Oleh :
Syafa’atus S.
Nur Laila
FAKULTAS TARBIYAH
SUMENEP MADURA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan agama islam (PAI) adalah pendidikan yang sudah terencana
yang tugasnya untuk menyiapkan peserta didik agar memahami, menghayati,
mempelajari ajaran-ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, latihan dan
praktek. Fungsi pendidikan agama islam tersendiri untuk menanamkan
penguasaan arah dan pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik
yang bersumber dari ajaran Agama Islambahwa manusia memikul tanggung
jawab sebagai makhluk personal maupun sosial.
Dalam pendidikan agama islam haruslah memiliki kurikulum yang cocok
dan sesuai dengan pelajaran itu sendiri baik itu dari peserta didik maupun
gurunya. Serta guru harus mamahami apa yang akan diajarkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian dari Pendidikan Agama Islam?
2. Apa Tujuan dari Pendidikan Agama Islam?
3. Apa Fungsi dari Pendidikan Agama Islam?
4. Apa Saja Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam SD?
5. Apa Saja Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pada PAI SD?
6. Apa Saja Materi dan Karakteristik Pada Pendidikan Agama Islam?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Pendidikan Agama Islam.
3. Untuk mengetahui Fungsi dari Pendidikan Agama Islam?
4. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam SD
5. Untuk mengetahui Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pada
PAI SD
6. Untuk Mengetahui Materi dan Karakteristik Pendidikan Agama Islam di SD
BAB II
PEMBAHASAN
1
Zakiah Daarajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 88
Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwan peserta
didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkannnya lanjut dalam diri siswa
serta melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan
ketaqwaan tersebut dapat berkembang seccara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.2
Pendidikan Agama Islam di SD berfungsi untuk menanamkan
penguasaan arah dan pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik
yang bersumber dari ajaran Agama Islam bahwa manusia memikul tanggung
jawab sebagai makhluk personal maupun sosial untuk sendiri-sendiri atau
bersama-sama mengabdi kepada Allah SWT dan membangun kerjasama
mengembangkan harkat dan martabat manusia.
2
Direktorat Pendidikan Dasar, Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah Dasar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, (1993/1994), hal. 1
3
Ibid hal. 3
hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungannya.Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan
aspek-aspek Pendidikan Agama Islam karena materi yang terkandung
didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang
lainnya.
4
Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan: Teknologi dan Kejuruan,
(Bandung:PT Refika Aditama, 2010) h. 7-8
Kelas I II III
Menerima dan Menerima dan Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
dianutnya.
Memiliki perilaku Memiliki perilaku jujur, Memiliki perilaku jujur,
jujur, disiplin, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab,
tanggung jawab, jawab, santun, peduli, santun, peduli, dan
santun, peduli, dan dan percaya diri dalam percaya diri dalam
percaya diri dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan keluarga, teman, dan
keluarga, teman, guru. guru.
dan guru.
Memahami Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
pengetahuan faktual faktual dengan cara faktual dengan cara
dengan cara mengamati (mendengar, mengamati (mendengar,
mengamati melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan
(mendengar, bertanya berdasarkan bertanya berdasarkan rasa
melihat, membaca) rasa ingin tahu tentang ingin tahu tentang dirinya,
dan bertanya dirinya, makhluk ciptaan makhluk ciptaan tuhan
berdasarkan rasa tuhan dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
ingin tahu tentang dan benda-benda yang benda-benda yang
dirinya, makhluk dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah dan
ciptaan tuhan dan dan di sekolah. di sekolah.
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan di
sekolah.
Menyajikan Menyajikan Menyajikan pengetahuan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual faktual dalam bahasa
dalam bahasa yang dalam bahasa yang jelas yang jelas dan logis,
jelas dan logis, dan logis, dalam karya dalam karya yang estetis,
dalam karya yang yang estetis, dalam dalam gerakan yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
mencerminkan anak sehat, dan dalam yang mencerminkan
sehat, dan dalam tindakan yang perilaku anak beriman
tindakan yang mencerminkan perilaku dan berakhlak mulia.
mencerminkan anak beriman dan
perilaku anak berakhlak mulia.
beriman dan
berakhlak mulia.
Mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari pelajaran agama islam di
sekolah dasar atau madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan dengan
pelajaran yang lainnya, karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab
yang besar untuk dapat memberi motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang
mampu memehami, melaksanakan dan mengamalkan hukum islam yang
berkaitan dengan ibadah mahdhoh dan muamalah serta dapat memprektekannya
dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. Dismping mata pelajaran yang
mempunyai ciri khusus juga materi yang diajarkannya mencakup ruang lingkup
yang sangat luas yang tidak hanya dikembangkan dikelas. Penerapan hukum
islam yang ada di dalam mata pelajaran fiqih pun haru sesuai dengan yang
berlaku di dalam masyarakat, sehingga metode demonstari sangat tepat
digunakan dalam pembelajaran fiqih, agar dalam kehidupan masyarakt siswa
dapat melakukannya dengan baik.5
Materi merupakan alat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu penentuan
materi harus didasarkan pada tujuan yang direncanakan baik dari segi cakupan,
tingkat kesulitan maupun organisasinya. Menurut Abdul Ghofur, Materi
Pendidikan Islam adalah bahan-bahan Pendidikan Agama Islam yang berupa
kegiatan, pengalaman dan pengetahuan yang disengaja dan sistematis diberikan
kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.6
Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Karakteristik Materi PAI di SD Di dalam buku PAI di SD, ada 10 bab yang
dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik sesuai KI dan KD. Karakteristik materi
PAI di SD, pada materi ini yaitu lebih kepada mengamati gambar dan
menceritakan gambar. Misal pelajaran 1 tentang kasih sayang, siswa diberikan
pemahaman dan diajak untuk mempraktikkan langsung dengan beberapa
gambar. Dalam satu tahun proses pembelajaran terdapat sepuluh (10) bab pokok
yang diberikan kepada murid atau anak didiknya, sepuluh bab tersebut diberikan
dalam jangka waktu dua semester. Pada semerter pertama ada lima bab yang
diberikan yaitu bab kasih sayang, aku cinta Alquran, iman kepada Allah swt,
bersih itu sehat, cinta Nabi dan Rasul. Dalam setiap bab akan dijabarkan pada
tiap-tiap sub bab, yang bertujuan agar mudah dalam penyampaian dan dalam
kegiatan materi ada batasan-batasannya. Pada semester dua, terdapat lima bab
5
http://kemenag.go.id/file/dokumen/02LAMPIRANPERMENAG.pdf, 15/1/2015
6
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Offset Priting, 1981), h. 57
utama yang dijelaskan dalam sub bab-sub bab yang lebih rinci. Pembahasan
semester dua mengenai ayo belajar Alquran, Allah swt maharaja, ayo kita shalat,
perilaku terpuji. Guru dapat memanfaatkan media/alat peraga/alat bantu berupa
ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang relevan. Guru dapat
memanfaatkan model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di
antaranya (1) ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan kisah melalui
gambar atau tayangan visual/film), (2) diskusi dalam bentuk the educational-
diagnosis meeting, artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas
dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi
yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar, dan
dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi. Kecocokan
materi untuk murid bila ditinjau dari berbagai aspek, sebagai berikut:
7
Addabana, Analisis karakteristik materi pelajaran pendidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA, jurnal
pendidikan agama islam E-ISSN 2620-6129 Vol. 2 No. 1, EUIN Antasari: Banjarmasin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam juga merupakan upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan Hadits. Pendidikan
Agama Islam di SD berfungsi untuk menanamkan penguasaan arah dan
pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik yang bersumber dari
ajaran Agama Islam bahwa manusia memikul tanggung jawab sebagai makhluk
personal maupun sosial. Karakteristik materi PAI di SD yaitu lebih kepada
mengamati gambar dan menceritakan gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Ashvina Kaisazallavana
20219603029
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah
Institut Dirosat Al-Islamiah Al-Amien Prenduan
Tahun Ajaran : 2020-2021
menunjukkan
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Generasi saat ini juga perlu di ingatkan kembali apa yang telah di
pesankan oleh Presiden Soekarno, yaitu JASMERAH – jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah. karena dengan mengetahui sejarah, mereka akan tahu
dan mengenal bangsanya sendiri. Mereka juga akan tahu bagaimana
perjalanan bangsa indonesia hingga seperti sekarang ini ini. Dengan
mengetahui itu, maka akan tumbuh rasa kecintaan dan kebanggaan pada
bangsa ini. “ Karena memang para generasi muda sangat membutuhkan
kesadaran sejarah pertumbuhan dan perjalanan bangsa pada masa lalu yang di
penuhi asa pasang surut serta suka dan duka yang mendalam,”.
Dengan merayakan proklamasi kemerdekaan, kita juga mengajari para
generasi mienial agar tetap memiliki sikap patriot dan nasionalis pada bangsa
dan negara tercinta indonesia ini. Semangat dan sikap patriotisme dan
nasionalisme harus selalu digelorakan pada jiwa generasi muda saat ini.
Sehingga disaat mereka tumbuh dewasa nantinya, bisa mempunyai perasaan
cinta yang sangat kuat dan mmpunyai kebanggaan pada tanah air dan
bangsanya sendiri.
Semangat patriotisme dan nasionalisme harus selalu di gelorakan demi
majunya bangsa dan negara indonesia tercinta. “Sebagaimana para pejuang
bangsa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan, bisa kita lihat dari perjuangan yang telah ereka lakukan
untuk mencapai kemerdekaan dengan sikap rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara”.
