Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ANALISIS MATERI PAI SD

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Ajar PAI

Dosen Pengampu : Achmad Maulidi, M.Pd.I

Oleh :

Syafa’atus S.

Nur Laila

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SUMENEP MADURA

TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan agama islam (PAI) adalah pendidikan yang sudah terencana
yang tugasnya untuk menyiapkan peserta didik agar memahami, menghayati,
mempelajari ajaran-ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, latihan dan
praktek. Fungsi pendidikan agama islam tersendiri untuk menanamkan
penguasaan arah dan pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik
yang bersumber dari ajaran Agama Islambahwa manusia memikul tanggung
jawab sebagai makhluk personal maupun sosial.
Dalam pendidikan agama islam haruslah memiliki kurikulum yang cocok
dan sesuai dengan pelajaran itu sendiri baik itu dari peserta didik maupun
gurunya. Serta guru harus mamahami apa yang akan diajarkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian dari Pendidikan Agama Islam?
2. Apa Tujuan dari Pendidikan Agama Islam?
3. Apa Fungsi dari Pendidikan Agama Islam?
4. Apa Saja Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam SD?
5. Apa Saja Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pada PAI SD?
6. Apa Saja Materi dan Karakteristik Pada Pendidikan Agama Islam?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Pendidikan Agama Islam.
3. Untuk mengetahui Fungsi dari Pendidikan Agama Islam?
4. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam SD
5. Untuk mengetahui Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pada
PAI SD
6. Untuk Mengetahui Materi dan Karakteristik Pendidikan Agama Islam di SD
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang terencana untuk
menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, manghayati, dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan.
Pendidikan Agama Islam juga merupakan upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan Hadits. Menurut
Ditbinpaisun, pendidikan agama islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan
terhadap peserta didik agar nantinya setelah selesai daripendidikan dapat
memahami apa yang terkandung dalam islam secara keseluruhan, menghayati
makna dan maksud serta tujuan yang pada akhirnya mengamalkannya.1
Kegiatannya dilakukan melalui keteladanan, bimbingan, pengajaran,
latihan, pembinaan dan pembiasaan, serta penggunaan pengalaman. Selain itu
Pendidikan Agama Islam juga harus menghasilkan rasa hormat menghormati,
toleransi (tasamuh) untuk menghormati penganut agama lain dalam
hubungannya dengan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat
sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam itu keseluruhannya terliput dalam lingkup: Al Qur’an dan Hadits,
keimanan, akhlak, fiqh (ibadah), dan peradaban. Sekaligus menggambarkan
bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah
SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lain, maupun lingkungannya
(Hablun minallah wa hablun minannas).

B. FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Terdapat beberapa Fungsi Pendidikan Agama Islam di SD yakni :

1
Zakiah Daarajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 88
Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwan peserta
didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkannnya lanjut dalam diri siswa
serta melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan
ketaqwaan tersebut dapat berkembang seccara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.2
Pendidikan Agama Islam di SD berfungsi untuk menanamkan
penguasaan arah dan pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik
yang bersumber dari ajaran Agama Islam bahwa manusia memikul tanggung
jawab sebagai makhluk personal maupun sosial untuk sendiri-sendiri atau
bersama-sama mengabdi kepada Allah SWT dan membangun kerjasama
mengembangkan harkat dan martabat manusia.

C. TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Pendidikan Agama Islam di sekolah, mulai SD, SMP/MTs, sampai
SMA/MA, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dalam
bentuk kepercayaan dan kecintaan kepada Allah SWT, melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, keteladanan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim berakhlak mulia yaitu manusia yang produktif, bertoleransi (tasamuh),
menjaga harmoni secara personal dan sosial.
Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar bertujuan memberikan
kemampuan dasar kepada peserta didik tentang agama Islam untuk
mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi manusia muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi,
anggota bermasyarakat dan warga Negara.3

D. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,


keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT,

2
Direktorat Pendidikan Dasar, Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah Dasar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, (1993/1994), hal. 1
3
Ibid hal. 3
hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungannya.Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan
aspek-aspek Pendidikan Agama Islam karena materi yang terkandung
didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang
lainnya.

Cakupan tersebut setidaknya menggambarkan bahwa ruang lingkup


Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat mewujudkan keserasian, keselarasan
dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama
manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannnya.

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan


Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah Ilmu Tauhid / Aqidah,
Ilmu Fiqih, Al-Qur‟an, Al-Hadist, Akhlak dan Tarikh Islam. Masing masing
mata pelajaran tersebut saling terkait dan saling melengkapi, Al Qur’an
merupakan sumber utama ajaran Islam dalam arti ia merupakan sumber akhlaq,
syari’ah/fikih (ibadah, muamalah). sehingga kajiannya berada di setiap unsur
tersebut. Akidah (usuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama.
Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlakberti¬tik tolak dari akidah, yakni
sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan
hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya.
Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam
arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah
(ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya
(muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam
menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan,
kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang
dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan
perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam
usaha beribadah, bermuamalah, dan berakhlak serta dalam mengembangkan
sistem kehidu¬pannya yang dilandasi oleh akidah dan apabila dijabarkan adalah
sebagai berikut

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan


Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah :

a. Pengajaran Aqidah (Ilmu Tauhid)


Pengajaran aqidah berarti proses belajar mengajar tentang aspek
kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam,
inti dari pengajaran ini adalah tentang rukun Iman.
b. Pengajaran akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada
pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya,
pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
supaya yang diajarkan berakhlak baik.
c. Pengajaran ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan
tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu
melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk
ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.
d. Pengajaran fiqih
Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi
tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-
Quran, sunnah, dan dalil-dalil syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini
adalah agar siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum Islam
dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pengajaran Al-Quran
Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat
membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap
ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat
tertentu yang di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang
disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
f. Pengajaran sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat
mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari
awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan
mencintai agama. Sedangkan ruang lingkup kajian Pendidikan Agama
Islam memiliki penekanannya masing-masing seperti keterangan
dibawah :
1. Al Quran
Penekanan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar,
memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Aqidah
Penekanan pada kemampuan memahami dan mempertahankan
keyakinan/ keimanan yang benar serta menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai al-asma’ al-husna.
3. Akhlak
Penekanan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji
dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
4. Fikih
Penekanan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah dan
muamalah yang benar dan baik.
5. Sejarah Kebudayaan Islam
Penekanan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-
peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial,
budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.4

E. KOMPETENSI INTI (KI) dan KOMPETENSI DASAR (KD) PADA PAI SD


1. Kompetensi Inti (KI) PAI SD

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kelas Kompetensi Inti Kelas

4
Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan: Teknologi dan Kejuruan,
(Bandung:PT Refika Aditama, 2010) h. 7-8
Kelas I II III
Menerima dan Menerima dan Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
dianutnya.
Memiliki perilaku Memiliki perilaku jujur, Memiliki perilaku jujur,
jujur, disiplin, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab,
tanggung jawab, jawab, santun, peduli, santun, peduli, dan
santun, peduli, dan dan percaya diri dalam percaya diri dalam
percaya diri dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan keluarga, teman, dan
keluarga, teman, guru. guru.
dan guru.
Memahami Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
pengetahuan faktual faktual dengan cara faktual dengan cara
dengan cara mengamati (mendengar, mengamati (mendengar,
mengamati melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan
(mendengar, bertanya berdasarkan bertanya berdasarkan rasa
melihat, membaca) rasa ingin tahu tentang ingin tahu tentang dirinya,
dan bertanya dirinya, makhluk ciptaan makhluk ciptaan tuhan
berdasarkan rasa tuhan dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
ingin tahu tentang dan benda-benda yang benda-benda yang
dirinya, makhluk dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah dan
ciptaan tuhan dan dan di sekolah. di sekolah.
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan di
sekolah.
Menyajikan Menyajikan Menyajikan pengetahuan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual faktual dalam bahasa
dalam bahasa yang dalam bahasa yang jelas yang jelas dan logis,
jelas dan logis, dan logis, dalam karya dalam karya yang estetis,
dalam karya yang yang estetis, dalam dalam gerakan yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
mencerminkan anak sehat, dan dalam yang mencerminkan
sehat, dan dalam tindakan yang perilaku anak beriman
tindakan yang mencerminkan perilaku dan berakhlak mulia.
mencerminkan anak beriman dan
perilaku anak berakhlak mulia.
beriman dan
berakhlak mulia.

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kelas Kompetensi Inti Kelas


Kelas IV V VI
Menerima, Menerima, menjalankan, Menerima, menjalankan,
menjalankan, dan dan menghargai ajaran dan menghargai ajaran
menghargai ajaran agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
agama yang
dianutnya.
Memiliki perilaku Memiliki perilaku jujur, Memiliki perilaku jujur,
jujur, disiplin, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab,
tanggung jawab, jawab, santun, peduli, santun, peduli, dan
santun, peduli, dan dan percaya diri dalam percaya diri dalam
percaya diri dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru,
keluarga, teman, dan tetangganya. dan tetangganya.
guru, dan
tetangganya.
Memahami Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
pengetahuan faktual faktual dengan cara faktual dengan cara
dengan cara mengamati (mendengar, mengamati (mendengar,
mengamati melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan
(mendengar, bertanya berdasarkan bertanya berdasarkan rasa
melihat, membaca) rasa ingin tahu tentang ingin tahu tentang dirinya,
dan bertanya dirinya, makhluk ciptaan makhluk ciptaan tuhan
berdasarkan rasa tuhan dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
ingin tahu tentang dan benda-benda yang benda-benda yang
dirinya, makhluk dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah, di
ciptaan tuhan dan di sekolah, dan tempat sekolah, dan tempat
kegiatannya, dan bermain. bermain.
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah,
dan tempat
bermain.

