Disusun oleh
Nama : Rabiatul Adawiyah
NIM : 0301202080
KELAS PAI-7/SEMESTER II
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU)
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat,
baik itu nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, serta nikmat yang lainnya sehingga saya dapat
menyelesaikan critical jurnal review ini dengan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya terkhusus kepada “Dr. Asnil Aidah Ritonga, M.A” selaku dosen pengampu yang telah
membimbing saya dalam pembuatan critical jurnal review ini.
Saya tentu menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata sempurna,
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran, agar critical jurnal review ini nantinya dapat menjadi critical
jurnal review yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada critical
jurnal review ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
II
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................................III
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
4.2 Saran..............................................................................................................................10
III
BAB I
IDENTITAS JURNAL
Email : mappasiara_mappa@yahoo.com
1) Mengetahui apa pengertian dari ilmu pendidikan Islam yang ditinjau dari berbagai
aspek.
3) Untuk menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
4
BAB II
ANALISIS JURNAL
Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bimbingan dan
pengajaran kepada peserta didik dalam rangka meningkatkan potensi kualitas keimanan,
intelektual, kepribadian dan keterampilan peserta didik. Ilmu yang diberikan kepada peserta
didik berdasarkan ajaran Islam merupakan investasi masa depan. Ruang lingkup pendidikan
Islam meliputi semua ajaran Islam yang terintegrasi dalam keyakinan (iman) dan ibadah dan
muamalah yang implikasinya mempengaruhi proses berpikir, merasa, berbuat dan
pembentukan kepribadian yang pada gilirannya diwujudkan dalam akhlaq al-karimah sebagai
bentuk manusia Muslim.
Tulisan ini menyajikan dua istilah yang sementara memiliki perbedaan, yaitu
pendidikan agama Islam dan pendidikan Islam. Untuk melihat kedua istilah tersebut, penulis
5
mengulasnya dari dua aspek yang saling terkait, yaitu aspek epistemologis sebagai teori
pengetahuan dan aspek isi atau materi yang merupakan salah satu poin penting dalam
memahami kurikulum. Sementara itu dalam hal epistemologi, Pendidikan Agama lebih
condong ke penerapan dalam mendidik dalam konteks Islam. Sementara pendidikan Islam
berbicara di tingkat sumber, secara teori, prinsip yang dicatat menjadi cikal bakal materi
Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Adapun konten atau materi, pada dasarnya antara
Pendidikan Agama Islam dengan pendidikan Islam seperti dalam pandangan epistemologis,
tidak ada perbedaan yang berarti istilah yang terkandung dalam Pendidikan Islam meliputi
akidah, ibadah, dan akhlak yang dijelaskan dalam hal pengantar kepada Allah SWT, potensi,
fungsi manusia, dan moral.
Dalam diskursus pendidikan Islam, ada beberapa istilah bahasa Arab yang sering
digunakan para pakar dalam memberikan definisi Pendidikan Islam, walaupun terkadang
dibedakan, namun juga terkadang disamakan yakni al-tarbiyah, al-ta’dib dan al-ta’lim Sayid
Muhammad al-Naquib al-Attas lebih memilih istilah al-ta’dib untuk memberikan pengertian
pendidikan dibanding istilah lainnya, karena al-ta’dib menunjukkan pendidikan untuk
manusia saja, sementara istilah al-tarbiyah dan al- ta’lim berlaku untuk makhluk lain
(hewan). Sementara Abdurrahman al-Nahlawi berpendapat bahwa istilah yang paling tepat
untuk mendefinisikan pendidikan adalah istilah al-tarbiyah. Sedangkan tokoh pendidikan
lainnya, Abdul Fattah Jalal berpendapat lain bahwa al-ta’lim merupakan istilah yang lebih
tepat untuk memberikan definisi pendidikan.
1) Perbuatan mendidik
2) Peserta didik
4) Pendidik
6) Metode pendidikan
6
7) Alat pendidikan
8) Evaluasi pendidikan
9) Lingkungan pendidikan
Di antara ciri khusus sistem filsafat dalam Islam, adalah penggunaan Alquran sebagai
sumber filsafat dan pembimbing bagi kegiatan berfilsafat. Dalam Alquran bertebaran ayat-
ayat yang memerintahkan, mendorong serta membimbing umat Islam agar selalu
mempergunakan akalnya, berfikir, bertafakkur, menggunakan ra’yu, mengadakan
penyelidikan, penelitian dan sebagainya.
Dengan demikian jelas bahwa usaha untuk mencari al-hikmah, menurut ajaran Islam
hanya mungkin dikerjakan dengan menggunakan akal pikiran. Semua sistem kefilsafatan
yang menjadi pokok pengkajian dengan melalui pemikiran yang mendalam, teliti dan bebas
selalu berkisar pada masalah ontologi, epistimologi dan aksiologi. Ontologi adalah teori
tentang ada yaitu tentang apa yang dipikirkan, yang menjadi obyek filsafat, Epistemologi
adalah teori pengetahuan yang membahas tentang bagaimana cara mendapatkan ilmu
pengetahuan dari obyek yang ingin diketahui/dipikirkan. Sedangkan aksiologi adalah teori
tentang nilai manfaat, atau fungsi sesuatu yang diketahui.
