PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua manusia tidak dilahirkan dalam keadaan mampu atau tidak
menyesuaikan diri. Penilaian benar atau salah seseorang menyesuaikan diri tergantung
dari kondisi fisik, mental, dan emosional yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya
kesehatan mental remaja. Banyak remaja yang menderita dan tidak mampu mencapai
kebahagiaan dalam hidupnya karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri.
Kegagalan remaja dalam melakukan penyesuaian diri akan menimbulkan bahaya
seperti tidak bertanggung jawab dan mengabaikan pelajaran, sikap sangat agresif dan
sangat yakin pada diri sendiri, perasaan tidak aman, merasa ingin pulang jika berada
jauh dari lingkungan yang tidak dikenal, dan perasaan menyerah.
Penyesuaian diri juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Faktor
dari itu biasanya terjadi di lingkungan formal maupun bukan lingkungan non-formal.
Lingkungan formal seperti sekolah, universitas, tempat gedung instansi pemerintahan
dan lain-lain. Sebagian besar kehidupan seseorang terjadi di lingkungan sekolah,
seperti remaja yang ingin mendapat strata pendidikan agar dapat mendapatkan
pekerjaan untuk menyesuaikan kehidupan yang lebih baik disuatu hari nanti.
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang remaja terletak pada sejauh
mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang didapat di sekolah dan di luar sekolah ia memiliki
sejumlah pengetahuan, kecakapan, minat-minat, dan sikap-sikap.
Dengan pengalaman-pengalaman itu ia secara berkesinambungan dibentuk
menjadi seorang pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan menjadi seorang
pribadi tertentu di masa yang akan datang.
Dengan penyesuaian diri ini orang mampu untuk mengatasi masalah dengan
baik serta mampu menempatkan dirinya pada suatu hal yang berguna bagi dirinya dan
orang lain di kalangan masyarakat. Di dalam penyesuaian diri ini orang harus tahu
betul apa yang akan dipelajari dalam hal ini. Penyesuaian diri terdapat hal–hal seperti
faktor penyesuaian diri, aspek penyesuaian diri, karakteristik dalam penyesuaian diri,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka merumuskan masalah yang kami
ambil adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari penyesuaian diri?
2. Apa saja hakekat penyesuaian diri?
3. Bagaimana karakterisitik penyesuaian diri remaja (secara positif dan negatif)?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri remaja?
5. Apa saja permasalahan yang mungkin muncul dalam penyesuaian diri remaja?
C. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah diatas,makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan :
1. Pengertian penyesuaian diri
2. Hakekat penyesuaian diri.
3. Karakteristik penyesuaian diri remaja (secara positif dan negatif).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri remaja
5. Permasalahan yang mungkin muncul dalam penyesuaian diri remaja
D. Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan pembaca dan penulis
sebagai penambah pengetahuan dan media informasi dengan kegunaan yang baik,
secara teoritis maupun praktis pada pengetahuan mengenai penyesuaian diri remaja
dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penyesuaian diri
Penyesuaian diri dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai berikut :
1. Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa
“survive” dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat
mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
2. Penyesuaian dapat diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan
sesuatu dengan standar atau prinsip.
3. Penyesuaian dapat artikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk
membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga
bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustasi-frustasi secara
efisien, individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara
yang adekuat atau memenuhi syarat.
4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan
emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat
pada setiap situasi.
Dalam beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian
adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada
lingkungannya. Selain itu juga, seseorang dikatakan memiliki kemampuan
penyesuaian diri yang baik (Well Adjusted Person) jika mampu melakukan
respon-respon yang matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Dikatakan efisien
apabila mampu melakukan respon dengan mengeluarkan tenaga dan waktu
sehemat mungkin. Dikatakan sehat apabila respon-respon yang dilakukannya
dengan hakikat individu, lembaga, atau kelompok antar individu, dan hubungan
antar individu dan ciptaan-Nya berjalan dengan baik.
Kondisi Jasmaniah
Kondisi jasmaniah seperti pembawaan dan struktur atau konstitusi fisik
dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangan
secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh .
Shekdon mengemukakan bahwa terdapat korelasi yabg tinggi antara tipe-
tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe temperamen (Moh. Surya,1997), misalnya
ornag yang tergolong ektomorf, yaitu ototnya lemah , tubuhnya rapuh ,
ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial,
pemalu dan sebagainya.
Karena strukturnya jasmaniah merupakan kondisi primer bagi
tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem syaraf, kelenjar, dan
otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa gangguan-gangguan d a l a m sistem
syaraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejal a
gangguan mental, tingkah laku dan kepribadian. Dengan
demikian, kondisi sistem-sistem tubuh yang baik merupakan syarat
bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik.
Disamping itu,kesehatan dan penyakit jasmaniah
j u g a b e r h u b u n g a n d e n g a n penyesuaian diri. kualitas penyesuaian
diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan
jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah
yang diderita oleh sesorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.
Gangguan penyakit yang kronis dapat menimbulkan kurangnya
kepercayaan pada dirinya sendiri, perasaan rendah diri,
ketergantungan , perasaan ingin dikasihani dan lain sebagainya.
1. Kesimpulan
a. Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan mampu menyesuaikan diri,
maka penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan, dan
perkembangan memerlukan proses yang cukup unik.
b. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi, konformitasi, penguasaan,
dan kematangan emosional. Proses penyesuaian diri yang tertuju
pada pencapaian keharmonisan antara faktor internal dan eksternal
anak yang sering menimbulkan konflik, tekanan, frustasi dan
berbagai macam perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
c. Penyesuaian diri adalah suatu proses dan salah satu ciri pokok
kepribadian yang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untuk
mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri
sendiri maupun lingkungannya.
d. Terdapat dua karakteristik penyesuaian diri yaitu : a) penyesuaian
diri secara positif dan b) penyesuaian diri yang salah.
e. Permasalahan-permasalahan penyesuaian diri yang dihadapi remaja
dapat berasal dari suasana psikologis keluarga seperti keretakan
keluarga. Banyak penelitian membuktikan bahwa remaja yang hidup
di dalam rumah tangga yang retak, mengalami masalah emosi,
tampak padanya ada kecenderungan yang besar untuk marah, suka
menyendiri , disamping kurang kepekaan terhadap penerimaan sosial
dan kurang mampu menahan diri serta lebih gelisah dibandingkan
dengan remaja yang hidup dalam rumah tangga yang wajar.
f. Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi
pengajaran juga fungsi pendidikan. Dalam kaitannya dengan
pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari
peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan
jika anak didik mengalami masalah.
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................2
D. Manfaat Makalah...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
1. Pengertian Penyesuaian diri............................................................................................3
2. Hakekat penyesuaian diri................................................................................................3
3. Proses Penyesuaian Diri..................................................................................................4
4. Karakteristik Penyesuaian Diri Remaja (secara positif dan negatif)..............................5
5. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri.......................................8
6. Permasalahan-permasalahan Penyesuaian Diri Remaja................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................15
1. Kesimpulan...................................................................................................................15
2. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17