Anda di halaman 1dari 14

RESUME MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM

“FUNGSI DAN RUANG LINGKUP PAI DI SMP DAN SMA”

Dosen Pengampu : Emilia Fitri, M.Pd.I


Kelompok 1 :
1. Atika Natasya (2110202024)
2. Novita Ardania (2110202019)
3. Nurul Pajriyah (2110202013)
4. Sujani Pandan Wangi (2110202003)
5. Nyayu Amanda Zahratusyita (2110202020)
6. Kamila Sari (2110202023)

A. (Atika Natasya) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP


Pembelajaran adalah terjemahan dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia
pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi
kognitif-holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. 1 Di dalam
proses pembelajaran terkandung dua aktivitas sekaligus, yaitu aktifitas mengajar (guru)
dan aktifitas belajar (siswa). Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru
dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Jadi, dapat disimpulkan pembelajaran
adalah kondisi dengan situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar
yang efektif dan efesien, bagi peserta didik atau siswa. Pengertian Pendidikan Agama
Islam.Menurut Prof. Dr. Zakiah Drajat menjelaskan sebagai berikut :
“Pendidikan agama islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama islam, yaitu
berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari
pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam
yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam itu
sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup didunia maupun diakhirat
kelak.” 2

Sedangkan Menurut Ahmad D. Marimba pengertian pendidikan agama islam secara


formal dalam kurikulum berbasis kompetensi dikatakan bahwa:

1
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2005),cet ke-1, ,hlm.7.
2
Depdiknas, kurikulum 2004 standar Pendididikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah, (Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003) hlm 7
“Pendidikan agama islam adalah upaya dasar terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan agama islam dari sumber utamanya kitab suci
alquran dan hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan
pengamalan. Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam
masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa.”

Jadi, dapat disimpulkan pengertian pendidikan agama islam ini bertujuan untuk
membimbing peserta didik agar mereka dapat memahami, menghayati iman dan
mengamalkan ajaran agama islam sebagai pedoman hidup untuk keselamatan hidup di
dunia dan akhirat.

Materi PAI pada tingkat SMP siswa lebih diajak merenungkan dan mengamati
kemudian siswa diminta untuk memberikan tanggapan. Dalam satu tahun proses
pembelajaran terdapat tigabelas (13) bab pokok yang diberikan kepada murid atau anak
didiknya, tigabelas bab tersebut diberikan dalam jangka waktu dua semester.
Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok adalah
model cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil peserta didik yang bekerja
sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau
untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Model cooperative
learning menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya
sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau tugas.
Peserta didik menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar atau tayangan
visual/film tentang bukti-bukti adanya Allah swt (diusahakan oleh guru), secara klasikal
atau individual. bisa juga dengan metode cerita, suri tauladan maupun praktik langsung.
Untuk metode praktik langsung sangat cocok diterapkan pada bab-bab tertentu. Karena
jika memang harrus dipraktikkan agar para siswa dapat memahami secara jelas.

B. (Novita Ardania) Fungsi PAI di SMP


Berikut fungsi PAI di SMP ;
1. Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Allah Swt. yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada
dasarnya yang pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan
ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
2. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
3. Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
4. Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan
pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dan lingkungannya atau
dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
6. Pembelajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.
7. Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus
di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal
sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.3

Pendidikan agama islam di SMP berfungsi untuk membina dan mengasuh peserta
didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Melalui
pengenalan, pemahaman, penghayatan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan islam sebagai pandangan hidup, mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia
sehingga dapat mengamalkan ajaran Islam di dalam perilaku kehidupan sehari-hari. 4
Sedangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam mempunyai fungsi yang fundamental
dalam sistem pendidikan nasional terutama bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional
yaitu membentuk watak dan kepribadian peserta didik yang beriman, bertakwa dan
berakhlak mulia. Serta dapat mengamalkan apa yang diketahui secara baik di dalam
kehidupan sehari-hari.5

Dari penjelasan tersebut penulis mengambil analisis bahwa pentingnya pendidikan


agama islam di SMP adalah untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang
keimanan dan ketakwaan terhadap ajaran agama Islam yang telah mereka peroleh dari

3
Nino Indrianto, pendidikan agama islam interdisipliner untuk perguruan tinggi, Yogyakarta:
CV Budi Utama, 2020, hlm. 5-6
4
Pristian hadi putra, pengembangan bahan ajar pendidikan agama islam berbasis kearifan lokal,
Indramayu: CV Adanu Abimata, 2022, hlm.23
5
Hasruddin Dute, pembelajaran pendidikan agama islam dalam masyarakat pluralistik, jakarta: publica
Indonesia utama, 2021, hlm.69
lingkungan keluarga selain itu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam hal keyakinan, pemahaman
dan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

C. (Nurul Pajriyah) Ruang Lingkup PAI di SMP


Secara luas, ruang lingkup memiliki arti batasan atau cakupan, batasan yang
dimaksud berupa faktor yang akan dikaji, seperti materi, waktu dan sebagainya.
Sedangkan makna ruang lingkup dalam arti sempit yaitu suatu hal atau materi. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup adalah cakupan materi yang akan
dipelajari. Di dalam pendidikan, ruang lingkup dibutuhkan agar pembahasan lebih
terfokus dan terarah serta tidak terpecah ke pembahasan yang lain. Pada dasarnya, Ruang
lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP sejalan dengan ruang lingkup agama Islam yang
meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara :
1. Hubungan manusia dengan pencipta-Nya yakni Allah SWT, sebagaimana
yang telah dijelaskan di dalam Qs. Az-Zariyat ayat 56
2. Hubungan manusia dengan sesama manusia, hal ini dijelaskan di dalam Qs.Al-
Maidah ayat 2
3. Hubungan manusia dengan sesama dirinya sendiri, dan
4. Hubungan manusia dengan alam selain manusia dan lingkungan, sebagaimana
telah dijelaskan dalam Qs. Ibrahim ayat 19 dan Qs. Ali-Imran ayat 191.6

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah


Menengah Pertama terfokus pada aspek, diantaranya sebagai berikut:

1. Keimanan dan Aqidah Islam


Menurut bahasa, aqidah artinya ikatan. Sedangkan menurut istilah, aqidah
adalah keyakinan hidup. Sesuai dengan maknanya, aqidah adalah bidang
keimanan dalam Islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh
seorang muslim. Dalam aspek ini, menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan serta menghayati dan mengamalkan nilai- nilai
asma’ul husna sesuai dengan kemampuan peserta didik. Selain itu, menjelaskan
berbagai konsep keimanan yang meliputi enam rukun iman dalam Islam.

6
Sulaiman, ,Metedologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), (Banda Aceh :Yayasan Pena
Aceh, 2017), hlm.32.
2. Al Qur’an atau Hadist
Dalam aspek ini, menjelaskan beberapa ayat dalam ayat suci Al-Qur’an
beserta hukum bacaannya yang terkait dengan ilmu tajwid karena menekankan
pada kemampuan membaca, menulis, dan menterjemahkan dengan baik dan
benar selain ayat Al-Qur’an, aspek ini juga menjelaskan beberapa hadits Nabi
Muhammad SAW.
3. Akhlak
Dalam aspek ini, menjelaskan dan menekankan pengalaman sikap terpuji
(akhlakul karimah) dan menghindari akhlak tercela.
4. Fiqh atau Ibadah
Dalam aspek ini, menekankan pada cara melakukan ibadah dan mu’amalah
yang baik dan benar.
5. Tarikh
Dalam aspek ini, menjelaskan sejarah perkembangan islam dan menekankan
pada kemampuan mengambil pelajaran ibrah (manfaat) dari peristiwa-peristiwa
bersejarah islam, meneladani tokoh-tokoh muslim yang berprestasi, dan
mengaitkannya dengan fenomena-fenomena sosial, untuk melestarikan dan
mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam7.

Selain itu, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di


SMP berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama
menempuh PAI di SMP. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan
psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan yang
tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari
kemampuan dasar umum yang harus dicapai di SMP yaitu:
a. Mampu membaca Al Quran surat-surat pilihan sesuai dengan tajwidnya,
mengartikan, dan menyalinnya, serta mampu membaca, mengartikan, dan
menyalin hadits-hadits pilihan.
b. Beriman kepada Allah SWT. dan lima rukun iman yang lain dengan
mengetahui fungsinya serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak
peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.

