Anda di halaman 1dari 10

Critical Journal Review

Filsafat Pendidikan Islam Sebagai Landasan membangun Sistem Pendidikan Islami

Dosen Pengampuh :
Dr. Usiono, MA

Disusun oleh :

Siti Kholifah (0304171035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunianya saya dapat menyelesaikan Critical
Journal Review ini, dalam penulisan Critical Journal Review ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam.
Dalam penulisan Critical Journal Review ini saya mungkin masih terdapat kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
saya harapkan demi menyempurnakan pembuatan Critical Journal Review ini.
Dalam penulisan Critical Journal Review ini penulisan menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini,
khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk pembuatan CJR ini kepada
kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Medan, Mei 2020

Periview
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan pastilah memiliki dampak bagi kehidupan
saat ini, salah satunya yaitu dampak negatif. Dampak negatif yang terlihat jelas adalah rendahnya
minat membaca, terutama pada generasi muda saat ini. Kurangnya minat baca para generasi
muda terhadap karya-karya ilmiah seperti buku, jurnal, skripsi dan sebagainya, merupakan
dampak negatif yang nyata. Kegiatan mengreview merupakan salah satu yang dapat dilakukan
untuk menaikkan minat baca seseorang (siswa/mahasiswa) dan juga dapat meningkatkan
kemampuan seseorang dalam berpikir kritis terhadap suatu pokok pembahasan. Critical Journal
Review ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil penelitian ilmiah atau artikel
jurnal, dan CJR juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman
terhadap isi sebuah artikel jurnal.
Kegiatan critical Journal review ini dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan
nilai suatu jurnal melainkan untuk menjelaskan apa adanya mengenai suatu artikel jurnal yaitu
berupa kelebihan dan kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan
tentang suatu artikel jurnal kepada pembaca. Sebagai tambahan, dengan kegiatan ini kita dapat
menguraikan isi pokok pemikiran peneliti dari suatu artikel jurnal yang bersangkutan diikuti
dengan pendapat pereview terhadap isi artikel jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR


Ciritical Journal Review ini dibuat sebagai bentuk penyelesaian tugas kelompok pada
mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam pada jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Selain itu,
critical journal review ini dilakukan sebagai salah satu kegitan yang dapat menambah wawasan
pereview/penulis dan pembaca, meningkatkan minat membaca, pengetahuan, dan kemampuan
berpikir kritis pereview/penulis. Sebagai tambahan, kegiatan ini juga bertujuan dalam
menguatkan pendapat penulis/pereview terhadap suatu artikel jurnal dengan membandingkannya
dengan artikel jurnal lain yang sejenis.
C. Manfaat CJR
Adapun manfaat dari kegiatan Critical Journal Review yaitu sebagai berikut:
1. Membantu pembaca dalam mengetahui gambaran dan penilaian umum dari suatu artikel
jurnal secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan artikel jurnal yang di resensi.
3. Menguji kualitas artikel jurnal dengan membandingkannya terhadap artikel jurnal lain
yang sejenis.
4. Memberikan masukan kepada peneliti artikel jurnal berupa kritik dan saran.

D. Identitas Jurnal
1. Judul Artikel : Filsafat Pendidikan Islam Sebagai Landasan membangun Sistem
Pendidikan Islami
2. Nama Journal : Jurnal Pendidikan Islam-ta’lim
3. Edisi Terbit : 2014 Vol.12 No. 1
4. Pengarang : Ahmad Syamsu Rizal
BAB II
RINGKASAN ARTIKEL

Dalam konteks pendidikan, Alquran berfungsi sebagai sumber inspirasi pengembangan


