Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Istikomah, M.Ag
Di susun oleh :
1. Sofia Annajah Syamsi ( 172071000004 )
2. Mochammad Rizky ( 172071000012 )
3. Siswati ( 172071000018 )
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepad kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. adapun yang menjadi judul makalah kami adalah
“Konsep Pembelajaran PAI di Sekolah di Era Industri 4.0”.
Tujuan kami menulis makalh ini yang utama untuk memenuhi tugas dosen
pengampu kami yang bernama Dr. Hj. Istikomah, M.Ag.
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan
kekurangan, maka kepada para pembaca penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang dilakukan. Hal tersebut semata-mata sebagai suatu
evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
berua ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam?
2. Kedudukan PAI dalam lingkup muatan kurikulum nasinal?
3. Konten kurukulum PAI di sekolah ?
4. Model pembelajaran PAI ?
5. Implementasi model pembeljaran PAI berbasis IT?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian lebih lanjut menegenai Pendidikan
Agama Islam.
2. Untuk mengetahu kedudukan PAI dalam lingkup muatan kurikulum
Nasional.
3. Untuk mengetahui konten PAI di sekolah.
4. Untuk mengetahui model pembelajaran PAI.
5. Untuk mengetahui implementasi model PAI pembelajaran berbasis
IT.
1
1Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 13
iii
BAB II
ISI
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
2
1
1. Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Kurikulum dalam pendidikan agama Islam memang sangat melekat
dan tidak bisa dipisahkan. Karena kurikulum merupakan suatu komponen
yang sudah terencana dan tertata dengan baik yang tidak bisa ditinggalkan
dalam suatu proses pembelajaran. Kurikulum juga merupakan bentuk dari
suatu tindakan formal yang dimana guna untuk mencapai tujuan
pendidikan agama Islam yang diinginkan, serta dalam kedudukan dan
peranan yang bertujuan membentuk karakter peserta didik.
Di lembaga pendidikan Islam terdapat suatu bagian yang tidak
terpisahkan. Yaitu didalamnya ada termasuk kedalam masalah-masalah
yang ada dalam pendidikan, guru, peserta didik, kurikulum, tujuan,
evaluasi untuk apakah pembelajaran sesui dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Kurikulum pendidikan agama Islam merupakan
kumpulan silabus yang tercetak dan tersusun secara sistematis,
menengenai mata pelajaran yang disertai dengan pengantar dan tujuan
pendidikan secara keseluruhan, serta ikhtiar singkat mengenai tujuan
setiap mata pelajaran dilembaga pendidikan Islam.3
Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam perlu untuk
dilakukan penyesuaikan kondisi serta situasi terhadap anak didik, supaya
anak didik tidak merasa bosan dan jenuh hingga mengakibatkan turunnya
semangat belajar terutama pada era revolusi industri 4.0. dan pada era ini
guru hendaknya mampu mengikuti sesuai dengan berkembangnya zaman.
Kurikulum pendidikan agama Islam pada era revolusi industri 4.0
pada hakikatnya yaitu suatu usaha sadar dan guna untuk mencapai tujuan
pendidikan agama Islam membentuk kepribadian yang baik. Sebelum
kurikulum berkembang, lingkup pembelajran hanya meliputi (fiqih, al-
Qur’an dan Hadits, akidah akhlak, bahasa Arab, dan sejarah kebudayaan
Islam).
Namum seiring berkembangnya zaman pengembangan kurikulum
ini mulai dilakukan sehingga menghasilkan variasi yaitu antara lain;
(imla’, tahfidzul Qur’an, mahfudzot, dll).
3
Lukman Hakim, Model Integrasi Pendidikan Anti Korupsi dalam Kurikulum Pendidikan Islam,
Ta’lim: Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol 10, No. 2, 2012, hal.150.
2
Kurikulum pendidikan agama Islam mempunyai peran untuk
membentuk serta mempersiapkan dan juga mengembangkan peserta didik
agar dapat menjalankan kehidupan yang efektif dan efisien sesuai dengan
kebutuhan yang dibutukan peserta didik untuk masa yang akan datang.4
Dalam menyusun kurikulum memperhatikan prinsip-prinsip yang
dijadikan sebgai suatu landasan atau pedoman dalam menegmbangkan
kurikulum tersebut, yaitu diantara lain sebagai berikut:
3
sekolah juga bagian dari inovasi kurikulum yang disesuaikan dengan
tuntutan dan perkembangan zaman, teermasuk dalam pendidikan agama
Islam, karena kurikulum buakn sesuatu yang sekali jadi, maka kurikulum
harus bersifat fleksibel, dinamis, dan dapat dikembangkan sesuai dengan
kondisi sekolah, karakteristik peserta didik, kondisi sosial budaya
masyarakat, dan dengan memperhatikan kearifan lokal.6
Salah satu bentuk tindakan Indonesia tentang adanya
perkembangan kurikulum di era industry 4.0 ini yaitu dengan merubah dan
memperbaiki kurikulum lama menjadi kurikulum yang bisa mengikuti
dengan perkembnagn zaman. Kurikulum yang dimaksud adalah K13 yang
sudah diberlakukan sejak 2013/2014. Kurikulum tersebut memenihi dua
dimensi kurikulum. Pertama, kurikulum adalah rencana dan pengaturan
melalui tujuan, isi, dan bahan pelajaran. Kedua, cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menyiapkan manusia
Indonesia agar memliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.7
Kurikulum K13 ini memliki beberapa ciri khas, diataranya:
pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dari ciri-ciri tersebut
memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Untuk
pengembangan sikap diperoleh melalui hasil aktivitas menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkannya. Sedangkan
pengetahuan diperoleh dari melalui aktivitas mengikat, memahami,
menerapkan, menganilisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Dan yang
terakhir adalah keterampilan diperoleh dari aktivitas mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyanyi, dan menciptakan.
