PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
MUTIARA
NIM : 19.26.0101.1249
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
IBNU KHALDUN NUNUKAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
makhluk yang lainnya. Manusia diberikan kelebihan oleh Allah berupa akal dan
pikiran yang bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. Akal tidak akan
berkembang tanpa adanya proses berpikir namun proses berpikir tidak akan
yang bisa meningkatkan kemampuan baik secara jasmani serta rohani. Dari proses
pembelajaran yang dijalankan hingga hendak bawa manusia itu kepada berpikir
yang kritis global serta mandiri. Kemajuan serta pertumbuhan dunia saat ini ini
tidak bisa dipungkiri lagi ialah perwujudan dari cipta, rasa serta karsa umat
mengandung
11
Al Fauzan Amin, Metode dan Model Pembelajaran Agama Islam, (IAIN Bengkulu: IAIN
Bengkulu Pres), hlm. 2
Pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
kelompok manusia untuk dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk
maju sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan mereka. Pendidikan juga
potesi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Berakhlak mulia serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
2
Fuad Ihsan, Dasar-dasar kependidikan. (Jakarta:Rineka Cipta.2008), hlm.1-2.
3
Ibid. hlm 5.
4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sestem pendidkan
Nasional,(Jakarta: Laksana, 2012), hlm. 15
Uraian di atas menunjukan bahwa pendidikan yang diberlakukan di
pembentukan kepribadian atau watak bagi peserta didik. Akhlak mulia dan
kepribadian yang penuh tanggung jawab menjadi bagian yang penting dalam
agung”.5
Namun, dalam pendidikan tidak semua peserta didik yang memiliki akhlak
dan kepribadian yang baik. Hal ini dapat dilihat dari munculnya gejala-gejala
perilaku buruk yang terjadi pada peserta didik sering kali disebut dengan istilah
kenakalan remaja. Kenakalan remaja sudah menjadi bagian dari masalah yang
dihadapi oleh dunia pendidikan itu sendiri. Pada satu sisi mereka sedang berupaya
untuk menemukan jati dirinya, sementara di sisi lain pengaruh lingkungan dan
Guru adalah unsur yang sangat penting dalam pendidikan. Guru merupakan
sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan.
Di sekolah, guru hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia dalam hal
ini anak didik. Guru merupakan orang tua kedua bagi peserta didik. Ketika guru
5
Departemen Agama RI, (2004), Al-Jumanatul Ali, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,
Bandung: CV. Penerbit J-ART, hal. 564
hadir bersama-sama anak didik disekolah, di dalam jiwanya seharusnya sudah
tertanam niat untuk mendidik anak didik agar menjadi orang yang berilmu
pengetahuan, mempunyai sikap dan watak, yang cakap dan terampil, bersusila
merupakan perintah dari Allah dan ibadah kepada-Nya. Karena itu harus
metodologis, serta kepribadian dan akhlak mulia harus dimiliki seorang guru.7
berbuat, tidak saja ketika disekolah, tetapi juga diluar sekolah. Guru memang
harus menyadari bahwa dirinya adalah figur yang diteladani oleh semua pihak,
terutama anak didiknya disekolah. Pekerjaan jabatan guru agama adalah luas,
dari murid sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini berarti bahwa perkembangan sikap
saja.
6
Al fauzan Amin, Metode dan Model Pembelajaran Agama Islam, (IAIN Bengkulu:IAIN
Bengkulu Pres), hlm. 2.
7
Al fauzan Amin, Metode dan Model Pembelajaran Agama Islam…hlm. 2.
Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis jelaskan, bahwasanya salah satu
tugas dan tanggung jawab guru adalah untuk memberikan sejumlah norma kepada
anak didik agar tahu mana perbuatan yang susila dan asusila, mana
perbuatan yang bermoral dan amoral. Semua norma itu mestinya harus guru
strategi yang digunakan oleh guru, akan tetapi semua itu akan dikatakan berhasil
apabila ada perubahan tingkah laku dan perbuatan pada anak didik kearah yang
lebih baik. Hal yang paling mendasar yang harus ditanamkan adalah akhlak.
Karena jika pendidikan akhlak yang baik dan berhasil ajarannya berdampak pada
kerendahan hati dan prilaku yang baik, baik terhadap sesama manusia, lingkungan
dan yang paling pokok adalah akhlak kepada Allah SWT. Sebagaimana yang
akhlak sebagai berikut: “Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mengatakan bahwa akhlak adalah Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang
akhlak, bahwa yang disebut akhlak adalah kehendak yang di biasakan. Artinya,
bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinamakan
akhlak.
Akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan, dan kelakuan baik yang merupakan
akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama
manusia.10
Dengan demikian, tidak ada perbedaan yang mendasar antara akhlak dan
Sebagai mana yang dikutip oleh Hernita Marpiani menurut Sugiarto sederet
masalah yang dihadapi oleh guru dalam dunia pendidikan yang bersumber dari
peserta didik dapat dilihat dari masalah-masalah yang muncul di dalam kelas.
laku untuk menarik perhatian orang lain, yang intinya adalah ingin menunjukkan
lelucon dan sebagainya; 2) tingkah laku untuk menguasai orang lain, yaitu adanya
keinginan untuk menguasai orang lain maka peserta didik yang mempunyai
masalah ini cenderung tidak menghargai pendapat orang lain, selalu mendebat,
10
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm.67-69.
emosional, marah-marah, cenderung lupa terhadap aturan-aturan penting dikelas;
Agama Islam dalam proses pembinaan akhlak siswa-siswi harus mengacu pada :
dengan tujuan agar dapat membentuk pribadi yang kokoh dari segi agama,
beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru pendidikan agama Islam
11
Henita Marpiani,“ Pengaruh Strategi Guru PAI Dalam Menanamkan Akhlak yang baik
Kepada Siswa dikelas IX SMPN 4 Bungin Tambun Kabupaten Kaur”,(Tesis, IAIN
Bengkulu,2016).hlm.12.
12
Zahrudin, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta; Grafindo Persada, 2004), hlm.7
harus mengemasnya dalam suatu nilai-nilai ketelaudanan sehingga
Oleh karena itu sekolah sebagai salah satu alternatif tempat pembinaan
harus mempunyai strategi yang jelas dalam proses pembinaan akhlak para
siswanya. Selain itu juga penulis tertarik dengan visi misi sekolahnya yaitu :
“ Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur dan
baik“. Untuk tercapainya visi misi tersebut perlu strategi yang jelas sehingga
B. Rumusan Masalah
Selatan?
2. Apa Saja faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan strategi guru
C. Tujuan Penelitian
tujuan dari penelitian yang dilakukan ini antara lain sebagai berikut:
1 Nunukan Selatan
Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini penulis bagi menjadi dua sisi yaitu
Selatan pada siswa, serta diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi
bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut di bidang pendidikan
Islam.
2. Secara praktis, sebagai khazanah keilmuan kontemporer dan bahan masukan
pada para guru, siswa, dan seluruh yang berperan dalam pelaksanaan
E. Definisi Operasional
1. Strategi guru
2. Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham. Dalam Kamus Besar bahasa
seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari,
yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau
lain”.
mengetahui lebih dalam tentang agama Islam baik dari segi materi
akademis maupun dari segi praktik yang dapat dilakukan sehari hari.
4. Siswa bermasalah
tidak diharapkan oleh guru, orang tua, atau masyarakat dan tindakan
tersebut cenderung merugikan diri sendiri dan orang lain. Tidak sedikit
materi pelajaran, tetapi guru juga dituntut untuk bisa menjadi teman
F. Hipotesis
masalah seperti : Anak- anak yang cenderung jail, Anak- anak yang
pertama adalah niat dari siswa tu sendiri untuk berubah agar lebih baik
dalam diri siswa sudah ada motivasi yang berasal dari dalam dirinya.
sesungguhnya tanpa adanya niat atau kemauan siswa proses belajar akan
terhambat dan ilmu yang disampaikan oleh guru menjadi kurang
maksimal.
sehingga di dalam diri anak tersebut tidak ada keinginan sama sekali yang
G. Kerangka Penilitian
memahami alur dan menunjukkan maksud dari penelitian. Untuk lebih jelasnya
STRATEGI GURU
PENDIDIKAN
UPAYA
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN
PELAJARAN PAI
SISWA KELAS XI
SMA NEGERI
1 NUNUKAN SELATAN
Penjelasan :
Skema bagan di atas, mencoba menjelaskan alur dari penelitian ini. Di mana
Skema di atas juga menggambarkan alur di mana strategi guru ini akan
saling terkoneksi antar satu dengan yang lainnya, seperti Strategi, Guru
H. Sistematika Penulisan
peneliti akan membaginya menjadi lima bab yang kemudian masing-masing bab
sistematika penulisan sebagai kerangka dalam menyusun dan mengkaji skripsi ini.
Bab II: Pembahasan merupakan kajian teori yang berfungsi sebagai acuan
teoritik dalam melakukan penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan tentang definisi
strategi dan pola guru Pendidikan Agama Islam, jenis-jenis pemahaman secara
Islam, tujuan pendidikan agama Islam dalam pemahaman agama Islami siswa
Bab III: Metode Penelitian, berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian,
lokasi penelitian, kehadiran peneliti, data dan sumber data, pengumpulan data,
Bab IV: Berisi Paparan Data dan Temuan Penelitian. Pada bab ini akan
membahas tentang deskripsi objek penelitian, bentuk Strategi Guru Pembelajaran
Bab V: Penutup. Pada bab ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran, daftar