2. Kompetensi Dasar (KD) PAI SD


Kompetensi Dasar Kelas I Kompetensi Dasar Kelas II
Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah Terbiasa berwudhu sebelum shalat
belajar sebagai bentuk pemahaman
terhadap Q.S. Al fatihah
Memiliki sikap jujur sebagai Memiliki sifat jujur sebagai
implementasi dari pemahaman sifat implementasi dari pemahaman Q.S.
shiddiq Rasulullah SAW al maidah ayat 119
Mengenal pesan yang terkandung di Mengetahui keesaan Allah SWT
dalam Al quran surah al fatihah, al yang maha pengasih, maha
ikhlas, dan al alaq penyayang, dan maha suci
berdasarkan pengamatan terhadap
dirinya dan makhluk ciptaannya
yang dijumpai disekitar rumah dan
sekolah
Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan Melafalkan huruf hijaiyyah
harakatnya secara lengkap bersambung sesuai dengan
makhrijul huruf
Kompetensi Dasar Kelas III Kompetensi Dasar Kelas IV
Menunaikan shalat secara tertib Menerapkan ketentuan syariat islam
sebagai wujud dari pemahaman Q.S. dalam bersuci dari hadist kecil dan
Al-baqarah (2): 3 hadast besar
Memiliki sikap jujur sebagai Memiliki perilaku homat dan patuh
implementasi dari pemahaman Q.S. kepada orang tua, guru dan sesama
An Nisa ayat 135 anggota keluarga sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S.
Lukman (31): 14
Mengetahui keesaan Allah yang maha Mengetahui Allah itu ada melalui
Pencipta berdasarkan pengamatan pengamatan terhadap makhluk
terhadap dirinya dan makhluk ciptaannya disekitar rumah dan
ciptaannya yang dijumpai desekitar sekolah
rumah dan sekolah
Membaca kalimat kalimat dalam Al Membaca, menulis dan menghafal
Quran dengan benar Q.S Al falaq, Al fiil, Al maun
dengan tartil dan benar
Kompetensi Dasar Kelas V Kompetensi Dasar kelas VI
Terbiasa membaca Al Quran dengan Meyakini hari akhir sebagai
tartil implementasi dari pemahaman
rukun iman
Memiliki sikap jujur sebagai Memiliki sikap jujur sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. al implementasi dari pemahaman Q.S.
ahzab (33): 23 Al Ahzab (33):70
Mengenal nama-nama rasul Allah dan Magatahui makna surah al
Rasul Ulul Azmi Kaafiruun dan Al maidah :2 dengan
benar
Membaca, menulis, dan menghafal Membaca, menulis, dan
surah At-tin dan Al Maun dengan menyebutkan arti Q.S. Al Kaafirun
baik dan benar dan Al Maidah : 2

F. MATERI DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


1. Al Qur’an dan Hadist
Mata Pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah merupakan
gabungan dari materi al-Qur’an dan materi hadits. Materi al-Qur’an dan
hadits tidak hanya menekankan aspek pengetahuan dan spiritual
(Kompetensi Inti-3 dan 1), namun lebih jauh ingin menekankan aspek
perilaku sebagai manifestasi dari pengetahuan dan spiritualitas yang
terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits yang mengkondisikan lahirnya sikap
sosial (kecerdasan sosial), atau sering disebut Kompetensi Inti-2. Dengan
memprogram mata pelajaran al-Qur’an dan hadits di MI, pemerintah
bermaksud membangun keimanan yang kokoh bagi peserta didik sebagai
dasar untuk berperilaku kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia.
Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu
mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan
menulis al-Qur'an dan hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat
pendek dalam al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari
surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan. Mata pelajaran Al-Qur’ah Hadits merupakan unsur mata
pelajaran pendidikan agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah yang
merupakan kepada peserta didik untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits
sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi pandangannya
sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Fiqih
Ruang materi lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
a. Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang
cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara
taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fikih muamalah, yang menyangkut pengenalan dan pemahaman
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan
haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam
meminjam.

Mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari pelajaran agama islam di
sekolah dasar atau madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan dengan
pelajaran yang lainnya, karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab
yang besar untuk dapat memberi motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang
mampu memehami, melaksanakan dan mengamalkan hukum islam yang
berkaitan dengan ibadah mahdhoh dan muamalah serta dapat memprektekannya
dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. Dismping mata pelajaran yang
mempunyai ciri khusus juga materi yang diajarkannya mencakup ruang lingkup
yang sangat luas yang tidak hanya dikembangkan dikelas. Penerapan hukum
islam yang ada di dalam mata pelajaran fiqih pun haru sesuai dengan yang
berlaku di dalam masyarakat, sehingga metode demonstari sangat tepat
digunakan dalam pembelajaran fiqih, agar dalam kehidupan masyarakt siswa
dapat melakukannya dengan baik.5

Materi merupakan alat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu penentuan
materi harus didasarkan pada tujuan yang direncanakan baik dari segi cakupan,
tingkat kesulitan maupun organisasinya. Menurut Abdul Ghofur, Materi
Pendidikan Islam adalah bahan-bahan Pendidikan Agama Islam yang berupa
kegiatan, pengalaman dan pengetahuan yang disengaja dan sistematis diberikan
kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.6
Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

Karakteristik Materi PAI di SD Di dalam buku PAI di SD, ada 10 bab yang
dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik sesuai KI dan KD. Karakteristik materi
PAI di SD, pada materi ini yaitu lebih kepada mengamati gambar dan
menceritakan gambar. Misal pelajaran 1 tentang kasih sayang, siswa diberikan
pemahaman dan diajak untuk mempraktikkan langsung dengan beberapa
gambar. Dalam satu tahun proses pembelajaran terdapat sepuluh (10) bab pokok
yang diberikan kepada murid atau anak didiknya, sepuluh bab tersebut diberikan
dalam jangka waktu dua semester. Pada semerter pertama ada lima bab yang
diberikan yaitu bab kasih sayang, aku cinta Alquran, iman kepada Allah swt,
bersih itu sehat, cinta Nabi dan Rasul. Dalam setiap bab akan dijabarkan pada
tiap-tiap sub bab, yang bertujuan agar mudah dalam penyampaian dan dalam
kegiatan materi ada batasan-batasannya. Pada semester dua, terdapat lima bab

5
http://kemenag.go.id/file/dokumen/02LAMPIRANPERMENAG.pdf, 15/1/2015
6
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Offset Priting, 1981), h. 57
utama yang dijelaskan dalam sub bab-sub bab yang lebih rinci. Pembahasan
semester dua mengenai ayo belajar Alquran, Allah swt maharaja, ayo kita shalat,
perilaku terpuji. Guru dapat memanfaatkan media/alat peraga/alat bantu berupa
ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang relevan. Guru dapat
memanfaatkan model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di
antaranya (1) ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan kisah melalui
gambar atau tayangan visual/film), (2) diskusi dalam bentuk the educational-
diagnosis meeting, artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas
dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi
yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar, dan
dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi. Kecocokan
materi untuk murid bila ditinjau dari berbagai aspek, sebagai berikut:

1. Aspek Psikologis Di usia murid SD materi yang diberikan cukup sederhana,


dan disertai dengan gambar-gambar karena diusia tersebut daya pikir mereka
tidak seperti di SMP atau MTs, mereka lebih mudah memahami dengan
gambar-gambar sambil bergerak. Mereka bisa menganalisa suatu masalah
dengan bantuan gambar, mereka juga lebih mudah untuk melihat kemudian
guru mengarahkan agar dapat mempraktikkan suatu tema kasih sayang
sehingga mempermudah proses belajar mengajar.
2. Aspek Filosofis Dari segi filsafat, materi yang diberikan untuk usia kelas SD
ini tidak terlalu sulit, karena materi-materi tersebut merupakan materi yang
pernah diajarkan maupuan di alami sewaktu di dirumah maupun dulu di TK.
Perbedaanya materi ini lebih kepada praktik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Aspek Sosiologis Materi kelas 1 SD ini mulai bab pertama hingga terakhir
merupakan materi yang harus diterapkan atau diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Jadi mereka tidak akan asing dalam mempraktikkannya. d. Aspek
Teknologis Dalam praktiknya, guru bisa membuat cara dalam penyampaian
materi, tergantung bagaimana tekniknya, asalkan materi dapat tersampaikan
secara utuh dan hasilnya maksimal.7

