Anda di halaman 1dari 15

TELAAH KURIKULUM PAI TINGKAT SD/MI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Telaah Kurikulum PAI

Dosen Pengampu :

Dr. Ahmad Darlis,M. Pd. I

Disusun Oleh :

Kelompok VIII

Elda Arzetin Elsil (0301203078)

Hidayatul Fikri Koto (0301202168)

Miftahul Jannah Ira (0301203162)

Zakiyah Khairani Pasaribu (0301203206)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022
A. Pendahuluan
Pendidikan agama selalu mengalami pembaharuan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini mengakibatkan
pada perkembangan kurikulumnya baik tujuan, materi, metode maupun
evaluasi. Tercakupnya pendidikan Agama dalam kebijakan Pendidikan
Nasional secara umum dapat diketahui melalui; pertama, sila pertama
pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, UUD 1945 pasal
29 Nomor 4 tahun 1950 tentang pendidikan agama, SKB Menteri PP dan
K dan Menteri Agama Nomor 1432/Agama, TAP.MPR No.IV/MPR/1973
dan 1978 (GBHN) tentang dimasukkannya Pendidikan Agama dalam
kurikulum sekolah mulai dari tingkat dasar sampai Perguruan Tinggi,
UUSPN No 2 tahun 1989 tentang tujuan pendidikan adalah membentuk
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
serta peraturan lainnya. Berdasarkan UUSPN No 2 tahun 1989, Undang-
Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan
Agama (Islam) sebagai mata pelajaran wajib ( UU Sisdiknas No. 20 tahun
2003 Bab IX pasal 39).
Secara teoritik, hasil capaian peserta didik dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam merupakan indikator pencapaian kemampuan
beragama Islam. Dalam kenyataannya terdapat indikasi bahwa hasil
Pendidikan Agama Islam dalam aspek kognitif tidak berbanding lurus
dengan pengamalan ajaran dan nilai-nilai agama Islam. Hal ini
menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam belum efektif
mengintegrasikan pengetahuan peserta didik dengan pengamalannya.1
Melihat dari kejadian tersebut pemerintah mengeluarkan beberapa
kebijakan pendidikan khususnya dalam hal kurikulum pendidikan.
Kurikulum pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali
pengembangan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984,
1994, 2004, 2006, dan 2013. Dalam penelitian ini, kami hanya akan

1
Ismail dan Abdul Mukti. 2000. Pendidikan Islam Demokratisasi dan Masyarakat Madani.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 146

1
membahas perkembangan kurikulum dari tahun 1994 sampai 2013. Hal ini
dikarenakan peneliti ingin meneliti perkembangan kurikulum Pendidikan
Agama Islam yang berorientasi pada tujuan yang terwakili oleh kurikulum
1994 dan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang berorientasi pada
kompetensi yang diwakili oleh tahun 2004, 2006, dan 2013.
Tujuan Pendidikan Agama Islam di tingkat Sekolah Dasar yaitu
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan kepada Allah SWT serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.2 Pada pembahasan ini akan membahas mengenai telaah kurikulum
pendidikan agama islam di SD/MI. Kami berharap agar makalah ini dapat
dipahami agar menambah wawasan dan pemahaman kita.
B. Telaah Kurikulum PAI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telaah adalah


penyelidikan, kajian, pemeriksaan, dan penelitian. Kurikulum adalah
segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu
kurikulum tidak hanya mengenai situasi di dalam sekolah, akan tetapi juga
di luar sekolah.3 Kurikulum Islam merupakan jalur yang terang yang akan
dilalui oleh pendidik dan peserta didiknya, untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap anak didik.4Dapat disimpulkan
bahwa kurikulum pendidikan Islam adalah sebuah kegiatan pendidikan
yang dirancang oleh lembaga pendidikan Islam baik di dalam maupun di
luar sekolah dengan maksud mencapai tujuan pendidikan Islam.

