Anda di halaman 1dari 15

MENTAL DAN KARAKTER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Dasar

Dosen Pengampu :

M.Surya Hakim, M. Psi.

Disusun oleh :

1. M..Sofyan Hadi
2. Khoirul Anam
3. Abdurrahman
4. M. Saiful Husfi A.
5. Fathurrozi
6. M. Nur Hariadi
7. Muhammad Azizun Khakim
8. Tsamrotul Fu’ad

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

IAI AL – KHOZINY BUDURAN SIDOARJO

2020

i
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehinga kami dapat menyelesaikan makalah Mental Dan Karakter ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang apa itu Mental Dan Karakter
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini dipilih karena
menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak
yang peduli terhadap dunia organisasi perusahaan.

Penyusun membuat makalah ini dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Sukodono, 14 April 2020

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………............................ i

KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1

A. Latar Belakang……………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...2
C. Tujuan……………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kesehatan Mental………….…...………………………..3


B. Jenis-Jenis Gangguan Kesehatan Mental..………………...………4
C. Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental……...…….6
D. Definisi Karakter………..………………………………………….7
E. Cara Pengembangan Karakter……………………………………..9

BAB III PENUTUP

A. Simpulan………………………………...........................................11
B. Saran…………....………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang,
dengan mental yang sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai
makhluk hidup. Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan
seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang. Kesehatan mental adalah
keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat
mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan
mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya. Sedangkan masalah
kesehatan mental diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang menyesuaikan
diri terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkan
ketidakmampuan tertentu.
Karakter merupakan kunci kepemimpinan. Istilah karakter dianggap sama
dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya
atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
diterima dari lingkungan. Pada dasarnya karakter akan terbentuk bila aktivitas
dilakukan berulang-ulang secara rutin hingga menjadi suatu kebiasaan yang akhirnya
tidak hanya menjadi suatu kebiasaan tetapi sudah menjadi suatu karakter. Istilah
karakter dalam bahasa Yunani dan latin character berasal dari kata charassein yang
artinya mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan. Karakter merupakan ciri
khas seseorang dan karakter tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya karena
karakter terbentuk dalam lingkungan sosial budaya tertentu. Watak atau karakter
merupakan perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi
tanda khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain.
Menurut Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh
Samani dan Hariyanto (2011:42), karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Individu yang
berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal yang
baik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama lingkungan, bangsa dan Negara dengan
mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan 2 kesadaran,
emosi, dan perasaan. Karakter menggambarkan kualitas moral seseorang yang
tercermin dari segala tingkah lakunya yang mengandung unsur keberanian,
ketabahan, kejujuran, dan kesetiaan atau perilaku kebiasaan yang baik. Karakter dapat
berubah akibat pengaruh lingkungan, oleh karena itu perlu usaha membangun

1
karakter dan menjaganya agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang menyesatkan dan
menjerumuskan. Karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitides), perilaku
(behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skill). Karakter merupakan
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
krama, budaya, dan adat istiadat. Orang lain biasanya lebih muda untuk menilai
karakter seseorang. Karakter pada akhirnya menjadi sesuatu yang menempel pada
seseorang dan sering orang yang bersangkutan tidak menyadari karakternya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Kesehatan Mental?
2. Apa saja jenis-jenis Gangguan Kesehatan Mental?
3. Apa faktor-faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental?
4. Apa definisi Karakter?
5. Bagaimana cara pengembangan karakter?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Kesehatan Mental.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Gangguan Kesehatan Mental..
3. Untuk mengetahui faktor-faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental.
4. Untuk mengetahui definisi Karakter.
5. Untuk mengetahui cara Pengembangan Karakter.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kesehatan Mental


Setiap orang memiliki kesehatan mental - sama seperti kesehatan fisik, kita
perlu menjaga dan memeliharanya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia1,
kesehatan mental adalah keadaan kesejahteraan dimana setiap individu menyadari
potensi mereka sendiri, dapat mengatasi tekanan yang normal dalam kehidupan,
dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitas mereka. Kesehatan mental adalah ungkapan yang
biasanya digunakan sebagai pengganti untuk kondisi kesehatan mental - seperti
depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, dan lain-lain. Padahal sebenarnya
kesehatan mental dan kondisi kesehatan mental tidaklah sama2.

Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang
bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara
maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif
dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan
mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang
pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Penyakit mental dapat
menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak
interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan
prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita
menjalankan Pola Hidup Sehat.3

B. Jenis-Jenis Gangguan Kesehatan Mental


1
World Health Organization. (2014, 08). Mental Health: a state of well-being . Retrieved from World Health
Organization: http://www.who.int/features/factfiles/mental_health/en/
2
https://www.seributujuan.id/id/introduction/what-is-mental-health
3
http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental

3
Ada 8 Jenis Gangguan Kesehatan Mental, adalah sebagai berikut :

1. Gangguan kecemasan
Orang dengan gangguan kecemasan (anxiety disorder) akan merespons benda
atau situasi tertentu dengan sangat ketakutan, disertai gejala panik seperti detak
jantung yang cepat dan berkeringat. Anda mungkin mengalami panik saat ujian atau
wawancara kerja, tetapi gangguan kecemasan berbeda dan merupakan gangguan
mental, yang membuat penderitanya hidup dengan penuh kecemasan, ketakutan, serta
kekhawatiran berlebih.

2. Gangguan suasana hati


Kelainan ini juga disebut gangguan afektif, melibatkan perasaan sedih atau
perasaan merasa terlalu bahagia, atau fluktuasi dari kebahagiaan dan kesedihan
ekstrem. Beberapa contoh gangguan suasana hati adalah bipolar, depresi jangka
panjang, gangguan afektif musiman, perubahan suasana hati dan iritabilitas yang
terjadi selama fase pramenstruasi, serta depresi karena penyakit fisik.

3. Gangguan psikotik
Gangguan psikotik melibatkan kesadaran dan pemikiran yang menyimpang.
Gejala paling umum dari kelainan psikotik adalah halusinasi, seperti mendengar suara
dan khayalan yang tidak bisa dilihat orang lain. Skizofrenia adalah contoh kelainan
psikotik.

4. Gangguan makan
Gangguan makan melibatkan emosi ekstrem, sikap, dan perilaku yang
melibatkan berat badan dan makanan. Gangguan paling umum adalah anoreksia
(penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang
berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang
menyimpang), bulimia (makan secara berlebihan kemudian mencoba mengeluarkan
kembali apa yang telah mereka makan, seperti dimuntahkan), dan binge eating
disorder (makan dalam jumlah banyak dan sulit dihentikan).

5. Gangguan kontrol impuls dan kecanduan

4
Orang dengan gangguan kontrol impuls tidak dapat menahan dorongan untuk
melakukan tindakan yang dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
Contoh gangguan ini adalah pyromania (gangguan mental yang ditandai muncul
dorongan kuat untuk sengaja menyulut api untuk meredakan ketegangan dan biasanya
menimbulkan perasaan lega atau puas setelah melakukannya) dan kleptomania
(mencuri). Orang dengan gangguan kontrol impuls dan kecanduan memiliki
keterlibatan sangat dalam dengan objek kecanduan mereka, sehingga mereka mulai
mengabaikan tanggung jawab dan hubungan.

6. Gangguan obsesif-kompulsif
Orang yang memiliki obsessive-compulsive disorder (OCD) sering mengalami
pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Ada pikiran, gambar, atau dorongan yang
tidak diinginkan dan tidak menyenangkan memasuki pikiran dan menyebabkan rasa
cemas, jijik atau tidak senang. Ada juga semacam paksaan atau perilaku berulang
yang dilakukan untuk meringankan perasaan tidak menyenangkan. Contohnya, bila
seseorang takut rumahnya dirampok, ia merasa perlu semua jendela dan pintu terkunci
beberapa kali sebelum mereka dapat meninggalkan rumah. Contoh lain saat seseorang
mencuci tangan berulang kali karena takut kuman.

7. Gangguan stres pasca-trauma


Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah kondisi yang dapat berkembang
setelah kejadian traumatis, seperti pelecehan seksual, kekerasan, kecelakaan, bencana
alam, atau kematian seseorang yang dicintai. Orang dengan PTSD sering memiliki
pikiran dan kenangan abadi yang menakutkan bila dihadapkan dengan kondisi tertentu
yang membuatnya trauma.

8. Gangguan kepribadian
Kelainan kepribadian adalah jenis masalah kesehatan mental yang
memengaruhi sikap, kepercayaan, dan perilaku. Dua jenis gangguan kepribadian
antara lain borderline personality disorder, yaitu perubahan suasana hati yang intens,
ketakutan akan ditinggalkan, perilaku impulsif, dan tidak stabil.

