Anda di halaman 1dari 18

STUDI AL-QURAN DAN HADIST TARBAWI

“TAFSIR AYAT ALQURAN DAN HADIST NABI SAW TENTANG


MATERI PENDIDIKAN”

Disusun Oleh:
Kelompok 8

Dino Kurniawan, S.Pd

Dosen Pengampuh:
Prof. Dr. H. Rohimin, M.Ag
Dr. Kasmantoni, S.Ag., M.S.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

BENGKULU, 2021M/1442 H
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa


atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah
ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen


pengampuh mata kuliah Hadis Tarbawi yang telah memberikan tugas Makalah ini
kepada kami sehingga dapat memicu motivasi kami untuk senantiasa belajar lebih
giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Tafsir Ayat Alquran
Dan Hadist Nabi Saw Tentang Materi Pendidikan” sehingga dengan kami
dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha


sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini,  tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran
penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

i
Bengkulu, April , 2021

Tim Penyusun

Kelompok 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan agama merupakan salah satu pelajaran yang harus

dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di

Indonesia.1 Pendidikan merupakan aktivitas yang sengaja dilakukan untuk

mengaktualisasikan segala potensi yang ada pada diri peserta didik, baik

yang menyangkut ranah afektif, kognitif maupun psikomotorik. Pendidikan

merupakan usaha sadar untuk mengembangkan individu secara penuh yang

sarat akan norma dan nilai-nilai.

Dalam suatu pendidikan ada empat unsur yang saling terkait antara

satu dengan yang lainnya yang tidak boleh diabaikan dalam

penyelenggaraan pembelajaran, yaitu adalah materi, metode, alat atau

media, dan evaluasi. Materi itulah yang harus diolah bersama elemen

lainnya agar tujuan pembelajaran dapat

Materi Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang penting

sebagai sebagai stimulus terhadap perkembangan peserta didik.

Pengetahuan tentang ajaran tersebut, secara sistematis telah dibahas dalam

ilmu-ilmu keislaman, yang masing-masing menekankan pada aspek ajaran

tertentu. Karena memiliki karakteristik yang berbeda, maka perkembangan

masing-masing dimensi keberagamaan tersebut juga memerlukan materi

1
. Erwin Yudhi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam ( Ponorogo: Stain Po Press, 2009), Hal
3.

1
yang berbeda.2

Sesuai dengan pendidikan islam dan materi dalam pembelajaran

Agama Islam maka materi-materi menurut Zuhairini bahwa materi

pendidikan islam setidaknya mencakup 3 aspek yaitu: (1) pendidikan

keimanan, (2) Pendidikan Akhlakul Karimah, dan (3) Pendidikan Ibadah.3

Selanjutnya pemakalah memiliki pandangan bahwa

materi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam setidaknya

mencakup pada tiga aspek utama yaitu tentang (1) Ilmu, (2) Iman,

Islam, dan Ihsan, (3) Akhlaq.

Berdasarkan berbagai uraian tentang pendidikan dan materi

pendidikan dalam Islam maka dalam makalah ini penulis lebih

menekankan kepada pengertian materi pendidikan dan juga hakikat dari

Materi Pendidikan Agama Islam dalam persepektif Al-Qur’an dan

Hadist.

2
. Erwin Yudhi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam ( Ponorogo: Stain Po Press, 2009), Hal
15.
3
. Maslani dan Ratu Suntiah, Materi Pelajaran Perspektif Hadits, Bandung : Jurnal Perspektif
Vol. 3 No. 1 (Mei 2019), hal 28.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian materi pendidikan ?

2. Bagaimana Materi Pendidikan Agama Islam dalam persepektif Al-


Qur’an dan Hadist ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Materi Pendidikan

2. Untuk mengetahui pendidikan Materi Pendidikan Agama Islam dalam

persepektif Al-Qur’an dan Hadist

3.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi Pendidikan

Pengertian Materi berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia menjelaskan bahwa Materi adalah (1)benda; bahan; segala

sesuatu yang tampak:bantuan berupa;(2) Sesuatu yang menjadi bahan

(untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya.4

Maslani dan Ratu Suntiah dalam jurnalnya menjelaskan tentang

Materi Pendidikan adalah disebut juga dengan istilah Kurikulum atau

lebih tepatnya materi adalah bagian dari kurikulum, sehingga

pengertian Materi dalam operasionalnya lebih pada pengertian

kurikulum.5

Penulis definisikan bahwa Materi Pendidikan Agama Islam dalam

Perspektif Al-Qur’an dan Hadist sangat relevan dengan pengertian yang

ke dua bahwa Materi Hakikat Materi dalam Pendidikan Agama Islam

adalah Sesuatu yang menjadi bahan yang telah difikirkan, dibicarakan,

dikarangkan (diceritakan/disampaikan) yang berhubungan dengan pelajaran

dan pembelajaran sebagai bagian dari muatan kurikulum pendidikan yang

didasarkan pada Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Selanjutnya pengertian pendidikan, Di Indonesia pendidikan berasal

dari kata "didik" setelah mendapatakan awalan pen dan akhiran an

jadilah Pendidikan yang bermakna suatu proses, perbuatan dan cara


4
. https://kbbi.web.id/materi Diakses Pada Selasa 6 April 2020 Pukul 10.00. WIB
5
. Maslani dan Ratu Suntiah, Materi Pelajaran Perspektif Hadits, Bandung : Jurnal Perspektif
Vol. 3 No. 1 (Mei 2019), hal 25-46

4
mendidik. Sebagaimana tertuang pada UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003:

" Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual

kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara”

John Dewey berpendapat bahwa pendidikan adalah salah satu

kebutuhan, fungsi sosial, sebagai bimbingan sarana pertumbuhan yang

dipersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.6

Sedangkan Hutagalung mendefinisikan Pendidikan dengan dua

sudut pandang : pertama pendidikan merupakan usaha untuk

mengembangkan potensi Individu, sedangkan yang kedua pendidikan

merupakan usaha untuk mewariskan nilai-nilai budaya oleh generasi tua

kepada generasi muda, agar budaya tersebut terus hidup dan berlanjut

dimasyarakat.7

Zakiah Drajat juga berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah

lebih banyak ditunjukan pada perbaikan sikap mental yang akan

terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun

orang lain. Pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja tetapi

juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh.

6
.Jalaludin, Teologi Pendidikan Islam, (Jakarta:2001), hal 65.
7
.Jalaludin, Teologi Pendidikan Islam, (Jakarta:2001), hal 67.

5
Oleh karenanya pendidikan Islam adalah pendidikan iman dan

pendidikan amal atau dengan kata lain pendidikan Islam adalah

tentang pendidikan individu juga pendidikan masyarakat.8

Sebagai pendidikan individu yang memfokuskan diri pada

pendidikan keimanan maka pandangan ini seiring dengan pendapat Adian

Husaini dalam bukunya “Pendidikan Islam Membentuk Manusia

Berkarakter Dan Beradab”. Mendefinisikan Islam melalui sumber hadist

yang diriwatkan oleh H.R Muslim yang menyebutkan bahwa: "Islam

adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tida Tuhan

selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan

Allah, engkau menegakkan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum

Ramadhan, dan menunaikan Ibadah Haji ke Baitullah bila mampu".9

Dari beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa

pendidikan Agama Islam proses usaha sadar yang dilakukan untuk

mengajarkan kepatuhan, kebersihan dari cacat dan perdamaian dalam

memperoleh keselamatan dunia dan akhirat yang berdiri di atas lima

pondasi dasar yaitu persaksian terhadap Allah sebagai Tuhan yang Maha

Esa dan Muhammad sebagai Utusan-NYA, mengerjakan Sholat,

mengeluarkan zakat, berpuasa dan melaksanakan ibadah haji bila mampu,

melalui proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, keterampilan

8
. Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 2014), hal 28.
9
. Husaini Adian, Pendidikan Islam Membentuk Manusia Berkarakter Dan Beradab,
(Jakarta:Cakrawala Publishing,2010), Hal 6.

6
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara berdasarkan

nilai-nilai agama islam.

B. Materi Pendidikan Agama Islam dalam persepektif Al-Qur’an dan

Hadist

Menurut Zuhairini bahwa materi pendidikan islam setidaknya

mencakup 3 aspek yaitu: (1) pendidikan keimanan, (2) Pendidikan

Akhlakul Karimah, dan (3) Pendidikan Ibadah.10

Pemakalah memiliki pandangan bahwa materi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam setidaknya mencakup pada

tiga aspek utama yaitu tentang (1) Ilmu, (2) Iman, Islam, dan Ihsan,

(3) Akhlaq.

Berikut ini pembahasan ketiga aspek tersebut berdasarkan

pada perspektif Al-Qur’an dan Hadist yang dalam paparan ini

penulis hanya memberikan teks-teks Al-Qur’an yang memiliki

relevansi dengan ketiga aspek tersebut:

1. Menuntut Ilmu

Materi tentang menuntut Ilmu adalah sebuah perintah yang

wajib bagi muslim laki-laki maupun muslim perempuan.

Sebagaimana sabda nabi:

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِري‬


‫ْضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”

(HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malikradhiyallahu

. Maslani dan Ratu Suntiah, Materi Pelajaran Perspektif Hadits, Bandung : Jurnal Perspektif
10

Vol. 3 No. 1 (Mei 2019), hal 28.

7
‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish

Shaghiirno.3913).

Kemudian dalam pandangan Islam didalam al-quran menuntut

ilmu akan memiliki suatu kedudukan yang lebih tinggi setelah

mendapatkan derajat keimanan sebagaimana firman Allah SWT

ۖۡ‫ُوا يَ ۡف َسح ٱهَّلل ُ لَ ُكم‬


ِ ْ ‫س فَ ۡٱف َسح‬ ۡ ْ ‫يل لَ ُكمۡ تَفَ َّسح‬
ِ ِ‫ُوا فِي ٱل َم ٰ َجل‬ َ ِ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا إِ َذا ق‬
ٖ ۚ ‫وا ۡٱل ِع ۡل َم َد َر ٰ َج‬
‫ت‬ †ْ ُ‫وا ِمن ُكمۡ َوٱلَّ ِذينَ أُوت‬
ْ ُ‫وا يَ ۡرفَ ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ‫وا فَٱن ُش ُز‬ ْ ‫َوإِ َذا قِي َل ٱن ُش ُز‬
١١ ‫ير‬ ٞ ِ‫َوٱهَّلل ُ بِ َما ت َۡع َملُونَ خَ ب‬

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

2. Iman, Islam dan Ihsan.

Materi yang sangat penting dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam adalah tentang penyampaian materi Iman, Islam dan

Ihsan kepada semua peserta didik. Pada dasarnya semua manusia yang

fitrahnya dilahirnya suci karena setiap manusia yang dilahirkan

sudah dibekali keimanan kepada Allah SWT, sebagaimana

firman allah SWT sebagai berikut :

ُ ‫ُور ِهۡ†م ُذ ِّريَّتَهُمۡ َوأَ ۡشهَ َدهۡ†ُم َعلَ ٰ ٓى أَنفُ ِس ِهمۡ أَلَ ۡس‬
†ۖۡ‫ت بِ َربِّ ُكم‬ َ ُّ‫َوإِ ۡذ أَ َخ َذ َرب‬
ِ ‫ك ِم ۢن بَنِ ٓي َءا َد َم ِمن ظُه‬
ْ ُ‫وا بَلَ ٰى َش ِه ۡدن َۚٓا أَن تَقُول‬
١٧٢ َ‫وا يَ ۡو َم ۡٱلقِ ٰيَ َم ِة إِنَّا ُكنَّا ع َۡن ٰهَ َذا ٰ َغفِلِين‬ ْ ُ‫قَال‬

8
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan

keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil

kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini

Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami

menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat

kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah

orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"

Berikut Hadist Rasululluah SAW tentang Iman, Islam dan Ihsan

sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim. “Dari Umar radhiyallahu

`anhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah

shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-

laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat

hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak

ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia

duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada

kepada lututnya (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata,

“ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, Maka bersabdalah

Rasulullah Hadits Arba'in Nawawy 11 shallallahu`alaihi wa sallam: “

Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang

disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan

Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan

dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami

semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian

9
dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau

bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,

kitab-kitab-Nya, rasulrasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman

kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudia dia berkata, “

anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan

“. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkauberibadah kepada

Allah seakanakan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya

maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku

tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang

ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“

Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda, “ Jika

seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat

seseorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba,

(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian

orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau

(Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) bertanya,“ Tahukah engkau siapa

yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui

“. Beliau bersabda,“ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian

(bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

3. Akhlaq

Menyampaikan tentang materi Adab(Akhlaq) dalam

hubungan manusia dengan tuhan manusia dengan manusia dan

manusia dengan alam semesta (Persepektif Al-Qur’an dan

10
Hadist,). Akhlaq merupakan pembelajaran yang diproklamasikan

oleh Baginda Rasulullah SAW dan menjadi sebuah rujukan populer

dikalangan umat Islam khususnya dan umat manusia pada

umumnya.

ُ ُ ‫إِنَّ َما ب ُِع ْث‬


ِ ‫ار َم األَ ْخ‬
‫الق‬ ِ ‫ت ألتَ ِّم َم َم َك‬
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk

menyempurnakan keshalihan akhlak.”( HR. Al-Baihaqi).

Akhlaq menjadi kemasan untuk membungkus semua

aktivitas iman, islam dan ihsan. Dan dalam Al-Qur’an sangat tegas

bahwa yang menjadi rujukan utama dalam berakhlaqul karimah adalah

Nabi Muhammad SAW.

َ ‫ُوا ٱهَّلل َ َو ۡٱليَ ۡو َم ٱأۡل ٓ ِخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل‬


ْ ‫َة لِّ َمن َكانَ يَ ۡرج‬ٞ ‫ُول ٱهَّلل ِ أُ ۡس َوةٌ َح َسن‬
ِ ‫لَّقَ ۡد َكانَ لَ ُكمۡ فِي َرس‬
٢١ ‫َكثِ ٗيرا‬
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

(Al-Al-Ahzab:21)

Dari ketiga aspek pembahasan tersebut dalam seluruh

penyampaian materi kepada peserta didik setidaknya dapat

memperhatikan enam (6) prinsip materi (kurikulum) yaitu (1) materi

harus memiliki pengaruh dalam mencapai kesempurnaan jiwa

dalam mengenal Allah SWT (Tauhid), (2) materi harus

mengandung nasehat untuk mengikuti jalan hidup yang baik

(akhlaq), (3) materi harus memiliki pengaruh membentuk kebiasaan

11
melatih akal (penalaran), (4) materi harus mampu memberikan

fungsi otak untuk senang kepada berbagai macam jenis ilmu, (5)

materi harus mampu untuk mempersiapkan peserta didik

memperoleh keterampilan (6) Materi pelajaran harus mampu

menjadi alat untuk mempelajari banyak ilmu.11

11
. Syamsul Arifin, , Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist Tentang Materi Pendidikan Agama Islam,
Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Keagamaan Vol. 22 No.1(Januari 2021) Hal 11.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat pemakalah simpulkan bahwa:

Bahwa Materi Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Al-

Qur’an dan Hadist sangat relevan dengan pengertian yang ke dua bahwa

Materi Hakikat Materi dalam Pendidikan Agama Islam adalah Sesuatu

yang menjadi bahan yang telah difikirkan, dibicarakan, dikarangkan

(diceritakan/disampaikan) yang berhubungan dengan pelajaran dan

pembelajaran sebagai bagian dari muatan kurikulum pendidikan yang

didasarkan pada Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Materi pendidikan mencakup 3 aspek yaitu : 1.Menuntut Ilmu, 2.

Iman, Islam dan Ihsan, 3. Akhlaq

13
B. Saran

Dalam makalah ini penulis sadar bahwa masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu diperlukan kritik dan saran dari pembaca sekalian agar

makalah ini dapat lebih baik lagi dan bermanfaat bagi kita semua . diharapkan

juga adanya makalah lain yang menyempurnakan makalah ini sehingga dapat

bermanfaat bagi kita semua

14
DAFTAR PUSTAKA

Husaini Adian, 2010, Pendidikan Islam Membentuk Manusia Berkarakter Dan


Beradab, Jakarta:Cakrawala Publishing
Jalaludin, 2001, Teologi Pendidikan Islam, Jakarta.
Maslani Dan Ratu Suntiah, 2019, Materi Pelajaran Perspektif Hadits, Bandung :
Jurnal Perspektif Vol. 3 No. 1
Arifin Syamsul , 2021, Perspektif Al-Qur’an Dan Hadist Tentang Materi
Pendidikan Agama Islam, Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Keagamaan
Vol. 22 No.1
Prahara Erwin Yudhi, 2009, Materi Pendidikan Agama Islam, Ponorogo: Stain
Po Press,
Zakiah Darajat, 2014 Dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta
Https://Kbbi.Web.Id/Materi Diakses Pada Selasa 6 April 2020 Pukul 10.00. Wib

15

Anda mungkin juga menyukai