2
Hamdani, Hamid. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Hal 239
3
Ahmad, Zainuri and Aquami, Aquami and Ratna, Dewi and Zainal, Berlian TELAAH
KURIKULUM TINGKAT DASAR DAN MENENGAH (Kajian Teoritik). (Qiara Media, Jawa
Timur,2001). Hal. 134
4
Nurlaila, Ilmu Pendidikan Islam, (Palembang, 2017). Hal. 33

2
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), merupakan salah
satu rumpun mata pelajaran yang bertujuan membangun karakter religius
peserta didik. Pendidikan Agama Islam (PAI) pada dasarnya tidak jauh
berbeda dengan pendidikan pada umumnya. Letak perbedaan yang
mendasar adalah pada materi yang disampaikan dan metode yang
digunakan untuk menyampaikan kepada peserta didik. Di Indonesia, mata
pelajaran PAI diajarkan di sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan
tinggi. PAI dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama
islam, sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang rasa keimanan
dan ketaqwaanya kepada Allah dan berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, masyarakat, dan berbangsa serta Negara.

C. Aspek Kurikulum PAI


Pada madrasah sebagai satuan pendidikan di bawah kementrian agama
(Kemenag) memiliki ciri yang khas pada mata pelajaran PAInya. Ciri itu
adalah pelajaran PAI di madrasah dikembangkan menjadi beberapa
pelajaran agama yaitu: Alqur’an Hadits, Fikih, Akidah-Akhlak, dan
Sejarah Kebudayaan Islam. Berikut rincian penjelasannya:5
1. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah
satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca
dan menulis Al-Qur’an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap
surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, pengenalan arti atau makna
secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis
tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui keteladanan dan pembiasaan.
2. Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata
pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan
dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-Asma’ al-Husna,
serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam

5
Titik Handayani. Suliswiyadi. 2019. Telaah Kritis Konten Kurikulum Pai
Madrasah Ibtidaiyah. Hal 160

3
mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian
contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama
menyangkut pengenalan dan pemahama tentang cara-cara pelaksanaan
rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
fikih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman
sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang
halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli
dan pinjam meminjam.
4. Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah
satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul,
perkembangan, peranan kebudayaan atau peradaban Islam dan para
tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai
dari sejarah masyarakat Arab praIslam, sejarah kelahiran dan kerasulan
Nabi Muhammad saw., sampai dengan masa Khulafaurrasyidin.
5. Pengembangan PAI menjadi beberapa Pelajaran ini didasarkan kepada
keluasan materi PAI itu sendiri. Dari Pengembangan itu, diharapkan
siswa madrasah lebih menguasai pada setiap tema PAI yang dipelajari,
sehingga ciri khas siswa madrasah dan sekolah benar-benar dapat
terwujud.
6. Seiring perubahan atas kurikulum di Indonesia, maka pembelajaran
PAI di madrasah juga mengalami perkembangan. Kurikulum yang
diterapkan sekarang adalah kurikulum madrasah 2013 sebagai
pengganti kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 (KTSP).
Sebagai dasar pelaksanaan kurikulum madrasah 2013 adalah
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor: 165 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab pada madrasah tertanggal 17 Oktober 2014.
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk mengembangkan potensi peserta
didik menuju kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian

4
masalah sosial di masyarakat. Adapun tujuannya adalah
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Aspek kurikulum PAI yaitu :
1. Kurikulum PAI di SD ditinjau dari Aspek Al-Qur’an
Materi ajar Pendidikan Agama Islam dalam aspek al-Qur’an
mengalami pengembangan dari tahun 1994 sampai 2013. Di kelas I, pokok
bahasan yang tetap adalah surat Al-Fatikhah dan diikuti dengan pokok
bahasan pengembangan surat- surat pendek lainnya. Di kelas II, pokok
bahasan selalu mengalami pengembangan sehingga tidak ada pokok
bahasan yang sama tiap tahunnya. Di kelas III, pokok bahasan huruf
hijaiyah diajarkan setiap tahunnya. Adapun materi pengembangan yang
lainnya yaitu menghafalkan surat Al-Falaq, An-Nasr, dan Al-Kautsar. Di
kelas IV, pokok bahasan tidak ada yang sama. Namun pada kelas ini
diajarkan berbagai surat- surat pendek. Pada kelas V, pokok bahasan yang
hampir diajarkan disemua kurikulumadalah surat Al-Maun, walaupun pada
kurikulum 1994 tidak memuat materi surat Al- Maun. Di kelas IV, pokok
bahasan juga mengalami perkembangan sehingga pada masing-masing
kurikulum membahas pokok bahasan yang berbeda. Dari keempat
kurikulum tersebut, kurikulum 1994 memiliki pokok bahasan yang
berbeda dengan kurikulum setelahnya. Dalam kurikulum 1994, peserta
didik diajarkan mengenal dan memahami hukum tajwid, sedangkan dalam
kurikulum 2004, 2006, dan 2013 hukum tajwid tidak dijadikan pokok
bahasan tersendiri. Hukum tajwid disampaikan ketika peserta didik
mempelajari dan menghafal surat-surat pendek.
1. Kurikulum PAI di SD ditinjau dari aspek keimanan
Secara umum, materi ajar Pendidikan Agama Islam aspek
keimanan tidak mengalami perubahan secara signifikan yang dibuktikan
dengan adanya pokok bahasan yang diajarkan setiap tahunnya. Adapun
pokok bahasan yang diulang setiap tahunnya diantaranya rukun Iman,