Pendidikan agam Islam (PAI) didalam K13 mempunyai
karakteristik diantaranya, yaitu:
1. Pendidiakn agama Islam merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam yang
meliputi al-Qur’an, Hadits, aqidah akhlak, fiqih, dan sejarah
peradaban Islam.
4
3. Mata pelajaran PAI bertujuan untuk membentuk pesera didik
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.berbudi pekerti
yang luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki penegtahuan
yang cukup tentang agama Islam.
4. Tujuan pendidikan agama Islam tidak hanya kepada
penguasaan materi saja, melaikan juga agar dapat
mepraktekkannya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-
hari di tengah-tengah masyarakat.
5. Tujuan terakhir dari mata pelajaran pendidikan agama Islam
adalah terbentuknya peserta didik yang memliki akhlak yang
mulia (budi pekerti yang luhur).
D. Model Pembelajaran
8
Em Zul Fajri, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Difa Publisher, 2008), hlm 572.
9
Triantono Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Konseptual, (Jakarta: Prena media Group, 2014), hlm. 19.
5
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
itu dapat tercapai.10
6
Dengan demikian merupakan hal-hal yang penting baginpara
pengajar untuk memepelajari dan menambah wawasan tentang model
pembelajaran yang telah diketahui sebelumya. Karena dengan menguasai
beberpa model pembelajaran, maka seorang guru akan merasakan adanya
kemudahan didalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses pembelajaran dapat
tercapai dan tuntas dengan yang diharapkan,13
E. Implementasi model pembelajaran PAI berbasis IT
13
Ibid, hal. 27-28
14
http://yayususanti.blogspot.com/2016/01/pembelajaran-pai-berbasis-internet_17.html. ( di akses
pada tanggal 3 oktober 2019 pukul 19:27 )
15
Ibid
7
penilaian ). Kemudian semua instrumen tersebut di input ke dalam
komputer.
b. Guru memilih media Ityang sesuai dengan karakteristik dan kondisi
sekolah yang meliputi bahan ajar pandang visual maupun Audio atau
menggunakan bahan ajar multimedia interaktif ( interactive teaching
materials ).
16
http://yayususanti.blogspot.com/2016/01/pembelajaran-pai-berbasis-internet_17.html. ( di akses
pada tanggal 3 oktober 2019 pukul 19:27 )
8
Dari keempat penggunaan IT yang bisa dilakukan oleh Guru PAI dalam
proses belajar akan berdampak positif yang menimbulkan suatu ketertarikan
dari siswa terhadap mata pelajaran PAI di sekolah. Sehingga siswa dalam
mengikuti mata pelajaran PAI tidak ada kesan terpaksa melainkan muncul dari
kesadaran diri sendiri yang bisa membuat pembelajaran menjaadi bermakna.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas, tersebut dalam Bab Vi Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan
pada Bagian ke Sembilan Pendidikan Keagamaan Pasal 30 isinya, pendidikan
agama di selenggarakan oleh pemerintah dan/ atau kelompok masyarakat dari
pemeluk agama tersebut.
Konten kurikulum PAI disekolah dalam pengembangannya perlu
memperhatikan prinsip-prinsip yang ada. Diatara lain adalah, prisip relevasi,
prinsip fleksibel, prinsip kontiunitas, prinsip efisiensi, dan prinsip praktis.
Model pembelajaran yang berbasis kompetensi, yang usdah dikembangkan
pula model pembelajaran seperti learning strategis, pembelajaran berbasis
inkuiri, active learning, quantum learning, dan masih banyak lagi model
lainyang semua dapat digunakan untuk memeperkaya pelaksanaan
pembelajaran.
Implementasi penggunaan IT yang bisa dilakukan oleh guru PAI dalam
proses belajar akan berdampak positif yang menimbulkan suatu ketertarikan
dari siswa terhadap mata pelajaran PAI di sekolah. Sehingga siswa dalam
mengikuti mata pelajaran PAI tidak ada kesan terpaksa melainkan munucl dari
kesadaran diri sendiri yang bisa membuat pembelajaran menjaadi bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
10
Al- Tabany, Badar, Ibnu, Triantono. 2014. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif, Progresif, dan Konseptual. Jakarta: Prena Media Group.
11