Anda di halaman 1dari 11

Implementasi Ilmu Pendidikan Islam pada Pendidikan Karakter MI/SD: Pendekatan

Sosiologi

Nama : Tika Anggun Widiastuti

NIM : 223141091

Email : anggunwidiastutitika@gmail.com

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

2023/2024

Abstrak

Artikel ini membahas implementasi ilmu pendidikan Islam dalam pendidikan karakter siswa di
sekolah dasar dengan pendekatan sosiologi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
bagaimana nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dalam membentuk karakter
siswa di tingkat dasar melalui perspektif sosiologi. Metode penelitian yang digunakan adalah
studi literatur dan analisis konten dari sumber-sumber yang relevan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendidikan karakter berbasis Islam di sekolah dasar dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, kerja keras, dan toleransi.
Pendekatan sosiologi membantu dalam memahami bagaimana interaksi sosial dalam konteks
sekolah dapat membentuk karakter siswa. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang
bagaimana pendidikan Islam dan pendekatan sosiologi dapat saling melengkapi dalam
membangun karakter siswa yang berkualitas di tingkat dasar.

Kata kunci : Ilmu, Pendidikan, Islam, Karakter, Anak, Sosiologi

Abstract

This article discusses the implementation of Islamic education in character education for
students in elementary schools using a sociological approach. This research aims to
understand how Islamic values and principles can be applied in shaping student character at
the elementary level through a sociological perspective. The research method used is literature
study and content analysis from relevant sources. The research results show that Islamic-based
character education in elementary schools can increase students’ understanding of values such
as honesty, integrity, hard work and tolerance. The sociological approach helps in
understanding how social interactions in the school context can shape student character. This
research provides important insights into how Islamic education and sociological approaches
can complement each other in building quality student character at the elementary level.

Keywords: Science, Education, Islam, Character, Children, Sociology

A. Pendahuluan/Introduction

Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan pribadi
siswa di MI/SD. Pendidikan ini tidak hanya bertujuan untuk mentransmisikan pengetahuan
akademik, tetapi juga untuk membentuk nilai-nilai moral dan etika yang kuat. Dalam konteks
pendidikan Islam, pendidikan karakter bukan hanya tentang mendidik siswa dalam aspek
moral, tetapi juga tentang mengintegrasikan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam ke dalam
kehidupan sehari-hari siswa.

Pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa
MI/SD. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan Islam penting dalam pendidikan
karakter siswa antara lain : Landasan Moral yang Kuat, Pengembangan Etika, Pengembangan
Kedisiplinan, Ketahanan Terhadap Godaan Negatif, Kepedulian Sosial, Ketat Hubungan
dengan Tuhan, Pemahaman tentang Kebebasan dan Tanggung Jawab. Pendidikan karakter
berbasis Islam di MI/SD bukan hanya tentang mengajarkan nilai-nilai moral, tetapi juga tentang
membentuk karakter siswa secara holistik, mencakup dimensi spiritual, moral, sosial, dan
emosional. Ini membantu siswa tumbuh menjadi individu yang baik, bertanggung jawab, dan
bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan Islam memainkan peran yang sangat
penting dalam membentuk masa depan siswa.

Pentingnya pendidikan Islam dalam pendidikan karakter siswa dengan pendekatan


sosiologi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu Pemahaman Sosial, Konteks Sosial,
Interaksi Sosial, Perspektif Kritis, Pengembangan Empati, Pemahaman Dalam Keragaman.
Dengan demikian, pendidikan Islam yang memadukan pendekatan sosiologi membantu siswa
dalam mengembangkan karakter yang tidak hanya didasarkan pada nilai-nilai agama, tetapi
juga dipahami dalam konteks sosial yang lebih luas. Ini membantu mereka menjadi individu
yang lebih sadar sosial, memahami peran mereka dalam masyarakat, dan bertanggung jawab
terhadap diri sendiri dan orang lain.
Pendekatan sosiologi dalam pendidikan karakter menjadi relevan karena pendidikan
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu, tetapi juga oleh lingkungan sosialnya. Interaksi
antara siswa, guru, dan lingkungan sekolah dapat memainkan peran kunci dalam membentuk
karakter siswa.

Melalui analisis ini, untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana pendidikan Islam
dapat menjadi landasan yang kuat, nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dalam
membentuk karakter siswa di tingkat dasar melalui perspektif sosiologi dengan memanfaatkan
pendekatan sosiologi serta bagaimana faktor-faktor sosial dalam lingkungan sekolah dapat
memengaruhi proses ini. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana
pendidikan Islam dan pendekatan sosiologi dapat saling melengkapi dalam membangun
karakter siswa yang berkualitas di tingkat dasar.

B. Teori/Theory
1. Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Islam
a. Pengertian Pendidikan

Definisi pendidikan dalam arti luas adalah Hidup. Artinya bahwa pendidikan adalah
seluruh pengetahuan belajar yang terjadi sepanjang hayat dalam semua tempat serta situasi
yang memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan setiap makhluk individu. Bahwa
pendidikan berlangsung selama sepanjang hayat (long life education). Pengajaran dalam
pengertian luas juga merupakan sebuah proses kegiatan mengajar, dan melaksanakan
pembelajaran itu bisa terjadi di lingkungan manapun dan kapanpun (Amirin:2013:4).

Berdasarkan pandangan sosiologi, tugas seorang pengajar dalam ilmu Sosiologi adalah
perumpamaan perawat atau pemelihara berkehidupan serta mendukung peningkatan warga
masyarakat. Pendidikan merupakan indikator dalam meningkatan kualitas kemasyarakatan,
rangkaian Ideologi, kebudayaan serta perekonomian. Untuk itu Pendidikan menjadi suatu
kekuatan sosial sekaligus bisa di gunakan dalam melaksanakan kajian serta apresiasi terhadap
maksud penerimaan sesuatu di masyarakat (Pristiwanti, 2004:3).

Pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan bagi peserta didik untuk secara aktif mengembangkan potensi dirinya
guna memperoleh kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, budi pekerti kemanusiaan,
kecerdasan, etika mulia, dan keterampilan yang diperlukan oleh diri sendiri dan masyarakat.”

b. Pengertian Pendidikan Islam


Pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara sadar
mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan dasar)
anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya
(Permana, 2020:2)

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam


a. Dasar Pendidikan Islam

Dasar adalah suatu landasan, tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar dapat berdiri
dengan kokoh. Dasar suatu bangunan yaitu fundamen yang menjadi landasan bangunan
tersebut agar tegak dan kokoh berdiri (Lubis, 2020:1). Demikian pula dasar pendidikan Islam
yaitu fundamen yang menjadi landasan atau asas agar pendidikan Islam dapat tegak berdiri dan
tidak mudah roboh karena tiupan angin kencang berupa ideologi yang muncul baik di era
sekarang maupun yang akan datang. (Minarti, 2016: 40).

Pendidikan Islam bersumber pada enam hal, yaitu al-Qur‟an (yang merupakan sumber
Utama dalam ajaran Islam), as-Sunnah (perkataan, perbuatan dan persetujuan Nabi atas
perkataan dan perbuatan para sahabatnya), kesepakatan para ulama (ijma‟), kemaslahatan umat
(mashalih Al-mursalah), tradisi atau kebiasaan masyarakat dan ijtihad (hasil para ahli dalam
Islam). Keenam sumber tersebut disusun dan digunakan secara hierarkis, artinya rujukan
pendidikan Islam berurutan diawali dari sumber utama yakni al-Qur‟an dan dilanjutkan hingga
sumber-sumber yang lain dengan tidak menyalahi atau bertentangan dengan sumber utama.
Sedangkan dasar dari pendidikan Islam adalah tauhid. Dalam struktur ajaran Islam, Tauhid
merupakan ajaran yang sangat fundamental dan mendasari segala aspek kehidupan
penganutnya, tak terkecuali aspek pendidikan. Dalam kaitan ini para pakar berpendapat bahwa
dasar pendidikan Islam adalah tauhid.(Sudarto ,2020)

b. Tujuan Pendidikan Islam

Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka
pendidikan islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja. Dengan dasar ini
akan memeberikan arah bagi pelaksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks
ini, dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran
dan kekuatan yang menghantarkan peserta didik kearah pencapaian pendidikan. Oleh karena
itu, dasar yang terpenting dari pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Hadist (Sunnah
Rasulullah). (Dian, 2020:6).
Tujuan pendidikan Islam bagi anak adalah untuk membimbing mereka dalam
memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan-tujuan
utama termasuk:

• Membentuk akhlak yang baik: Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk karakter
anak agar menjadi individu yang jujur, amanah, dan berakhlak mulia sesuai dengan
ajaran Islam.
• Memahami ajaran agama: Anak-anak diajarkan tentang prinsip-prinsip dasar Islam,
seperti keimanan, ibadah, dan akhlak yang baik, agar mereka dapat memahami dan
mengamalkan ajaran agama ini dengan benar.
• Pengembangan spiritualitas: Pendidikan Islam juga bertujuan untuk membantu anak-
anak mengembangkan hubungan yang kuat dengan Allah SWT melalui ibadah, doa,
dan ketakwaan.
• Menanamkan nilai-nilai sosial: Anak-anak diajarkan nilai-nilai seperti kasih sayang,
tolong-menolong, dan keadilan, yang merupakan bagian integral dari ajaran Islam.
• Penguasaan pengetahuan: Selain ajaran agama, anak-anak juga diajarkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan praktis untuk menghadapi kehidupan sehari-hari dengan
lebih baik.
• Pemahaman tentang sejarah Islam: Anak-anak dikenalkan dengan sejarah Islam dan
tokoh-tokoh penting dalam sejarah tersebut agar mereka dapat memahami warisan
agama mereka.

Tujuan utama adalah membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang taat
beragama, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan ajaran Islam.

3. Pendidikan Karakter Siswa Tingkat Dasar


a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik sehingga


mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius,
nasionalis, produktif, dan kreatif. Pendidikan karakter merupakan suatu proses dan upaya untuk
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik sehingga mereka
dapat melaksanakan nilai-nilai tersebut terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
serta bangsa dan negara (Sari, 2019:3).

Pendidikan karakter menurut Islam adalah menumbuhkan sikap yang terpuji dan mulia,
memuliakan manusia, hewan, tumbuhan, dan semua yang berada di lingkungan setiap individu
berada. Memperlakukan segala sesuatu secara bijaksana, keberanian atas kebenaran, adil,
syukur, amanah, jujur dan perbuatan terpuji lainnya yang mencerminkan akhlak islami.
(Santoso, 2019 : 21). Pendidikan karakter yang sesuai dengan pendidikan Islam dapat
dilaksanakan dengan metode pembiasaan. Sistem Islam dalam memperbaiki anak kecil adalah
bersandar pada dua dasar pokok berikut ini: (1) Pengajaran, (2) Pembiasaan. Maksud
pengajaran (Talqin) di sini ialah pendekatan aspek teoritis dalam upaya memperbaiki anak.
Sedangkan yang dimaksud pembiasaan adalah segi praktek nyata dalam proses pembentukan
dan persiapannya. Periode anak hendaknya lebih banyak mendapatkan pengajaran dan
pembiasaan ketimbang pada usia dan periode lainnya. Suatu kemestian bagi para pendidik,
bapak, ibu, dan para guru adalah menekankan pengajaran dan pembiasaan anak sejak dini untuk
melakukan kebaikan (Fahmi, 2018).

Karakter dalam Islam lebih akrab disapa dengan akhlak, kepribadian serta watak
sesorang yang dapat di lihat dari sikap, cara bicara danb berbuatnya yang kesemuanya melekat
dalam dirinya menjadi sebuah identitas dan karakter sehingga sulit bagi seseorang untuk
memanipulasinya. Manusia akan tampil sebagaimana kebiasaan, budaya dan adat istiadat
kesehariannya, sebab manusia merupakan anak kandung budaya, baik keluarga maupun
masyarakatnya di samping anak kandung dari agama yang dipeluknya. (Ngatiman, 2018:5)

b. Pentingnya Pendidikan Karakter

Pentingnya pendidikan karakter yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui mendiknas,


telah diakui sejak awal oleh para Founding Fathers Negara. Sejak proklamasi kemerdekaan,
para arsitek awal telah memahami bahwa untuk memahami tujuan Indonesia, (negara), juga
(negara). Bahkan kemajuan negara menjadi lebih signifikan dan menjadi perhatian yang
signifikan, mengingat kemajuan bangsa sebagian besar ditentukan oleh sifat negara. Dengan
cara ini, para arsitek utama menekankan pentingnya pembangunan karakter (Warsono, 2010).

Berdasarkan penegasan ini, menunjukkan bahwa pemanfaatan pendidikan karakter


dalam pembelajaran bagaimanapun merupakan kebutuhan mutlak, karena dianggap mampu
membuat siswa menjadi cerdas, namun juga siap untuk menjadikan siswa memiliki karakter
dan kebiasaan sehingga realitas mereka sebagai warga negara. Menjadi signifikan baik bagi
mereka dan masyarakat secara keseluruhan. (Insani, 2021:2)

4. Pendekatan Sosiologi dalam Pendidikan Islam


a. Pengertian Pendekatan Sosiologi dalam Pendidikan Islam

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu socius yang berarti kawan, teman, sedangkan
logos berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial
yakni mengandung cara-cara bertindak, berfikir, berperasaan yang berada di luar individu.
Sosiologi juga diartikan ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan
menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu. Sosiologi mencoba
mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk, dan tumbuh serta berubahnya
perserikatan-perserikatan hidup itu serta pula kepercayaannya, keyakinan yang memberi sifat
tersendiri kepada cara hidup bersama (Andrean, 2020:2).

Sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia yang berusaha
mencari tahu tentang hakekat dan sebab-sebab dari berbagai pola pikir dan tindakan manusia
yang teratur dapat berulang. Berbeda dengan psikologi yang memusatkan perhatiannya pada
karakteristik pikiran dan tindakan orang perorangan, sosiologi hanya tertarik kepada pikiran
dan tindakan yang dimunculkan seseorang sebagai anggota suatu kelompok atau masyarakat.
Namun, yang perlu digarisbawahi adalah sosiologi merupakan disiplin ilmu yang luas dan
mencakup banyak hal, dan ada banyak jenis sosiologi yang mempelajari sesuatu yang berbeda
dengan tujuan yang berbeda-beda pula (Ira, 2020:7).

Sosiologi pendidikan merupakan ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara


mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih
baik. Sosiologi pendidikan mengacu pada penerapan pengetahuan sosiologi, teknik berfikir,
dan pengumpulan data dalam penyelidikan pendidikan. Dengan demikian sosiologi pendidikan
mempelajari tentang proses pendidikan sebagai interaksi sosial, sekolah sebagai kelompok
sosial, serta sebagai lembaga sosial (Andrean, 2020: 1). Sosiologi pendidikan mempunyai
manfaat yang besar bagi para pendidik. Sumbangan sosiologi pendidikan adalah memberikan
hasil analisis dalam hubungan antar manusia di dalam sekolah dan struktur masyarakat di mana
sekolah itu berada (Abdillah, 2020)

Dalam pendekatan sosiologi terdapat beberapa teori yang bisa digunakan dengan
penjelasan sebagai berikut (Labiba, 2021:6)
• Teori Fungsional, sebuah teori dengan berasumsi bahwa masyarakat merupakan
organisme ekologi yang mengalami pertumbuhan dalam proses kehidupannya.
Semakin besar tumbuhan itu tumbuh maka problematika yang dihadapi semakin
kompleks dan kemudian membentuk golongan atau bagian tertentu yang memiliki
fungsi masing-masing.
• Teori Interaksional, merupakan teori yang berasumsi bahwa dalam kehidupan
masyarakat tentu terdapat hubungan antar individu yang satu dengan individu lainnya
di masyarakat.
• Teori Konflik, adalah suatu teori yang mempercayai jika setiap manusia memiliki
kepentingan atau ketertarikan (interest) dan kekuasaan (power) yang menjadi pusat
hubungan dengan sesama manusia.