5
Syahadatain, Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada
Kitab, Iman kepada Rasul, Iman kepada hari akhir dan Iman kepada qada
dan qadhar. Pengembangan kurikulum hanya terjadi pada kurikulum2013
yang memasukkan pokok bahasan asmaul husna dalam pengkajian aspek
keimanan. Pokok bahasan rukun Islam, hanya terdapat dalam kurikulum
1994. Sedangkan kurikulum lainnya memasukkan rukun Islam dalam
pokok bahasan Iman kepada Allah. Seharusnya pokok bahasan rukun
Islam menjadi suatu kajian tersendiri sebelum peserta didik mengenal
rukun Iman.6
2. Kurikulum PAI di SD ditinjau dari aspek Tarikh
Pembelajaran Agama Islam erat kaitannya dengan kisah-kisah para
Nabi, maupun para sahabat. Dengan mengetahui kisah-kisah para Nabi dan
sahabat, peserta didik diharapkan dapat mengetahui dan memahami kisah-
kisah tersebut sehingga peserta didik dapat mengambil hikmah yang
terkandung dalam kisah tersebut. Pokok bahasan yang terkandung dalam
aspek tarikh meliputi; kisah para Nabi, kisah Khulafaurrasyidin,
perjuangan kaum muslim, dan kisah-kisah berhikmah lainnya yang
terkandung dalam al-Qur’an. Mayoritas materi tarikh berisi kisah para
Nabi walaupun berbeda penekanan pokok bahasan. Dalam kurikulum
1994, pokok bahasan meliputi sepuluh kisah para Nabi. Sedangkan dalam
kurikulum 2006 membahas tujuh kisah para Nabi yang disertai dengan
kisah para khalifah, dan perjuangan kaum Ansor dan Muhajirin. Jika
dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 yang paling
banyak memuat materi tarikh. Dalam kurikulum 2013 pokok bahasan
meliputi kisah 25 Nabi ditambah dengan kisah para sahabat, para wali
songo, kisah Luqman dan Ashabul Kahfi.
3. Kurikulum PAI di SD ditinjau dari aspek Akhlak
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam aspek akhlak selalu
mengalami perubahan dan perkembangan dari tahun ke tahun. Materi-
materi ajar tersebut berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.

6
Maherlina Muna Ayuhana.2015. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islamsekolah
Dasar Di Indonesia(Analisis Tujuan Dan Materi Ajar Kurikulum 1994, 2004, 2006, 2013). Jurnal
Tarbawi Vol. 12. No. 2. Hal 180

6
Walaupun demikian, terdapat beberapa pokok bahasan yang sama dari
tahun ke tahun. Apabila dilihat dari penekanan dalam aspek akhlak, pokok
bahasan mengenai sifat-sifat terpuji mempunyai muatan yang lebih banyak
jika dibandingkan dengan pokok bahasan adab dan sifat-sifat tercela.
Pokok bahasan adab sehari-hari hanya disampaikan pada kelas bawah
untuk membentuk perilaku islami peserta didik, sehingga peserta didik
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kurikulm PAI di SD ditinjau dari aspek Ibadah
Materi ajar kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam aspek
ibadah selalu sama. Pokok bahasan yang dibahas secara urut dari kelas I
sampai kelas IV adalah thaharah, wudhu, shalat, zikir dan doa, puasa, serta
zakat. Dengan demikian, materi ajar Pendidikan Agama Islam khususnya
aspek ibadah sudah tersusun secara sistematis. Perkembangan kurikulum
Pendidikan Agama Islam dalam hal materi ajar baik dari aspek al-Qur’an,
keimanan, tarikh, akhlak, maupan ibadah mengalami perkembangan
Pokok bahasan yang selalu sama, terjadi perubahan dalampenyusunan
pokok bahasan, adanya pokok bahasan yang baru, perbedaan istilah dan
penekanan pada tiap aspek merupakan pengaruh dari perubahan teknologi
dan ilmu pengetahuan.7

