Oleh
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Psikologi Agama yang diberikan pada
semester ini. Makalah ini disusun dari berbagai sumber. Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuliana Intan Lestari,S,Psi., M.A. selaku dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Agama yang telah memberikan bimbingan dan saran sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca khususnya bagi mahasiswa jurusan Psikologi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
3.1 Simpulan.............................................................................................................. 14
3.2 Saran..................................................................................................................... 14
Aliran klenik sebagai bagian dari bentuk tingkah laku keagamaan yang menuimpang
akan senantiasa muncul dalam setiap masyarakat, apa pun latar belakang
kepercayaannya. Aliran klenik seperti ini terkadang demikian kuatnya memengaruhi
mereka yang mempercayainya, sehingga mereka senantiasa menolak pengaruh dari luar,
walaupun bermanfaat.
2.2 Konversi Agama
Konversi agama (religious conversion) secara umum dapat diartikan dengan
berubah agama ataupun masuk agama. Untuk memberikan gambaran yang lebih mengena
tentang maksud kata-kata tersebut perlu dijelaskan melalui uraian yang dilatarbelakangi
oleh pengertian secara etimologis. Dengan pengertian berdasarkan asal kata tergambar
ungkapan kata itu secara jelas.
1. Pengertian Konversi Agama
a. Pengertian konversi agama
Berdasarkan arti kata-kata tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi agama
mengandung pengertian: bertobat, berubah agama, berbalik pendiriaan terhadap
ajaran agama atau masuk ke dalam agama(menjadi paderi).
Konversi agama banyak mengatakan masalah kejiwaan dan pengaruh
lingkungan tempat berada. Selain itu, konversi agama yang dimaksudkan uraian di
atas memuat beberapa pengertian dengan ciri-ciri:
a. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
b. Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan sehingga perubahan
dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak.
c. Perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan kepercayaan dari
suatu agama ke agama lain, tetapi juga termasuk perubahan pandangan
terhadap agama yang dianutnya sendiri.
d. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan maka perunahan itu pun
disebabkan faktor petunjuk dari Yang Maha Kuasa.
2. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konversi Agama
Berbagai ahli berpendapat bahwa dalam menentukan faktor yang menjadi
pendorong konversi. William James dalam bukunya The varieties of Relogious
experience dan Max Heirich dalam bukunya Changeof Heart banyak menguraikan
faktor yang mendorong terjadinya konversi agama tersebut.
Dalam buku tersebut diuraikan pendapat dari para ahli yang terlihat dalam disiplin
ilmu, masing-masing mengemukakan pendapat bahwa konversi agama disebabkan
faktor yang cenderung didominasi oleh lapangan ilmu yang mereka tekuni.
a. Para ahli sosiologi berpendapat, bahwa yang menyebabkan terjadinya konversi
agama adalah pengaruh sosial. Pengaruh sosial yang mendorong terjadinya
konversi itu sendiri dari adanya berbagai faktor antara lain:
1. Pengaruh hubungan antar pribadi baik pergaulan yang bersifat keagamaan
maupun nonagama (kesenian, ilmu pengetahuan ataupun bidang kebudayaan
yang lain).
2. Pengaruh kebiasaan yang rutin.
Pengaruh ini dapat mendorong seseorang atau kelompok untuk berubah
kepercayaan jika dilakukan secara rutin hingga terbiasa, misalnya: menghadiri
upacara keagamaan ataupun pertemuan-pertemuan yang bersifat keagamaan
baik pada lembaga formal ataupun nonformal.
3. Pengaruh anjuran atau propoganda dari orang-orang yang dekat misalnya:
karib, keluarga.
4. Pengaruh pemimpin keagamaan.
Hubungan yang baik dengan pimpinan agama merupakan salah satu faktor
pendorong konversi agama.
5. Pengaruh perkumpulan yang berdasarkan hobi.
Perkumpulan yang dimasuki seseorang berdasarkan hobinya dapat pula
menjadi pendorong konversi agama.
6. Pengaruh kekuasaan pemimpin.
Yang dimaksud di sini adalah pengaruh kekuasaan pemimpin berdasarkan
kekuatan hukum. Masyarakat umumnya cenderung menganut agama yang
dianutnya oleh kepala negara atau Raja mereka.
b. Para ahli psikologi berpendapat bahwa yang menjadi pendorong terjadinya
konversi agama adalah faktor psikologis yang ditimbulkan oleh faktor intern maupun
ekstern. Faktor-faktor tersebut apabila memengaruhi seseorang atau kelompok hingga
menimbulkan semacam gejala tekanan batin, maka akan terdorong untuk mencari jalan
keluar yaitu ketenangan batin. Dalam uraian William james yang berhasil meneliti
pengalamaan berbagai tokoh yang mengalami konversi agama menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Konversi agama terjadi karena adanya suatu tenaga jiwa yang meguasai pusat
kebiasaan seseorang sehingga pada dirinya muncul persepsi baru, dalam
bentuk suatu ide yang bersemi secara mantap.
2. Konversi agama dapat terjadi oleh karena suatu krisis ataupun secara
mendadak (tanpa suatu proses).
Berdasarkan gejala tersebut maka dengan meminjam istilah yang digunakan
sturbuck ia membagi konversi agama menjadi dua tipe yaitu:
1. Tipe Volitional (perubahan bertahap)
2. Tipe Self-Surrender (perubahan drastis).
3.1 Simpulan
Sikap keagamaan merupakan perwujudan dari pengalaman dan penghayatan
seseorang terhadap agama, dan agama menyangkut persoalan bathin seseorang,
karenanya persoalan sikap keagamaan pun tak dapat dipisahkan dari kadar ketaatan
seseorang terhadap agamanya.
Penyimpangan sikap keagamaan, ditentukan oleh terjadinya penyimpangan pada
tingkat fikir seseorang sehingga akan mendatangkan kepercayaan atau keyakinan baru
kepada yang bersangkutan baik indivual maupun kelompok).
Individu yang tidak menyimpang tersebut adalah atas dasar pembentukan
kepribadian, perumusan sikap dan keserasian hubungan sosial at sur perbuatan dalam
upaya memenuhi ketaatan kepada Yang transpersonal atau supranatural.
Terdapat beberapa perilaku menyimpang tersebut antara lain
1. Aliran klenik
2. Konversi agama
3.Konflik agama
4.Aliran sesat
3.2 Saran
Dari pembahasan materi yang telah disampaikan, diharapkan bagi penulis dan pembaca
untuk lebih memahami Tingkah Laku Keagamaan Yang Menyimpang. diharapkan
semoga bisa mengaplikasikan dalam aktivitas belajar mengajar. Untuk penulis
selanjutnya, diharapkan tulisan ini mampu menjadi bahan acuan agar diteliti lebih dalam
lagi sehingga kita memiliki pengetahuan yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA