Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPU : NIKMAH DALIMUNTHE, S.AG, M.H

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

NAMA : CICI ADIPUTRI

NIM : 3223121025

KELAS : D REG 2022

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan ‘‘Critical
Journal Review’’ dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Critical Journal Review ini saya susun dalam
rangka memenuhi salah satu dari 6 tugas yang ada di UNIMED sebagai salah satu
bagian dari KKNI. Semoga Critical Journal Review ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Saya akui makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 01 Desember 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................................... 1


1.2 Tujuan Penulisan CJR............................................................................... 1
1.3 Manfaat CJR ............................................................................................ 1

BAB II RINGKASAN ISI JOURNAL .......................................................... 2

2.1 Identitas Jurnal ......................................................................................... 2


2.2 Ringkasan Isi Jurnal Utama....................................................................... 3
2.3 Ringkasan Isi Jurnal Pembanding .............................................................. 7

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 11

3.1 Pembahasan Jurnal Utama ........................................................................ 11


3.2 Pembahasan Jurnal Pembanding ................................................................ 10
3.3 Kenggulan dan Kelemahan Jurnal ............................................................. 11

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 13

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13


4.2 Saran ........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Jurnal Review adalah penganalisisan, penilaian, dan pengevaluasikan


mengenai keunggulan & kelemahan jurnal, bagaimana isi artikel tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir kita & menambah pemahaman kita. Melalui critical
jurnal review kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut pandang
kita dan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki. Maksud
pemberian tugas kuliah berupa Critical Jurnal Review ini adalah memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


1. Mengulas jurnal materi dengan cara meringkas jurnal tersebut
2. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkandung dalam
jurnal
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
pada jurnal

1.3 Manfaat Penulisan CJR


1. Menambah wawasan dalam memahami Pendidikan Agama Islam
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah jurnal yang telah
dilengkapi dengan ringkasan jurnal, pembahasan jurnal, serta kekurangan
dan kelebihan jurnal
3. Melatih mahasiswa untuk merumuskan serta mengambil kesimpulan –
kesimpulan atas jurnal- jurnal yang dianalisis tersebut.

1
BAB II
RINGKASAN ISI JOURNAL

2.1 Identitas Jurnal

Utama

1. Judul : PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER PRIBADI
YANG ISLAMI
2. Jurnal : Jurnal Pendidikan
3. Edisi Terbit : 2018
4. Pengarang : Elihami Elihami
5. Penerbit : Universitas Muhammadiyah
6. Kota Terbit : Pare pare

Pembanding

1. Judul : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN


ISLAM TINJAUAN EPISTEMOLOGI, ISI, DAN MATERI
2. Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam
3. Edisi Terbit : 2019
4. Pengarang : Mahmudi
5. Penerbit : Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
6. Kota Terbit : Lampung

2
2.2 Ringkasan Isi Jurnal Utama

PENDAHULUAN

Berdasarkan undang-undang sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003


dijelaskan bahwa: Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian
yang mantap, cerdas, kreatif, mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab. Dalam
upaya menanamkan perilaku keberagamaan terhadap peserta didik, maka sangat
diharapkan kepada setiap lembaga pendidikan untuk memberikan pengaruh bagi
pembentukan jiwa keagamaan pada anak. Namun besar keimanan yang menjadi
fundamen mentalspritual manusia dimana sikap dan tingkah lakunya
termanifestasikan menurut kaidahkaidah agamanya. Nilai-nilai keimanan
seseorang adalah keseluruhan pribadi yang kecilnya pengaruh yang dimaksud
sangat tergantung pada berbagai faktor yang dapat memotivasi anak untuk
memahami nilai-nilai agama. Sebab pendidikan agama pada hakekatnya merupakan
pendidikan nilai. Oleh karena itu pendidikan agama lebih dititik beratkan pada
bagaimana membentuk kebiasaan yang selaras dengan tuntunan agama.

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis menganggap perlu untuk


melakukan penelitian untuk melihat strategi yang diterapkan guru pendidikan
agama Islam dalam rangka menghasilkan output yang handal, terutama dalam
menciptakan peserta didik yang berakhlak dan berwawasan keislaman. Begitu juga,
peneliti secara khusus akan meneliti strategi pembelajaran yang diterapkan oleh
guru dalam mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai dasar
utama dalam mewujudkan peserta didik yang berkepribadian muslim.

TINJAUAN PUSTAKA

Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan


maupun teori belajar, yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh

3
pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau
murid. Sedangkan menurut Corey sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisikondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Pembelajaran merupakan
aktualisasi kurikulum yang menuntut guru dalam menciptakan dan menumbuhkan
kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan


kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh peserta didik, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi
apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai dalam menentukan
strategi pembelajaran guru pun selalu menggunakan strategi pembelajaran yang
lebih dari satu. Pemakaian strategi yang satu digunakan untuk mencapai tujuan
yang satu, sementara penggunaan strategi yang lain, juga digunakan untuk
mencapai tujuan yang lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pendidikan” berasal dari kata
dasar didik dan awalan men, menjadi mendidik yaitu kata kerja yang artinya
memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti
proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.16 Sedangkan
menurut Rechey dalam bukunya Planning for Teaching, an Introduction,
menyatakan pengertian pendidikan sebagai berikut: Istilah pendidikan berkenaan
dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu
masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi
penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat”.

HASIL PENELITIAN

4
Dalam upaya membentuk kepribadian muslim peserta didik melalui
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seorang guru mengadopsi dua strategi
pembelajaran utama. Pertama adalah pembelajaran langsung (Direct Instruction),
yang menekankan proses belajar konsep dan keterampilan motorik, menciptakan
suasana pembelajaran terstruktur di dalam kelas dengan pelaksanaan yang
terencana sesuai kurikulum. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat menjadi
kunci suksesnya strategi ini, memengaruhi daya serap peserta didik terhadap materi
ajar, diharapkan menjadikan pengetahuan keislaman sebagai tameng terhadap
perilaku menyimpang dari ciri kepribadian muslim.

Beberapa hal yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama


Islam meliputi metode persuasif, di mana pendekatan kepada peserta didik
memperhitungkan pengetahuan kondisi, motivasi, tingkat kecerdasan, dan latar
belakang mereka sebagai dasar untuk menentukan arah pembelajaran selanjutnya.
Selain itu, penggunaan kisah yang berisi Targīb dan Tarhīd juga menjadi strategi
efektif. Kisah-kisah tersebut tidak terbatas pada kisah sahabat Nabi atau tokoh-
tokoh Islam saja, melainkan mencakup berbagai fakta yang relevan dengan
pentingnya sikap disiplin, tanggung jawab, dan saling menghargai. Metode kisah
yang dikolaborasikan dengan Targhib dan Tarhid, seperti yang dilakukan oleh Andi
Ismail Saleh, termasuk penggunaan dongeng, memberikan pelajaran yang dapat
dipetik terkait dengan pentingnya sikap religius, disiplin, dan saling menghargai,
sehingga membantu terbentuknya kepribadian muslim pada peserta didik.

Para guru khususnya guru agama mengajak peserta didiknya untuk


melaksanakan shalat berjama’ah. Membiasakan peserta didik pergi ke mushallah
untuk shalat berjama’ah akan menambah keimanan dan keyakinannya kepada Allah
swt dan secara tidak langsung dalam diri peserta didik akan tumbuh rasa kasih
sayang terhadap sesama yang dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah. Dengan
shalat dapat membuat hati peserta didik menjadi damai dan tenang sehingga mereka
akan berfikir bahwa dengan shalat dapat menentramkan jiwanya, dengan begitu
peserta didik akan semakin rajin dalam melaksanakan shalat lima waktu, dan
menjadi diri yang berpribadi muslim.

5
Pengadaan sarana parsarana ibadah ini berupa bangunan mushallah, pengadaan
peralatan shalat, Alqur’an dan sebagainya. Pengadaan sarana parasarana ibadah ini
diharapkan mampu memotivasi peserta didik untuk melaksanakan ibadah sehingga
upaya ini dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan Islam yaitu terbentuknya
pribadi muslim. a. Kerja Sama Antar Guru Adanya komitmen dari semua guru
untuk menegakkan aturan demi terbinanya generasi bangsa dan agama yang
berIMTAQ dan ber-IPTEK, sangat membantu dalam upaya pembentukan
kepribadian muslim peserta didik. Pelanggaranpelanggaran di luar sekolah
kaitannya aturan yang berkaitan dengan perilaku yang menodai identitas
keislamannya dapat diminimalisir karena peserta didik mendapat pengawasan
lebih, mengingat kediaman guru yang menyebar disetiap daerah dan dekat dengan
peserta didik.51 Fahrul Asnur mengungkapkan bahwa dia menjadi takut untuk
keluar malam sebab akan dihukum di sekolah bila ketahuan oleh salah seorang
guru. 52 Begitupun ada kerjasama guru dalam memberi sanksi terhadap peserta
didik yang melakukan tindakan indisipliner seperti terlambat, bolos, tidak
menggunakan seragam lengkap.

Dalam membentuk kepribadian muslim peserta didik, maka sekolah perlu turut
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menumbuhkan keimanan dan
ketaqawaan peserta didik melalui pembiasaan dan pembinaan moral peserta didik
melaui kegiatan-kegiatan religius. Dari hasil observasi dan wawancara di sekolah,
dapat diketahui bahwa pembiasaan-pembiasaan yang dilaksanakan melalui
pembiasaan berjabat tangan ketika bertemu, senyum dan mengucapkan salam
ketika bertemu guru misalnya, hal tersebut menjadikan lebih akrab dengan guru
sehingga berpengaruh pada penghargaannya terhadap guru. Kemudian pembinaan
moral peserta didik dilakukan dengan nasihat, kegiatan keagamaan dan sebagainya.
Dari upaya tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap peserta didik.

6
2.3 Ringkasan Isi Jurnal Pembanding

PENDAHULUAN

Term epistemologi merupakan bagian yang tak terpisah dari pembahasan


filsafat. Darinya sumber ilmu, dengan kata lain kemunculan suatu ilmu bermula
dari teori pengetahuan atau yang disebut epistemologi. Apabila teori pengetahuan
dihubungkan dengan pendidikan agama Islam, maka yang menjadi fokus
pembicaraan adalah pengajaran agama Islam apa saja yang terkait dengan
pendidikan? Bila pertanyaan tersebut yang menjadi fokus pembicaraan, maka
jawabannya adalah semua aspek yang diajarkan dalam Islam adalah bernilai
pendidikan tanpa terkecuali.

Semua aspek yang dimaksud terangkum dalam term akidah, ibadah, dan
akhlak. Ketiga term ini melingkupi pembahasan yang sangat luas, namun tetap
bermuara pada pembahasan mengenai pengenalan kepada Allah SWT., potensi dan
fungsi manusia, dan akhlak. Bagian yang tidak terpisahkan dalam masalah-masalah
pendidikan adalah guru, anak didik, kurikulum, metode, evaluasi dan tujuan. Salah
satu bagian yang patut mendapat perhatian adalah masalah kurikulum. Kurikulum
dalam definisi Undangundang Sistem Pendidikan Nasional nomor 2 tahun 2003
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara apa digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Muhaimin, dari
definisi tersebut ada tiga komponen yang termuat dalam kurikulum, yaitu tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, serta cara pembelajaran, baik berupa strategi pembelajaran
maupun evaluasinya.

PEMBAHASAN

Ahmad D. Marimba; mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah


bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama
(insan kamil). Juga Ahmad Tafsir; mendefinisikan pendidikan Islam adalah
bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang

7
secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Ahmad, 1994: 32). Dari definisi
pendidikan agama Islam dan beberapa definisi pendidikan Islam di atas, terdapat
kemiripan makna yaitu keduanya sama-sama mengandung arti pertama, adanya
usaha dan proses penanaman sesuatu (pendidikan) secara kuntinue. Kedua, adanya
hubungan timbal balik antara orang pertama (orang dewasa, guru, pendidik) kepada
orang kedua, yaitu peserta dan anak didik. dan ketiga adalah akhlakul karimah
sebagai tujuan akhir. Namun tidak kalah pentingnya dari aspek epistemologi bahwa
pembinaan dan pengoptimalan potensi; penanaman nilai-nilai Islam dalam jiwa,
rasa, dan pikir; serta keserasian dan keseimbangan.