C. Hasil dan Pembahasan/Discuss and Results


1. Pendidikan Islam sebagai Landasan Pembentukan Karakter Siswa

Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam pembentukan karakter siswa. Berikut
beberapa landasan pentingnya:

• Moral dan Etika: Pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang baik,
seperti jujur, adil, dan kasih sayang, yang membentuk karakter siswa agar menjadi
individu yang berintegritas.
• Kepatuhan terhadap Hukum: Islam mengajarkan pentingnya patuh terhadap hukum
Allah dan hukum manusia, sehingga siswa belajar untuk menghormati aturan dan
norma dalam masyarakat.
• Kesadaran Sosial: Pendidikan Islam mendorong siswa untuk peduli terhadap kebutuhan
orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang positif.
• Ketekunan dan Disiplin: Prinsip-prinsip Islam mengajarkan ketekunan dalam mencapai
tujuan dan disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
• Toleransi dan Kepedulian Antarumat Beragama: Islam mengajarkan toleransi terhadap
beragam keyakinan agama dan budaya, sehingga siswa menjadi individu yang inklusif
dan hormat terhadap perbedaan.
• Kesadaran Lingkungan: Pendidikan Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga alam
dan lingkungan hidup, sehingga siswa menjadi pembela lingkungan yang bertanggung
jawab.
Dengan landasan ini, pendidikan Islam dapat membentuk karakter siswa menjadi
individu yang bertanggung jawab, peduli, dan beretika, yang mampu berkontribusi positif
dalam masyarakat.

2. Pendidikan Karakter Siswa persprektif Pendekatan Sosiologi

Pendidikan karakter berbasis Islam di SD bukan hanya tentang mengajarkan nilai-nilai


moral, tetapi juga tentang membentuk karakter siswa secara holistik, mencakup dimensi
spiritual, moral, sosial, dan emosional. Ini membantu siswa tumbuh menjadi individu yang
baik, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan Islam
memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan siswa SD.

Pentingnya pendidikan Islam dalam pendidikan karakter siswa Sekolah Dasar (SD)
dengan pendekatan sosiologi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang:

• Pemahaman Sosial: Pendidikan Islam dengan pendekatan sosiologi membantu siswa


memahami bagaimana nilai-nilai agama mereka berinteraksi dengan nilai-nilai sosial
dalam masyarakat. Ini membuka diskusi tentang bagaimana norma-norma sosial
memengaruhi cara siswa mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-
hari.
• Konteks Sosial: Pendidikan karakter berbasis Islam dengan pendekatan sosiologi
mengakui bahwa karakter seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh ajaran agama, tetapi
juga oleh lingkungannya. Ini memungkinkan siswa untuk memahami pengaruh teman
sebaya, guru, keluarga, dan lingkungan sekolah terhadap perkembangan karakter
mereka.
• Interaksi Sosial: Sosiologi membantu siswa memahami interaksi sosial dan dampaknya
pada pembentukan karakter. Mereka belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang
lain, menangani konflik, dan membangun hubungan yang baik dalam kerangka nilai-
nilai Islam.
• Perspektif Kritis: Dengan pendekatan sosiologi, siswa diajarkan untuk memiliki
perspektif kritis terhadap berbagai isu sosial. Mereka belajar untuk menganalisis
masalah-masalah sosial dalam konteks Islam, seperti ketidakadilan, kesenjangan sosial,
dan pengangguran.
• Pengembangan Empati: Siswa diajarkan untuk mengembangkan empati terhadap
individu-individu yang mungkin berada dalam situasi sulit atau kurang beruntung. Ini
mendorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang positif dan berkontribusi
dalam membantu masyarakat.
• Pemahaman Dalam Keragaman: Pendidikan Islam dengan pendekatan sosiologi
membantu siswa memahami keragaman dalam masyarakat. Mereka diajarkan untuk
menghormati perbedaan agama, budaya, dan latar belakang sosial, serta bagaimana
berinteraksi dengan individu yang memiliki keyakinan dan nilai-nilai yang berbeda.