7
Triyo Supriyanto, Humanitas Spiritual dalam Pendidikan, ( Malang: UIN Malang Press,2009), hlm.
11-15
c. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at
Islam baik ibadah wajib dan ibadah sunnah maupun muamalah.
d. Mampu berakhlak mulia dengan meneladani sifat, sikap, dan kepribadian
Rasulullah serta Khulafaur Rasyidin.
e. Mampu mengambil manfat dari sejarah peradaban Islam. Seperti tergambar
dalam kemampuan dasar umum di atas, kemampuan dasar tiap kelas yang
tercantum dalam Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam lima unsur
pokok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP, yaitu: Al
Quran/Hadits, Keimanan; Akhlak; Fiqih/ Ibadah; dan Tarikh.

Berdasarkan pengelompokan per-unsur, kemampuan dasar mata pelajaran


Pendidikan Agama Islam di SMP adalah sebagai berikut:
1. Al Quran/Hadits:
a. Membaca, mengartikan, dan menyalin surat-surat pilihan.
b. Membaca, mengartikan, dan menyalin hadits-hadits pilihan.
c. Menerapkan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariah,
Nun mati/tanwin dan Mim mati.
d. Menerapkan bacaan qalqalah, tafkhim dan tarqiq, huruf lam dan ra’, serta
mad.
e. Menerapkan hukum bacaan waqof dan idgham.
f. Mengamalkan isi kandungan Al Quran dan Hadits dalam kehidupan sehari-
hari.

2. Keimanan
a. Beriman kepada Allah SWT. dan memahami sifat-sifat-Nya.
b. Beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT. dan memahami tugas-
tugasnya.
c. Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT. dan memahami arti beriman
kepadanya.
d. Beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT. dan memahami arti beriman
kepadanya.
e. Beriman kepada hari akhir dan memahami arti beriman kepadanya.
f. Beriman kepada qadha’ dan qadar Allah SWT. dan memahami arti beriman
kepadanya.
3. Akhlak
a. Beperilaku dengan sifat-sifat terpuji.
b. Menghindari sifat-sifat tercela.
c. Bertata krama.

4. Fiqih/Ibadah
a. Melakukan thaharah/bersuci.
b. Melakukan shalat wajib.
c. Melakukan macam-macam sujud.
d. Melakukan shalat Jum’at.
e. Melakukan shalat jama’ dan qashar.
f. Melakukan macam-macam shalat sunnah.
g. Melakukan puasa.
h. Melakukan zakat.
i. Memahami hukum Islam tentang makanan, minuman, dan binatang.
j. Memahami ketentuan aqiqah dan qurban.
k. Memahami ibadah haji dan umrah.
l. Melakukan shalat janazah.
m. Memahami tata cara pernikahan.

5. Tarikh
a. Memahami keadaan masyarakat Makkah sebelum dan sesudah Islam datang.
b. Memahami keadaan masyarakat Makkah periode Rasulullah SAW.
c. Memahami keadaan masyarakat Madinah sebelum dan sesudah Islam datang.
d. Memahami perkembangan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin.

D. (Sujani Pandan Wangi) Pembelajaran PAI di SMA


Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa,
dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamany
akitab suci Al-Qur'an dan Hadist, melalui aktivitas bimbingan, guru, latihan, serta
penggunaan pengalamaan.8 Pendidikan bertujuan merubah sikap perilaku Kebiasaan dari
kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana
individu itu hidup. Kurikulum pendidikan agama Islam pada perkembangan siswa,
berorientasi pada lingkungan sosial serta berinteraksi dikembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kurikulum pendidikan agama Islam yang berfungsi untuk pengembangan,
pemugaran, larangan, penyesuaian, dan sumber nilai. Menggunakan tujuan membentuk
karakter anak bangsa yang bermartabat dan beriman serta dapat menerapkan ilmu agama
ke dalam kehidupan masyarakat.
Materi PAI pada tingkat Sekolah Menengah Atas ini lebih luas serta mendalam,
dan lebih pada nilai-nilai yang bisa diambil dari materi tema tersebut, siswa akan
diajarkan menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang
luas pada sekitarnya. Dalam satu tahun proses pembelajaran ada sebelas bab utama yang
diberikan kepada siswa atau anak didiknya, sebelas bab tersebut diberikan pada jangka
waktu 2 semester. disemester pertama ada lima bab yang diberikan. Pada setiap bab akan
bermasalah pada tiap-tiap sub bab, yang bertujuan agar mudah dalam menjalankan dan
aktivitas bahan terdapat batasan-batasannya. Di semester 2, terdapat enam bab utama
yang jelas dalam sub bab-sub bab yang lebih rinci. Karena bab-bab yang memang wajib
dipraktikkan agar para peserta didik bisa memahami secara jelas.

