Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUP SEKOLAH FORMAL

JURNAL
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuiah :
Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Dr. Watono, M.Pd

Disusun oleh:
Muhammad Abdullah Azzam Brilian
NIM: 126201211048
Kelas :
PAI – 1A

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
2021
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu wadah pembelajaran ilmu pengetahuan yang bisa didapat
dimana saja dan kapan saja. Sesuai dengan perkembangan zaman, pendidikan dapat dijumpai
tidak hanya di dalam lingkup formal seperti di sekolah tetapi juga bisa didapat diluar sekolah
atau dalam kegiatan nonformal. Pendidikan di Indonesia menurut UU No. 2 Tahun 1989 dan PP
No. 73 Tahun 1991, menerangkan bahwa pendidikan diselenggarakan melalui dua jalur, yaitu
jalur sekolah dan jalur luar sekolah. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang
diselenggarakan di luar jalur (sistem) pendidikan sekolah, baik dilembagakan maupun tidak
dilembagakan, yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Begitu juga di singgung
dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dimana istilah pendidikan formal, nonformal dan
informal dipergunakan kembali. Dijelaskan bahwa pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan
pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

2. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari pendidikan agama islam?
2. Apa tujuan adanya pendidikan agama islam?
3. Apa nilai-nilai pendidikan agama islam?
3. Tujuan Pembahasan Masalah
1. Untuk mengetahui makna dan memahami makna dari pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai pendidikan karakter.
3. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan karakter.
B. Bahan dan Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang diambil
dari beberapa artikel, jurnal, dan referensi literasi. Penulis melakukan penelitian lebih
lanjut tentang sistem yang dibahas pada penelitian ini dengan metode study literatur
dengan mempelajari jurnal, artikel, situs internet dan karya tulis lainnya yang berkaitan
dengan pengertian, nilai-nilai, serta tujuan pendidikan karakter.

2. Sumber data
Sumber data adalah sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data
yang digunakan oleh penulis yaitu sumber data sekunder. Sumber data sekunder
adalah data yang telah dikumpulkan yang bermaksud selain menyelesaikan masalah
yang dihadapi. Data sekunder dapat ditemukan dengan celat, dalam penelitian
ini yang menjadi data sekunder adalah literatur, jurnal, serta situs internet lainnya
yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
3. Identifikasi masalah
Melakukan identifikasi masalah dari tema yang dilatar belakangi oleh keadaan
dan permasalahan dari sistem deteksi atau pengenalan pola dengan mengamati
kondisi saat ini, menganalisis berbagai permasalahan yang masih ditemukan.
C. Hasil Penelitian
1. Pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan
keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan
sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang dan
jenis pendidikan.
2. Tujuan pendidikan agama islam di sekolah adalah untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama sehingga
menjadi manusia yang terus berkembang.
3. Nilai-nilai pendidikan agama islam menurut KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Nurul
Mubin diantaranya adalah nilai keimanan, nilai ketaatan, nilai kepatuhan, nilai
ketulusan, nilai kecintaan, nilai kasih sayang, nilai penghormatan, dan nilai
persaudaraan.
D. Pembahasan
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk
menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan.1
Menurut Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 Bab I pasal 2 menyebutkan
Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan, membentuk sikap,

1
Zakiyyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), hlm. 124
kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan.2
Sedangkan Zakiyah Daradjat menjelaskan pendidikan agama Islam adalah suatu
usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan ajarannya yang pada akhirnya
dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.3
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Adapun secara definitif tujuan pendidikan agama Islam adalah sebagaimana yang
dijelaskan oleh beberapa tokoh pendidikan agama, antara lain sebagai berikut :

a. Menurut Athiyah al-Abrasyi mengemukakan : “tujuan pokok dan terutama dari


pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Semua mata
pelajaran haruslah mengandung pelajaran-pelajaran akhlak, setiap guru haruslah
memperhatikan akhlak, setiap guru didik haruslah memikirkan akhlak
keagamaan sebelum yang lain-lainnya, karena akhlak keagamaan adalah akhlak
yang tertinggi, sedangkan akhlak yang mulia itu adalah tiang dari pendidikan
Islam.” (Athiyah al-Abrasy, 1970: 1-2).4
b. Menurut Zuharini, tujuan umum pendidikan agama ialah membimbing anak agar
mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan
berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara (Zuhairini,
1983: 45).5
c. Dalam buku PBM. Pendidikan Agama Islam di sekolah eksistensi dan proses
belajar mengajar, tujuan pendidikan agama Islam yaitu: “Meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
kepada Allah Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

