Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 

 TERHADAP AKHLAK
SISWA
(DI MTS NURUL HUDA SIDOGEMAH)
Tahun Ajaran 2019/2020

PROPOSAL

Diserahkan dalam Pemenuhan Tugas UTS Penelitian dengan

Mata Kuliah Metode penelitian pada Prodi Pendidikan Agama Islam

LUQMAN HAKIM
31501700071

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
bernegara.

Pendidikan merupakan sistem terbuka, sebab tidak mungkin pendidikan dapat


melaksanakan fungsinya dengan baik bila ia mengisolasi diri dengan lingkungannya.
Pendidikan berada di masyarakat, ia adalah milik masyarakat. Itulah sebabnya pemerintah
menegaskan bahwa pendidikan adalah menjadi tanggung jawab pemerintah/sekolah, orang
tua dan masyarakat. Oleh karena keberadaan pendidikan seperti itu maka apa yang
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula terhadap
pendidikan  (Pidarta, 2000 : 28)

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujukan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan


membentuk pesertya didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Pendidikan agama Islam diharapkan
menghasilkan manusia yang selalu menyempurnakan iman dan takwa serta aktif
membangun peradaban dan keharmonisankehidupan.
Pendidikan  agama  Islam  merupakan  bagian  yang  tak  terpisahkan  dari sistem
pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional                 pasal 12 ayat 1 butir a “Setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan  berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai
dengan agama  yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”. Berarti jika
dalam lembaga pendidikan ada yang beragama Islam maka mereka berhak mendapatkan
pengajaran agama Islam dan diajarakan oleh guru yang beragama Islam.

Pada tingkatan Sekolah Dasar mata pelajaran agama Islam diajarkan sejak kelas
satu sampai kelas enam. Pelajaran ini berisikan keimanan, akhlak, Al-
Qur’an  Hadits,  ibadah  dan  tarikh. Yang    juga  di  dalamnya  menyangkut  teori
hukum  Islam  yaitu  tentang  kewajiban  manusia,  khususnya  kewajiban  individual
kepada Allah SWT .  

Berdasarkan pengamatan penulis dapat digambarkan bahwa, anak didik


menganggap pelajaran pendidikan agama Islam hanya merupakan ilmu pengetahuan biasa
dan kurang dihayati, sehingga dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari belum
sesuai dengan apa yang diharapkan. Kondisi ini mencerminkan bahwa pelaksanaan
pendidikan agama Islam belum terlaksana sesuai dengan tujuan pendidikan agama Islam itu
sendiri. Melihat permasalahan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengangkat judul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam  Terhadap Akhlak Siswa (Di Mts
Nurul Huda Sidogenah Kecamatan Sayung Kab. Demak)”.

B. Rencana Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field research), dengan
bentuk korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

C. Pertanyaan Penelitian

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1.      Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Mts Nurul Huda Sidogemah?


2.      Bagaimana Akhlak Siswa di Mts Nurul Huda Sidogemah?

3.      Apakah ada pengaruh pendidikan agama Islam terhadap Akhlak siswa di Mts Nurul
Huda Sidogemah ?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :

 Untuk mengetahui Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Mts Nurul Huda


Sidogemah Kec. Sayung Kab. Demak

 Untuk mengetahui Akhlak Siswa di Mts Nurul Huda Sidogemah

 Untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap Akhlak Siswa di Mts
Nurul Huda Sidogemah

Manfaat Penelitian

 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk penelitian lebih
lanjut bagi peneliti lain berkenaan dengan masalah pelaksanaan Pendidikan Agama
Islam dan efeknya terhadap akhlak siswa.

  Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi para guru, orang tua/wali murid dan para
pengelola pendidikan guna mengambil langkah-langkah positif dalam memberi
sugesti, dan semangat dalam mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, terutama
tujuan Pendidikan Agama Islam.
E. Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain sebagai
berikut :

1.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Landasan Teori

Pendidikan Agama Islam

a.       Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan suatu pendidikan yang mengatur pribadi dan
masyarakat untuk dapat memeluk agama Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan
baik dalam kehidupan individu maupun kelompok, sebab pendidikan agama Islam
merupakan sarana untuk memahami serta mengamalkan ajaran Islam. Menurut Daradjat
(2006:86)  Pendidikan agama Islam adalah suatu bimbingan jasmani dan rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut
ukuran-ukuran Islam.