Pendekatan sosiologis juga diterapkan sebagai salah satu pendekatan untuk mendalami
ilmu agama. Karena sosiologi merupakan ilmu yang membahas kehidupan bermasyarakat
sehingga antar sesama manusia pasti ada keterikatan di dalamnya. Adapun dapat menganalisa
ilmu sosiologi sebagai suatu kejadian menggunakan unsur yang memajukan terjadinya suatu
ikatan, mobilitas sosial serta ikut meyakinkan hal-hal yang mendasari terjadinya proses
tersebut (Zakiyya,2021: 9).

Dengan demikian, pendidikan Islam yang memadukan pendekatan sosiologi membantu


siswa SD dalam mengembangkan karakter yang tidak hanya didasarkan pada nilai-nilai agama,
tetapi juga dipahami dalam konteks sosial yang lebih luas. Ini membantu mereka menjadi
individu yang lebih sadar sosial, memahami peran mereka dalam masyarakat, dan bertanggung
jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.

D. Kesimpulan/Conclusion

Kesimpulan dari artikel Implementasi Ilmu Pendidikan Islam pada Pendidikan Karakter
MI/SD dengan pendekatan sosiologi adalah bahwa pendidikan karakter di madrasah ibtidaiyah
(MI) dan sekolah dasar (SD) dapat ditingkatkan melalui penerapan prinsip-prinsip pendidikan
Islam. Pendekatan sosiologi membantu dalam memahami bagaimana faktor sosial
memengaruhi pembentukan karakter siswa. Dalam konteks ini, pendidikan karakter tidak
hanya tentang aspek akademik, tetapi juga tentang pembentukan moral, etika, dan nilai-nilai
Islam dalam kehidupan sehari-hari siswa. Implementasi ilmu pendidikan Islam dapat
membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter yang
baik pada siswa MI/SD.

E. Daftar Pustaka/Blibiography

Abdillah, S. A. H., & Devi, A. D. (2020). Pendidikan Islam Dalam Perspektif Pendekatan Sosiologi.
Al-Azkiya: Jurnal Ilmiah Pendidikan MI/SD, 5(2), 143-149.

Andrean, S., & Devi, A. D. (2020). Pendidikan Islam Dalam Perspektif Pendekatan Sosiologi.
Fahmi, M. N., & Susanto, S. (2018). Implementasi Pembiasaan Pendidikan Islam dalam Membentuk
Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar. Pedagogia: Jurnal Pendidikan, 7(2), 85-89.

Insani, G. N., Dewi, D., & Furnamasari, Y. F. (2021). Integrasi pendidikan karakter dalam
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa sekolah
dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai.

Ira, M. (2022). Urgensi Pendekatan Sosiologis dalam Studi Islam. Journal of Legal and Cultural
Analytics, 1(2), 89-98.

Labiba, Z., Afifah, S., & Tambak, H. N. (2021). Implementasi Pendekatan Psikologi dan Pendekatan
Sosiologi dalam Kajian Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(11), 1087-1998.

Lubis, L., & Asry, W. (2020). Ilmu pendidikan islam.

Minarti, S. (2022). Ilmu Pendidikan Islam: Fakta teoretis-filosofis dan aplikatif-normatif. Amzah.

Ngatiman, N., & Ibrahim, R. (2018). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pendidikan Islam. Manarul
Qur’an: Jurnal Ilmiah Studi Islam, 18(2), 213-228.

Permana, D., & Ahyani, H. (2020). Implementasi Pendidikan Islam Dan Pendidikan Multikultural
Pada Peserta Didik. Jurnal tawadhu, 4(1), 995-1006.

Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 7911-7915.

Santoso, H. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Keluarga Muslim: Pendekatan Sosiologis. At-
Tarbiyat: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1).

Sari, N. K., & Puspita, L. D. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Jurnal
Dikdas Bantara, 2(1).

Sudarto, M. (2020). Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Al-Lubab: Jurnal Penelitian Pendidikan Dan
Keagamaan Islam, 6(1).

Zakiyya, Afifah, S., & Tambak, H. N. (2021). Implementasi Pendekatan Psikologi dan Pendekatan
Sosiologi dalam Kajian Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(11), 1087-1998.

Anda mungkin juga menyukai