teori-teori pendidikan Islam, sekaligus sebagai isi/muatan pendidikan, juga sebagai basis
pengembangan keilmuan-keilmuan Islami. Alquran sebagai sumber epistemologi pendidikan
menurutnya memiliki karakteristik (1) menghormati akal manusia; (2) bimbingan ilmiah; (3)
Tidak menentang fitrah manusia; (4) Penggunaan ceritera-ceritera untuk tujuan pendidikan; (5)
Memelihara kepentingan-kepentingan sosial (Sa’id Ismail Ali dalam Langgulung, 1979: 36).
Adapun Sunnah Nabi saw. lebih mencerminkan sebagai contoh kongkrit dari praktek
pendidikan. Menurut Al-Syaibani (1979: 432) Sunnah Nabi menempuh dua jalan dalam
mendidik manusia. Pertama bersifat positif, yang berpusat pada prinsip-prinsip yang kuat bagi
terbentuknya akhlak yang mulia dan bertujuan menanamkan kemuliaan. Kedua yang bersifat
preventif, yaitu pencegahan agar manusia tidak terperosok ke dalam keburukan, baik yang
bersifat individual maupun sosial, juga menjaga masyarakat agar tidak terpecah belah.
Sedangkan Para sahabat Nabi merupakan sumber pelengkap dalam memahami tindak edukatif
Nabi dalam membangun ummat, baik secara individu maupun kolektif.
Dalam terminologi Islam, untuk menjelaskan konsep pendidikan sering digunakan ketiga
istilah yang sepadan dan hampir semakna dalam pengertian konseptualnya, dan ketiganya berasal
dari istilah yang digunakan dalam Alquran dan Hadis berkenaan dengan “proses pendidikan”,
yaitu:
1. Tarbiyyah
2. Ta’lîm
3. Ta’dîb
Alquran dan Assunnah memberikan dasar-dasar yang memadai untuk mengembangkan
landasan filosofis bagi pendidikan, yang dapat kita sebut sebagai Filsafat Pendidikan Islam.
Dalam hal ini pemikiran yang didasarkan pada doktrin-doktrin Alquran dan Assunnah tersebut
harus mampu diaplikasikan dalam tataran praktis-pragmatis. Secara ontologis pemikiran ini
berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, yang secara idealis mencapai ultimate-goal sebagai
insan-kamil.
Adapun dalam konteks kehidupan duniawi hendak membina potensi-potensi manusia
agar mampu melaksanakan amanah Allah sebagai khalifah di muka bumi. Yaitu diri-diri yang
mampu berbuat dan bekerja didasari oleh akhlak terpuji, dan secara bersama-sama dalam
komunitas membangun peradaban dan kebudayaan yang berbasis pada kesadaran ruhani.
Adapun secara epistemologis berkaitan dengan muatan pendidikan Islam dan cara
mengomunikasikan muatan kepada para pembelajar oleh agen-agen pendidikan. Muatan
pendidikan Islam harus mencakup ilmu-ilmu untuk mengenali Tuhan (ma’rifatullah), ilmu-ilmu
untuk mengetahui rahasia alam semesta, ilmu-ilmu kemanusiaan, ilmu-ilmu kehidupan. Dalam
Islam, ilmu-ilmu ini bersifat instrumental, dalam rangka meningkatkan spritualitas diri, penataan
hidup, pencapaian kebahagiaan lahir batin dan dinamisasi peradaban.
Oleh karena itu, komunikasi dalam interaksi pendidikan meniscayakan tersentuhnya
kelima dimensi kemanusiaan dalam proses pendidikan, yaitu ruh, akal, emosi, hawa nafsu dan
anggota tubuh. Dalam hal inilah guru, yang berperan sebagai mu’allim, mursyid dan murabbi,
harus mengembangkan diri sebagai medium-exemplaris dalam proses pendidikan yang tak
terbatas oleh ruang dan waktu. Sedangakan secara eksiologis berkaitan dengan nilai pendidikan
Islami yang lebih menekankan pada motif ta’abbudi (keibadahan) dan berorientasi ukhrawi dari
setiap fihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Dimana proses pendidikan dibangun dengan
rahmah, yaitu kasih sayang tanpa pamrih.
BAB III
ANALISIS