Menurut Usman Said yang dikutip oleh Ahmadi dan Nur Uhbiyati (2001 : 110)
Pendidikan Agama Islam adalah segala usaha untuk terbentuknya atau
membimbing/menuntun rohani jasmani seseorang menurut ajaran Islam. Sedangkan
menurut Rahman Shaleh yang dikutip oleh Ahmadi dan Nur Uhbiyati (2001 : 111)
dikemukakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah segala usaha yang diarahkan kepada
pembentukan kepribadian anak yang merupakan dan sesuai dengan ajaran Islam.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan agama Islam adalah
bimbingan dan usaha yang diberikan pada seseorang dalam pertumbuhan jasmani dan
usaha rohani agar tertanam nilai-nilai ajaran agama Islam untuk menuju pada tingkat
membentuk kepribadian yang utama, yaitu kepribadian muslim yang mencapai kehidupan
dunia dan akhirat. yang didasarkan atas hukum-hukum Islam menuju terbentuknya
kepribadian utama sesuai dengan ajaran Islam.

b.      Tujuan Pendidikan Agama Islam


Athiyah Al-Abrasyi yang dikutip oleh Ahmadi dan Nur Uhbiyati (2001 : 112)
mengemukakan bahwa :

Pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari Pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan
bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam. Mencapai suatu
akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Tapi ini tidak berarti
bahwa kita tidak mementingkan pendidikan jasmani atau akal atau ilmu ataupun segi-segi
praktis lainnya tetapi artinya ialah bahwa kita memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak
seperti juga segi-segi lainnya itu.

Menurut Abdurrahman An Nahwali (1995: 117), tujuan Pendidikan Agama Islam adalah
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama
Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan kehidupan dunia-akhirat. Dengan demikian,
tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam
kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.

Sedangkan Hamdani Ihsan, dkk. (2001: 63) mengungkapkan tiga tujuan pendidikan agama
Islam antara lain:

1.   Tujuan Umum

Tujuan umum pendidikan agama Islam harus dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional
di negara dimana tempat pendidikan itu dilaksanakan dan harus dikaitkan juga dengan
tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan ini meliputi
seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, kebiasaan dan pandangan.
Sehingga tujuan umum tidak dapat dicapai setelah melalui proses pembelajaran,
pembiasaan, pengalaman, penghayatan dan keyakinan akan kebenarannya.

2.   Tujuan Akhir
Pendidikan itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup
di dunia ini telah berakhir pula. Dengan demikian pendidikan Islam itu berlaku selama
hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan
mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai

3.  Tujuan Sementara

Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Dari
penjelasan di atas dapat dipahami bahwa, tujuan pelaksanaan pendidikan agama Islam
dalam segala jenjang dan tingkatnya adalah dimaksudkan untuk membantu manusia dalam
rangka mencapai tujuan hidupnya, sehingga akan diperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat
secara seimbang dan selaras. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan agama Islam maka
setiap pendidik hendaknya mengarahkan segala kemampuan dan ilmu pengetahuan
yang  dimilikinya guna pencapaian tujuan pendidikaan agama Islam yang diharapkan.

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan penulis
menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu dengan cara langsung terjun
ke lokasi yang dijadikan penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu
penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi di lokasi penelitian
mengenai proses pendidikan yang ada di sekolah. Sehingga metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian kali ini yaitu menggunakan dokumentasi, observasi dan
wawancara kepada pihak yang bersangkutan.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Dalam melakukan penelitian penulis pastinya memerlukan beberapa sumber data


untuk dijadikan rujukan dan sumber penulisan laporan. Sumber data yaitu darimana data
berasal atau diperoleh. Sumber data penelitian bisa berupa data primer dan sekunder.
 Data Primer

Data primer yaitu data yang bisa didapat secara langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan secara data langsung kepada
subjek sebagai sumber informasi. Seperti data nilai-pendidikan islam yang diperoleh
melalui wawancara.

 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya,
yaitu data yang diambil melalui dokumen atau orang lain, dan sumber-sumber lain yang ada
hubungannya dengan tujuan penelitian serta relevan.

b. Teknik Pengumpulan Data

 Wawancara

Wawancara yaitu sebuah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu atau


untuk menggali informasi tertentu. Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan melalui proses tanya jawab secara lisan yang berlangsung satu arah, artinya
pertanyaan datang dari pihak yang ingin mengali informasi dan jawaban diberikan
oleh narasumber atau orang yang diwawancarai. Metode wawancara digunakan
untuk memperoleh data.