7
Addabana, Analisis karakteristik materi pelajaran pendidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA, jurnal
pendidikan agama islam E-ISSN 2620-6129 Vol. 2 No. 1, EUIN Antasari: Banjarmasin
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam juga merupakan upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan Hadits. Pendidikan
Agama Islam di SD berfungsi untuk menanamkan penguasaan arah dan
pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik yang bersumber dari
ajaran Agama Islam bahwa manusia memikul tanggung jawab sebagai makhluk
personal maupun sosial. Karakteristik materi PAI di SD yaitu lebih kepada
mengamati gambar dan menceritakan gambar.
DAFTAR PUSTAKA

Addabana, Analisis karakteristik materi pelajaran pendidikan di jenjang SD,


SMP, dan SMA, jurnal pendidikan agama islam E-ISSN 2620-6129 Vol. 2 No. 1, EUIN
Antasari: Banjarmasin
Direktorat Pendidikan Dasar, Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah
Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, (1993/1994)
Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan:
Teknologi dan Kejuruan, (Bandung:PT Refika Aditama, 2010).
Zakiah Daarajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
http://kemenag.go.id/file/dokumen/02LAMPIRANPERMENAG.pdf, 15/1/2015
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Offset Priting,
1981).
MAKALAH
SEJARAH PERJUANGAN DAN KEMERDEKAAN BANGSA
Dosen : Ust. Najmi Faza, S.Pd.I., M.Pd.

Oleh :
Ashvina Kaisazallavana
20219603029
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah
Institut Dirosat Al-Islamiah Al-Amien Prenduan
Tahun Ajaran : 2020-2021

menunjukkan
1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Generasi saat ini juga perlu di ingatkan kembali apa yang telah di
pesankan oleh Presiden Soekarno, yaitu JASMERAH – jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah. karena dengan mengetahui sejarah, mereka akan tahu
dan mengenal bangsanya sendiri. Mereka juga akan tahu bagaimana
perjalanan bangsa indonesia hingga seperti sekarang ini ini. Dengan
mengetahui itu, maka akan tumbuh rasa kecintaan dan kebanggaan pada
bangsa ini. “ Karena memang para generasi muda sangat membutuhkan
kesadaran sejarah pertumbuhan dan perjalanan bangsa pada masa lalu yang di
penuhi asa pasang surut serta suka dan duka yang mendalam,”.
Dengan merayakan proklamasi kemerdekaan, kita juga mengajari para
generasi mienial agar tetap memiliki sikap patriot dan nasionalis pada bangsa
dan negara tercinta indonesia ini. Semangat dan sikap patriotisme dan
nasionalisme harus selalu digelorakan pada jiwa generasi muda saat ini.
Sehingga disaat mereka tumbuh dewasa nantinya, bisa mempunyai perasaan
cinta yang sangat kuat dan mmpunyai kebanggaan pada tanah air dan
bangsanya sendiri.
Semangat patriotisme dan nasionalisme harus selalu di gelorakan demi
majunya bangsa dan negara indonesia tercinta. “Sebagaimana para pejuang
bangsa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan, bisa kita lihat dari perjuangan yang telah ereka lakukan
untuk mencapai kemerdekaan dengan sikap rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara”.
Sementara itu, Drs. Ismadi M.Si. selaku Ketua LVRI (Legiun Veteran
Republik Indonesia) Jawa Timur juga menyatakan, bahwa momentum
Proklamasi kemerdekaan merupakan momen terpenting bagi bangsa
indonesia. Dengan momentum ini, tentunya seluruh masyarakat Indonesia
akan membuatnya dengan suka cita. “Tak terkecuali bagi para legiun veteran
yang dulu ikut terlibat dalam mengusir para penjajah dari bumi nusantara
ini,”imbuhnya.
beliau menegaskan bahwa peristiwa proklamasi kemerdekaan
mengandung arti sangat penting dan membawa perubahan sangat besar dalam
kehidupan bangsa indonesia. Dan tugas kita adalah mengingatkan kepada
generasi muda saat ini, agar tidak melupakan perjuangan para pahlawan yang
telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Selain itu, semangat perjungan
harus terus di gelorakan oleh masyarakat khususnya generasi muda saat ini.
“Pemuda indonesia saat ini harus terus menguatkan rasa persatuan dan
kesatuan. Jangan mudah erprovokasi oleh oknum yang ingin memecah belah