D. Level Kurikulum PAI

MATERI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menyebutkan lima rukun Islam


1. Lima rukun Islam
1.2 Menghafalkan syahadatain dan artinya

2. Tata cara bersuci dari 2.1 Menjelaskan pengertian bersuci dari najis
najis
2.2 Menjelaskan tata cara bersuci dari najis

2.3 Menirukan tata cara menyucikan najis.

7
Ibid, Hal 182

7
2.4 Membiasakan hidup suci dan bersih

dalam kehidupan sehari-hari

Kelas I, Semester 2

MATERI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan tata cara wudu


2.2 Mempraktikkan tata cara wudu
3. Tata cara wudu 3.3 Menghafal doa sesudah wudu

4.1 Menyebutkan macam-macam salat Fardu

4.2 Menirukan gerakan salat fardu

4. Tata cara salat fardu 4.3 Menghafal bacaan salat fardu

Kelas II, Semester 1

MATERI KOMPETENSI DASAR

1.1  Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu

1.2  Mempraktikkan keserasian gerakan dan bacaan salat


1. Salat fardu fardu

2.1 Menyebutkan ketentuan azan dan iqamah

2.2 Melafalkan azan dan iqamah

2. Azan dan iqamah 2.3 Mempraktikkan azan dan iqamah

Kelas II, Semester 2

MATERI KOMPETENSI DASAR

8
3.1 Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
3. Tata cara salat
berjamaah 3.2 Menirukan salat berjamaah

4.1 Melafalkan zikir setelah salat fardu

4. Zikir dan doa 4.2 Melafalkan doa setelah salat fardu

Kelas III, Semester 1

MATERI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan salat sunah rawatib

1. Salat sunah rawatib 1.2 Mempratikkan tata cara salat rawatib

2. Salat Jumat 2.1 Mengenal ketentuan salat Jumat

3.1 Menjelaskan tata cara salat bagi orang

yang sakit
3. Tata cara salat bagi
orang yang sakit 3.2 Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit

Kelas III, Semester 2

MATERI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan

1. Puasa Ramadan 1.2 Menyebutkan hikmah puasa Ramadan

2. Amalan-amalan di 2.1 Menjelaskan ketentuan salat tarawih

bulan Ramadan 2.2 Menjelaskan ketentuan salat witir

2.3 Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam

9
bulan Ramadan

Kelas IV, Semester 1

MATERI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan macam-macam zakat

1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah

1. Ketentuan zakat 1.3 Mempraktekkan tata cara zakat fitrah

2.1 Menjelaskan ketentuan infak dan sedekah


2. Mengenal ketentuan
infak dan sedekah 2.2 Mempraktikkan tata cara infak dan sedekah

Kelas IV, Semester 2

MATERI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan macam-macam salat Id

3.2 Menjelaskan ketentuan salat Id

3. Ketentuan salat Id 3.3 Mendemonstrasikan tata cara salat Id

Kelas V, Semester 1

MATERI KOMPETENSI DASAR

1. Ketentuan makanan 1.1 Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang


dan minuman yang halal dan haram
halal dan haram.
1.2 Menjelaskan binatang yang halal dan haram dagingnya