Sementara itu, Drs. Ismadi M.Si. selaku Ketua LVRI (Legiun Veteran
Republik Indonesia) Jawa Timur juga menyatakan, bahwa momentum
Proklamasi kemerdekaan merupakan momen terpenting bagi bangsa
indonesia. Dengan momentum ini, tentunya seluruh masyarakat Indonesia
akan membuatnya dengan suka cita. “Tak terkecuali bagi para legiun veteran
yang dulu ikut terlibat dalam mengusir para penjajah dari bumi nusantara
ini,”imbuhnya.
beliau menegaskan bahwa peristiwa proklamasi kemerdekaan
mengandung arti sangat penting dan membawa perubahan sangat besar dalam
kehidupan bangsa indonesia. Dan tugas kita adalah mengingatkan kepada
generasi muda saat ini, agar tidak melupakan perjuangan para pahlawan yang
telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Selain itu, semangat perjungan
harus terus di gelorakan oleh masyarakat khususnya generasi muda saat ini.
“Pemuda indonesia saat ini harus terus menguatkan rasa persatuan dan
kesatuan. Jangan mudah erprovokasi oleh oknum yang ingin memecah belah
menunjukkan
2
bangsa ini,”tegasnya.
Proklamasi juga merupakan mercusuar penunjuk jalan sejarah, peberi
insprirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa indonesia di semua ke adaan.
proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa indonesia untuk mencapai
kemerdekaannya.”Dengan proklamasi berarti bangsa indonesia mendapat
kebebasan untuk menentukan nasibnya senddiri sebagai bangsa yang
bedaulat,” katanya. “Proklamasi menggunakan jembatan emas untuk menuju
masyarakat yang adil dan makmur,” ungkasnya.
Perlu strategi utuk menguatkan kembali jiwa nasionalisme kepada
generasi muda. Diantaranya adalah menguatkan kembali nasionalisme di level
pendidikan formal. Oleh karenanya muatan nilai-nilai pancasila wajib di
berikan dan di amalkan di semua level pendidikan formal. Strategi lain adalah
pengetahuan sejarah tentang pahlawan kemerdekaan indonesia wajib di
ajarkan kembali pada peserta didik disemua jenjang perdidikan formal. “ Hal
ini diharapkan generasi muda dapat mengetahui dan memahami begitu besar
jasa para pahlawan kemerdekaan untuk menjadikan indonesia menjadi negara
berdaulat,”.
Strategi lain yang tak kalah pentingnya adalah menerapkan pendidikan
karakter. Pendidikan karakter tersebut menitik beratkan pada sains,
kebudayaan, dan religi dalam upaya memperluas budi pekerti serta
kemanusiaan. Karena pendidikan karakter ini masih relavan untuk diterapkan
hingga kapanpun. “Lalu yang keempat, melalui pendekatan budaya populer.
seperti menelipkan unsur nasionalisme dalam kegiatan olahraga, musik,
kompetisi pendidikan, dan masih banyak kegiatan lainnya,” ujarnya. 1
1
Ismadi,Momentom Penting Sejarah Bangsa Indonesia,Majalah Mimbar(Surabaya:KPRI
Sejahtera)2020,Hlm.7
menunjukkan
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hasil perundingan linggajati?
2. Mengapa ada agresi militer belanda I dan perjanjian Renville?
3. Mengapa ada agresi militer II ?
4. Mengapa ada serangan umum 1 Maret 1949?
5. Apa yang dimaksud dengan KMB?
6. Apa saja arti proklamasi kermedekaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja hasil perundingan linggajati
2. Untuk mengetahui agresi militer belanda I dan perjanjian Reenville
3. Untuk mengetahui agresi militer II
4. Untuk mengetahuI adanya serangan umum 1 Maret 1949
5. Untuk mengetahui KMB
6. Untuk mengetahui arti proklamasi kemerdekaan
menunjukkan
4
PEMBAHASAN
menunjukkan
7
1942.4
4
Iskandar,Linda. Sejarah Indonesia dalam Perkembangan Zaman, Untuk SMA Program IPS(Jakarta:Ganeca
Exact)2007,hal 41
menunjukkan
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan bangsa ini telah bergantung pada kemampuan dan kemajuan negara
untuk menentukan arah nasinya. Kemerdekaan ini juga menjadi jembatan Emas
untuk mencapai tujuan yang lebih mulia.
Diraihnya Kemerdekaan berarti bangsa Indonesia mempunyai kedudukan atau
derajat yang sama dengan negara lainyayang sudah merdeka lebih dulu. Selain itu,
Kemerdekaan Indonesia juga bermakna bahwa masyarakat dan pemerintah
memiliki hak serta kewajiban untuk mempertahankan kemerdekanya.
B. Saran
Mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing, dan saling intropeksi diri.
menunjukkan
9
Daftar Pustaka
menunjukkan
10