Manusia tidak lagi menatap kehidupan ini dari balik dupa harum dan asap
dupa. Filsafat, cenderung diidentifikasi dengan menjawab berbagai pertanyaan
tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Pertanyaan-pertanyaan ini termasuk
bagaimana kita memperoleh pengetahuan untuk pertanyaan tentang yang benar,
yang baik, yang indah, sifat dari segala sesuatu, dan sebagainya. DW. Hamlyn
dalam bukunya, History of Epistemology yang dikutip oleh Amsal Bakhtiar,
epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berhubungan
dengan sifat dan ruang lingkup pengetahuan, prasuposisi, serta fondasi dan
tanggung jawabnya untuk pernyataan tentang pengetahuan yang dimiliki (Bakhtiar
, 1994: 148). Muthahhari menyebutkan bahwa ada empat sumber epistemologi,
yakni: alam, rasio, hati dan sejarah (Suharto, 1999: 31). Dalam bahasa yang berbeda
Noeng Muhadjir mengatakan bahwa dalam pengenalan terhadap beragam objek
bisa diserap lewat indera, akal rasio, akal budi, dan intuisi serta keimanan kita
(Muhadjir, 1998: 56). Jadi, dari sumber epistemologi dalam prosesnya akan
melahirkan sains yang merupakan keharusan dalam membangun peradaban. Jika
epistimologi dikaitkan dengan pendidikan Islam, maka objek pembahasannya
adalah seluk-beluk pengetahuan Islam, sifat agama Islam, sumber agama Islam,
metode dan metode pendidikan Islam, serta evaluasi dan tujuan pendidikan Islam.

Inti dari pembahasan kurikulum di atas adalah tentang pengetahuan yang


didapat, penerapan pengetahuan itu dan aspek nilai. Semua aspek ini jika dilihat
dari pandangan pendidikan agama Islam saling mendukung dan tidak bertentangan

8
di mana kurikulum pendidikan nasional bertujuan untuk menumbuhkan iman dan
pengabdian kepada Allah SWT, menumbuhkan penalaran yang baik (mau belajar,
ingin tahu, kreatif dan bertanggung jawab) Dalam pendidikan agama Islam ada tiga
mata pelajaran utama, yaitu aqidah, ibadah dan moral. Sedangkan dalam bahasa
pendidikan Islam, ketiga istilah tersebut dijelaskan dalam hal pengantar kepada
Allah SWT, potensi dan fungsi manusia, dan akhlak.

9
BAB III
PEMBAHASAN JURNAL

3.1 Pembahasan Jurnal Utama

Jurnal ini membahas tentang Pendidikan Agama Islam menggunakan dua


strategi pembelajaran, yaitu pembelajaran langsung dan tidak langsung, untuk
membentuk kepribadian muslim peserta didik. Faktor pendukung strategi ini
melibatkan kebijakan sekolah, kerja sama antar pendidik, serta lingkungan keluarga
dan masyarakat. Di sisi lain, faktor penghambatnya mencakup kurangnya kesadaran
peserta didik terhadap perilaku yang mencerminkan kepribadian muslim dan
lingkungan keluarga serta masyarakat.

Penerapan strategi ini berdampak positif pada perilaku religius, disiplin, dan
sikap menghargai sesama peserta didik. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa
masih ada ruang untuk perbaikan dan perhatian khusus dalam pembentukan
perilaku disiplin, menegaskan perlunya terus meningkatkan metode dan intervensi
yang digunakan dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

3.2 Pembahasan Jurnal Pembanding

Jurnal ini membahas tentang pendidikan agama Islam merupakan bagian


integral dan hasil akhir dari konten yang bersumber dari pendidikan Islam. Ini
menunjukkan bahwa pendidikan Islam dapat dianggap sebagai suatu format studi
teoritis yang diimplementasikan melalui proses pendidikan Islam. Istilah
pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama Islam, sehingga
perlu adanya kesinambungan dan keselarasan antara studi teori dan aplikasi dalam
konteks pendidikan Islam.