3.1 Keunggulan Penelitian


a. Kegayutan antar elemen
Setiap bahasan dalam jurnal tersebut memiliki keterkaitan antar sub-sub penjelasannya.
Seperti pada bahasan istilah-istilah dalam Al Qur’an mengenai konsep Pendidikan yang
berkaitan dengan konsep manusia dalam Al Qur’an. Juga pada bahasan fungsi manusia
sebagai khalifah yang telah di jelaskan di dalam jurnal tersebut yang juga memiliki
keterkaitan dengan konsep manusia pada sub antropologis pendidikan Islam.
b. Originalitas Temuan
Penemuan penulis yang belum/jarang ditemukan yaitu pada kalimat filsafat pendidikan
Islam mesti memutar tiga poros yang memiliki gaya-gaya gerak yang berbeda dalam satu
nafas.
c. Kemutaakhiran masalah
Masalah yang dibahas penulis memiliki kemutaakhiran karena memang filsafat
pendidikan Islam sendiri merupakan satu jalan untuk mencapai suatu pendidikan yang
islami. Maka dari itu hal ini sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan islam.
d. Kohesi dan koherensi isi penelitian
Beberapa paragraph dalam jurnal tersebut memiliki kohesi maupun koherensi yang padu
seperti terdapat pada kutipan paragraph berikut :
”Tujuan pendidikan dalam Islam berkaitan dengan fungsi manusia di dunia
sebagai khalifah ini, yaitu mandataris Allah di muka bumi. Khalîfah merupakan
thelos juga sebagai causa-finalis penciptaan manusia di muka bumi, sebagaimana
firman Allah swt.: “Inni jâ’ilun fi l-ardhi khalîfah (Sesungguhnya Aku handak
menciptakan khalifah di muka bumi).” Khalifah adalah makhluk yang
melaksanakan tugas-tugas kehidupan di muka bumi secara optimal sesuai dengan
kapasitasnya, dalam koridor ketentuan/aturan yang telah ditetapkan oleh Allah,
baik dalam motivasi, bentuk tindakan maupun efek yang ditimbulkan. “

3.2 Kelemahan penelitian


a. Kegayutan antar elemen
Tidak terdapat ketidakgayutan di dalam jurnal tersebut.
b. Originalitas temuan
Temuan yang ditemukan oleh penulis merupakan penemuan yang mungkin sudah pernah
ditemukan atau mungkin merupakan penemuan yang umum yang telah dibahas oleh
penemu lain.
c. Kemutaakhiran masalah
Tidak terdapat ketidak mutaakhiran dalam jurnal ini karena jurnal ini masih bersifat
penelitian umum.
d. Kohesi dan koherensi isi penelitian
Semua paragraph atau bahasan dalam jurnal tersebut tidak terdapat kohesi atau koherensi
yang tidak terkait antar satu sub judul dengan sub judul yang lain.

3.3 Implikasi terhadap:


a. Teori
Teori-teori yang diuraikan oleh penulis di dalam jurnal ini sangatlah bagus dan sumbernya
juga banyak walaupun pada umumnya teori yang digunakan oleh penulis merupakan
teorin yang sudah umum dipakai.
b. Program pembangunan di Indonesia
Jurnal ini sangat cocok untuk digunakan di institusi pendidikan di Indonesia sebagai acuan
dalam pelaksanaan pendidikan yang berbasis Islami. Di dalam jurnal ini banyak
membahas mengenai konsep manusia dan pendidikan dalam persepsi Islam.
c. Pembahasan dan analisis
Jurnal pendidikan Islam ini memiliki penjabaran materi yang baik. Hal ini terlihat dari
penjelasan yang ada di setiap sub-sub judul dari jurnal tersebut.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dari critical jurnal ini adalah bahwa filsafat
pendidikan Islam sendiri sangat penting untuk membangun konsep pendidikan secara Islami.
Dalam jurnal ini banyak dijelaskan berbagai hal yang bekaitan dengan Al Quran dan Sunnah
yang erat kaitannya dengan dunia Islam. Di dalam jurnal ini juga terdapat beberapa
kekurangan dan kelebihan yang mendukung jurnal itu sendiri. Jurnal ini sangat cocok untuk
digunakan oleh mahasisma program pendidikan Filsafat Pendidikan Islam
4.2 Saran
Saran saya adalah semoga para pembaca semua dapat mengambil manfaat dalam critical
jurnal yang saya buat ini. Saya menyadari bahwa critical jurnal yang saya buat tidak terlepas
dari kekurangan. Untuk itu saya harapkan agar para pembaca dapat memberikan saran yang
bermanfaat untuk saya.
DAFTAR PUSTAKA

Rizal, A. Syamsu, (2007). Manusia dalam Terminologi Alquran, Jurnal Ta’lim, vol.5 no.1, Maret
2007

Anda mungkin juga menyukai