Gangguan lain adalah antisocial personality disorder, saat seseorang


mengalami hal-hal seperti mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain,
5
memanipulasi orang lain untuk keuntungan diri sendiri, sulit mempertahankan
hubungan, tidak merasa bersalah atas tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan,
serta merasa mudah bosan atau agresif.4

C. Faktor-faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental


Dari berbagai penyebab gangguan kesehatan mental, berikut ini adalah
beberapa gangguan yang paling umum:
1. Stres berat untuk waktu yang lama.
2. Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius atau
kejahatan dan kekerasan yang pernah dialami.
3. Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya
4. Kekerasan pada anak
5. Faktor genetik.
6. Kelainan otak.
7. Cedera kepala.
8. Isolasi sosial atau kesepian.
9. Pengangguran atau kehilangan pekerjaan Anda.
10. Kerugian sosial, kemiskinan atau utang.
11. Mengalami diskriminasi dan stigma.
12. Kematian seseorang yang dekat dengan Anda.
13. Tunawisma atau lingkungan perumahan yang buruk.
14. Merawat anggota keluarga atau teman.5

D. Definisi Karakter

4
https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/mengenal-8-jenis-gangguan-mental
5
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/penyakit-mental/

6
Karakter / watak merupakan sifat batin yang akan memengaruhi segenap
pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang ada pada manusia maupun pada
makhluk hidup lainnya.
 Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian Karakter Menurut Para Ahli, adapun para ahli
tersebut diantaranya :

 Kamisa
Menurut Kamisa, karakter yakni ialah sifat kejiwaan, akhlak dan budi pekerti
yang dimiliki oleh seseorang yang mana dengan ada hal tersebut dapat
membuatnya berbeda apabila dibandingkan dengan orang lainnya. Berkarakater
juga bisa diartikan sebagai memiliki sebuah watak dan kepribadian.
 Doni Kusuma
Menurut Doni Kusuma, karakter merupakan sebuah gaya, sifat, ciri, dan juga
karakteristik yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari pembentukan atupun
tempaan yang diperolehnya melalui lingkungan di sekitarnya.
 Maxwell
Menurut Maxwell karakter pada dasarnya jauh lebih baik daripada dengan
sekedar perkataan. Selain itu, karakter ialah pilihan yang dapat menentukan
sebuah tingkat kesuksesan dari seseorang.
 Wyne
Menurut Wyne, karakter menandai cara teknis maupun cara yang digunakan
untuk memfokuskan terhadap penerapan dari nilai-nilai kebaikan ke dalam
sebuah tingkah laku dan juga tindakan
 Alwisol
Menurut Alwisol, karakter merupakan penggambaran dari tingkah laku yang
dilakukan dengan cara memperlihatkan serta menonjolkan nilai, baik itu benar
maupun salah secara implisit dan juga eksplisit. Karakter berbeda dengan sebuah
kepribadian yang di dalamnya tidak menyangkut nilai sama sekali.

 Gulo W

7
Menurut Gulo W, karakter adalah sebuah kepribadian yang bisa dilihat dari
titik moral maupun tolak etis, misalnya seperti kejujuran seseorang. Karakter
mempunyai hubungan pada sifat-sifat yang umumnya tetap.
 Ryan & Bohlin
Menurut Ryan & Bohlin, karakter adalah sebuah pola perilaku seseorang.
Orang yang memiliki karakter yang baik tentu saja akan paham mengenai
kebaikan, suka akan kebaikan, serta mengarjakan suatu kebaikan. Orang yang
berperilaku yang sesuai kaidah moral disebut sebagai orang yang berkarakter
mulia.
 Imam Al-Ghazali
Menurut Imam Al-Ghazali, karakter ialah sifat yang tertanam di dalam sifat
dan jiwa seseorang. Sehingga mudah sikap, tindakan, dan perbuatan tersebut
akan terpencarkan secara spontan.
 W.B Saunders
Menurut W.B Saunders, karakter merupakan sifat yang nyata dan berbeda
yang mana hal itu ditunjukkan oleh seseorang. Karakter tersebut bisa dilihat dari
beragam macam atribut pada tingkah laku seseorang.
 Soemarno Soedarsono
Menurut Soemarno Soedarsono, karakter adalah sebuah nilai yang telah
terpatri di dalam diri seseorang melalui pengalaman, pendidikan, pengorbanan,
dan percobaan, serta juga pengaruh lingkungan yang kemudian dipadukan
dengan nilai nilai yang terdapat pada diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik
yang dinyatakan di dalam sistem daya juang yang kemudian melandasari sikap
dan perilaku, serta pemikiran seseorang.
 Drs. Hanna Djumhana Bastaman M.Psi
Menurut Drs. Hanna Djumhana Bastaman M.Psi, karakter adalah bentuk dari
aktualisasi diri serta internalisasi nilai serta moral yang berasal dari luar menjadi
satu ke dalam bagian dari kepribadiannya.

