PENDAHULUAN
lebih beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter
terpuji, sehat, berilmu, mandiri, serta menjadi warga yang demokratis dan
1
“Setiap umat dan bangsa Islam tentu memiliki strategi pendidikan
guna membangun pemuda dan generasi masa depan yang tangguh, sebagai
memenuhi segala keperluan lahir dan batin yang kita peroleh dari kodrat
alam.”2
ialah seperti kertas putih yang belum bercoretan apapun sama sekali.
pendidikan islam, namun ranah dari kedua tokoh tadi adalah beragama
1
Hasan Al Banna. Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin. (Solo: PT. Era Adicitra Intermedia,
2018), 87
2
Ki Hajar Dewantara. Bagian Pertama Pendidikan. (Yogyakarta: Yayasan Persatuan Tamansiswa
(Anggota IKAPI, 2011), 31.
2
berada dalam negara yang mayoritas terbesar agamanya adalah Islam. Dan
mencapai yang menjadi tujuannya jika tidak disusun dengan sistematis dan
yang luar negeri masing-masing memiliki ciri khas dan perbedaan sendiri-
pendidikan tersebut bisa saja terjadi karena berbagai macam unsur. Oleh
berbagai tokoh pendidikan ini dirasa sangat menarik untuk dikaji lebih
lanjut, agar dapat diketahui dengan jelas dan apa saja yang menyebabkan
yang berbeda pula Ki Hajar Dewantara dan Hasan Al Banna pasti akan
3
mereka dalam mengaplikasikan sebuah gagasan masing-masing dari
masing menjadi individu yang lebih baik. Jadi juga tidak bisa dipungkiri
Dewantara ?
Dewantara
4
2. Untuk mengetahui Konsep Pendidikan Islam perspektif Hasan Al
Banna
berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
2. Konsep
entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas
5
dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari
3. Pendidikan Islam
berisi tuntunan yang sengaja diberikan oleh seseorang yang ahli dalam
3
Dudung, Abdurrahman. Pengantar Metode Penelitian. (Yogyakarta : Kurnia Alam Semesta,
2003), 41.
4
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan : Umum dan Agama Islam_Edisi Revisi 8. (Jakarta :
Rajawali Pers, 2009), 9.
6
Pendidikan Islam bukan hanya sebagai ciri khas saja, yang
pribadi yang lebih baik dalam segi jasmani maupun rohani dengan
ada dua yaitu tarbiyah dan ta’dib, kedua istilah ini mempunyai
mendidik manusia, tetapi dapat dipakai kepada spesies lain. Selain itu
7
sebuah sistem pendidikan Islam yang didalamnya ada tiga sub sistem,
tarbiyah dalam konsep Naquib ini, hanya satu sub sistem dari ta’dib.5
5
Sholeh, “Konsep Pendidikan yang Ideal : Upaya Pembentukan Kepribadian Muslim” Jurnal Al-
hikmah Vol. 13, No. 1, (2016), 55-56.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
penelitian yang relevan dengan judul yang diangkat oleh peneliti, namun
yang dianggap sangat berkaitan dengan judul yang diangkat oleh peneliti
9
kali ini yang membahas tentang konsep
Pendidikan Islam Hasan Al-Banna yang
lebih luas kemudian dikomparasikan
dengan hasil pemikiran Ki Hajar
Dewantara
2. Judul : Konsep - hasil penelitian bahwa konsep pendidikan
Pendidikan Karakter Takwini Al Syakhsiyah Al-Islamiyah
Islami (Takwini Al- menurut Ikwanul Muslimin dilakukan
Syakhsiyah Al- secara takamul (integral) dan syumul
Islamiyah) Menurut (holistik) dalam membentuk Takwini
Ikhwanul Muslimin AlSyakhsiyah Al-Islamiyah. Aspek yang
Dan Relevansinya dibentuk adalah pendidikan dalam aspek
Dengan Pendidikan spiritual religius, aspek integral dan
Karakter Disekolah holistik, aspek intelektual, aspek
Islam Terpadu. emosional, aspek integritas, aspek sosial
dan aspek kewarganegaraan.7
10
yang akan dikaji oleh penelitian peneliti
kali ini dalam hal pendidikannya.
4. Judul : Perbandingan - Hasan Al-Banna dan Buya Hamka
Pendidikan Islam memiliki pandangan yang searah akan
Hasan Al Banna dan pentingnya hamba Allah mencari ilmu
Haji Abdul Malik pengetahuan, dari pemikiran keduanya
Karim Amrullah tidak terlepas dari pandangan terhadap
(Hamka) ajaran Islam. Gambaran pemikiran
mereka tentang materi pendidikan
merupakan tauhid adalah sebagai pokok
Oleh : Armai Arief utama, pentingnya lembaga pendidikan
Muhammad Ulinnuha formal dan non formal, tujuan pendidikan
berciri khas dengan tujuan hidup manusia,
seorang pendidik harus menjadi qudwah
dalam segala aspek kehidupan dan tentang
evaluasi pendidikan, materi yang diujikan
harus berkaitan dengan materi yang
diajarkan, serta menerapkan model
evaluasi "muhasabah". 9
Perbedaan dan - Penelitian diatas memang sangat
Orisinilitas berkaitan dengan penelitian yang akan
dikaji oleh peneliti kali ini, hanya saja
yang membedakan adalah pada penelitian
diatas dikomparasikan dengan
pendapatnya Hamka, sedangkan
penelitian yang akan dikaji oleh peneliti
kali ini dikomparasikan dengan hasil
pemikiran Ki Hajar Dewantara.
5. Judul : Materi - Pada tesis kali ini memiliki kesimpulan
Pendidikan Islam seluruh proses pendidikan yang dilakukan
Menurut Hasan Al oleh Hasan al-Banna diselaraskan dengan
Banna tujuan pendidikan yang terdapat di dalam
al-Qur’an dan Sunah.10
9
Muhammad, Arief Ulinnuha. Perbandingan Pendidikan Islam Hasan Al Banna dan Haji Abdul
Malik Karim Amrullah (Hamka). (Jakarta: Tesis IIQ, 2016).
10
Maya, Sari Sitompul. Materi Pendidikan Islam Menurut Hasan Al Banna. (Padang: Tesis IAIN
Padangsidimpuan, 2017).
11
Pendidikan Islam merupakan bagian kecil
dari konsep Pendidikan Islam. Sedangkan
dalam penelitian yang akan dikaji oleh
peneliti merupakan konsep Pendidikan
Islam yang lebih luas daripada materi
Pendidikan Islam.
6. Judul : Pendidikan - Pada penelitian ini menghasilkan sebuah
Budi Pekerti Ki Hajar kesimpulan bahwa SMA Taman Madya
Dewantara dan Ibu Pawiyatan Yogyakarta, antara kondisi
Relevansinya dengan komponen sekolah masih sangat memiliki
Pendidikan Akhlak di karakteristik budaya budi pekerti yang
SMA Taman Madya baik dan mendukung sehingga Program
Ibu Pawiyatan Pendidikan Budi Pekerti Luhur milik Ki
Yogyakarta Hajar Dewantara dan Pendidikan Akhlak
itu masih sangat diterima untuk bisa
diterapkan pada Lembaga tersebut dalam
Oleh : Wandi Sudarto kurun waktu yang lama11.
Perbedaan & - Dalam penelitian milik suadara Wandi
Orisinilitas tersebut berfokus pada Pendidikan budi
pekerti menurut Ki Hajar Dewantara
bukan pada konsep Pendidikan Islam
menurut Ki hajar Dewantara. Jadi
perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang akan dikaji oleh peneliti saat ini
sangat signifikan yang mana dalam
penelitian milik saudara Wandi
membahas Pendidikan Budi Pekerti saja
kemudian di aplikasikan kepada siswa
SMA Taman Madya.
7. Judul : Pemikiran - Dalam penelitian ini menyimpulkan
Humanistik Ki Hajar bahwa pemikiran Humanistik menurut Ki
Dewantara Hajar Dewantara ialah dengan
memposisikan pendidikan sebagai
penuntun. Pemikiran pendidikan
Oleh : Intan Ayu Eko Humanistik Ki Hajar Dewantara dapat
Putri dilihat dari pandangan Ki Hajar
Dewantara tentang konsep manusia dan
pendidikan.12
11
Wandi, Sudarto. Pendidikan Budi Pekerti Ki Hajar Dewantara dan Relevansinya dengan
Pendidikan Akhlak di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta. (Malang: Tesis Universitas
Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2014).
12
Intan Ayu, eko Putri. Pemikiran Pendidikan Humanistik Ki Hajar Dewantara.(Semarang : Tesis
IAIN Walisongo, 2012).
12
Humanistik menurut Ki Hajar Dewantara
bukan mengkaji Pemikiran Pendidikan
oleh Ki Hajar Dewantara, walaupun tokoh
yang dikaji sama namun konteks
penelitiannya berbeda.
8. Judul : Studi - Pada penelitian kali ini lebih detail
Komparasi Konsep membahas tentang akhlak menurut Ki
Pendidikan Akhlak Hadjar Dewantara dan Hamka. Telah
Menurut Ki Hadjar dijabarkan Konsep Pendidikan Akhlak
Dewantara dan menurut kedua tokoh yakni Ki Hajar
Hamka serta Dewantara dan Hamka, kemudian telah
Implikasinya dicari perbdeaan dan kesamaannya.
Terhadap Pendidikan Dalam penelitian ini sekaligus membahas
Islam tentang implikasinya dalam pendidikan
islam.13
13
akan dikaji oleh peneliti ini merupakan
penelitian yang akan mengkaji pemikiran
Hasan Al Banna dalam ranah pendidikan
Islam.
10. Judul : Filsafat - Jurnal tersebut membahas tentang filsafat
Pendidikan Ki Hajar pendidikan among yang didalamnya
Dewantara dan merupakan proses membebaskan peserta
Sumbangannya Bagi didik bisa bebas berfikir dan mengatasi
Pendidikan di permasalahan sendiri kemudian masih
Indonesia Vol. 25 memberikan bimbingan serta arahan yang
No. 1 dapat menjadi pelajaran dan pengalaman
berharga bagi peserta didik. Tiga
kontribusi filsafat pendidikan Ki Hadjar
Oleh : Hernicus Dewantara terhadap pendidikan Indonesia
Suparlan adalah penerapan trilogi kepemimpinan
dalam pendidikan, tri pusat pendidikan
dan sistem paguron.15
Perbedaan dan - Dalam Jurnal milik saudara Suparlan
Orisinilitas tersebut memang sangat berkaitan dengan
penelitian yang akan dikaji lebih lanjut
oleh peneliti kali ini, hanya memiliki
perbedaan jika dalam jurnal tersebut
adalah pemikiran Ki Hajar Dewantara
tentang pendidikan secara umum bukan
dalam sudut pandang Islam dan juga tidak
memadu- padankan dengan pemikiran
dari tokoh ahli yang lain.
dan Hasan Al Banna dalam hal konsep pendidikan yang telah dicetuskan oleh
kedua tokoh tersebut. Oleh karena itu peneliti ingin mengkaji tentang Studi
Al Banna.
14
a. Konsep Pendidikan Islam
1) Pengertian Pendidikan
sesungguhnya.16
16
Muhammad Natsir. Ideologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Republika, 1954), 9.
17
Ibid, 56-57.
15
Sementara Prof Azyumardi dalam bukunya mengutip pendapat
ini ada dua yakni tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.
Islam.. Oleh karena itu tujuan Pendidikan Islam tidak jauh dari tujuan
18
Azka Azyumardi. Pendidikan Islam : Tradisi dan Modernisasi di tengah tantangan millenium
III. (Jakarta: Prenadamedia Group. 2014), 47.
19
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Islam. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2019), 24.
16
manusia hidup dimuka bumi sebagai hamba Allah, yaitu menciptakan
baik dalam skala kecil maupun skala besar. Tujaun akhir dari
dalam Islam.
dengan kerangka tujuan lebih praxis itu dapat dirumuskan harapan yang
dapat diraih tujuan-tujuan yang lebih detail dan lengkap dengan materi,
20
Ibid, 50.
17
kurikulum, yang selanjutnya dirinci lagi kedalam silabus dan berbagai
itu dalam buku karya Ramayulis yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam
berpegang teguh diatas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan
21
Ramayaluis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia. 1998), 17.
18
Islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu
berisi tentang ajaran cara hidup yang ditunjukkan Allah kepada manusia
melalui para utusan Allah dari yang pertama sampai yang terakhir. Jika
dan sering disesuaikan dengan keadaan dan kondisi pada zamannya lalu
terdapat banyak pihak dan banyak sekali kaitannya dari berbagai segi
sebagai berikut :
22
Siti Shafa Marwah. “ Relevansi Konsep Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara Dengan
Pendidikan Islam”, TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education Vol. 5 No. 1. (2018),
18.
19
a) Perbuatan Mendidik
mendidik ini sering disebut dengan tahzib. Karena itu sebagai pengajar,
keterampilan muridnya.23
mendidik. Yang artinya mendidik itu bukan hanya transfer ilmu semata,
rohani peserta didik untuk menuju arah yang benar dan bisa
b) Peserta Didik
dilakukan adalah demi untuk menggiring anak didik kearah yang lebih
23
Mappasiara. “Pendidikan Islam: Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistimologinya” Makasar:
Jurnal Pendidikan Islam volume VII Nomor 1, (2018), 154.
20
penyuluhan kepada peserta didik agar target yang hendak dicapai dapat
peserta didik. Dan adanya peserta didik ini bukan hanya sebagai
makhluk yang akan menerima saja, namun peserta didik ini juga akan
digiring untuk bisa menciptakan yang kemudian peserta didik ini dapat
c) Pendidik
pemilik ilmu yang kemudian akan ditularkan kepada peserta didik dan
tauladan dan kiblat yang baik bagi para peserta didik. Karena melalui
adalah digugu lan ditiru” yang artinya seorang guru atau seorang
21
didik dan yang seluruh perilakunya akan menjadi cermin bagi peserta
didiknya.
materi yang disampaikan tidak hanya berfokus pada agama saja anmun
metode pendidikan Islam ini ditunjukkan pada adanya materi yang ada
24
Ibid, 155.
22
diperlukannya metode pendidikan Islam agar memudahkan para peserta
didik bisa memahami materi yang akan disampaikan oleh pendidik. Hal
Quran. Dan metode dalam pengajaran pendidikan Islam ini juga sangat
yang kurang bisa menerima materi jika menggunakan metode “a”, lalu
f) Evaluasi Pendidikan
mengetahui apa saja kekurangan yang ada, dan akan bisa mencari solusi
23
dari segala permasalahan yang muncul. Kemudian dengan adanya
g) Lingkungan sekitar
bergantung pada pendidikan atau pengaruh yang diterima oleh anak itu
24
merupakan penentu bagi pendidikan anak selanjutnya. Untuk
menjadikan anak sebagai pribadi yang baik dan memiliki sikap dan juga
individu yang sudah dikenal oleh anak dari dulu, ketika disekolah anak
akan banyak bertemu dengan orang asing dan akan banyak belajar hal
yang baru yang dapat menjadikan anak tersebut menjadi pribadi yang
lebih baik dan lebih bertanggung jawab dan mandiri. Yang mana hal-
26
Ibid, 132
27
Ibid, 133.
25
merupakan lingkungan yang penting juga dalam perkembangan
26
BAB III
METODE PENELITIAN
berbentuk kajian teoitis pada hasil pemikiran atau karya seorang tokoh
mendapatkan atau mengumpulkan data pada penelitian ini ada tiga objek
pendidikan dari berbagai literatur baik buku, jurnal atau dokumen yang
28
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2009), 41.
27
secara langsung membahas tema penelitian maupun yang secara tidak
pendekatan yang mengkaji data pribadi, karya dan pemikiran dari tokoh
yang dituju. Dilihat dari sejarah hidupnya, politik dan budayanya serta
kondisi sisal pada masa hidupnya, itu semua dikaji secara mendalam agar
Hajar Dewantara dan Hasan Al Banna agar diketahui dan dipahami dengan
mudah.
29
Siti Bariroh. Pendidikan Budi Pekerti (Studi Komperasi Ki Hajar Dewantara dan Muhammad
Athiyah Al Abrasy), (Yogyakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014), 30.
28
3.3 Metode Pengumpulan Data
dan mentelaah berbagai karya dari tokoh bisa berupa buku, tulisan, jurnal,
ini.
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sumber data resmi seperti surat
organisasi yang bersangkutan, dan surat instruksi. Lalu sumber data kedua
yang dilakukan adalah berasal dari sumber data tidak resmi yang bisa
berupa surat pribadi, surat nota yang dapat memberikan informasi yang
lebih diutamakan karena biasanya mempunyai nilai dan bobot yang lebih
30
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (Yogyakarta: PT. Bumi
Aksara, 2011), 81.
29
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data dibawah
ini:
1) Data Primer
2) Data Sekunder
30
yang mengikuti proses pengumpulan data, penyusunan dan penjelasan atas
31
Winarno Surahmat. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode Teknik (Bandung: Tarsito,
2004), 140.
32
Sumadi Suryabrata. Metodologi penelitian (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), 40.
31
BAB IV
PAPARAN DATA
4.1
32