menunjukkan
2
bangsa ini,”tegasnya.
Proklamasi juga merupakan mercusuar penunjuk jalan sejarah, peberi
insprirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa indonesia di semua ke adaan.
proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa indonesia untuk mencapai
kemerdekaannya.”Dengan proklamasi berarti bangsa indonesia mendapat
kebebasan untuk menentukan nasibnya senddiri sebagai bangsa yang
bedaulat,” katanya. “Proklamasi menggunakan jembatan emas untuk menuju
masyarakat yang adil dan makmur,” ungkasnya.
Perlu strategi utuk menguatkan kembali jiwa nasionalisme kepada
generasi muda. Diantaranya adalah menguatkan kembali nasionalisme di level
pendidikan formal. Oleh karenanya muatan nilai-nilai pancasila wajib di
berikan dan di amalkan di semua level pendidikan formal. Strategi lain adalah
pengetahuan sejarah tentang pahlawan kemerdekaan indonesia wajib di
ajarkan kembali pada peserta didik disemua jenjang perdidikan formal. “ Hal
ini diharapkan generasi muda dapat mengetahui dan memahami begitu besar
jasa para pahlawan kemerdekaan untuk menjadikan indonesia menjadi negara
berdaulat,”.
Strategi lain yang tak kalah pentingnya adalah menerapkan pendidikan
karakter. Pendidikan karakter tersebut menitik beratkan pada sains,
kebudayaan, dan religi dalam upaya memperluas budi pekerti serta
kemanusiaan. Karena pendidikan karakter ini masih relavan untuk diterapkan
hingga kapanpun. “Lalu yang keempat, melalui pendekatan budaya populer.
seperti menelipkan unsur nasionalisme dalam kegiatan olahraga, musik,
kompetisi pendidikan, dan masih banyak kegiatan lainnya,” ujarnya. 1

1
Ismadi,Momentom Penting Sejarah Bangsa Indonesia,Majalah Mimbar(Surabaya:KPRI
Sejahtera)2020,Hlm.7
menunjukkan
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hasil perundingan linggajati?
2. Mengapa ada agresi militer belanda I dan perjanjian Renville?
3. Mengapa ada agresi militer II ?
4. Mengapa ada serangan umum 1 Maret 1949?
5. Apa yang dimaksud dengan KMB?
6. Apa saja arti proklamasi kermedekaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja hasil perundingan linggajati
2. Untuk mengetahui agresi militer belanda I dan perjanjian Reenville
3. Untuk mengetahui agresi militer II
4. Untuk mengetahuI adanya serangan umum 1 Maret 1949
5. Untuk mengetahui KMB
6. Untuk mengetahui arti proklamasi kemerdekaan