Pada program pengajaran ini cukup efektif jika setelah materi yang diberikan,
siswa diberi tugas untuk menjawab soal-soal dari bahan tersebut. Hal ini mampu
digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam memberikan bahan,
dan sebagai bahan evaluasi guru. Bagian mana yang perlu diajarkan kembali apabila ada
bahan yang belum jelas atau hasilnya tidak memenuhi KKM yang sudah ditentukan.
Kecocokan bahan untuk siswa Jika ditinjau berasal banyak sekali aspek, sebagai berikut:
1. Aspek Psikologis
Pada usia anak didik MA, SMA, juga Kejuruan Sekolah Menengah bahan yang
diberikan relative sederhana, karena diusia tersebut daya pikir mereka tidak seperti
pada SMP atau MTs, mereka lebih simpel memahami dan lebih dewasa. Mereka
mampu menganalisis suatu masalah, mereka juga lebih mudah untuk diarahkan
supaya bisa sesuatu tema (bab haji) sehingga mempermudah proses belajar
mengajar.
2. Aspek Filosofis

8
Hamdani Hamid, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, hlm. 238
Dari segi filsafat, materi yang diberikan untu kusia kelas X Sekolah Menengan
Atas ini tidak terlalu sulit, karena materi-materi tersebut adalah bahan yang dulu
pernah diajarkan sewaktu masih di Sekolah Menengah Pertama. Perbedaannyaa
material ini lebih diperinci, sedangkan materi ketika SMP hanya diumumnya saja.
Jadi bagi usia Sekolah Menengan Atas materi-materi ini tidak kekalahan bagi
mereka.
3. Aspek Sosiologi
Materi kelas X SMA ini mulai bab pertama hingga terakhir adalah bahan yang
wajib diterapkan atau diamalkan pada kehidupan sehari-hari. Jadi mereka takakan
asing dalam pembelajarannya
4. Aspek Teknologi
Pada praktiknya, guru bisa menghasilkan cara dalam menarik materi, tergantung
bagaimana tekniknya, asalkan materi dapat tersampaikan secara utuh dan hasilnya
maksimal.9

E. (Nyayu Amanda Z) Fungsi PAI di SMA


Masa remaja adalah masa dimana seseorang mengalami gejolak perasaan atau lebih
dikenal dengan masa adolesen. Periode antara usia 13 dan 21, yaitu usia siswa sekolah
menengah. Lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan memberikan pengaruhnya
dalam membentuk sikap, karena keduanya mengandung dan berperan dalam pemahaman
dasar dan konsep moral individu. Saat menentukan sikap seseorang terhadap sesuatu.
Dalam hal ini perlu dipahami bahwa sikap perilaku adalah kecenderungan untuk merespon
secara positif atau aktif terhadap suatu objek berdasarkan penilaian objektivitasnya
sebagai objek yang berharga.10 Dari penjelasan tersebut penulis mengambil analisis bahwa
pentingnya PAI di SMA adalah sebagai wadah untuk membentuk sikap dan karakter
remaja pada saat emosinya belum stabil, serta membantu siswa SMA untuk menemukan
jati dirinya dengan tetap berpegang teguh pada ajaran islam.

