PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan
1
Redja Mudiyahardjo, Pengantar Pendidikan. (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002)
hal. 03
2
Ibid, hal. 06
1
2
ِ َ ُ ( َر َوااُ ْالب...... ي ُِر ِد هللاُ بِ ِه خَ ْيرًا يُفَقِّ ْههُ فِ ْي ال ِّدي ِْن َو اِنَّ َما ْال ِع ْل ُم بِاالتَّ َعلُّ ِم
) ْاري
siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan dalam
hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu dengan belajar” (HR. Bukhori)5
dan menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat digunakan dalam
3
Ibid, hal.11
4
Muhammad fathurroman, sulistyorini, Belajar dan pembelajaran. (Yogyakarta : teras,
2012), hal. 11
5
Muhammad Binn Ismail Bin Ibrahim Bin Mughirah Al-Bukhari, Shahih Bukhari. (Mesir:
Dar Asy-Syu’b, 1987), hal. 103
3
ditetapkan.
sebagai guru yang baik yakni guru yang mampu memahami dan menghormati
aktif dan efektif. Khususnya guru pendidikan agama islam harus mampu
Mata pelajaran ini diberikan selain untuk mendasari peserta didik dengan
diantaranya qur’an hadist, sejarah kebudayaan islam, akidah akhlaq, dan fiqih.
agar memiliki kualitas iman, taqwa dan akhlak mulia, serta rasa tanggung
jawab bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian materi
senantiasa dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada, dan
nilai yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam
menghormati.7
manusia baik bagi diri sendiri maupu orang lain, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
pentingnya peningkatan tanggung jawab pada siswa karena salah satu faktor
penyebab kegagalan pendidikan islam selama ini karena anak banyak yang
kurang atau masih rendah tanggung jawabnya. Hal ini karena kegagalan
6
Abdul Halim Fatoni, “Pendidikan Islam Harus Mulai Berbenah Diri” dalam
http://www.penulis lepas.com/v2/?p=206, diakses tanggal 25 Januari 2016.
7
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. (Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2006), hal. 130
6
kepada proses transferan ilmu kepada siswa saja, belum pada proses
sejatinya potret tanggung jawab para siswa tersebut, dan sebagaimana telah
disebutkan diatas tentang guru agamatentu saja hal ini tidak dapat dilepas dari
halnya apabila dalam pengajaran guru memakai teknik atau metode yang
tepat dalam menyampaikan materi bisa dipastikan siswa akan lebih bisa
paling utama yang harus dilakukan oleh guru fiqih kepada siswa, metode
Metode guru fiqih dalam pembinaan tanggung jawab pada dasarnya juga
kesadaran siswa dalam mengamalkan nilai-nilai luhur, baik yang ada dalam
8
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta: Bulan Bintang, 1996 ), hal. 50
7
lembaga atau diluar lembaga, baik yang bersifat formal maupun atau non
formal.
pembinaan tanggung jawab siswa, hal ini tidak bisa dipungkiri lagi karena
tanggung jawab pada siswanya, tentunya memiliki metode atau cara tersendiri
tanggung jawabbertujuan untuk menarik minat belajar para siswa, dan untuk
tanggung jawab siswa dapat berjalan dengan maksimal, gaya mengajar dan
dengan keadaan kelas, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan mampu
dan tanggung jawab guru adalah untuk memberikan sejumlah norma kepada
anak didik agar tahu mana perbuatan yang susila dan asusila, mana perbuatan
yang bermoral dan amoral. Semua norma itu mesti harus guru berikan ketika
9
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hal. 1
8
Tugas seorang guru memang berat dan banyak. Akan tetapi tugas guru
itu akan dikatakan berhasil apabila ada perubahan tingkah laku dan perbuatan
pada siswa kearah yang lebih baik. Maka tentunya hal yang paling mendasar
kedisiplinan, kerendahan hati dan perilaku yang baik, baik terhadap sesama
manusia, lingkungan dan yang paling pokok adalah tanggung jawab kepada
Allah Swt. Jika ini semua kita perhatikan maka tidak akan terjadi kerusakan
Artinya: “ Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah
10
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Integrasi Edukatif. (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2005), hal. 35
11
Ahmad Toha Putra, Al Qur’an Terjemahnya. (Semarang: CV. Asy-syfa’ , 1984), hal.
713
9
yang dikerjakan didunia ini akan mendapat balasan dari Allah SWT. Apayang
agama Islam yang dapat membina dan membentuk tanggung jawab para
berat karena ada unsur tanggung jawab mutlak guru, akan tetapi juga keluarga
baik.
Berdasarkan pada alasan tersebut ( karena tidak ada jalan lain selain
guru fiqih dan mata pelajaran fiqih yang lebih pantas dalam membentuk
karakter tanggung jawab) peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi
B. Fokus Penelitian
Tulungagung?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
Tulungagung.
Tulungagung.
Tulungagung.
D. Kegunaan Penelitian
Karangrejo Tulungagung” .
11
1. Teoritis
2. Praktis
Adapun kegunaan dari penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut:
E. Penegasan Istilah
1. Secara Teoritis
12
Sidik ngurasan dan Agus purwowidodo,Desain Model Pembelajaran Inovatif Berbasis
konstruktivistik,(Tulungagung:STAIN Tulungagung Press,2010) hal. 5
13
2006, hal 104, oleh Drs. Waidi, MBA.Ed, yang dikutif dari buku ”
tanggung jawab.13
2. Secara Operasional
13
Faiz dalam https://faizers.files.wordpress.com/2010/12/project-tes, diakses pada tanggal
12 Desember 2015
14
proses penelitian. Dalam bab ini tujuan dan kegunaan penelitian pun
jawab.
pendekatan dan jenis penelitian; (b) lokasi penelitian; (c) kehadiran peneliti;
(d) sumber data; (e) teknik pengumpulan data; (f) analisis data; (g)
Bab IV, Hasil Penelitian, dalam bab ini akan disajikan gambaran
obyek penelitian dan paparan data hasil penelitian mulai dari deskripsi data,
Bab VI Penutup, Adapun bagian penutup skripsi ini berisi tentang (a)