menunjukkan
4
PEMBAHASAN

A. Perjuangan Bangsa Dalam Perundingan Linggajati


Perundingan antara indonesia dan belanda dilanjutkan di linggajati,
Cirebon pada tanggal 10 November 1946. Hal tersebut terjadi dalam
perundingan Hoge Vluwe tidak di peroleh kesepakatan. Sebagai penegah
perundingan, dari pihak inggris diwakili oleh lort kliearn, dari indonesia di
wakili oleh sutan Syahrir, Muhammad Roem, Mr.Susanto Tirtoprojo, S.H.,dan
Dr.A.K.Gani, Serta dari Belanda di wakili oleh Prof.Schermerhorn, DBoer,
dan Vanpool.
Hasil perundingan tersebut di umumkan pada tanggal 15 November
1946 dengan menghasilkan sebuah naskah persetujuan yang terdiri dari 17
pasal antara lain sebagai berikut.
a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dngan
wilayah kekuasaan meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura.
b. belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat
pada tanggal 1Januari 1949.
c. Pemerintahan Republik Indonesia dan belanda bersama-sama
menyelenggarakan berdirinya sebuah negara berdasarkan
federasi yang dinamai negara Indonesia Serikat.
d. Pemerintah RIS akan bekerja sama dengan pemerintah Belanda
membentuk Uni Indonesi-Belanda dengan ratu Belanda sebagai
ketuanya2.
B. Agresi Militer Belanda I dan Perjanjian Renville
Adanya Agresi Militer Belanda I telah menimbulkan reaksi dari
berbagai negara didunia. pada tanggal 30 Juli 1947, pemerintahan India dan
Australia mengajukan pemerintahan resmi agar maslah Indonesia segera
dimasukkan dalam daftar agenda Dewan Keamanan PBB. Permintaan tersbut
diterima dan dimasukkan sebagai agenda dalam pembicaraan sidang Dewan
Keamanan PBB. Pada tanggal 1 Agustus 1947, PBB mengeluarkan seruan
kepada kedua belah pihak agar melakukan gencatan dan mencari penyelesaian
masalah dengan cara damai. Untuk pengawasan gencatan senjata dilakukan
oleh komisi konsuler yang diketuai oleh Konsul Jendral Amerika Dr. Walfer
Foote. Anggota komisi konsuler adalah konsul jenderal dari Cina, Belgia,
Prancis, dan Inggris. Komisi konsuler diperkuat dengan personel militer
Amerika Serikat dan Prancis sebagai peninjau militer. Dalam laporannya
kepada Dewan keamaan PBB, komisi konsuler menyatakan bahwa tanggal 30
2
Bayu kurniawan, Sejarah Indonesia. Mata Pelajaran Wajib untuk SMA kelas XI(Viva
Pakarindu)2018,Hlm.61.
menunjukkan
5
Juli-4 Agustus 1947 pasukan Belanda masih mengadakan gerakan militer.
Perundingan-perundingan terus dilanjutkan sampai akhirnya tercapai
sutau pesetujuan yang dienal sebagai Perjanjian Renville. Berikut adalah
beberapa hasil Perjanjian Renville.
a. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS.
b. Republik Indonesia sejajar kedudukannya dengan Belanda
dalam Uni Indonesia-Belanda.
c. Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan
kekuasaannya kepada pemerintah federal sementra.
d. Republik Indonesia merupakan negara bagian dalam RIS.
e. Antara enam bulan samapai satu tahun akan di adakan pemilu
untuk membentuk konstituante RIS.
f. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (Daerah
kantung) harus dipindahkan ke daerah Republik Indonesia.3
Perjanjian Renville yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948
menyebabkan Repulik Indonesia lebih tersudut. Daereahnya semakin sempit
akibat harus diakuinya garis Van Mook sebagai baru hasil Agresi Militer I.
Adapun kedudukan Belanda semakin kuat berkat adanya negara-negara
boneka yang dibentuknya. Itulah sebabnya hasil perjanjian Renville
mengundang reaksi, baik dari kalangan partai polotik maupun TNI. Bagi
kalangan partai politik, hasil perjanjian Renville memperlihatkan kekalahan
perjuangan diplomasi. Bagi TNI, hasil perjanjian Renville mengakibatkan
harus ditinggalkan sejumlah wilayah pertahanan yang telah susah payah
dibangun.
C. Agresi Mliter Belanda II
Pada tanggal 17 Desember 1948, Belanda mengultimatum Republik
Indonesia dan ultimatum tersebut harus dijawab pada tanggal 18 Desember
1948 hari sabtu, pukul 10:00 WIB di Jakarta. Dr. Beel (Wakil Tinggi
Mahkota Belanda ) dalam pidatonya tanggal 18 Desember 1948 mengatakan
bahwa Belanda tidak terkait lagi atas haisl perundingan Renville.
Setelah Belanda mengeluarkan pernyataan tersebut, kemudian Belanda
membombardir lapangan terbang Maguwo (Bandar Adi Sucipto, Yogyakarta)
dengan pesawat-pesawat pembom Mitchel B-25 yang diikuti dengan
penerjunan satu batalion pasukan Baret hijau. Dibawah pimpipinan kadet
kasmira ( Satu kompi AURI ) berusaha mempertahankan tempat tersebut, tetai
mereka gugur.
D. Serangan Umum 1 Maret 1949
Setelah Belanda mengusai Yogyakarta, pemerintah Belanda melakukan
3
Bagas Prama Ananta, Sejarah Nasional Indonesia(Kelaten:PT Intan Pariwa) 1986. Hlm.28
menunjukkan
6
propaganda terhadap dunia inteernasional dengan menyebutkan bahwa
pemerintah Republik Indonesia dan TNI sudah hancur. Untuk menunjukkan
bahwa pemerintah TNI masih ada, maka TNI merencanakan serangan
terhadap Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 dipimpin oleh letkol
Seoharto. Perencanaan perebutan kota Yogyakarta mendapat dukungan penuh
dari Sri Sultan Hamangku Buwono 1X.
Sesuai dengan rencana (Menjelang tanggal 1 Maret 1949), Pasukan TNI
menyusup memasuki Yogyakarta pada pagi hari tanggal 1 Maret 1949 tepat
pukul 06:00 sewaktu sirene Belanda berbunyi sebagai tanda berakhirnya jam
malam, serangan dilakukan keseluruh kota. dalam waktu singkat pasukan TNI
berhasil menguasai kota Yogyakarta.
E. KMB (Konfersi Meja Bundar)
Setelah bangsa Indonesia berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri
dalam konverensi Inter-Indonesia, maka secara keseluruhan bangsa Indonesia
telah siap menghadapi konverensi meja bundar ( KMB ).
Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 4 Agustus 1949 menyusun
delegasi untuk menghadiri KMB. Delegasi tersebut terdiri dari Drs.
Moh.Hatta ( Ketua ), Mr,Moh.Roem, Prof. Dr.Supomo, Dr. J. Leimena, Mr.
Ali Sastroamijoyo, Ir. juanda, dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinata, Dr. Sumitro
Joyohadikusumo, Mr. Abdul karim Pringgodigdo, kolonel T.B. Simatupang,
dan Mr. Muwardi. Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari
Kesultanan Pontianak.
Konferensi Meja Bundar (KBM) diadakan di Ridderzaal, Den Haag,
Belanda. Konferensi berlangsung antara tanggal 23 Agustus-2 November
1949. Konferensi dipimpin oleh perdana Menteri Belanda W. Drees dan
dihadiri oleh delegasi Republik Indonesia dipimpin Mohammad Hatta,
delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid II, delegasi Kerajaan Belanda dipimpin
J.H. van Maarseveen, dan UNCI diwakili oleh Chritchley.
Akhirnya setelah melalui perundingan yang berlarut-larut, pada tanggal 2
November 1949 tercapai Persetujuan KMB. Hasil-hasil yang dicapai dalam
KMB antara lain sebagai berikut.
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Status Irian Barat akan di selesaaikan dalam waktu setahun sebelum
pengakuan kedaulata.
c. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama
sukarela dan sederaat.
d. RIS mengembalikan hak milik Belanda serta memberkan hak konsesi
dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
e. RIS harus membayar semua utang Belanda yang dibuat sejak tahun