2
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Bab I,
pasal 2, ayat (1).
3
Departemen Agama RI, Pedoman Pendidikan Agama Islam Sekolah Umum Dan Luar Biasa, tt, hlm. 2.
4
Athiyah Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hal. 1-2
5
Zuhairini, et.al, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Ampel, 1983), hal. 45.
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selanjutnya pendidikan agama Islam
pada sekolah umum bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman,
penghayatan, pengamalan tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi” (Chabib Thoha dan
Abdul Mu’ti, 1998: 179).6
3. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam
Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila ia bermanfaat pada kacamata
manusia yang berfungsi memberikan penilaian. Jadi, nilai merupakan kualitas dari
sesuatu. Nilai merupakan kapasitas manusia yang dapat diwujudkan dalam bentuk
gagasan atau konsep, kondisi psikologis atau tindakan yang berharga (nilai subjek),
serta berharganya sebuah gagasan atau konsep, kondisi psikologis atau tindakan
(nilai objek) berdasarkan standar agama, filsafat (etika dan estetika) serta norma-
norma masyarakat (rujukan nilai) yang diyakini oleh individu sehingga menjadi
dasar untuk menimbang, bersikap dan berperilaku bagi individu dalam kehidupan
pribadi maupun bermasyarakat (value system).7
Menurut Hamka, pendidikan Islam merupakan pembentukan pribadi yang
berbudi pekerti untuk mencapai kemajuan bangsa untuk mencapai kemuliaan. 8
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang sadar dan bertujuan dan Allah telah
meletakkan asas-asasnya bagi manusia dalam sebuah syariat. Pendidikan Islam
adalah serangkaian proses yang sistematis terencana dan komprehensif dalam upaya
mentransfer nilai-nilai kepada peserta didik dan mengembangkan potensinya
sehingga mereka mampu melaksanakan tugasnya sebagai manusia di muka bumi
sesuai dengan syariat. Nilai pendidikan Islam adalah sejumlah sifat-sifat dan ide
yang penting dan berguna bagi manusia yang didapatkan dari proses pengembangan
pribadi melalui proses pengajaran, pelatihan, pengalaman, warisan, atau

6
Chabib Thoha & Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan
Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hal. 179
7
Shapiah. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Kelahiran pada Adat Banjar Mu’adalah 3 (1),
Januari-Juni, hal. 69
8
Abdul Nashir (2007) Buya Hamka dan M. Nashir tentang pendidikan islam, at-Ta’dib 3 (1), Februari, hal
69
pembudayaan dari generasi ke generasi sehingga terjadi perubahan sikap dan tingkah
laku yang mendarah daging untuk melaksanakan perbuatan berdasarkan nilai-nilai
Dasar Islam yang terkandung dalam Alquran dan Sunnah guna menggapai hakikat
manusia.
Nilai-nilai pendidikan Islam pada dasarnya berlandaskan pada nilai-nilai Islam
yang meliputi semua Aspek kehidupan, baik itu hubungan manusia dengan Allah,
hubungan manusia dengan manusia, maupun hubungan manusia dengan
lingkungannya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa nilai-nilai pendidikan islam
adalah ciri khas, sifat yang melekat yang terdiri dari aturan, dan cara pandang yang
dianut oleh agama.9

E. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana untuk membina peserta didik
agar senantiasa mengetahui, memahami, meyakini dan mengamalkan ajaran agama
Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan pendidikan agama Islam adalah agar peserta didik menjadi muslim sejati yang
memiliki pengetahuan luas, nilai, sikap, tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan Islam,
bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama yang mendapat Ridlo Allah
SWT.
3. Nilai-nilai pendidikan agama islam dapat dipahami bahwa hal tersebut adalah ciri khas,
sifat yang melekat yang terdiri dari aturan, dan cara pandang yang dianut agama.

9
M. Fitrianor (2012). Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Pelaksanaan Akikah Tasmiah di Kel. Baamang Hulu
Kec. Baamang Kab. Kotim, jurnal studi dan masyarakat 6 (1) Juni, hal. 173
DAFTAR PUSTAKA

Zakiyyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005)


Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan Bab I, pasal 2, ayat (1).
Departemen Agama RI, Pedoman Pendidikan Agama Islam Sekolah Umum Dan Luar Biasa
Athiyah Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970)
Zuhairini, et.al, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah
IAIN
Sunan Ampel, 1983)
Chabib Thoha & Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998)
Shapiah. (2015). Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Kelahiran pada Adat Banjar
Mu’adalah 3 (1)
Abdul Nashir (2007) Buya Hamka dan M. Nashir tentang pendidikan islam, at-Ta’dib 3 (1)
M. Fitrianor (2012). Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Pelaksanaan Akikah Tasmiah di Kel.
Baamang Hulu Kec. Baamang Kab. Kotim, jurnal studi dan masyarakat 6 (1)

Anda mungkin juga menyukai