Dalam penelitian ini ada beberapa yang dijadikan informan diantaranya:

a. Kepala sekolah Mts Nurul Huda

b. Guru Mts Nurul Huda

c. Siswa Mts Nurul Huda

 Observasi

Observasi yaitu sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara pengamatan langsung ke tempat penelitian, dengan disertai pencatatan-
pencatatan segala yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Metode ini digunakan
untuk memperoleh data proses merealisasikan nilai-nilai pendidikan agama islam di
Mts Nurul Huda. Observasi ini dibagi menjadi dua yaitu observasi sistematik dan
nonsistematik.
 Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu sebuah kegiatan mencari data mengenai hal-hal


yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan
sebagainya. Metode ini berfungsi untuk memperoleh data mengenai struktur
organisasi, sejarah singkat berdirinya Mts Nurul Huda, letak geografis dan secara
fisik serta situasi pelaksanaan realisasi nilai-nilai pendidikan agama islam.

3. Metode Analisis Data

Analisis data yaitu sebuah upaya mencari data yang dilakukan secara sistematis
yang berupa catatan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dengan tujuan agar dapat
meningkatkan pemahaman penelitian mengenai hal-hal yang diteliti.

Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang


kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah
menggambarkan segala kondisi yang terjadi secara apa adanya. Sedangkan kualitatif yaitu
sebuah metode pendekatan yang dinyatakan dalam sebuah predikat yang berupa ukuran
kualitas.

Pada analisis deskriptif, laporan penelitian berisi mengenai kutipan-kutipan data


yang berguna untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut
bersumber dari naskah interview, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo
dan dokumen resmi lainya. Pada penulisan laporan demikian, peneliti akan menganalisis
data-data tersebut dengan sangat mendalam. Pertanyaan dengan menggunakan kata tanya
mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan selalu dimanfaatkan oleh penulis.
Dengan demikian peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu yang terjadi itu pastinya
memiliki alasan atau penyebab tersendiri.

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum peneliti memasuki


lapangan, selama di lapangan, maupun setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution
(1998) menyatakan “analisis sudah dimulai sejak awal merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian”. Dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan kepada seluruh
kejadian selama proses di lapangan ketika proses pengumpulan data.

Proses analisis yang dilakukan sebelum memasuki lapangan yaitu dengan


melakukan pengkajian terhadap data sekunder, yang akan digunakan dalam menentukan
fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini masih belum final karena masih bersifat
sementara, dan akan berkembang lagi setelah peneliti memulai peneltian dan selama berada
di lapangan.

Kemudian analisis data dilanjutkan pada menganalisa data ketika berada di


lapangan. Hal ini dilakukan ketika pengumpulan data berlangsung, dan setelah
pengumpulan data berakhir dalam periode tertentu. Diawali ketika proses wawancara,
peneliti langsung menganalisis jawaban dari hasil wawancara tersebut. Jika peneliti merasa
jawaban yang diperoleh setelah di analisis itu belum memuaskan, maka peneliti akan
meneruskan pertanyaan lagi hingga diperoleh data yang dianggap cukup.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Tatang M. (!990). Menyusun Rencana Penelitian. Rajawali. Jakarta.

Dimyati, Johni. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada


Pendidikan Anak Usia dini. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Faturrohman, Pupuh. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Tunas Nusantara. Bandung.

Hadi, Amirul, dan Haryono. (1998). Metodologi Penelitian Pendidikan II. CV. Pustaka


Setia. Bandung  

Moleong, Lexi J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosda Karya. Bandung

Tafsir, Ahmad. (2011). Metodologi Pengajaran Agama Islam. PT. Remaja Rosdakarya.


Bandung.
Rancangan Pedoman Wawancara

1. Bagaimana sistem pendidikan yang diterapkan di Mts Nurul Huda ?

2. Apakah sistem pendidikan yang diterapkan di Mts Nurul Huda berbeda dengan di
sekolah lainya ?

3. Nilai-nilai pendidikan islam apa saja yang di ajarkan di Mts Nurul Huda ?

4. Metode apa yang digunakan dalam proses pendidikan agama islam ?

Anda mungkin juga menyukai