Anda di halaman 1dari 17

Tingkah Laku

Keagamaan Yang
Menyimpang

Kelompok 7

1. Diah Atika
2. Vingky Dinda Anggreini (12160123507)
3. Yasir Rahmad (12160112196)
PEMBAHASAN
01 02

Aliran Klenik Konversi Agama

03 04

Konflik Agama Aliran sesat


01

Aliran Klenik
Pengertian
Klenik dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan akan
hal-hal yang mengandung rahasia dan tidak masuk akal (KBRI, 1989:409). Dalam kehidupan
masyarakat, umumnya klenik ini erat kaitannya dengan praktik perdukunan, hingga sering
dikatakan dukun klenik. Dalam kegiatannya dukun ini melakukan pengobatan dengan
bantuan guna-guna atau kekuatan gaib lainnya.

Psikologi agama yang mempelajari hubungan sikap dan tingkah laku manusia dalam kaitan
dengan agama, agaknya dapat melihat penyimpangan tingkah laku keagamaan sebagai
bagian dari gejala kejiwaan. Sebab, sebagai kata Thouless selanjutnya, sugesti dapat pula
dijadikn alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan keagamaan (Robert Thouless,
1992: 39).
Praktik yang bersifat Klenik memiliki
karakteristik yang hampir sama, yaitu:

1. Pelakunya menokohkan diri selaku orang suci dan umumnya tidak


memiliki latar belakang yang jelas (asing).
2. Mendakwahkan diri memiliki kemampuan luar biasa dalam masalah
yang berhubungan dengan hal-hal gaib.
3. Menggunakan ajaran agama sebagai alat untuk menarik kepercayaan
masyarakat.
4. Memiliki tujuan tertentu yang cenderung merugikan masyarakat.
5. Memiliki tujuan tertentu yang cenderung merugikan masyarakat.
02

Konversi Agama
1. Pengertian
Konversi Agama
Konversi agama (religious conversion)
secara umum dapat diartikan dengan berubah
agama ataupun masuk agama. konversi
agama mengandung pengertian: bertobat,
berubah agama, berbalik pendiriaan terhadap
ajaran agama atau masuk ke dalam
agama(menjadi paderi).
Konversi agama yang dimaksudkan uraian di
atas memuat beberapa pengertian dengan ciri-
ciri:
a. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang
terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.
b. Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan sehingga
perubahan dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak.
c. Perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan
kepercayaan dari suatu agama ke agama lain, tetapi juga termasuk
perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri.
d. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan maka perunahan itu
pun disebabkan faktor petunjuk dari Yang Maha Kuasa.
Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya
Konversi Agama

Ahli Ilmu
Ahli Sosiologi Ahli Psikologi
Pendidikan
Faktor Pengaruh Sosial Faktor Psikologis yang Faktor Kondisi Pendidikan
ditimbulkan oleh Faktor
Intern maupun Ekstern
Proses Konversi Agama
Konversi agama menyangkut perubahan batin seseorang secara mendasar. Proses konversi ini
dapat diumpamakan seperti proses pemugaran sebuah gedung, bangunan lama dibongkar dan
pada tempat yang sama didirikan bangunan baru yang lain sama sekali dari bangunan
sebelumnya.

Demikian pula seseorang atau kelompok yang mengalami proses konversi agama ini. Segala
bentuk kehidupan batinnya yang semula mempunyai pola tersendiri berdasarkan pandangan
hidup yang dianutnya (agama), maka setelah terjadi konversi agama pada dirinya secara
spontan pila lama ditinggalkan sama sekali.
03

Konflik Agama
Konflik Agama
Penyebab awal yang tampak di permukaan dari kasus-kasus tersebut, adalah marahnya massa
hingga terjadi kerusuhan. Sementara, penyebab yang menjadi faktor tersembunyi, umumnya
dikaitkan dengan masalah-masalah hubungan sosial (Rosita S. Noer, 2003:3-4)

Agama sebagai keyakinan memang menyangkut kehidupan batin seseorang (liner life) yang
berhubungan dengan sistem nilai. Nilai adalah sesuatu yang dianggap benar dan diikuti.
“Alat Pemicu” yang Paling Potensial untuk melahirkan
suatu konflik
1. Pengetahuan Agama Yang Dangkal
2. Fanatisme
3. Agama Sebagai Doktrin
4. Simbol-symbol
5. Tokoh Agama
6. Sejarah
7. Berebut Surga
04

Aliran Sesat
Aliran Sesat
Dalam al-Qur'an disebutkan, setiap yang di luar kebenaran itu adalah sesat. Atas dasar itu,
aliran sesat bisa didefinisikan sebagai sebuah aliran, kelompok, individu atau ajaran agama
yang menyimpang dan menyempal dari ajaran dasar agama, akidah, ibadah, amalan, dan
pendirian mayoritas umat agama tertentu dan berakibat pada penodaan dan penyelewengan
terhadap ajaran agama tersebut.

Menurut sosiolog dan peneliti LIPI, Fachri Ali, munculnya aliran yang dinilai sesat, secara
spekulatif, dapat dinilai sebagai bagian dari usaha orang atau kelompok tertentu untuk
mendapatkan sesuatu yang spesifik sesuai dengan kepentingan yang telah mereka agendakan.
Identifikasi Karakter Sesat dan Latar Munculnya

Isu sesat dan menyesatkan dalam beragama nampaknya selalu menarik perhatian publik
negeri ini di tengah kompleksitas permasalahan kehidupan. Kehadiran aliran tersebut
umumnya disambut dengan penolakan keras, meski sebagian ada yang membiarkan dan
toleran. Aliran yang disebut sesat atau sempalan bukan hanya ada pada ajaran Islam tetapi
juga ada pada semua agama di dunia. Fenomena sempalan dalam beragama di atas bisa
diperdebatkan tergantung perspektif apa yang digunakan untuk mendiskusikannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai