SUMMARY
Pendidikan agama Islam sangatlah penting di semua lini kehidupan baik dalam keluarga,
lembaga pendidikan tinggi, pertemanan, bahkan masyarakat. Namun ketika melakukan
pembelajaran sangat penting bagi kita untuk mengetahui dasar atau landasan yang dijadikan
ukuran untuk menentukan kebenaran.
A. Landasan Filosofis
Seorang filsafat pendidikan, M. Arifin menjelaskan bahwa filsafat pendidikan Islam pada
hakikatnya adalah konsep konsep berpikir tentang kependidikan yang berlandaskan ajaran
Islam tentang hakikat
kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia
muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, serta landasan bahwa manusia harus
dibina menjadi hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berkepribadian baik.
Namun ada juga masyarakat yang berada di posisi tengah (abangan), yaitu percaya
kepada Allah, namun tetap menjalankan tradisi nenek moyang. Terkadang mengajak
kepada tuhan, tetapi diluar itu masih mengerjakan perbuatan yang dilarangnya.
Maka dari itu, pentingnya penelusuran serta pengkajian teori psikologi. Serta
pengaruhnya dapat menjadikan orang lebih bailk dan paham terhadap pendidikan
agama.
2. Ontologi Pembelajaran Agama Islam
Jika berbicara tentang wilayah ontologi yang terkait dengan potensi manusia, Allah
Subhanahu Wa Ta'ala telah menganugerahkan kepada manusia beragam potensi untuk
dikembangkan, namun manusia hanya mengembangkan beberapa potensi tersebut,
beragam potensi tersebut oleh Howard Gardner digambarkan dalam teori kecerdasan
berganda (multiple intlegences). Menurut teori multiple intelligences, manusia
setidaknya memiliki 8 (delapan) kecerdasan yang berbeda.
Kajian teologi pendidikan tidak serta merta berhubungan dengan 'Tuhan, akan tetapi
mengkaji pula tentang manusia yang sudah diciptakan dan diberikan berbagai potensi oleh
Allah. Dengan demikian, kajiannya tidak apriori melepaskan diri dari pembahasan mengenai sisi
kemanusiaan
manusia.
Pendidikan dalam perspektif teologi bercermin pada sebuah asumsi bahwa Tuhan mempunyai
posisi superlatif jauh dari pada posisi kekuasaan dan kebebasan manusia. Teolog yang
dimaksudkan di sini adalah mencoba untuk membuat sebuah konsepsı pendidikan yang sesuai
dengan kehendak-Nya yang tertuang dalam pesan- pesan kitab suci. Selain itu juga, Teologi
pendidikan menjadi sebuah
pondasi penting dalam pengembangan pendidikan Islam.
Sedangkan peran tidak langsung merupakan peran jangka panjang, maksudnya adalah peran
yang dapat dibuktikan kiprahnya pada masa yang akan datang. Urgensi pendidikan yang begitu
dominan tersebut menempatkan pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam
kemajuan suatu bangsa yang didukung dengan proses pembelajaran yang perlu mengonstruksi
pendidikan agama Islam menjadi pendidikan yang mempunyai fungsi yang sangat strategis.