Epistemologi atau teori pengetahuan dalam konteks pendidikan Islam memiliki


relevansi dengan pendidikan agama Islam. Relevansi ini menuntun pada pembinaan
dan optimalisasi potensi peserta didik, penanaman nilai-nilai Islam dalam dimensi
jiwa, perasaan, dan pemikiran, serta terciptanya harmoni dan keseimbangan. Oleh

10
karena itu, istilah-istilah seperti aqidah, ibadah, dan akhlak, yang dijelaskan sebagai
pengantar kepada Allah SWT., potensi dan fungsi manusia, serta studi moral, ketika
diaplikasikan pada tingkat praktis, menjadi pengetahuan yang cerdas, sikap dan
nilai yang cerdas, serta kecerdasan dalam tindakan sehari-hari (akhlak mulia).
Semua ini benar-benar dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari yang saat ini
sedang diupayakan semaksimal mungkin oleh para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk menciptakan manusia sesuai dengan tuntutan nilai-nilai Islam.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan Jurnal Utama :

• Teks ini memiliki fokus yang jelas pada pembentukan kepribadian muslim
peserta didik melalui pendidikan agama Islam, yang menjadi relevan dalam
konteks pendidikan di Indonesia.
• Adanya kutipan dari undang-undang, definisi pendidikan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, dan pendapat dari sumber lain menunjukkan upaya
untuk mendukung argumen dengan data empiris.

Kekurangan Jurnal Utama :

• Adanya kutipan dari undang-undang, definisi pendidikan menurut Kamus


Besar Bahasa Indonesia, dan pendapat dari sumber lain menunjukkan upaya
untuk mendukung argumen dengan data empiris.

Kelebihan Jurnal Pembanding :\

• Teks jurnal ini mengeksplorasi konsep epistemologi dan hubungannya


dengan pendidikan agama Islam secara mendalam dan terstruktur. Konsep-
konsep seperti sumber pengetahuan, tujuan pendidikan Islam, dan hubungan
antara guru dan peserta didik diuraikan dengan jelas.
• Pembahasan melibatkan berbagai aspek pendidikan Islam, seperti akidah,
ibadah, dan akhlak, menciptakan keselarasan dalam kerangka kurikulum
dan mempertimbangkan faktor-faktor penting dalam proses pendidikan.

11
Kekurangan Jurnal Pembanding :

• Teks ini tidak menyertakan pembahasan tentang kritik atau kontroversi


terhadap konsep-konsep yang diajukan. Penyertaan pandangan yang
berbeda dapat memberikan sudut pandang yang lebih seimbang.
• Meskipun teks membahas konsep-konsep teoritis, kurangnya keterkaitan
dengan konteks praktis atau implementasi konkret dalam pengajaran agama
Islam di lapangan mungkin membuat pembaca sulit mengaitkan teori
dengan realitas.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendidikan dan pembentukan karakter sedari dini/kecil sangatlah penting,


karena mempunyai pengaruh besar untuk kehidupan seorang anak kedepannya.
Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam mendidik karakter seorang anak,
salah satunya adalah Pendidikan Agama Islam. Banyak orang tua merasa bahwa
menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak sejak dini sangatlah penting karena anak
akan memiliki dasar agama yang cukup kuat dengan berpegang teguh pada Al-
Qur’an dan Hadist. Lingkungan menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh
dalam tumbuh kembang seorang anak atau individu. Hal tersebut karena lingkungan
merupakan sebuah tempat yang berisi banyak orang dengan latar belakang yang
heterogen. Apabila lingkungan tersebut kurang baik, maka dapat berpengaruh
buruk bagi pembentukan karakternya. Oleh sebab itu, pentingnya orang tua dan
anak harus selektif dalam menentukan dan membentengi diri dari pengaruh buruk.

4.2 Saran

Pendidikan saat ini terus berkembang seiring perkembangan zaman dengan


demikian Pendidkan Agama Islam dan Pendidikan Islam sangat berperan penting
untuk mengawal dan menerapaknan nilai-nilai ajaran Agama Islam agar tidak
menyimpang dari ajaran yang sudah di cantumkan dalam Al-Qur’an, Hadits, ijma
dan Qias dari zaman kezaman. Oleh karena itu Sebagai tenaga pengajar dan pedidik
harus memberikan suritauladan sesuai dengan ajaran Islam yang menejukan dan
Menerapkan Pendidikan agama Islam dan Pendidikan Islam bersumber dari
AlQur’an, Hadits, ijma dan Qias sebagai mana di contohkan oleh para Nabi,
sahabatsahabat, tabin-tabin hingga para ulama dalam pengajaran dan mendidik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Elihami, E., Syahid, A. (2018). Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


dalam Membentuk Karakter Pribadi yang Islami. Edumaspul - Jurnal
Pendidikan, 2(1)

Mahmudi. (2019). "Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam: Tinjauan


Epistemologi, Isi, dan Materi." Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 2(1)

14

Anda mungkin juga menyukai