PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses sistematis yang melibatkan perolehan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan pemahaman yang mendalam dalam berbagai
bidang, serta pengembangan potensi individu
Kewajiban untuk berpendidikan tidak hanya menekankan pentingnya
pendidikan sebagai hak asasi manusia, tetapi juga sebagai tanggung jawab yang
harus dipenuhi oleh individu, keluarga, dan masyarakat. Sebagaimana dalam ayat
yang menjelaskan kewajiban untuk berpendidikan
Hal ini tertera dalam QS. Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi :
٥ َع َّلَم ٱِإۡلنَٰس َن َم ا َلۡم َي ۡع َلۡم٤ ٱَّلِذي َع َّلَم ِبٱۡل َقَلِم٣ ٱۡق َر ۡأ َو َر ُّب َك ٱَأۡلۡك َر ُم٢ َخ َلَق ٱِإۡلنَٰس َن ِم ۡن َع َلٍق١ ٱۡق َر ۡأ ِبٱۡس ِم َر ِّب َك ٱَّلِذي َخ َلَق
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Pendidikan Islam adalah suatu bentuk pendidikan yang fokus pada
pengajaran dan pemahaman ajaran Islam, nilai-nilai, budaya, dan sejarahnya. Ini
mencakup serangkaian mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan
pemahaman agama Islam, etika, moralitas, serta mempersiapkan individu Muslim
untuk memainkan peran yang positif dalam masyarakat.
Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu
Muslim dan mempromosikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam.
Namun, pendidikan Islam tidak selalu berjalan lancar karena adanya faktor
pendukung dan penghambat yang memengaruhi proses pendidikan ini.
Latar belakang masalah mengenai peranan Pendidikan Islam terhadap
lembaga pendidikan umum dan keagamaan Islam formal sangatlah penting dalam
konteks pendidikan di dunia Muslim. Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi
perdebatan dan perubahan signifikan dalam sistem pendidikan di berbagai negara
Muslim. Pendidikan Islam, yang merupakan bagian integral dari identitas
keagamaan dan budaya, memiliki pengaruh yang mendalam pada pendidikan umum
serta lembaga pendidikan Islam formal. Pertanyaan-pertanyaan seputar sejauh
mana pendidikan Islam harus terintegrasi dalam kurikulum sekolah umum,
bagaimana menyeimbangkan antara aspek-agama dan pendidikan umum, serta
peran lembaga-lembaga pendidikan Islam formal dalam mencetak cendekiawan
agama, semuanya menjadi perhatian yang signifikan. Dengan memahami latar
belakang masalah ini, kita dapat menjelajahi tantangan dan peluang yang dihadapi
dalam upaya menjembatani peranan Pendidikan Islam dalam dua konteks
pendidikan yang berbeda namun saling terkait ini.
Selain itu, latar belakang masalah juga mencakup perubahan sosial dan
teknologi yang mempengaruhi cara pendidikan Islam disampaikan dan diakses.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka pintu bagi akses
mudah terhadap informasi dan pendidikan online. Ini menciptakan tantangan dan
peluang baru dalam memahami bagaimana pendidikan Islam dapat diintegrasikan
dalam lingkungan pendidikan umum dan keagamaan Islam formal, terutama dalam
era digital ini. Pertanyaan mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan pendidikan Islam, mengembangkan kurikulum yang relevan, dan
memastikan agar nilai-nilai agama tetap kuat dalam era digital menjadi isu yang
semakin mendesak. Oleh karena itu, pemahaman latar belakang masalah ini
menjadi kunci dalam merumuskan strategi yang efektif untuk menghadapi
perubahan dan tantangan di bidang pendidikan Islam.
Selain itu, latar belakang masalah ini juga berhubungan dengan peran
pendidikan Islam dalam menghadapi perkembangan sosial, politik, dan ekonomi
yang cepat di berbagai negara Muslim. Di tengah dinamika globalisasi, urbanisasi,
dan perubahan budaya, pendidikan Islam dihadapkan pada tugas penting untuk
memastikan bahwa siswa memahami ajaran Islam dengan konteks yang relevan
dan dapat mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan ini ke dalam kehidupan sehari-
hari yang semakin kompleks. Selain itu, lembaga pendidikan Islam formal juga
berperan dalam mencetak para pemimpin agama yang dapat memberikan panduan
moral dan spiritual di tengah tantangan zaman.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Peranan adalah fungsi, tugas, atau perbuatan yang dimainkan atau dilakukan
oleh seseorang atau sesuatu dalam suatu konteks atau lingkungan tertentu.
Peranan dapat mencakup berbagai aktivitas, tanggung jawab, atau kontribusi yang
memiliki tujuan atau makna tertentu dalam suatu sistem atau organisasi. Dalam
konteks pendidikan Islam, peranan mengacu pada peran yang dimainkan oleh
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam berbagai tingkatan pendidikan formal untuk
menyampaikan ajaran Islam, nilai-nilai moral, dan etika kepada siswa serta
membentuk karakter mereka.1
1
Lahmi, Ahmad. "Peranan Sekolah Dalam Pendidikan Islam." : Jurnal Pendidikan Islam, ISTAWA Vol.
1.2 (2016): Hal 120-137
2
Appai"Peranan Pendidikan Islam dalam Menumbuhkan Kecerdasan Emosional." Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, NIẒĀMULILMI: Vol. 6.1 (2021): Hal 21-30.
B. Peranan Pendidikan Islam Terhadap Pendidikan Umum dan Keagamaan
Islam Formal
Pendidikan ini juga memberikan keterampilan hidup yang berguna dalam
berbagai aspek kehidupan, serta mengembangkan pemikiran kritis dan analitis
siswa. Selain itu, Pendidikan Islam juga mengajarkan tanggung jawab sosial dan
kepedulian terhadap masyarakat, mendorong siswa untuk berperan aktif dalam
kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dengan menggabungkan nilai-nilai agama
dengan pendidikan umum, Pendidikan Islam membantu siswa memiliki landasan
moral yang kuat dalam pendidikan mereka dan mempersiapkan mereka untuk
menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna.
Peranan Pendidikan Islam terhadap Pendidikan Umum dan Keagamaan Islam
Formal memiliki implikasi yang signifikan dalam membentuk pendidikan dan nilai-
nilai dalam masyarakat. Pendidikan Islam berperan sebagai jembatan yang
menghubungkan dua dunia, yaitu pendidikan umum dan pendidikan keagamaan
Islam formal.3
Dalam konteks Pendidikan Umum, Pendidikan Islam membawa unsur-unsur
moral, etika, dan nilai-nilai agama ke dalam sistem pendidikan yang lebih umum. Hal
ini membantu siswa dalam membentuk karakter yang beretika dan memiliki
landasan moral yang kuat. Pendidikan Islam juga mengajarkan toleransi terhadap
perbedaan agama dan budaya, yang penting dalam masyarakat yang semakin
beragam.
Di sisi lain, dalam Pendidikan Keagamaan Islam Formal, Pendidikan Islam
berfungsi sebagai inti dari proses pendidikan. Ini mencakup pemahaman ajaran
agama Islam yang lebih mendalam, termasuk keyakinan, ibadah, hukum Islam, dan
sejarah Islam. Pendidikan Islam formal juga mengembangkan pemahaman tentang
Islam sebagai identitas dan praktek keagamaan yang lebih mendalam.
Dengan adanya peranan ini, Pendidikan Islam memainkan peran penting dalam
memperkuat akar-akar moral, etika, dan agama dalam masyarakat. Ini membantu
membentuk individu yang lebih beragama, beretika, dan berkontribusi positif dalam
masyarakat, sambil juga mempertahankan nilai-nilai agama dalam konteks modern
yang semakin kompleks. Dalam keseluruhan, peranan Pendidikan Islam dalam
Pendidikan Umum dan Keagamaan Islam Formal adalah penting dalam memelihara
harmoni antara pendidikan umum dan nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat yang
beragam.
Peranan dalam konteks Pendidikan Islam adalah suatu tindakan atau kontribusi
yang dimainkan oleh berbagai elemen, seperti guru, kurikulum, lembaga pendidikan,
dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Pentingnya
peranan ini tidak bisa diabaikan karena memiliki dampak yang signifikan dalam
membentuk generasi yang lebih baik, moral, dan beretika. Pendidikan Islam memiliki
peran yang krusial dalam menyediakan landasan nilai dan etika bagi individu, yang
kemudian membentuk karakter mereka. Selain itu, melalui Pendidikan Islam,
3
Taja, Nadri, and Helmi Aziz. "Mengintegrasikan nilai-nilai anti korupsi dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam di sekolah menengah atas." Jurnal Pendidikan Agama Islam, Khadija Vol. .1
(2016): Hal. 39-52
pemahaman agama yang mendalam diperoleh, yang membantu dalam menghadapi
isu-isu moral dan etika yang kompleks dalam kehidupan sehari-hari. .Adapun
peranan Pendidikan Islam (PAI) terdiri dari:
Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) adalah lembaga
pendidikan prasekolah yang memiliki perbedaan dalam pendekatan pembelajaran
dan tujuan utama. TK biasanya menerima anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun dan
menawarkan kurikulum yang mencakup pengembangan keterampilan dasar seperti
membaca, menulis, berhitung, serta aspek sosial dan seni. Tujuan utamanya adalah
mempersiapkan anak-anak untuk memasuki pendidikan dasar dengan keterampilan
akademik dan sosial yang diperlukan. Di sisi lain, RA adalah lembaga pendidikan
Islam yang juga menerima anak-anak usia prasekolah. Kurikulum RA berfokus pada
ajaran agama Islam, yang mencakup pemahaman dasar tentang keyakinan, ibadah,
serta nilai-nilai moral dalam Islam. Tujuannya adalah membentuk dasar pemahaman
agama yang kuat sejak dini. Meskipun memiliki pendekatan yang berbeda, baik TK
maupun RA memiliki peran penting dalam membantu anak-anak membangun
fondasi yang kuat untuk pendidikan mereka yang akan datang serta membentuk
karakter mereka sejak usia dini. 4
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peranan yang penting dalam semua
tingkatan pendidikan, termasuk di Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudhatul-Athfal (Ra)
Meskipun mungkin terlihat sebagai tahap awal dalam pendidikan formal, TK /
Raudhatul-Athfal (Ra) adalah saat yang krusial dalam membentuk dasar
pemahaman agama dan nilai-nilai moral anak-anak. PAI di TK / Raudhatul-Athfal
(Ra) tidak hanya memberikan pemahaman awal tentang Islam, tetapi juga
membantu membentuk karakter anak-anak sejak dini.Berikut adalah beberapa
peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada TK antara lain:
5
Rohim, Abdul. "Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Melalui Pendekatan
Fenomenologis."Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Nidhomul Haq Vol. 1.3 (2016): Hal. 127-137
Secara keseluruhan, peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) di TK /
Raudhatul-Athfal (Ra) adalah memberikan dasar yang kuat dalam
pemahaman agama dan moral kepada anak-anak, membantu mereka
tumbuh menjadi individu yang beretika, beragama, dan bertanggung jawab.
Ini adalah langkah awal dalam pendidikan agama mereka yang lebih
mendalam di masa depan.
k. Kesadaran Sosial dan Lingkungan
Anak-anak juga diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan,
keamanan, dan menjaga alam sekitar, yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Perayaan Keagamaan: Anak-anak memahami perayaan-perayaan
keagamaan seperti Ramadan dan Idul Fitri serta maknanya. Mereka juga
belajar cara merayakan perayaan ini dengan benar
Tujuan dari peranan Pendidikan Islam (PAI) dalam Taman Kanak-Kanak (TK)
dan Raudhatul Athfal (RA) adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang
mempromosikan pemahaman dasar tentang ajaran Islam dalam tingkat yang sesuai
dengan perkembangan usia anak-anak prasekolah. Ini mencakup penyampaian
nilai-nilai moral dan etika dalam konteks agama Islam, seperti kebaikan, toleransi,
dan kasih sayang. Selain itu, tujuannya adalah membangun fondasi dasar
pemahaman tentang keyakinan Islam, ibadah sederhana, dan cerita-cerita agama
yang relevan dalam cara yang sesuai dengan pemahaman anak-anak. Dengan
demikian, PAI di TK dan RA bertujuan untuk membentuk dasar pemahaman agama
dan nilai-nilai moral yang kuat sejak dini, yang akan membantu dalam
pengembangan karakter anak-anak dan persiapan mereka untuk pendidikan lebih
lanjut dalam konteks Islam6
Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP)
sangat penting, Adapun peranannya terdiri dari :
6
Alam, Lukis. "Internalisasi nilai-nilai pendidikan islam dalam perguruan tinggi umum melalui lembaga
dakwah kampus." Jurnal Pendidikan Islam Istawa: Vol.1.2 (2016): Hal 101-119
a. Pembentukan Pemahaman Agama
Pembentukan Pemahaman Agama Pada usia remaja, siswa dan siswi
sangat penting mulai memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik untuk
memahami konsep-konsep agama yang lebih kompleks. PAI di SMP
membantu siswa untuk mendalami ajaran Islam, aqidah (keyakinan),
ibadah, dan hukum-hukum agama dengan lebih mendalam. Ini membentuk
pemahaman agama yang lebih matang.7
b. Moral dan Etika
Remaja seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan moral dan
etika. PAI di SMP membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan etika
yang dianut dalam Islam, sehingga mereka dapat membuat keputusan
yang baik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini juga membantu
mencegah perilaku negatif dan amoral.
c. Identitas Keagamaan
Peran PAI di MTs adalah membentuk karakter siswa. PAI mengajarkan nilai-
nilai moral dan etika Islam, seperti kejujuran, kebaikan, dan empati. Ini membantu
dalam pembentukan karakter siswa yang beretika, berintegritas, dan peduli terhadap
sesame.Pendidikan Agama Islam (PAI) juga memainkan peran dalam
mengembangkan pemahaman tentang identitas keagamaan siswa. MTS adalah
lingkungan di mana siswa dapat memahami lebih dalam tentang Islam sebagai
identitas dan praktek keagamaan mereka. Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs
juga berkontribusi dalam mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi dalam konteks Islam. Ini mencakup pemahaman yang lebih
dalam tentang Al-Quran, hadis, dan pemahaman agama yang lebih kompleks.
Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada MTs sangat penting dalam
membentuk pendidikan siswa yang berlandaskan Islam, karakter yang kuat, dan
identitas keagamaan yang kokoh. Makalah ini akan menguraikan secara lebih
mendalam tentang peran PAI di MTs dan bagaimana hal ini memengaruhi
pendidikan Islam di tingkat menengah. Semoga makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya PAI dalam konteks MTs.9
8
Tutut Sari Handayani, Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Sebagai Media
Pembelajaran Pada Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Ranah Kognitif
Peserta Didik, (Jurnal Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Yogyakarta, Volume V, 2016), h.385.
9
Uhbiati Nur, Ilmu Pendidikan Islam II Cet. 1; Bandung; Maman Abdul Djaliel, 1997 hal 87-90
Pendidikan Agama Islam (PAI) membantu siswa untuk memahami Al-
Quran dengan lebih baik. Siswa belajar membaca Al-Quran, memahami
artinya, dan mempraktikkan pelaksanaan ajaran yang terkandung di
dalamnya.
c. Pemahaman Hadis dan Sunnah
Selain Al-Quran, siswa juga diajarkan tentang hadis (tradisi dan
perkataan Nabi Muhammad SAW) dan sunnah (tindakan dan ajaran Nabi).
Hal ini membantu mereka dalam memahami ajaran Islam secara lebih
komprehensif.
d. Pembelajaran Fiqh (Hukum Islam)
Pendidikan Agama Islam PAI di MTS juga mencakup pembelajaran
fiqh, yang membahas hukum-hukum Islam. Ini termasuk masalah seperti
hukum makanan, pernikahan, warisan, dan lain-lain.10
e. Pembentukan Karakter dan Etika
Salah satu peran penting PAI adalah membentuk karakter siswa. PAI
mengajarkan nilai-nilai moral dan etika Islam, seperti kejujuran, kebaikan,
dan empati. Hal ini membantu siswa menjadi individu yang beretika dan
berintegritas.Etika inilah yang sangat berpengaruh untuk lingkungannya
dan mempengaruhi karakter dari siswa tersebut.
f. Toleransi dan Pemahaman Antaragama
Pendidikan Agama Islam (PAI) juga berperan dalam mengajarkan
toleransi terhadap perbedaan agama dan budaya. Ini membantu siswa
untuk menghargai keragaman dalam masyarakat dan memahami nilai-nilai
universal yang ada di dalam agama-agama lain..11
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Menengah Umum (SMU) atau
Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki peranan yang penting dalam membentuk
pemahaman agama dan karakter siswa di tingkat yang lebih mendalam. Berikut
adalah beberapa peranan utama PAI pada SMU / SMA :
a. Pemahaman Agama
Pendidikan Agama Islam (PAI) SMK memberikan pemahaman agama
Islam yang lebih mendalam kepada siswa. Ini mencakup ajaran-ajaran
dasar Islam, keyakinan, ibadah, dan hukum-hukum agama yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari.
b. Pendalaman Nilai-nilai Etika
Siswa diajarkan tentang nilai-nilai moral dan etika dalam Islam seperti
kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan keadilan. Ini membentuk
karakter siswa dan membantu mereka menjadi individu yang beretika di
dunia kerja serta ini pun akan menghasilkan pembentukan karakter dari
12
Hidayat, Rahmat, Muhammad Sarbini, and Ali Maulida. "Peran Guru Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dalam Membentuk Kepribadian Siswa SMK Al-Bana Cilebut Bogor." : Prosiding Al
Hidayah Pendidikan Agama Islam, Prosa PAI Vol. 1.1B (2018): Hal 146-157.
siswa-siswi tersebut dan sangat berperan penting di lingkungan masyrakat
sekitarnya
c. Pengenalan Fiqh (Hukum Islam)
Siswa memahami hukum-hukum agama Islam yang berkaitan dengan
aktivitas sehari-hari, termasuk dalam konteks pekerjaan dan bisnis. Ini
membantu mereka memahami cara menerapkan prinsip-prinsip agama
dalam dunia kerja.13
d. Keterampilan Berdoa
Siswa mempelajari doa-doa yang relevan dengan kehidupan sehari-
hari, terutama doa-doa yang berkaitan dengan pekerjaan dan usaha. Ini
membantu mereka menjalani aktivitas kerja dengan kesadaran agama.
e. Pengenalan Etika Bisnis
Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat mencakup pembahasan tentang
etika bisnis dalam Islam, termasuk larangan riba dan praktik bisnis yang
adil. Ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip bisnis yang sesuai
dengan agama.
f. Pengenalan kepada Perayaan Keagamaan
Siswa memahami perayaan-perayaan keagamaan seperti Ramadan
dan Idul Fitri dan maknanya. Mereka juga belajar cara merayakan
perayaan ini dengan benar dalam lingkungan kerja.
g. Pembentukan Karakter Profesional
Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat membantu dalam pembentukan
karakter profesional siswa, seperti sikap tanggung jawab, disiplin, dan
komunikasi yang efektif, yang penting dalam dunia kerja.
h. Pengenalan Pemikiran Islam
Siswa dapat diperkenalkan pada pemikiran-pemikiran Islam yang
relevan dengan dunia kerja, seperti konsep usaha, kepemimpinan, dan
etika kerja yang sesuai dengan Islam dan mencapai Keterampilan
Komunikasi saat diskusi.
Peranan Pendidikan Islam (PAI) dalam Madrasah Aliyah (MA) adalah sangat
signifikan dan memiliki dampak yang mendalam dalam pengembangan pendidikan
Islam di tingkat menengah atas. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang
peranan PAI dalam MA antara Lain :
Peranan Pendidikan Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum sangat penting
karena mengisi kebutuhan akan pemahaman agama yang lebih mendalam di
kalangan mahasiswa dari berbagai latar belakang agama. PAI di Perguruan Tinggi
Umum membantu mahasiswa untuk memahami ajaran Islam dalam segala
kompleksitasnya, termasuk aqidah, ibadah, hukum Islam, dan sejarah Islam.
Pendidikan Agama Islam (PAI) juga berperan dalam pendidikan moral dan etika,
membantu mahasiswa dalam mengembangkan nilai-nilai etis yang kuat yang dapat
membimbing perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.Dengan demikian, PAI di
Perguruan Tinggi Umum bukan hanya tentang pemahaman agama semata, tetapi
juga tentang pembentukan karakter, pemahaman sosial, dan persiapan untuk
menghadapi dunia yang semakin kompleks dan beragam. Ini adalah komponen
penting dalam pendidikan tinggi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Peranan Pendidikan Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum juga berperan dalam
mengembangkan pemikiran kritis dan analitis mahasiswa. PAI memperkenalkan
mahasiswa pada pemahaman ajaran agama Islam yang lebih mendalam, dan hal ini
dapat merangsang pertanyaan-pertanyaan kritis dan analisis tentang nilai-nilai,
prinsip-prinsip, dan konteks agama.15
14
Hamang, M. Nasri. "Peranan Pendidikan Islam Dalam Membentuk Masyarakat Madani." Istiqra:
Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, Istiqra Vol. 1.1 (2013) Hal 24-25
15
Rufaedah, Evi Aeni, Peranan pendidikan agama dalam keluarga terhadap pembentukan
kepribadian anak-anak, (Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Cherlingga, Volume 1 (2020):
hal 8-25.
Perguruan Tinggi Umum juga berperan dalam mempersiapkan mahasiswa untuk
menghadapi isu-isu keagamaan dan etika yang kompleks di dunia modern. Ini bisa
mencakup diskusi tentang pluralisme agama, hak asasi manusia, isu-isu sosial, dan
isu-isu etis yang relevan dalam masyarakat kontemporer. Mahasiswa yang memiliki
pemahaman agama Islam yang lebih dalam melalui PAI dapat berkontribusi pada
dialog dan penyelesaian isu-isu ini dengan perspektif yang lebih beragam dan
berpengetahuan.
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum tidak hanya memiliki
nilai intrinsik sebagai bagian dari pendidikan agama, tetapi juga memberikan
kontribusi yang berharga dalam pengembangan pemikiran kritis, analitis, dan
persiapan mahasiswa untuk berperan aktif dalam masyarakat yang semakin
kompleks dan multicultural.
Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada perguruan tinggi umum adalah lebih
mendalam dan kontekstual dibandingkan dengan tingkat pendidikan sebelumnya.
Berikut adalah beberapa peranan utama PAI pada perguruan tinggi umum terdiri dari
:
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peranan yang sangat sentral pada
perguruan tinggi keagamaan Islam. Perguruan tinggi semacam itu bertujuan untuk
mendidik generasi yang tidak hanya kompeten dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, tetapi juga memiliki landasan moral dan spiritual yang kuat. Dalam
konteks ini, PAI memainkan peran utama dalam membentuk karakter mahasiswa
dengan nilai-nilai Islami yang kokoh. Mata pelajaran PAI membantu mahasiswa
memahami ajaran-ajaran agama Islam secara mendalam, memperdalam akidah,
meningkatkan ibadah, dan membentuk akhlak yang baik..17
Selain itu, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di perguruan tinggi
keagamaan Islam juga memiliki peran yang luas dalam mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang etika dan moralitas Islam. PAI membantu
mahasiswa memahami prinsip-prinsip moralitas, akhlak, dan nilai-nilai sosial dalam
Islam. Ini berdampak positif pada perilaku dan interaksi mereka dalam kehidupan
sehari-hari, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat. PAI juga memainkan
peran penting dalam meningkatkan rasa identitas keagamaan dan kebanggaan
terhadap ajaran Islam di kalangan mahasiswa. Dengan memahami agama mereka
16
Maherah, Rafika. "Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Sikap Keagamaan
Pada Siswa." : Media Informasi Pendidikan Islam At-Ta'lim Vol.1 (2020): Hal. 209-232.
17
Rufaedah, Evi Aeni, Peranan pendidikan agama dalam keluarga terhadap pembentukan
kepribadian anak-anak, (Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Cherlingga, Volume 1 (2020):
hal 8-25.
dengan lebih baik, mahasiswa menjadi lebih bersedia untuk mempraktikkan dan
mempertahankan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan mereka. Dalam konteks
pendidikan, PAI juga memperluas wawasan mahasiswa tentang sejarah, budaya,
dan tradisi Islam, yang penting untuk pemahaman yang lebih menyeluruh tentang
peran Islam dalam perkembangan dunia. Kesemuanya ini menjadikan PAI sebagai
mata pelajaran yang tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga dalam
membentuk pribadi yang seimbang dan bermanfaat bagi masyarakat dan agama
Islam itu sendiri.18
Selain itu, PAI di perguruan tinggi keagamaan Islam juga memainkan peran
dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dan perubahan
dalam dunia yang terus berkembang. PAI dapat membantu mahasiswa
mengembangkan pemikiran kritis yang terkait dengan isu-isu kontemporer yang
berkaitan dengan agama, seperti pluralisme, radikalisasi, dan isu-isu sosial yang
relevan. Ini membekali mereka dengan pengetahuan dan pemahaman yang
diperlukan untuk berpartisipasi dalam dialog antaragama, perdamaian, dan
pemecahan masalah sosial dengan perspektif yang seimbang dan berdasarkan nilai-
nilai Islam.
Dengan demikian, PAI di perguruan tinggi keagamaan Islam bukan hanya
sekadar pembelajaran akademis, tetapi juga merupakan sarana penting dalam
mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi individu yang komprehensif, bermanfaat
bagi masyarakat, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang Islam sebagai
pedoman dalam kehidupan mereka.
Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada perguruan tinggi keagamaan
Islam adalah sangat khusus dan menitikberatkan pada pendalaman ajaran Islam,
pemahaman teologis, dan pengembangan pemikiran Islam. Berikut adalah beberapa
peranan utama PAI pada perguruan tinggi keagamaan Islam:
a. Pendalaman Al-Qur'an dan Hadis
Siswa di perguruan tinggi keagamaan Islam mempelajari Al-
Qur'an dan hadis dengan mendalam, termasuk studi tafsir (penafsiran)
Al-Qur'an dan kajian hadis-hadis penting.
b. Teologi Islam
Pendidikan di bidang teologi Islam membantu siswa memahami
konsep-konsep akidah (keyakinan) Islam seperti tauhid (keesaan
Allah), risalah (kenabian), malaikat, kitab-kitab suci, hari akhir, dan
qadar (takdir).
c. Hukum Islam (Fiqh)
Siswa memahami hukum-hukum Islam yang lebih mendalam,
termasuk masalah-masalah fiqh yang kompleks. Mereka
mempelajari bagaimana menerapkan hukum-hukum Islam dalam
berbagai konteks.
18
d. Etika dan Moralitas
Pendidikan etika dan moralitas dalam Islam membantu siswa
memahami nilai-nilai moral dan etika yang tinggi dalam Islam serta
bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pemikiran Islam Kontemporer
Siswa mempelajari pemikiran Islam kontemporer, termasuk
pandangan-pandangan pemikir Islam modern terkait dengan isu-isu
kontemporer.
f. Bahasa Arab
Kemahiran dalam bahasa Arab itu sangat penting untuk
memahami teks-teks agama. Siswa di perguruan tinggi keagamaan
Islam diberikan pelatihan bahasa Arab yang lebih mendalam.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah komponen kunci dalam sistem pendidikan
yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman agama yang kuat dan karakter
yang baik pada siswa. Lembaga pendidikan Islam formal, seperti TK, RA, SMP,
MTs, SMU, SMK, MA, dan perguruan tinggi, menjadi wadah penting dalam
menyediakan pembelajaran PAI ini.Melalui PAI, siswa dapat memahami ajaran Islam
dengan lebih mendalam, menginternalisasi nilai-nilai moral, dan mengembangkan
etika yang baik. Pemahaman tentang peranan, pendidikan Islam, dan lembaga
pendidikan umum dan keagamaan Islam formal adalah kunci untuk memahami
bagaimana pendidikan agama berperan dalam membentuk karakter dan moral siswa
dalam masyarakat Islam.
2. Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) adalah
bahwa PAI di TK memiliki peran penting dalam memperkenalkan nilai-nilai agama,
moral dasar, dan etika kepada anak-anak usia dini. Melalui pendidikan agama ini,
anak-anak diajarkan tentang keyakinan, ketaatan, dan penghargaan terhadap nilai-
nilai Islam secara sederhana dan sesuai dengan pemahaman mereka yang masih
dalam tahap perkembangan. Tujuan utamanya adalah membentuk dasar
pemahaman agama dan moral yang kuat pada usia dini.
3. Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Raudhatul-Athfal (RA) adalah bahwa PAI di
RA memiliki peran kunci dalam membentuk pemahaman awal tentang ajaran Islam,
nilai-nilai moral, dan etika pada anak-anak usia prasekolah. Melalui pendidikan
agama ini, anak-anak diajarkan dasar-dasar keyakinan Islam, ketaatan, serta nilai-
nilai seperti kejujuran dan berbagi. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan
agama Islam secara sederhana dan sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak
usia dini agar mereka memiliki dasar yang kuat dalam pemahaman agama dan
moral.
4. Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP)
adalah bahwa PAI di SMP berperan dalam mendalami pemahaman agama Islam
secara lebih mendalam. Materi PAI pada tingkat ini lebih kompleks dan mencakup
aspek-aspek teologi, hukum Islam, serta etika yang lebih rinci. Tujuan utamanya
adalah membentuk pemahaman agama yang lebih dalam dan membantu siswa
mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari mereka.
5. Peran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah
bahwa PAI di MTs memiliki peran kunci dalam memperdalam pemahaman agama
Islam dan moral siswa pada tingkat pendidikan menengah. Melalui pembelajaran ini,
siswa diajarkan tentang prinsip-prinsip agama, etika, dan praktik-praktik Islam yang
lebih mendalam. Tujuannya adalah mempersiapkan siswa untuk memahami dan
menjalankan ajaran agama Islam dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari
mereka dan mempersiapkan mereka untuk pendidikan Islam lebih lanjut di tingkat
yang lebih tinggi.
6. Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada SMU dan SMK adalah bahwa PAI di
tingkat sekolah menengah memiliki peran penting dalam memperdalam pemahaman
agama, nilai-nilai moral, dan etika siswa di tingkat yang lebih kompleks. Materi PAI
pada tahap ini lebih mendalam dan sesuai dengan perkembangan intelektual siswa.
Tujuan utamanya adalah membantu siswa memahami ajaran Islam secara lebih
mendalam, mengembangkan karakter yang baik, dan mempersiapkan mereka untuk
menghadapi tantangan moral dan etika di dunia yang semakin kompleks.
7. Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah Aliyah (MA) adalah
bahwa PAI di MA memiliki peran utama dalam mendalami dan mengembangkan
pemahaman agama Islam pada tingkat yang lebih tinggi. Siswa di MA belajar
tentang konsep-konsep agama yang lebih mendalam, hukum-hukum Islam, dan
praktek-praktek keagamaan yang lebih kompleks. Tujuan utama PAI di MA adalah
untuk membekali siswa dengan pengetahuan agama yang mendalam dan
mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan intelektual dan moral di masa
depan.
8. Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum adalah
bahwa PAI di perguruan tinggi umum berperan dalam memberikan pemahaman
agama Islam kepada mahasiswa di luar lingkungan pendidikan agama formal.
Tujuan utamanya adalah membantu mahasiswa memahami nilai-nilai agama, etika,
dan prinsip-prinsip moral dalam konteks akademik dan kehidupan sehari-hari.
Meskipun tidak menjadi mata kuliah utama, PAI di perguruan tinggi umum membuka
kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman agama mereka dan
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam pengambilan keputusan dan tindakan mereka.
9. Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
adalah bahwa PAI di perguruan tinggi ini memiliki peran sentral dalam
memperdalam pemahaman agama Islam, mendalamkan pengetahuan keislaman,
serta membentuk karakter dan moral yang kuat pada siswa yang sudah mencapai
tingkat pendidikan tinggi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang tidak
hanya memiliki pemahaman agama yang mendalam, tetapi juga berkomitmen pada
prinsip-prinsip etika dan moral Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka.
10. peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada lembaga pendidikan formal adalah
bahwa PAI memiliki peran sentral dalam membentuk pemahaman agama, karakter,
dan moral siswa di semua tingkatan pendidikan formal, mulai dari TK hingga
perguruan tinggi. Melalui PAI, siswa diajarkan nilai-nilai agama Islam, etika, dan tata
krama yang menjadi landasan bagi kehidupan beragama dan sosial mereka.
DAFTAR PUSTAKA.
Kayuntami, Dyah Hesti. Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Anak
Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Kota Magelang. (Jurnal Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Magelang,Vol.1 2019). Hal 12-25
Sufiani, Sufiani, Aris Try Andreas Putra, dan Raehang Raehang. “Internalisasi nilai
pendidikan agama Islam dalam pembelajaran di Raudhatul Athfal.” Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini , Murhum Vol.3 (2022): Hal.62-75.
Yacub, Jamiluddin, Nur Indahsari, dan Ermanita Permatasari. “Pendidikan Islam
(Pai) Pada Anak Dini Di Raudhatul Athfal (Ra) Darul Huda Mataram Baru
Lampung Timur.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Azzahra Vol.2.2 (2021):
109-128.
Hamang, M. Nasri. "Peranan Pendidikan Islam Dalam Membentuk Masyarakat
Madani." Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, Istiqra Vol. 1.1
(2013) Hal 24-25
Lahmi, Ahmad. "Peranan Sekolah Dalam Pendidikan Islam." : Jurnal Pendidikan
Islam ISTAWA Vol. 1.2 (2016): Hal 120-137.
Setiawati, Fenty. "Peranan Pendidikan Islam dalam Menumbuhkan Kecerdasan
Emosional." Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, NIẒĀMULILMI: Vol. 6.1
(2021): Hal 21-30.
Zulvah, Irvina. "Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah
Menengah Atas." Jurnal Kajian Pendidikan Islam , MUDARRISA: Vol 5.2
(2013): Hal 270-298.
Hidayat, Rahmat, Muhammad Sarbini, and Ali Maulida. "Peran Guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Membentuk Kepribadian Siswa SMK Al-
Bana Cilebut Bogor." : Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, Prosa
PAI Vol. 1.1B (2018): Hal 146-157.
Rohim, Abdul. "Peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Melalui
Pendekatan Fenomenologis."Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Nidhomul
Haq Vol. 1.3 (2016): Hal. 127-137.
Maherah, Rafika. "Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Sikap
Keagamaan Pada Siswa." : Media Informasi Pendidikan Islam At-Ta'lim Vol.1
(2020): Hal. 209-232.
Uhbiati Nur, Ilmu Pendidikan Islam II Cet. 1; Bandung; Maman Abdul Djaliel, 1997
hal 87-90
Umar Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, Cet 3; Jakarta; Amzah, 2017 Hal; 86-90
Slameto, Evaluasi Pendidikan, Cet 1 ; Jakarta; Sinar Grafika Offset, 1989 Hal; 135