Memahami keadaan psikologis siswa SMA (remaja) yang masih labil maka akan
turut mempengaruhi perilakunya, termasuk perilaku religius ini. Untuk itu, tidak mudah
untuk dapat menanamkan pemahaman perilaku (akhlak) kepada siswa SMA untuk

9
Khusnul Khotimah, dkk. “Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Di Jenjang Sd, Smp Dan
Sma’’. hlm. 8-10
10
Wahab, Pelaksanaan Pendidikan Agama Pada SMA Swasta. Analisa: Journal of Social Science and
Religion, hlm. 147
sekaligus mengamalkan teori agama dan ilmu yang telah mereka terima dalam kehidupan
sehari-hari. 11 Maka dari itu fungsi PAI di SMA yaitu :

1. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. serta akhlak mulia
peserta didik seoptimal mungkin yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam
lingkungan keluarga.
2. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.
3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui
pendidikan agama Islam.
4. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan dihadapinya
sehari-hari.
6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum alam nyata dan nir
nyata, sistem dan fungsionalnya.
7. Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan
yang lebih tinggi. 12

Pendidikan Agama Islam di SMA berfungsi untuk menumbuhkan dan meningkatkan


keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah swt. serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, Jadi pendidikan agama ini adalah untuk
mengisi otak knowledge, mengisi hati value, mengisi tangan psychomotorik peserta didik,
sehingga seseorang bertindak dan berperilaku sesuai dengan tuntunan agama.

Disamping itu kurikulum pendidikan agama Islam memiliki fungsi berupa


pengembangan, distribusi, perbaikan, pencegahan, modifikasi, dan sumber nilai. 13 Dengan
tujuan membentuk kepribadian putra-putri bangsa yang berbudi luhur dan beriman, yang
mampu menerapkan ilmu agama dalam kehidupan masyarakat.

11
Buna’i, Perencanaan Pembelajaran PAI, hlm. 43
12
Wahab, Pelaksanaan Pendidikan Agama Pada SMA Swasta. Analisa: Journal of Social Science and
Religion, hlm. 151
13
Hamid, Hamdani, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, hlm. 78
F. (Kamila Sari) Ruang Lingkup PAI di SMA
Sesuai dengan KMA No 211 tahun 2011, maka ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam pada SMA/SMK meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam14:
1. Hubungan manusia dengan Tuhan

2. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

3. Hubungan manusia dengan sesama manusia; dan

4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam.

Dapat kita ketahui bahwa ruang lingkup PAI mempunyai antar kaitan dengan tuhan,
dirinya sendiri, sesama manusia, dan lingkungan sekitarnya yang tidak bisa dipisah-
pisahkan. Hubungan kita sebagai hamba dengan tuhan yakni pengabdian berupa menaati
perintahnya dan menjauhi larangannya. Hubungan dengan dirinya sendiri yang mana
disini ilmu yang menuntun kita memimpin diri kita sendiri, memantapkan pendirian dan
penuh tanggung jawab. Sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tanggung jawab
dalam memelihara lingkungan sekitar. Hubungan antar sesama manusia yang mana
disini mengajarkan persaudaraan. Kemudian dengan alam sekitar, kita sebagai khalifah
bumi banyak potensi-potensi di bumi yang bisa dimanfaatka. Namun, harus juga
dilestarikan. Dengan ini mendorong peserta didik mengenal dan mencntai alam dan
mempertebal keiimanan

Ruang lingkup tersebut kemudian dikembangkan dalam beberapa aspek, yaitu15:

1. Al-Quran/Hadis; menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan


menterjemahkan dengan baik dan benar;
2. Keimanan; menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan
keyakinan, serta menghayati dan mengamalkan nilainilai asma’ul husna sesuai
dengan kemampuan peserta didik;
3. Akhlak; menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari akhlak tercela;
Pokok-pokok bahasan Akhlak di SMA meliputi: Tanggung jawab, keadilan, ikhlas,
ketidaksetiakawanan, syukur nikmat, berpikir positif/qonaah, disiplin, etos kerja
4. Fiqih/Ibadah; menekankan pada cara melakukan ibadah dan mu’amalah yang baik
dan benar. Pokok bahasan ibadah di SLTP/SMA ; (a) Thaharah, (b) Shalat Fardhu, (c)
14
Zulfa Umi, Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA-MA, Cilacap: Ihya
Media. 2017 hlm. 20-21
15
Ibid, hlm. 20-21
Shalat jamaah, (d) shalat jumat, (e) Shalat Jamak dan Qasar, (f) Shalat Sunnah, (g)
Zikir dan doa, (h) Puasa, (i) Zakat, (j) Haji dan Umrah
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam; menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran
(ibrah) dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh muslim
yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena-fenomena sosial, untuk
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Pokok-pokok
bahasan masalah Tarikh di SMA meliputi; Islam pada zaman pertengahan, peranan
umat Islam Indonesia, Islam dibeberapa Benua, Islam di Asia, peradaban Islam dan
Ilmu pengetahuan.

Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, dikarenakan


banyak pihak yang ikut sereta terlibat baik langsung atau tidak langsung. Adapun
pihak yang ikut serta atau terlibat dalam pendidikan Islam sekaligus menjadi ruang
lingkup pendidikan Islam itu adalah16 :

1. Perbuatan mendidik itu sendiri, Adapun yang dimaksud dengan perbuatan


mendidik disini adalah seluruh kegiatan, perbuatan dan sikap yang dilakukan
oleh pendidikan sewaktu menghadapi dan mendidik peserta didik.
2. Peserta didik, Adapun peserta didik merupakan objek terpenting dalam
pendidikan. Dikarenakan perbuatan mendidik itu dilakukan hanyalah untuk
membimbing anak didik kepada tujuan pendidikan Islam yang kita cita-
citakan.

3. Dasar dan tujuan pendidikan Islam, adapun yang menjadi Dasar pendidikan
Islam sebagaimana pendapat yang menyatakan bahwa dasar pendidikan agama
Islam adalah meliputi “dasar ideal yaitu Pancasila, dasar konstitusional adalah
Undang-undang Dasar 1945 dan bertujuan meningkatkan keimanan,
pemahaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

4. Pendidik, Pendidik yaitu melaksanakan pendidikan Islam. Pendidik ini juga


sangat mempunyai peranan penting terhadap keberlangsungnya proses
pendidikan.

16
Muhammad, ruang lingkup ilmu pendidikan islam vol 3 edisi I 2021
5. Materi Pendidikan Islam, Materi pendidikan Islam adalah bahan atau
pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun dan untuk disajikan
ataupun disampaikan kepada peserta didik dalam belajar.

6. Media pendidikan Islam, Adapun pengertian media pendidikan adalah


perentara atau pengantar pesan pendidikan dari pengirim ke penerima pesan
(siswa). dan dapat membuat minat serta perhatian siswa dalam proses belajar
mengajar.

7. Evaluasi pendidikan, Evaluasi pendidikan yaitu bagaimana cara untuk


melaksanakan dan mengadakan evaluasi pendidikan atau sebuah penilaian
yang baik terhadap peserta didik yang sedang belajar.
8. Lingkungan sekitar, Lingkungan sekitar ialah keadaan disekitar kita yang ikut
berpengaruh dalam proses pelaksanaan hasil pendidikan Islam.

Dengan adanya kerja sama antara pihak yang terlibat dalam menjalankan kurikulum
PAI di SMA maka besar pula pencapaian yang ingin dituju dalam pembelajan PAI. Yang
mana ruang lingkup PAI begitu luas yang tidak mungkin mengandalkan di satu pihak saja.
DAFTAR PUSTAKA

Buna’i. 2013. Perencanaan Pembelajaran PAI, Surabaya: Pena Salsabila.

Daulay, Haidar, Putra. 2009. Pemberdayaan Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta:


Rinneka Cipta.
Depdiknas, kurikulum 2004 standar Pendididikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah, (Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003).
Dute, Hasruddin. 2021. pembelajaran pendidikan agama islam dalam masyarakat pluralistik,
jakarta: publica Indonesia utama.
Hamid, Hamdani. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.

Indrianto, Nino. 2020. pendidikan agama islam interdisipliner untuk perguruan tinggi,
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhammad. 2017. ruang lingkup ilmu pendidikan Islam volume 3, edisi I April 2021
Putra, Hadi, Pristian. 2022. pengembangan bahan ajar pendidikan agama islam berbasis
kearifan lokal, Indramayu: CV Adanu Abimata.
Sulaiman. 2017. Metedologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Banda Aceh:
Yayasan Pena Aceh.
Supriyanto, Triyo. 2009. Humanitas Spiritual dalam Pendidikan, Malang: UIN Malang Press.
Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
Wahab, W. 2010. Pelaksanaan Pendidikan Agama Pada SMA Swasta. Analisa: Journal of
Social Science and Religion, 17(1), 145-160.

Zulfa Umi, modul pembelajaran pendidikan agama islam di SMA-MA, Cilacap: Ihya Media.

Anda mungkin juga menyukai