Oleh:
Nim : 0101201177
2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
agama merupakan hal utama untuk diajarkan karena pendidikan agama akan
Nilai-nilai ajaran agama Islam harus sejak dini diajarkan kepada anak
orang dewasa nanti sehingga benar-benar tahu akan hakikat dirinya. Salah satu
aspek penting dalam pendidikan agama Islam adalah ajaran tentang akhlak,
2
baik itu akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia dan akhlak
kepada alam.
) قَا َل َربِّ لِ َم َحشَرْ تَنِ ٓى124( ضن ًكا َونَحْ ُش ُر ۥهُ يَوْ َم ْٱلقِ ٰيَ َم ِة َأ ْع َم ٰى َ َو َم ْن َأ ْع َر
َ ًض عَن ِذ ْك ِرى فَِإ َّن لَ ۥهُ َم ِعي َش ۭة
)ء126( ) قَا َل َك ٰ َذلِكَ َأتَ ْتكَ َءا ٰيَتُنَا فَنَ ِسيتَهَا ۖ َو َك ٰ َذلِكَ ْٱليَوْ َم تُن َس ٰى125( صيرًا ُ َأ ْع َم ٰى َوقَ ْد ُك
ِ َنت ب
Dan siapa orang yang berpaling dari kitabku, maka baginya akan mengalami kesempitan
dan kami akan menghimpunnya di hari kiamat dalam keadaan buta. Ia akan berkata: ya
Tuhanku, mengapa engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dulu di
dunia dapat melihat. Allah berfirman: begitulah karena ketika telah datang kepadamu
ayat-ayat kami kamu melupakannya dan begitu pula pada hari inipun kamu dilupakan.
(QS. Thaha ayat 124-126).1
Setiap manusia yang lahir ke dunia diciptakan dengan potensi yang sangat
luar biasa. Dengan potensi yang dimiliki itulah seseorang dapat menjadi manusia
yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Namun untuk
mempunyai potensi yang sangat luar biasa seseorang harus menggali lebih dalam
lagi potensi yang terdapat dalam dirinya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara salah satunya yaitu dengan belajar. Dalam proses belajar sangat erat
Tahun 2003 tentang Pendidikan merupakan aktifitas dan usaha sadar manusia
dalam dirinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cita, dan budi nurani) dan jasmani
11
Alquran Kemenag. 2019. http://quran.kemenag.go.id: Kementerian Agama RI cq Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Quran.
3
Indonesia memiliki tujuan pendidikan yang diatur dalam Undang-
yang berbunyi:
sejak kecil, kurang teladan langsung dari orang tua, atau kurang perhatian dan
kontrol langsung dari orang tua, ia akan menjadi tidak terbiasa untuk
32
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011),hal 3
3
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Abad 21
4
Terlebih lagi seorang guru agama, ia harus mempunyai nilai lebih
sekolah, serta pada tangan mereka pulalah bergantungnya masa depan karier
senantiasa harus mendapat perhatian dari semua pihak. Oleh karena itu dalam
tangkap pada diri siswa terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar
maupun dari dalam lingkungan sendiri. Dalam mencapai tujuan agar dapat
tercapai sesuai yang diharapkan, maka seorang guru harus benar-benar bisa
menjadi souri teladan bagi peserta didiknya serta selalu berusaha, bersabar,
tawakkal kepada Allah SWT dalam setiap urusan yang dihadapi. Guru
5
ganda dalam muatan kurikulumnya, seorang guru di Madrasah ini diharapkan
Dengan adanya tugas yang cukup berat tersebut, guru Pendidikan Agama
tugasnya sebagai seorang guru. Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis
kelas. Dengan demikian untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dengan
6
melakukan penelitian dengan judul “ EKTIVITAS PENGGUNAAN
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penelitian ini adalah :
C. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi masalah yang diteliti agar tidak terjadi perluasan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini dan memberikan kemudahan dalam
proses penelitian. Oleh karena itu, pembatasan masalah pada penelitian ini
D. Rumusan Masalah
7
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah yang
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah:
Yaqin Mekarwangi
F. Kegunaan Penelitian
8
A. Kegunaan Teoritis
Yaqin
B. Kegunaan Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi Universitas
9
suasana belajar juga akan mempercepat proses transformasi ilmu di
yang selalu sama dan dapat membuat peserta didik lebih semangat
dalam belajar.
d. Bagi Masyarakat
10
BAB II
KAJIAN TEORI
suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem agar peserta didik
4
Mulyasa E, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2013), h. 113.
5
0Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: PT Alfabeta, 2011), h.
11
“Menurut Engkoswara, metode Role Playing atau sosio drama
adalah suatu drama yang diperankan oleh siswa secara singkat dalam
bermain peran (Role Playing) didasari oleh teori John Dewey, yakni
siswa lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan
konsep. 6
method that is familiar to students and can stimulate their interest. The
students play a role playing game for learning the history of mathematics,
dengan kata lain metode role playing merupakan suatu cara yang
yang mana melibatkan peran siswa dalam bermain peran dan merupakan
salah satu metode yang menarik yang mana melibatkan siswa dalam
6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016). hlm. 212-213
7
International Journal for Education Media and Tecnology 2011, vol 5, pp. 50-60 hlm 56.
12
bermain peran, sehingga dapat membantu siswa untuk menguasai bahan-
berubah secara dramatis dari satu peran ke peran yang lain dan
playing :
13
d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
i. Evaluasi
j. Penutup. 9
9
Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: CiputatPers, 2002), h. 51
14