Anda di halaman 1dari 6

Sejarah kesehatan

mental:
Tahap
Multifaktorial
Kelompok 5
Anggota Kelompok :

1. Ni Made Ratih Kusumadewi (180541100018)


2. Nuril Wahidah (185041100094)
3. Arofah (200541100020)
4. Umi Sholikha Putri (200541100069)
5. Rina Agusti (200541100081)
6. Farah Amalia Rahma (200541100086)
7. Shohib Aditia (200541100092)
8. Andi Febrian Niahara (200541100094)
Mulai berkembang setelah Perang Dunia II. Kesehatan mental dipandang tidak hanya dari
segi psikologis dan medis, tetapi melibatkan faktor interpersonal, keluarga, masyarakat,
dan hubungan sosial. Interaksi semua faktor tersebut diyakini mempengaruhi kesehatan
mental individu dan masyarakat.Tahap ini merupakan Revolusi ke-3 gerakan kesehatan
mental dengan tokohnya Whittingham Beers (“A Mind That Found Itself”), William James
dan Adolf Meyer.
Lanjutan

Menurut pandangan ini, penanganan penderita gangguan mental lebih baik dilakukan
sejak tahap pencegahannya, yaitu:
1. Pengembangan perbaikan dalam perawatan dan terapi terhadap penderita gangguan
mental
2. Penyebaran informasi yang mengarah pada sikap inteligen dan humanis pada penderita
gangguan mental
3. Mengadakan riset terkaitMengembangkan praktik pencegahan gangguan mental.
KESIMPULAN

1. Kesehatan mental dipandang tidak hanya karena faktor medis dan psikis, tetapi karena
multi faktor, yaitu faktor interpersonal, keluarga, masyarakat dan hub. Sosial. Semua
faktor ini saling berinteraksi dan mempengaruhi kesehatan mental individu dan
masyarakat.
2. Kesehatan mental tidak saja terbatas pada upaya penyembuhan tetapi yang terpenting
ada upaya pencegahannya.
3. Disebut sebagai model kesehatan masyarakat yang berorientasi kepada masyarakat dan
menentukan pada usaha pencegahan.
4. Melibatkan seluruh masyarakat dan keterlibatan lembaga2 swadaya masyarakat.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai