istilah yang kini digunakan untuk merujuk masa transisi dari
remaja menuju dewasa. Rentang usia masa ini berkisar antara 18 hingga
25 tahun; masa ini ditandai oleh kegiatan bersifat ekspreimen dan
eksplorasi. Transisi dari masa remaja menuju masa dewasa diwarnai
dengan perubahan yang berkesinambungan (Santrock, 2011).
Masa dewasa awal ialah masa pencarian kemantapan dan masa
reproduktif. Masa ini penuh dengan masalah dan ketegangan emosional,
periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada suatu hidup
yang baru. Masa ini berkisar antara umur 21 sampai 40 tahun.
2) Karakteristik Dewasa Dini
Perkembangan yang terjadi pada masa dewasa dini atau dewasa awal
adalah merupakan puncak dari perkembangan sosial di masa dewasa,
dimana beralihnya pandangan yang egosentris menjadi lebih empatis.
Begitu juga dengan perkembangan fisik yang mencapai puncaknya, dan
setelah itu akan mengalami penurunan sedikit demi sedikit sesuai
pertambahan usia.
Ciri – ciri masa dewasa dini antara lain:
a. Masa Pengaturan
Fase ini adalah masa ketika seseorang mulai dapat menentukan jati
diri dan karakternya mengenai tanggung jawab. Orang yang sudah
memasuki masa dewasa dini dianggap telah melewati masa – masa
kebebasannya dan telah tiba waktunya untuk bertanggung jawab
sebagai orang dewasa. Seseorang di masa dewasa dini harus telah
dapat menentukan kemantapan pilihan untuk memutuskan. Sebab
itulah orang yang berada di fase ini akan terus mencoba berbagai

2
pola dalam kehidupan. Ketika ia sudah menemukan pola tersebut, ia
akan mengembangkan pola – pola perilaku dan menetapkan sikap
serta nilai – nilai yang dianutnya.
b. Usia Reproduksi
Selain perkembangan psikologi pada masa dewasa dini, ciri – ciri
masa dewasa dini juga dianggap sebagai masa usia produktif yang
ditandai dengan pembentukan rumah tangga, yang bisa ditunda
dengan beberapa alasan. Beberapa orang dewasa dalam fase ini
belum membentuk keluarga hingga mereka dapat menyelesaikan
dan memulai karir mereka sendiri dalam bidang tertentu.
c. Masa Bermasalah
Fase dewasa dini merupakan tahap yang penuh dengan masalah
sehingga jika ada orang yang kesulitan ketika memasuki tahap ini
maka dia akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tahap
perkembangannya dan akan sulit mematangkan pribadi serta
karakternya. Masalah yang dihadapi berupa masalah dalam
pekerjaan atau jabatan, pemilihan teman hidup, keuangan,
semuanya memerlukan penyesuaian tersendiri dan akan menjadi
cara mendewasakan diri dalam menghadapi masalah dan cara
menyelesaikan masalah menurut psikologi.
d. Ketegangan Emosional
Banyak ciri – ciri masa dewasa dini yang mengalami kegagalan
emosi sehubungan dengan berbagai persoalan yang dihadapi seperti
masalah pekerjaan, perkawinan, keuangan dan lainnya dan
mempengaruhi perkembangan emosi usia dewasa. Seringkali
ketegangan emosional ini tampak dalam ketakutan atau
kekhawatiran, yang bersumber dari penyesuaian terhadap persoalan
yang dihadapi pada saat tertentu atau sejauh mana kesuksesan dan
kegagalan yang dialami dalam mengatasi berbagai persoalan yang
timbul. Pada masa ini bisa terjadi gangguan psikologis pada dewasa
awal.

3
e. Keterasingan Sosial
Berakhirnya pendidikan formal pada masa ini mengharuskan
seseorang terjun ke dalam kehidupan orang dewasa. Pola tersebut
adalah karir serta perkawinan, yang merenggangkan keompok
teman – teman sebaya. Di masa ini salah satu ciri – ciri masa
dewasa dini adalah bahwa keterlibatan dalam kegiatan kelompok
yang bertempat di luar rumah terus berkurang. Sebagai akibatnya
seseorang bisa saja mengalami keterasingan sosial atau
keterpencilan sosial.
f. Masa Komitmen
Bardwick dalam Hurlock menyatakan bahwa tidak mungkin orang
akan berkomitmen untuk selamanya karena tanggung jawabnya
terlalu berat untuk dipikul. Akan tetapi masih banyak komitmen
yang bersifat demikian sehingga banyak orang yang saling
membantu untuk membangun komitmen lagi. Sebagai seorang
dewasa dini yang perannya berubah dari seorang pelajar dan
tergantung menjadi orang dewasa yang mandiri, mereka akan
membangun pola baru dari kehidupan, tanggung jawab baru dan
mengambil komitmen baru untuk diri mereka sendiri dan
pasangannya.
g. Masa Ketergantungan
Ciri – ciri masa dewasa dini ini adalah ketika ketergantungan di
masa dewasa terus berlanjut. Bisa berupa ketergantungan kepada
orang tua, lembaga tertentu seperti lembaga pendidikan, dan lain
sebagainya. Ketergantungan ini akan terjadi jika pada masa remaja
mereka tidak dilatih untuk berperan serta, mandiri dan bertanggung
jawab.
h. Masa Perubahan Nilai
Ciri – ciri masa dewasa dini berupa perubahan nilai adalah ketika
terjadi penyesuaian dan perubahan dari nilai yang dianut ketika
masa kanak – kanak dan nilai pada masa remaja. Dengan terjadinya