Definisi Pendidikan dan Pendidikan Islam Ajaran pertama dalam Islam adalah ketika
Jibril datang menemui Nabi Muhammad. yang ada di gua Hira. Dalam pengajarannya Jibril
bertanya kepada Nabi. membaca dan mengikuti apa yang dibacakan kepadanya. Surah al-
Alaq ayat 1 sampai 5 adalah bukti bahwa kemunculan Islam ditandai dengan pengajaran dan
pendidikan sebagai fondasi utama setelah iman, Islam dan ihsan.
Sementara itu Harun Nasution yang dikutip oleh Syahidin mengartikan tujuan
Pendidikan Agama Islam (secara khusus di sekolah umum) adalah untuk membentuk
manusia takwa, yaitu manusia yang patuh kepada Allah dalam menjalankan ibadah dengan
menekankan pembinaan kepribadian muslim, yakni pembinaan akhlakul karimah, meski mata
pelajaran agama tidak diganti mata pelajaran akhlak dan etika.
7
yang berarti "cinta" dan sophos yang berarti "kebenaran", maka sejak itu pencarian manusia
akan kebenaran mulai dilakukan, pengetahuan manusia tentang alampun mulai berkembang,
dari pengetahuan animisme dan dinamisme dengan berkembangnya berbagai mitos tentang
para dewa dengan berbagai kekuatan gaib sehingga manusia kemudian mencoba mengartikan
dunia ini terlepas dari belenggu mitos.
Menurut Ashan, yang dikutip oleh E. Mulyasa, menyatakan: Tiga hal perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, yaitu penentuan
kompetensi yang ingin dicapai, pengembangan strategi untuk mencapai kompetensi, dan
evaluasi. Kompetensi yang ingin dicapai adalah pernyataan yang ingin didapatkan siswa,
menggambarkan hasil belajar pada aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap.
Strategi untuk mencapai kompetensi adalah upaya untuk membantu siswa menguasai
kompetensi yang ditetapkan, misalnya: membaca, menulis, mendengarkan, menciptakan, dan
mengamati, hingga kompetensi terbentuk. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan penilaian
terhadap pencapaian kompetensi untuk setiap siswa.
Berikut ini adalah istilah dalam pendidikan Islam yang mirip dengan pendidikan
agama Islam, sebagai berikut:
3) Akhlak.
8
BAB III
Pada jurnal utama, penjelasan mengenai pengertian dan ruang lingkup dan
epistemologi pendidikan Islam dibahas secara terperinci dan menyeluruh. Ditambah dalil
yang berkaitan dengan isi jurnal serta banyaknya literatur yang menjadi dasar pembuatan
jurnal semakin menguatkan jurnal ini.
Jurnal pembanding memiliki abstrak yang terdiri dari dua bahasa, yakni bahasa
Inggris dan Indonesia yang membuat pembaca lebih mudah untuk mengetahui gambaran
umum dari isi jurnal. Pembahasan mengenai epistemologi pendidikan Islam di dalamnya juga
detail dan menyeluruh ditambah dengan banyaknya pendapat para ahli di dalam setiap
pembahasannya,
Jurnal utama hanya memiliki abstrak dengan satu bahasa yakni bahasa Inggris saja,
jadi sedikit menyulitkan pembaca untuk mengetahui gambaran umum dari isi jurnal tersebut.
9
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Pendidikan Islam itu sendiri memiliki beberapa asal nama seperti Tarbiyah, Ta’lim
dan Ta’dib. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa
pendidikan Islam adalah (a) sebuah proses pemberian bimbingan (b) dilakukan secara sadar
(c) materi pendidikan Islam adalah seluruh nilai dan aspek dalam Islam, baik menyangkut
aqidah, syariah (ibadah), maupun muamalah dan akhlak. (d) pendidikan berorientasi kepada
dua sasaran secara integrasi yakni kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Ruang lingkup pendidikan Islam itu sendiri ada 9 yakni (1) perbuatan mendidik, (2)
peserta didik, (3) dasar dan tujuan pendidikan, (4) pendidik, (5) materi pendidikan Islam, (6)
metode pendidikan, (7) alat pendidikan, (8) evaluasi pendidikan dan (9) lingkungan
pendidikan.
Dalam pandangan filsafat Islam, sebagaimana ditegaskan dalam Alquran, bahwa pada
hakekatnya manusia adalah Khalifah Allah di alam semesta ini. Dalam statusnya sebagai
khalifah ini, berarti manusia hidup di alam mendapat kuasa dari Allah untuk mewakili
sekaligus sebagai pelaksana dari peran dan fungsi Allah di alam. Di antara peran dan fungsi
utamanya adalah sebagai rabb alam, yaitu mendidik dalam arti mengarahkan pertumbuhan
dan perkembangan alam, termasuk manusia sebagai bagian dari alam.
4.2 SARAN
Setelah menyusun CJR ini, penulis berharap agar kita lebih banyak lagi memahami
apa itu ilmu pendidikan Islam serta ruang lingkupnya. Karena dengan memahami teori dasar
ini diharapkan kita dapat mempraktikannya dengan maksimal sebagai mahasiswa Pendidikan
Agama Islam karena menjadi pihak yang terlibat langsung dengan ilmu pendidikan Islam
tersebut.
10
Penulis juga menyadari bahwa CJR ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar CJR ini dapat
diperbaiki dan menjadi CJR yang lebih baik lagi ke depannya.
11