menunjukkan
7
1942.4

F. Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Pada hari jumat tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsaan Timur No.
56 Jakarta di rumah Soekarno (sekarang Gedung Perintis Kemerdekaan di
jalan Proklamasi) diadakan persiapan untuk Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, massa telah
memadati halaman Soekarno dengan berbaris secara tertur dan tertib.
Keamanan rumah Soekarno dijaga oleh pasukan Peta dibawah pimpinan
Shodanco Latief Hendraningrat dan Shodanco Arifin Abdurrahman.
Persiapan upacara dipimpn oleh Suwiryo, wali kota Jakarta.
Kurang lebih pukul 10:00 WIB, Drs. Moh. Hatta datang ke rumah Ir.
Soekarno. Keduanya kemudian keluar menuju ruang depan dengan langkah
yang tegap dan tegas, di depan pengeras suara atas nama bangsa Indonesia
membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
G. Makna dan Arti Proklamsi Kemerdekaan
Makna dan arti penting Proklamsi Kemerdekaan Indonesia antara lain
sebagai berikut.
a. Dengan proklamasi kemerdekan, bangsa Indonsia telah lahir sebagai
bangsa dan negara yang merdeka, baik secara de facto maupun de
jure.
b. Proklamasi merupakan mercusuar yang menujukkan jalannya sejarah,
pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjlan bangsa Indonesia di
setiap keadaan.
c. Proklamasi kemerdekaan merupakan puncak perjuangan rakyat
indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
d. Dari segi hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi
keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum
nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.
e. Dari segi politik dan ideologi, proklamasi merupakan pernyataan
bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk negara
Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.

4
Iskandar,Linda. Sejarah Indonesia dalam Perkembangan Zaman, Untuk SMA Program IPS(Jakarta:Ganeca
Exact)2007,hal 41
menunjukkan
8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kemajuan bangsa ini telah bergantung pada kemampuan dan kemajuan negara
untuk menentukan arah nasinya. Kemerdekaan ini juga menjadi jembatan Emas
untuk mencapai tujuan yang lebih mulia.
Diraihnya Kemerdekaan berarti bangsa Indonesia mempunyai kedudukan atau
derajat yang sama dengan negara lainyayang sudah merdeka lebih dulu. Selain itu,
Kemerdekaan Indonesia juga bermakna bahwa masyarakat dan pemerintah
memiliki hak serta kewajiban untuk mempertahankan kemerdekanya.

B. Saran
Mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing, dan saling intropeksi diri.

menunjukkan
9
Daftar Pustaka

Ismadi,Momentom Penting Sejarah Bangsa Indonesia, Majalah


Mimbar(Surabaya:KPRI Sejahtera)2020,Hlm.7.
Bayu kurniawan, Sejarah Indonesia. Mata Pelajaran Wajib untuk SMA kelas
XI(Viva Pakarindu)2018,Hlm.61.
Bagas Prama Ananta, Sejarah Nasional Indonesia(Kelaten:PT Intan Pariwa)
1986. Hlm.28.
Iskandar,Linda. Sejarah Indonesia dalam Perkembangan Zaman, Untuk SMA
Program IPS(Jakarta:Ganeca Exact)2007,hal 41.

menunjukkan
10

Anda mungkin juga menyukai