4
perubahan nilai ini, seseorang pada masa dewasa dini akan
memandang nilai – nilai tersebut secara berbeda dari pandangan
orang dewasa. Perubahan pandangan akan nilai – nilai kehidupan
terjadi karena pengalaman dan hubungan sosial yang semakin
meluas seiring dengan pertambahan usia.
i. Masa Penyesuaian Diri
Fase dewasa dini adalah tahap kedewasaan yang paling banyak
mengalami perubahan termasuk dalam gaya hidup dan
perkembangan kognitif pada dewasa awal. Yang paling menonjol
adalah pada peran orang tua dan perkawinan, yang dimasuki tanpa
persiapan sebelumnya. Sangat jarang orang menyiapkan diri untuk
peran dan tahap baru dalam hidupnya baik itu dari rumah ataupun
persiapan dalam bidang pendidikan, sehingga banyak yang melalui
perubahan ini dengan kurang lancar.
j. Masa Kreatif
Kreatifitas akan tergantung kepada minat dan kemampuan masing –
masing individu yang disalurkan lewat hobi atau pekerjaan. Namun
tidak semua bisa menyalurkan kreatifitasnya pada tahap ini, karena
banyak terhalang oleh pekerjaan rumah tangga, pekerjaan sehari –
hari, dan kesibukan lainnya.
B. Fase dewasa pertengahan
a) Pengertian fase dewasa pertengahan
Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang
sebagai masa usia antara 40 – 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya
akan ditandai oleh perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60
tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti
oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewsa ini banyak yang
mengalami perubahan-perubahan tersebut lebih lambat daripada
masa lalu, namun garis batas tradisionalnya masih nampak.
Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60an sengaja

5
atau tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia
lanjut dengan usia madya.
Dengan tidak bermaksud membatasi rentang usia secara kaku,
dapat dikatakan bahwa secara teoritis-psikologis dan fisiologis
rentang usia antara 40 - 60 tahun merupakan masa tengah baya bagi
banyak orang. (Mappiare 1983 : 173)
b) Karakteristik Dewasa Dini
Setengah baya/madya menunjukkan banyak kesamaan dengan masa
remaja. Khusus usia setengah baya, sama dengan posisi masa
remaja. Perubahan-perubahan hal fisik dan psikis juga terdapat
kesamaan antara dua masa kehidupan itu. Kalau posisi remaja
merupakan masa peralihan, tak lagi dapat dikatakan kanak-kanak
dan belum lagi disebut dewasa, maka posisi usia setengah baya juga
dalam peralihan, tidak muda dan bukan tua. Masa remaja merupakan
masa terjadinya perubahan yang cepat bhagi hal-hal fisik yang
membawa akibat-akibat terhadap perilaku dan perasaan-
perasaannya. Usia setengah baya, demikian pula. Bedanya, kalau
pada masa remaja perubahan itu bersifat pertumbuhan, maka pada
masa setengah baya bersifat pemunduran. Tetapi yang lebih penting,
perilaku dan perasaan yang menyertainya adalah sama yaitu “swalah
tingkah”, canggung dan kadang-kadang bingung .
Ciri-ciri masa dewasa madya :
a. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya
semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan wanita banyak
mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya.
Diantaranya adalah : banyaknya stereotip yang tidak
menyenangkan tentang usia madya. Yaitu : kepercayaan
tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga
disertai dengan berhentinya reproduksi.

6
b. Usia madya merupakan masa transisi
Usia ini merupakan masa transisi seperti halnya masa puber,
yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
remaja. Dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani
dan perilaku masanya dan memasuki periode dalam kehidupan
yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
c. Usia madya adalah masa stress
Bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara
radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya
bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung
merusak nomeostatis fisik dan psikologis dan membawa ke masa
stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus
dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.
d. Usia madya adalah usia yang berbahaya
Cara biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari
kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk
kekerasan yang berakhir sebelum memasuki masa usia lanjut.
Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam
beberapa hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana
seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu
banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya
memperhatikan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang
dengan cepat di kalangan pria dan wanita dan gangguan ini
berpuncak pada suicide. Khususnya di kalangan pria.
e. Usia madya adalah usia canggung
Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa.
Demikian juga pada pria dan wanita berusia madya. Mereka
bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.

7
f. Usia madya adalah masa berprestasi
Menurut Errikson, usia madya merupakan masa kritis diamana
baik generativitas / kecenderungan untuk menghasilkan dan
stagnasi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan.
Menurut Errikson pada masa usia madya orang akan menjadi
lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak
mengerjakan sesuatu apapun lagi. Menurutnya apabila orang
pada masa usia madya memiliki keinginan yang kuat maka ia
akan berhasi, sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia
akan stag (atau menetap) pada hidupnya.
g. Usia madya adalah masa evaluasi
Pada usia ini umumnya manusia mencapai puncak prestasinya,
maka sangatlah logis jika pada masa ini juga merupakan saat
yang pas untuk mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan
aspirasi mereka semula dan harapan-harapan orang lain,
khususnya teman dan keluarga-keluarga dekat.
h. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda
Bahwa pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu
standar bagi pria dan satu standar bagi wanita. Walaupun
perkembangannya cenderung mengarah ke persamaan peran
antara pria dan wanita baik di rumah, perusahaan perindustrian,
profesi maupun dalam kehidupan sosial namun masih terdapat
standar ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini
mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria dan
wanita usia madya tetapi ada dua aspek yang perlu diperhatikan :
pertama aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani dan
yang kedua bagaimana cara pria dan wanita menyatakan sikap
pada usia tua.

8
i. Usia madya merupakan masa sepi
Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang
tua. Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa yang telah
bekerja dan tinggal di luar kota sehingga orang tua yang terbiasa
dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian
dengan kepergian mereka.
j. Usia madya merupakan masa jenuh
Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami
kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Pra pria merasa
jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan
keluarga yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang
menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan
membesarkan anak-anak mereka. Sehingga ada yang merasa
kehidupannya tidak ada variasi dan monoton yang membuat
mereka merasa jenuh.
c) Perkembangan pada masa remaja
a. Perkembangan fisik
Pada masa dewasa madya terjadi perubahan fungsi fisik yang tak
mampu berfungsi seperti sedia kala, dan beberapa organ tubuh
tertentu mulai "aus". Melihat dan mendengar merupakan dua
perubahan yang paling menyusahkan paling banyak tampak dalam
dewasa tengah. Daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan
mempertahankan gambar pada retina akan mengalami penurunan
tajam antara usia 40 dan 9 tahun. Karena pada usia tersebut aliran
darah pada mata juga berkurang. Pendengaran mungkin juga mulai
menurun pada usia ini yaitu mulai memasuki usia 40.
b. Perkembangan kognitif :
a) Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai
titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap
sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya

9
sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan
dari pola pemikiran ini.
b) Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara
mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi.
c) Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung
memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa
penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung
dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.
d) Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada
pada dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang
berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya.
e) Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga
memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis
masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang
mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu
membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang
kemudian mengajukan pendapat-pendapat tertentu yang sering
disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi
antara proporsi yang berbeda-beda tadi.
c. Perkembangan emosi
Menurut Erikson, pada masa ini individu dihadapkan atas dua hal
generativity vs stagnasi Mencakup rencana-rencana orang dewasa
atas apa yang mereka harap guna membantu generasi muda
mengembangkan dan mengarahkan kehidupan yang berguna melalui
generativitas / bangkit. Sebaliknya, stagnasi / mandeg => ketika
individu tidak melakukan apa-apa untuk generasi berikutnya.
Memberikan asuhan, bimbingan pada anak-anak, individu generatif
adalah seseorang yang mempelajari keahlian, mengembangkan
warisan diri yang positif dan membimbing orang yang lebih muda.
d. Perkembangan sosial

10
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai
umur enam puluh tahun.
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara
lain:
a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari
seluruh kehidupan manusia.
b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan
wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa
dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan
ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson,
selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih
besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-
kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
kebutuhan pribadi dan sosial.
C. Fase Dewasa akhir
1. Pengertian fase dewasa akhir
Akibat perubahan Fisik yang semakin menua maka perubahan ini akan
sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan
lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-
angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena
berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya
kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah
masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.
Masa dewasa akhir dapat juga disebut masa tua atau masan usia lanjut
Berbagai pengertian tentang usia lanjut adalah sebagai berikut:

11
a) Secara kronologis, usia lanjut dinyatakan sebagai orang yang telah
berumur 60 atau 65 tahun ke atas (Kalish, 1975; Bischof, 1976;
Hurlock, 1980; Dixon dan Bouma, 1976). Dasar me¬nentukan umur
ini sebagai masa tua adalah alasan ekonomi, seperti: mereka sudah
harus pensiun, pajak penghasilan yang sudah ditiadakan dan telah
merupakan persetujuan yang me-masyarakat di negara kita .
b) Diartikan sebagai perubahan fisik yang menonjol seperti
per¬ubahan poster tubuh, gaya berjalan, roman muka, warna rambut,
suara, kekenyalan kulit, kemampuan pendengaran dan peng¬lihatan.
Demikian juga terjadinya perubahan kesehatan secara keseluruhan
yaitu kurang sehat atau mengalami macam-macam keluhan penyakit.
c) Diartikan sebagai perubahan tingkah laku, yaitu orang yang sudah
tua, menjadi pelupa, reaksi terhadap rangsangan yang makin lamban,
perubahan pola tidur, gerakan motorik yang lamban dan sebagainya.
Sering dipercaya (streotipe) bahwa orang yang sudah tua itu suka
memusuhi generasi muda, konservatif (mempertahankan cara-cara
lama dan tidak ingin pembaruan) dan menjengkelkan.
d) Dari segi peranan sosial orang yang sudah tua disebut sebagai orang
telah dipensiunkan dalam berbagai tuntutan sosial, dan ditempatkan
dalam rumah-rumah pemeliharaan kesehatan, sudah menjadi nenek
dan kakek.
Pengertian Dewasa akhir (lansia) menurut beberapa ahli:
a) Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua
pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu
menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan
orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah
orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan
membedakan
b) seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan
orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60
tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia

12
dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri
ketuaan.
c) Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini
dibagi menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia enampuluh
sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia
tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang. Orangtua
muda atau usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua
atau usia tua akhir (75 tahun atau lebih) (Baltes,
Smith&Staudinger, Charness&Bosmann) dan orang tua lanjut (85
tahun atau lebih) dari orang-orang dewasa lanjut yang lebih muda
(Johnson&Perlin).
Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai
dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif, dan integritas.
a. Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan
orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang
tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang lainakan terisolasi.
Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan
tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa
dewasa akhir.
b. Perkembangan Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang
dialami individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika
seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka
mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi
memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak,
seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai
memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa
ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka
dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk
dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.

13
c. Perkembangan Integritas
Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang
terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan
yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-
orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan
penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan
dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan
tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan
individu, terhadap kondisi-kondisi sosialdan historis, ditambah
dengan kefanaan hidup menjelang kematian.Tahap integritas ini ini
dimulai kira-kira usia sekitar 65 tahun, dimana orang-orang yang
tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia tua atau orang
usia lanjut. Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam
kehidupan seseorang. Meskipun masih banyak waktu luang yang
dapat dinikmati, namun karena penurunan fisik atau penyakit yang
melemahkan telah membatasi kegiatan dan membuat orang tidak
menrasa berdaya.
2. Ciri-ciri fase dewasa akhir
a) adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan
oleh faktor fisik dan psikologis.
b) Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap
periode ini sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang
mengaggapnya sebagai hukuman.
c) Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang
menggambarkan masa tua tidaklah menyenangkan.
d) Sikap sosial terhadap usia lanjut. Kebanyakan masyarakat
menganggap orang berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan karena
energinya sudah melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang
masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang
dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar.

14
e) Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang
negatif tentang usia lanjut.
f) Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan
kelompok yang lebih muda.
g) Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri
yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negate
h) Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara
untuk memperlambat penuaan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fase dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa
reproduktif. Masa ini penuh dengan masalah dan ketegangan emosional,
periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada suatu hidup
yang baru. Masa ini berkisar antara umur 21 sampai 40 tahun.
2. Fase dewasa pertengahan adalah masa usia antara 40 – 60 tahun. Masa
tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan jasmani dan
mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik,
sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewsa ini
banyak yang mengalami perubahan-perubahan tersebut lebih lambat
daripada masa lalu, namun garis batas tradisionalnya masih nampak.
3. Fase dewasa akhir adalah perubahan Fisik yang semakin menua maka
perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan
dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang
secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan
sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya.
B. Saran
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang
bisa mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta

15
didikan agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik
maupun psikis sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-
perubahan itu dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
https://psikodemia.com/psikologi-perkembangan-masa-dewasa/
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk03j-
0ioyw7j1WLnvgkBUt_r_Ub_zw
%3A1588153813488&ei=1U2pXoOtHfrE4-
EPl72N2Ak&q=hal+yang+menonjol+dan+waktu
http://allabout-psikologi.blogspot.com/2009/11/dewasa-madya.html
https://ruangguruku.com/perkembangan-psikososial-masa-dewasa-akhir/
http://fadhilabdillahpratama.blogspot.com/2016/09/makalah-psikologi-
masa-dewasa-akhir.html

16

Anda mungkin juga menyukai