8
  Prof. Dr. H.M Quraish Shihab
Menurut Prof. Dr. H.M Quraish Shihab, karakter ialah pengalaman mengenai
pendidikan & sejarah yang mendorong kemampuan yang ada pada diri seseorang
guna menjadi alat ukur ataupun sisi manusia untuk mewujudkannya. Baik dalam
bentuk pemikiran, sikap, perilaku, dan karakter serta budi pekerti.
 Depdiknas (2008)
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas, karakter ialah bawaan yang ada pada hati,
jiwa, kepribadian, sifat, tabiat, budi pekerti, personalitas, temperamen, dan juga
watak. Berkarakter bisa juga diartikan sebagai kepribadian, berperilaku, bersifat,
berwatak, dan bertabiat.
 Kementran pendidikan dan Kebudayaan (Kemedikbud)
Menurut Kemedikbud, karakter adalah bentuk cara berpikir dan juga
berperilaku seseorang yang kemudian akan menjadi ciri khasnya orang tersebut.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, karakter bisa didefinisikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, budi
pekerti, akhlak yang ada pada diri seseorang yang nantinya akan membedakan
seseorang tersebut dengan orang lainnya.6

E. Cara Pengembangan Karakter


Proses Pengembangan Karakter adalah sebagai berikut :
1. PENGENALAN
Maksud dari pengenalan ini adalah seorang anak diperkenalkan tentang hal –
hal positif / hal – hal yang baik dari lingkungan, maupun keluarga. Contohnya
anak diajarkan tentang kejujuran, tenggang rasa, gotong royong, bertanggung
jawab dan sebagainya. Tahapan ini bertujuan untuk menanamkan hal positif
dalam memorinya.

2. PEMAHAMAN
Selanjutnya adalah pemahaman, maksud dari pemahaman disini adalah kita
memberikan pengarahan atau pengertian tentang perbuatan baik yang sudah kita
kenalkan kepada si anak. Tujuannya agar dia tahu dan mau melakukan hal
tersebut dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.

6
https://materibelajar.co.id/pengertian-karakter-menurut-para-ahli/

9
3. PENERAPAN
Setelah si anak telah paham tentang perbuatan baik yang telah kita ajarkan
langkah yang selanjutnya adalah penerapan. Maksud dari penerapan disini adalah
kita memberikan kesempatan pada anak untuk menerapkan perbuatan baik yang
telah kita ajarkan.

4. PENGULANGAN / PEMBIASAAN
Maksud dari pengulangan disini adalah setelah si anak telah paham dan
menerapkan perbuatan baik yang telah kita kenalkan kemudian kita lakukan
pembiasaan, dengan cara melakakuan hal baik tersebut secara berualang ulang
agar si anak terbiasa melakukan hal baik tersebut.

5. PEMBUDAYAAN
Pembudayaan disini harus diikuti dengan adanya peran serta masyarakat untuk
ikut melakukan dan medukung terciptanya pembentukan karakter baik yang telah
diterapkan dalam masyarakat maupun di dalam keluarga. Adanya hukuman jika
tidak ikut pembudayaan tersebut akan memunculkan motivasi untuk ikut dan
berperan serta dalam pembudayaan karakter yang baik dan positif dalam
masyarakat.

6. INTERNALISASI MENJADI KARAKTER


Karakter seseorang akan semakin kuat jika ikut didorong adanya suatu
ideologi atau believe. Jika semua sudah tercapai maka akan ada kesadaran dalam
diri seseorang untuk melakukan hal yang baik tersebut tanpa adanya paksaan atau
dorongan untuk melakukannya. Selain itu adanya faktor internal dalam
masyarakat atau keluarga akan mempengaruhi karakter seseorang.7

7
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/tahapan-pembentukan-karakter/

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang,
dengan mental yang sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai
makhluk hidup. Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan
seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang. Dan selanjutnya jika mental
kita sudah sehat maka karakter kita akan terbentuk menjadi lebih baik.

Karakter / watak merupakan sifat batin yang akan memengaruhi segenap


pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang ada pada manusia maupun pada
makhluk hidup lainnya. Lalu untuk mengembangkan karakter manusia melalui
beberapa tahapan yaitu : Pengenalan, Pemahaman, Penerapan, Pembiasaan,
Pembudayaan, dan Internalisasi menjadi karakter.
B. Saran
Untuk mencapai kesehatan mental yang bagus dan ideal maka kita harus
selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersosialisasi secara baik. Dan juga itu
akan secara otomatis membentuk karakter kita untuk berkembang menjadi lebih
baik juga ke depan nya. Dengan melalui tahapan-tahapan pengembangan karakter
yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

11
http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/tahapan-pembentukan-
karakter/
https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/mengenal-8-jenis-gangguan-mental
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/penyakit-mental/
https://materibelajar.co.id/pengertian-karakter-menurut-para-ahli/
https://www.seributujuan.id/id/introduction/what-is-mental-health
World Health Organization. (2014, 08). Mental Health: a state of well-being .
Retrieved from World Health Organization:
http://www.who.int/features/factfiles/mental_health/en/

12

Anda mungkin juga menyukai