1.3 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman halal

10
1.4 Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram

Kelas V, Semester 2

MATERI KOMPETENSI DASAR

2.1 Menjelaskan ketentuan kurban


2. Mengenal ketentuan
kurban 2.2 Mendemonstrasikan tata cara kurban

3.1 Menjelaskan tata cara haji


3. Mengenal tata cara
ibadah haji 3.2 Mendemonstrasikan tata cara haji

Kelas VI, Semester 1

MATERI KOMPETENSI DASAR

1. Tata cara mandi

Wajib 1.1 Menjelaskan ketentuan mandi wajib setelah haid

2.1 Menjelaskan ketentuan khitan

2. Ketentuan khitan 2.2 Menjelaskan hikmah khitan

Kelas VI, Semester 2

MATERI KOMPETENSI DASAR

3. Ketentuan jual beli 3.1 Menjelaskan tata cara jual beli dan pinjam meminjam
dan pinjam meminjam.

11
3.2 Mempraktikkan tata cara jual beli dan pinjam
meminjam

E. Kelebihan dan Kekurangan kurikulum PAI


Kelebihan kurikulum PAI, yaitu :
1. Kurikulum PAI (Nasional) yang terintegrasi dengan pelajaran Praktek
ibadah, Shiroh, dan Hadits,
2. Pendidikan dan bimbingan ibadah praktis,
3. Memiliki program-program unggulan yang secara tidak langsung telah
mengarahkan pada pemahaman dan penanaman nilai-nilai keislaman,
4. Materi kurikulum PAI yang diperkaya dengan konteks kekinian. 
Adapun kelebihan dari kurikulum PAI yaitu tujuan pembelajaran yang
selaras dengan tujuan pendidikan Islam dan kompetensi inti spesifik sesuai
dengan mata pelajaran, serta format penilaian yang tidak kompleks.
Kemudian kelebihan dari kurikulum PAI tahun 2013 yakni memiliki
tujuan pembelajaran bersifat aplikatif dan terintegratif, sehingga dapat
mengubah tingkah laku peserta didik. Selain itu, tujuan pembelajaran
selaras dengan tujuan pendidikan Islam. Kompetensi inti dalam kurikulum
PAI ditentukan berdasarkan empat dimensi sikap, diantaranya yaitu sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kandungan isi dan
materi pembelajaran bersifat aplikatif, inovatif, dan eksploratif. Sementara
metode pembelajaran ditulis secara lengkap bagiannya, seperti pendekatan,
model, dan metode.
Kekurangan Kurikulum PAI, yaitu :
1. belum memuat tentang prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan,
2. belum mencantumkan tentang acuan operasional penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
3. Telah terjadi pergeseran dalam penggunaan konsep kurikulum dari yang
semula menggunakan pendekatan subject mater kepada pendekatan yang
berbasis sistem dan proses yang berbasis pada peserta didik

12
4. kurikulum tersebut belum sepenuhnya mengemban misi pendidikan agama
Islam
5. Pendidikan Agama Islam belum sepenuhnya dapat mencegah timbulnya
tandatanda zaman yang dapat membawa pada kehancuran,
6. Pendidikan Agama Islam belum sepenuhnya dapat mengatasi penyakit
mental (mental block
7. Pendidikan Agama Islam belum menjadi fondasi yang paling kokoh dan
kemantapan yang paling luhur, kekayaan yang paling tinggi, sumber
kesempurnaan manusia yang paling tinggi, yaitu manusia yang
mempersatikan dirinya dengan realitas terakhir, Tuhan Yang Maha Esa,
Allah SWT
8. Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terdapat dalam kurikulum tersebut
masih mencerminkan sebagai Ulum al-Din (Ilmu-ilmu Agama) yang
antara satu dan lainnya cenderung tidak harmonis, bahkan saling
bertentangan, dan kurang responsif terhadap dinamika kehidupan
masyarakat
9. Pendidikan Agama Islam yang diajarkan sekarang belum dapat menjadi
sumber nilai, sumber etika, dan pandangan hidup8
F. Penutup
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kami harap ke depannya akan menjadi lebih baik lagi. Maka
dari itu kami mohon bimbingan dan saran dari teman-teman dan dosen
pengampu. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang Telaah kurikulum PAI di
SD/MI.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Zainuri and Aquami, Aquami and Ratna, Dewi and Zainal,


Berlian 2001. TELAAH KURIKULUM TINGKAT DASAR DAN
MENENGAH (Kajian Teoritik).Jawa Timur:Qiara media.
Anwar, Kasful dan Hendra Harmi,2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran

8
Anwar, Kasful dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2011), cet. II.

13
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung:Alfabeta.

Hamdani, Hamid. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung:


Pustaka Setia.
Ismail dan Abdul Mukti. 2000. Pendidikan Islam Demokratisasi dan Masyarakat

Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maherlina Muna Ayuhana.2015. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama

Islamsekolah Dasar Di Indonesia(Analisis Tujuan Dan Materi Ajar

Kurikulum 1994, 2004, 2006, 2013). Jurnal Tarbawi Vol. 12. No. 2.

Nurlaila. 2017. Ilmu Pendidikan Islam. Palembang.

Titik Handayani. Suliswiyadi. 2019. Telaah Kritis Konten Kurikulum Pai

Madrasah Ibtidaiyah.

14

Anda mungkin juga menyukai