Pendahuluan
Manusia yang memiliki akhlak al-karimah adalah manusia yang bisa memanusiakan
manusia. Temasuk dalam konsep akhlak al karimah antara lain adalah 1) Memiliki sifat
optimis, ikhlas, sabar, menepati janji, pemaaf, jujur, amanah, hemat, dan lemah lembut; 2)
Assyaja'ah (berani menegakkan kebenaran); 3) Al Qonaah (sederhana, merasa cukup, dan
adil); 4) Menciptakan persaudaraan dan persatuan kepada sesama muslim. Pendidikan Dasar
Islam bertujuan untuk membentuk pribadi manusia yang baik secara jasmani maupun
rohani. Pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia berdasarkan kepada peningkatan dan
pengembangan faktor bawaan dan faktor lingkungan yang berpedoman pada nilai-nilai ajaran
agama Islam.
Pembahasan
Al-Qur’an dan sunnah merupakan dasar yang memadai guna mengembangkan landasan
filosofi dalam pendidikan Islam. Pemikiran yang berdasar pada Al-Qur’an dan sunah mampu
diaplikasikan dalam tataran praktis pragmatis yang berkaitan dengan tujuan pendidikan islam.
Pendidikan Islam harus memuat ilmu-ilmu ma’rifatullah (mengenali Tuhan), mengenali
rahasia alam semesta, ilmu kemanusiaan dan kehidupan yang dalam islam bersifat
instrumental guna meningkatkan spritualitas diri, tatanan kehidupan, kebahagiaan lahir batin,
dan dinamisasi peradaban. Maka komunikasi dalam pendidikan mencakup dalam kelima
dimensi kemanusiaan yaitu ruh, akal, emosi, hawa nafsu dan anggota tubuh. Al-Qur’an dan
Sunnah menjadi landasan utama dalam pendidikan Islam. Proses pendidikan memanusiakan
manusia yaitu model pendidikan yang mengembangkan ruang bagi pengembangan dimensi
kemanusiaan ke arah perwujudan tertinggi dari pengembangan tiap dimensi, ruang
kebebasan, dan ruang bagi refleksi pribadi/kelompok.
Hakekat Ilmu Pendidikan Dasar Islam pada dasarnya meliputi Ketuhanan, kosomos,
dan manusia. Tuhan dan agama: menurut Al-Attas pengetahuan milik dan berasal dari Tuhan,
ilmu dan sumbernya datang dari Tuhan. Pendidikan sebagai proses pembelajaran
pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari persoalan aspek ketuhanan dan keagamaan. Kosmos:
merupakan sistem yang teratur atau berada dalam keteraturan. Kosmos juga sering diartikan
sebagai universe atau alam. Kosmologi terbagi menjadi dua yaitu physical cosmos (fisik atau
nyata) dan metaphysical cosmos (interaksi). Manusia berperan sebagai subjek/pelaku
pendidikan.
Kepribadian guru yang baik juga memiliki pengaruh tersendri dalam broses penanaman
nilai-nilai akhlak al-karimah yaitu guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mampu
berkomunikasi dengan baik, dapat memberi tauladan yang baik kepada orang lain terutama
peserta didik, mengajar dengan ikhlas, mempunyai metode pembelajaran yang baik, rendah
hati, tanggung jawab, sabar, berperilaku dan berkata jujur, dan semangat untuk menanamkan
nilai-nilai akhlak al-karimah kepada siswanya. Salah satu faktor yang bisa membawa
keberhasilan itu ialah bahwa sebelum masuk ke dalam kelas, guru senantiasa membuat
perencanaan pembelajaran sebelumnya. Peranan guru adalah sebagai pengorganisasi
lingkungan belajar dan sekaligus sebagai fasilitator belajar yang meliputi, Guru sebagai
model, Guru sebagai perencana, Guru sebagai peramal, Guru sebagai pemimpin, dan Guru
sebagai penunjuk jalan atau pembimbing ke arah pusat-pusat belajar. Kepribadian Guru
Dalam Pendidikan.
Pendidikan dasar Islam memiliki peranan yang sangat pendik dalam membentuk
kepribadian seseorang agar menjadi manusia yang berakhlak al-karimah. Pendidikan dasar
agama Islam memberikan dorongan kepada pribadi manusia untuk mempelajari dan
mengimplementasikan nilai-nilai adab dan tata krama, menghidupkan nilai moral, dan
membentuk manusia kepada pribadi yang mampu menjalankan kehidupan mandiri baik
dalam masyarakat, bangsa, dan negara. Melalui Ilmu Pendidikan Dasar Islam manusia
memiliki peranan sebagai pelaku pembelajaran dan pengembangan ilmu pendidikan islam
dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari supaya menjadikan manusia
tersebut sebagai pribadi yang berakhlak al karimah.
Daftar pustaka
Awwaliyah, Robiatul, and Hasan Baharun. 2019. “PENDIDIKAN ISLAM DALAM SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL (TELAAH EPISTEMOLOGI TERHADAP
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM).” JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media
Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran 19 (1): 34–49.
Agung. 2019. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM UU SISDIKNAS. Al-Tarbawi Al-
Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 4, No 2, Desember 2019.
Futaqi, Sauqi. 2018. “Konstruksi Moderasi Islam (Wasathiyyah) Dalam Kurikulum
Pendidikan Islam.” Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, no. Series 1
(April): 521–30.
Ibrahim, Rustam. 2015. “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian, Prinsip, dan
Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam.” ADDIN 7 (1).
Rizal, Ahmad Syamsu. 2014. “FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI LANDASAN
MEMBANGUN SISTEM PENDIDIKAN ISLAMI” 12 (1).
Yusuf, Wiwin Fachrudin. 2018. “IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (K-13) PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR (SD).”
Jurnal Al-Murabbi 3 (2): 263–78.